Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku optimis pertumbuhan ekonomi di 2021 sebesar 5,0 persen dapat terealisasikan.

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Pertumbuhan Ekonomi Di Tahun 2020 Ditargetkan Sebesar 5,0%

Tahun 2020 membawa pengaruh buruk terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pada dua kuartal berturut-turut ekonomi catat angka minus. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditarget sebesar 5,0% pada tahun 2021.

Di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini banyak yang mempertanyakan angka tersebut berat untuk dicapai. Sebab, perekonomian nasional saat ini berada di zona negatif.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku optimis pertumbuhan ekonomi di 2021 sebesar 5,0 persen dapat terealisasikan.

Menurutnya, pemulihan ekonomi sendiri diproyeksikan pada kuartal III dan kuartal IV-2020 dan akselerasinya baru terjadi di 2021.

“Kita proyeksikan di kisaran 5,0 persen dan tentu ini suatu pemulihan yang harus diupayakan dan jaga melalui berbagai kebijakan termasuk APBN,” katanya dikutip dari Liputan6, Rabu (30/09).

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut ada berbagai faktor yang bisa memulihkan ekonomi negeri dan membuatnya tumbuh di 5,0 persen.

Salah satunya adalah upaya penanganan Covid-19 yang terus digencarkan pada tahun ini dan dilanjutkan di 2021 dengan disiplin protokol kesehatan secara ketat.

“Semakin kita bisa kendalikan melalui disiplin protokol, akan bantu utk tangani covid sekaligus mulai pemulihan ekonomi dan sosial,” terangnya, masih dari laman yang sama.

ADB Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mencapai 5,2% Tahun Ini 02 Pertumbuhan Ekonomi - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Membangun Bisnis Waralaba di Tengah Pandemi Menjanjikan?]

 

Selanjutnya, faktor kedua yakni ketersediaan vaksin. Menurutnya, banyak hal-hal optimis mengenai penemuan dan produksi vaksin termasuk dari Indonesia maupun kerjasama dengan internasional.

Keberadaan vaksin menjadi penting, dan akan memberikan harapan baru bagi masyarakat.

“Kita lihat, timeline dari vaksin diperkirakan bisa mengurangi ketidakpastian terutama pada akhir tahun ini dan awal tahun depan. Ini tentu pengaruh dari pemulihan ekonomi. Kalau bisa dapatkan vaksin dan vaksinasi cukup luas, kita mampu akselerasi pemulihan ekonomi juga,” ujarnya.

Di samping itu, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga jadi fokus dan senjata pemerintah di tahun depan untuk menjaga demand dan supply.

Dari sisi demand, berbagai bantuan sosial dan bantuan ke masyarakat secara langsung diharapkan bakal bisa menjaga paling tidak daya beli dan juga ketahanan dari masyarakat terutama 40 persen terbawah.

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

4 Ebook Panduan Sukses Mengatur Gaji Ala Karyawan

 

Kemudian dari sisi supply side, pemerintah bakal berikan dukungan insentif pajak, bantuan kredit dan penjaminan mulai dari usaha kecil menengah hingga korporasi.

“Dengan demikian, untuk bantuan kredit dan penempatan dana diharapkan akselerasi dan jadi stimulus katalis bagi permintaan terhadap kredit modal kerja dan investasi. Ini merupakan hal yang diharapkan terjadi dan terakselerasi melalui intervensi pemerintah,” tandasnya.

Selain itu, Sri Mulyani juga berharap instrumen APBN bisa menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga daya tahan dan memulihkan ekonomi serta kehidupan masyarakat di 2021.

Meskipun tahun depan masih ada ketidakpastian mengenai pandemi virus corona atau Covid-19.

Dalam UU APBN, pemerintah sepakat menetapkan asumsi dasar ekonomi makro di level 5%. Berikut daftar lengkapnya, melansir dari beberapa sumber:

 

#1 Asumsi Dasar Makro Ekonomi dalam APBN 2021

  • Pertumbuhan ekonomi 5%
  • Inflasi 3%
  • Nilai tukar Rp 14.600 per US$
  • Tingkat suku bunga SBN 10 tahun 7,29%
  • Harga minyak mentah Indonesia US$ 45 per barel
  • Lifting minyak bumi 705 ribu barel per hari (bph)
  • Lifting gas bumi 1.007 ribu barel setara minyak per hari

 

#2 Sasaran Indikator dan Target Pembangunan

Adapun sasaran indikator dan target pembangunan dalam APBN 2021 adalah sebagai berikut.

  • Tingkat pengangguran terbuka 7,7-9,1%
  • Tingkat kemiskinan 9,2-9,7%
  • Rasio gini 0,377-0,379
  • Indeks Pembangunan Manusia 72,78-72,95
  • Nilai Tukar Petani 102-104
  • Nilai Tukar Nelayan 102-104

 

Sementara dari perincian pendapatan dan belanja negara, APBN tahun 2021 dirancang masih dengan skema defisit karena pendapatan lebih rendah daripada belanja. Berikut perinciannya:

  • Pendapatan negara Rp 1.743,64 triliun
  • Perpajakan Rp 1.444,54 triliun
  • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 298,20 triliun
  • Belanja negara Rp 2.750,02 triliun
  • Belanja pemerintah pusat Rp 1.954,54 triliun
  • Transfer ke Daerah dan Dana Desa Rp 795,47 triliun
  • Defisit APBN Rp 1.006,37 triliun atau 5,7 persen dari PDB
  • Pembiayaan utang Rp 1.177,35 triliun

 

Bagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan!

Jika membutuhkan bantuan berupa solusi jitu tentang mengatur keuangan pribadi bisnis atau keluarga, kamu dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku.

Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 29 September 2020. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa 5 Persen di 2021, Ini Syaratnya. Liputan6.com – https://bit.ly/2S9klEq
  • Rina Anggraeni. 29 September 2020. APBN 2021 Disetujui DPR, Pertumbuhan Ekonomi Ditarget 5 Persen. iNews.id – https://bit.ly/3igTeCe
  • Hendra Kusuma. 29 September 2020. Strategi Pemerintah Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5% di 2021. Finance.detik.com – https://bit.ly/3n3jSSz
  • Mutia Fauzia. 29 September 2020. DPR Sahkan UU APBN 2021, Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 5 Persen. Kompas.com – https://bit.ly/3ihISC1