Tiga BUMN akan bersatu membuat pabrik mobil listrik. Proyek ini diperkirakan akan bernilai US$ 20 miliar atau setara Rp 296 triliun.

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Tiga BUMN Akan Dirikan Pabrik Baterai Mobil Listrik

Sebanyak tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal bersatu dengan nama PT Indonesia Battery untuk mengoperasikan pabrik baterai kendaraan listrik.

Ketiganya yakni Holding BUMN Pertambangan yakni MIND ID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) alias Inalum, Holding BUMN Migas PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Untuk diketahui, pabrik komponen baterai kendaraan listrik akan dibangun di Maluku Utara atau Konawe Utara.

Tak tanggung-tanggung, proyek baterai ini diperkirakan akan bernilai US$ 20 miliar atau setara Rp 296 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$). Nantinya konsorsium ini akan menggandeng mitra dari Tiongkok maupun Korea Selatan.

CEO Holding BUMN Pertambangan MIND ID Orias Petrus Moedak menjelaskan dalam pengembangan baterai ini MIND ID dan PT Aneka Tambang Tbk. akan fokus di sisi hulu.

Sementara, di intermediate ada PT Pertamina (Persero), dan di hilir PT PLN (Persero).

“Di hulu ada Antam, yang intermediate ada Pertamina, hilir ada PLN. Sekarang lagi diproses. Itu nanti ada Indonesia Battery, itu holding company yang terlibat dalam pembuatan baterai dari hulu ke hilir,” jelasnya.

Wow! 3 BUMN Bersatu Bikin Pabrik Baterai Mobil Listrik 02

[Baca Juga: Siap Jadi Bank Syariah Terbesar, Tiga Bank Syariah BUMN Resmi Merger]

 

Orias menyebut saat ini ada dua calon mitra dari China dan Korea yang sedang didekati untuk melakukan kerja sama dan menjadi investor di pabrik baterai mobil listrik ini.

Lebih lanjut dia mengatakan, perkiraan investasi US$ 12 miliar tersebut akan diperoleh dari dua perusahaan calon mitra di mana masing-masing diperkirakan akan berinvestasi US$ 7 miliar dan US$ 5 miliar, tergantung dari ukurannya.

Saat ini menurutnya pihaknya tengah dalam proses pembicaraan dengan calon investor tersebut dan diharapkan kesepakatan bisa segera tercapai.

Biaya investasi US$ 12 miliar tersebut akan diperoleh dari ekuitas pemegang saham dan perbankan. Semua lini menurutnya harus difokuskan, jangan sampai perbankan tidak memberikan dukungan.

Dia pun berharap industri dapat menyerap baterai ini nantinya. Jika industri tidak menyerap, maka ekspor tidak akan terhindarkan. Ini akan sangat disayangkan karena artinya kita malah memberikan subsidi bagi negara lain.

“Kalau kita menghasilkan sesuatu dengan harga yang tidak terlalu mahal di dalam negeri, kemudian dibeli perusahaan luar negeri, itu sama saja memberikan subsidi secara tidak langsung,” ungkapnya mengutip dari Cnbcindonesia.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!

12 Ebook Perencanaan Keuangan 30an

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Achmad Dwi Afriyadi. 13 Oktober 2020. RI Bakal Punya Holding Baterai Mobil Listrik, Nih Bocorannya. Finance.detik.com – https://bit.ly/2H0r8OP
  • Anisatul Umah. 13 Oktober 2020. Digagas MIND ID, Bentar Lagi Ada Holding Indonesia Battery! https://bit.ly/3k0QF93
  • Rangga Prakoso. 14 Oktober 2020. Holding BUMN Indonesia Baterai Segera Terbentuk. Investor.id – https://bit.ly/3iXJYTW

 

Sumber Gambar:

  • Baterai Mobil 01 – https://bit.ly/3m08INl
  • Baterai Mobil 02 – https://bit.ly/2H0zKF9