Karyawan, siapkan diri Anda untuk belajar merencanakan dan mengelola karier Anda bersama Finansialku berikut ini.

Jangan ke mana-mana lagi, selamat belajar…

 

Karier

Bagi beberapa orang, jabatan atau karier dapat diperoleh dengan perencanaan yang cukup matang, tetapi bagi yang lain merupakan suatu keberuntungan atau kebetulan saja.

Yang mempengaruhi kesuksesan karier seseorang, bukanlah banyaknya karier, namun prestasi kerja yang baik, pengalaman, pendidikan, dan nasib baik atau keberuntungan.

Namun harus diingat jangan mengandalkan nasib baik saja, karena umumnya Anda jadi tidak siap menangani karier Anda kelak. Jadi, jelaslah bahwa karier yang sukses diperoleh melalui perencanaan karier yang matang.

Agar tidak gagal merencanakan atau melaksanakan karier, Anda tidak boleh berpikir bahwa karier merupakan tanggung jawab perusahaan sepenuhnya.

 

Pentingnya Merencanakan dan Mengelola Karier

Setiap organisasi atau perusahaan memiliki kewajiban untuk memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan karyawan.

Namun perusahaan juga perlu memberikan semua karyawan kesempatan untuk tumbuh dan menyadari potensi mereka serta mengembangkan karier yang berhasil.

Artinya, muncul semacam kesadaran bagi perusahaan untuk melaksanakan perencanaan dan pengembangan karier.

Perencanaan dan pengembangan karier adalah proses di mana seseorang menjadi tahu atribut pribadi yang berkaitan dengan karier (keterampilan, minat, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik lainnya)

Rangkaian tahap yang berkontribusi pada pencapaian kariernya (memperoleh informasi tentang peluang dan pilihan mengidentifikasi sasaran karier dan menetapkan rencana tindakan untuk mencapai sasaran spesifik).

James W. Walker menyatakan bahwa:

“Organisasi butuh untuk menggerakkan individu melalui jalur karier untuk mengembangkan kemampuan yang diperlukan guna mengisi tingkat dan tipe pekerjaan manajemen yang ada dalam organisasi.”

Di sini tampak pentingnya perencanaan dan pengembangan karier, di mana jika tidak dilakukan, organisasi akan mengalami stagnasi dan mencari pegawai dari luar sehingga biaya akan lebih mahal.

Oleh karena itu, biasanya dibutuhkan perencanaan dan pengembangan karier untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang umumnya muncul di kepala karyawan pada awal masa kerjanya, yakni sebagai berikut:

  • Bagaimana kira-kira saya dapat maju di organisasi?
  • Apakah promosi dilakukan berdasarkan senioritas atau prestasi kerja?
  • Mengapa atasan tidak memberikan nasihat mengenai karier saya?
  • Apakah promosi hanya sekedar nasib baik saja dan bukan hak setiap orang?
  • Apakah untuk memperoleh suatu jabatan harus mempunyai gelar atau tidak?

Jika organisasi/perusahaan tidak memberikan fasilitas untuk memuaskan pegawai, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak akan terjawab.

Pada akhirnya, karyawan cenderung untuk keluar dan mencari pekerjaan lain yang lebih baik.

Ini dilakukan karena rasa bahwa potensi yang besar pada dirinya tidak dikembangkan oleh organisasi atau perusahaan.

Melihat pembahasan di atas, tampak bahwa perencanaan dan pengembangan karier memang selayaknya dilakukan dalam sebuah organisasi atau perusahaan demi memuaskan karyawan maupun perusahaan.

 

Peran dalam Perencanaan dan Pengembangan Karier

Individu, manajer, dan organisasi mempunyai peran dalam pengembangan karier individu (karyawan).

Peran tersebut terbagi di mana individu yang mempunyai tanggung jawab untuk kariernya, menilai minat, keterampilan dan nilai, mencari informasi karier dan sumber, serta biasanya mengambil langkah-langkah untuk menjamin pencapaian karier.

Manajer menyediakan umpan balik prestasi tepat waktu dan objektif, menawarkan penugasan dan dukungan pengembangan serta berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karier.

Manajer di sini bertindak sebagai pembimbing, penilai, penasihat dan agen rekomendasi, mendengarkan dan menjelaskan rencana karier individu. Memberikan umpan balik, menciptakan pilihan karier, dan mengaitkan karyawan dengan sumber-sumber organisasional dan pilihan karier.

Sederhananya, peran terbagi sebagai berikut:

Individu

  • Bertanggung jawab atas kariernya sendiri.
  • Menilai minat, keterampilan, dan diri sendiri.
  • Mencari informasi-informasi karier dan sumber daya.
  • Menetapkan sasaran dan rencana karier.
  • Memanfaatkan peluang pengembangan.
  • Mendiskusikan karier dengan manajer.
  • Mengikuti rencana karier yang realistis.

 

Manajer

  • Memberikan umpan balik kinerja pada waktunya.
  • Memberikan dukungan dan tugas-tugas pengembangan.
  • Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karier.
  • Mendukung rencana pengembangan karyawan.

 

Organisasi

  • Mengkomunikasikan misi, kebijaksanaan dan prosedur.
  • Memberikan peluang pelatihan dan pengembangan.
  • Memberikan informasi dan program karier.
  • Menawarkan varietas pilihan-pilihan karier.

Sumber: Fred L.Otte and Peggy G. Hutcheson, Helping Employees Manage Careers (Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1992), p.56

 

Faktor-faktor dalam Perencanaan dan Pengembangan Karier

Dalam merencanakan dan mengembangkan karier, ada beberapa faktor yang patut dipertimbangkan, antara lain tergambar dalam langkah sebagai berikut:

 

Mengidentifikasi Tahap Karier

Karier setiap orang berlangsung melalui beberapa tahapan utama.

Tehapan tersebut meliputi; tahap pertumbuhan, tahap eksplorasi, tahap pemantapan, tahap pemeliharaan, dan tahap kemunduran.

 

Tahap Pertumbuhan (Growth Stage)

Berlangsung mulai dari lahir sampai umur 14 tahun dan merupakan periode di mana seseorang mengembangkan konsep diri sendiri.

Dengan mengidentifikasi dan berinteraksi dengan orang lain seperti keluarga, teman dan guru.

 

Tahap Eksplorasi (Exploration Stage)

Periode dari umur 15-24 tahun, di mana seseorang mencari berbagai alternatif pekerjaan.

Berusaha untuk mencocokkan alternatif-alternatif pekerjaan ini dengan apa yang dia pelajari mengenai dirinya, tentang minat mereka dan kemampuannya serta pekerjaannya.

Di sini yang terpenting adalah mengembangkan pemahaman realistis mengenai kemampuan dan potensi. Membuat keputusan pendidikan didasarkan atas sumber informasi yang dapat diandalkan mengenai alternatif-alternatif pekerjaan.

 

Tahap Pemantapan (Establishment Stage)

Berkisar antara usia 22 hingga 44 tahun dan merupakan pusat kehidupan kerja sebagian besar orang. Tahap ini terdiri dari tiga sub tahap, yaitu:

  • Tahap uji coba: menetapkan apakah bidang yang dipilih cocok atau tidak.
  • Tahap stabilisasi: mengungkapkan perencanaan karier untuk menetapkan urutan promosi, perubahan jabatan dan/atau aktivitas pendidikan yang tampaknya perlu untuk mencapai tujuan.
  • Tahap krisis mid-karier: membuat penilaian kembali kemajuan mereka dibandingkan dengan tujuan dan ambisi awal.

 

Tahap Pemeliharaan (Maintenance Stage)

Antara usia 45-65 tahun. Orang menciptakan tempat dalam lingkungan kerjanya dan hampir sebagian besar usaha diarahkan untuk mempertahankan tempat tersebut.

 

Tahap Kemunduran (Decline Stage)

Tahap ketika usia pensiun mendekat, sering kali terjadi periode kemunduran/perlambatan.

Banyak orang menghadapi penurunan tingkat tenaga dan tanggung jawab serta belajar menerima dan mengembangkan peran baru sebagai mentor dan menjadi kepercayaan bagi kalangan yang lebih muda.

 

Mengidentifikasi Orientasi Pekerjaan

Ahli konseling karier, John Holland mengatakan bahwa kepribadian

seseorang, meliputi nilai-nilai, motif-motif, dan kebutuhan-kebutuhan, adalah determinan lain yang penting dalam pilihan-pilihan karier seseorang.

Berdasarkan penelitiannya yang disebut Vocational Preference Test (VPT), Holland menemukan enam jenis kepribadian dasar atau orientasi, yakni sebagai berikut:

 

  1. Orientasi realistis (realistic orientation): Orang tertarik dengan pekerjaan yang melibatkan aktivitas-aktivitas fisik yang membutuhkan keterampilan, kekuatan dan koordinasi. Misalnya pekerjaan kehutanan dan pertanian.
  2. Orientasi penyelidikan (investigative orientation): Orang tertarik dengan karier yang melibatkan aktivitas kognitif (pemikiran, pemahaman) daripada aktivitas afektif (perasaan, tugas-tugas emosional atau interpersonal). Misalnya ahli biologi dan ahli kimia.
  3. Orientasi sosial (social orientation): Orang tertarik dengan karier yang melibatkan hubungan antar pribadi daripada aktivitas-aktivitas intelektual atau fisik. Misalnya pekerja sosial dan pelayanan.
  4. Orientasi konvensional (conventional orientation): Orang lebih menyukai karier yang melibatkan aktivitas yang terstruktur dan diatur oleh peraturan, seperti akuntasi dan banker.
  5. Orientasi berusaha (enterprising orientation): Aktivitas-aktivitas verbal bertujuan untuk mempengaruhi orang lain tertarik dengan kepribadian agar berusaha sendiri, seperti manajer, pengacara, dan eksekutif hubungan publik.
  6. Orientasi artistik (artistic orientation): Orang tertarik dengan karier yang melibatkan ekspresi diri, kreasi artistik, ekspresi emosi dan aktivitas-aktivitas individualistik, meliputi artis, eksekutif periklanan dan musisi.

Setiap orang memiliki lebih dari satu orientasi, dan Holland meyakini bahwa semakin sesuai orientasinya, semakin kecil konflik internal atau keraguan dalam pemilihan kariernya.

Sesuai dengan penelitian Holland, semakin dekat dua orientasi dalam gambar di bawah ini, semakin kompatibel orientasi tersebut.

Holland yakin bahwa jika orientasi yang dimiliki adalah berturut-turut, maka akan lebih mudah untuk memilih suatu karier.

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar: Cara Memilih Side Hustle.

 

Kalau Anda tertarik memiliki perrencanaan karier dan keuangan yang lebih baik, Anda dapat berkonsultasi dengan Certified Financial Planner (CFP) Finansialku.

Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.

Anda dapat mengunduh Aplikasi Finansialku di Apps Store atau Play Store dan manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.

 

Berikut ini strategi orang sukses agar jadi kaya raya, bisa Anda simak pada video di bawah ini. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 

Editor: Rincani Sinaga

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/2VWhwvP