Bearish adalah salah satu situasi yang kerap terjadi di pasar modal. Apa penyebabnya?
Simak ulasan Finansialku berikut untuk informasi selengkapnya!
Summary:
- Istilah bearish berasal dari pergerakan beruang (bear) yang mencakar ke bawah, melambangkan pergerakan harga yang menurun.
- Tren bearish merupakan bagian alami dari siklus pasar keuangan. Sehingga investor perlu memahami ciri, dampak, dan strategi untuk menghadapinya, agar dapat memanfaatkan peluang saat kondisi ini.
Apa yang Dimaksud dengan Bearish
Ilustrasi Bearish. Sumber: gettyimages.com
Dalam ranah pasar modal, istilah “bearish” lazim digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana harga aset mengalami tren penurunan yang berkelanjutan.
Analogi yang sering dipakai adalah pergerakan beruang yang menyerang mangsanya dengan cakar dari atas ke bawah, melambangkan dominasi tren negatif dan melemahnya aktivitas pasar.
Bagi pelaku pasar, situasi bearish mengindikasikan ekspektasi bahwa nilai aset atau saham akan terus merosot. Respons umum terhadap kondisi ini adalah aksi jual saham oleh investor untuk stop-loss (menghentikan kerugian).
Investor yang cermat mengamati indikator-indikator penurunan (bearish) umumnya akan bersikap hati-hati dan cenderung memiliki pandangan pesimis terhadap prospek pasar ke depan.
Sikap ini mendorong mereka melakukan langkah-langkah strategis dalam mengelola portofolio, seperti diversifikasi aset dan penyesuaian strategi investasi untuk menekan risiko dan bersiap menghadapi volatilitas pasar yang lebih tinggi.
Penting untuk dicatat bahwa pasar modal selalu berfluktuasi dalam siklus, dan fase bearish hanyalah salah satu periode yang tak terelakkan.
Bagi investor dengan strategi investasi jangka panjang dan disiplin mengelola portofolio, periode bearish dapat menjadi peluang untuk akumulasi aset dengan harga yang lebih menarik.
[Baca Juga: Metode Averaging, Rahasia Investor di Tengah Fluktuasi Pasar]
Apa Perbedaan Bearish dan Bullish
Berikut adalah perbedaan bearish dan bullish untuk meningkatkan pemahaman Anda dalam mengelola aset:
Aspek |
Bearish |
Bullish |
Dinamika Harga | Terjadi penurunan harga saham yang berkelanjutan minimal selama 2 hari berturut-turut. Pergerakan harga menunjukkan pola bearish, seperti descending triangles atau head and shoulders. | Diwarnai dengan kenaikan harga saham yang konsisten minimal selama 2 hari berturut-turut. Pergerakan harga menunjukkan pola bullish, seperti ascending triangles atau cup and handle. |
Sentimen Pasar |
Didominasi oleh sentimen negatif, seperti kepesimisan investor, kecemasan, dan ketakutan akan kerugian. Hal ini mendorong aksi penjualan saham yang signifikan. |
Dikarakterisasi oleh sentimen positif, meliputi optimisme investor, kepercayaan diri, dan keyakinan akan keuntungan. Investor cenderung membeli saham dengan antusias. |
Sentimen Pasar |
Didominasi oleh sentimen negatif, seperti kepesimisan investor, kecemasan, dan ketakutan akan kerugian. Hal ini mendorong aksi penjualan saham yang signifikan. |
Dikarakterisasi oleh sentimen positif, meliputi optimisme investor, kepercayaan diri, dan keyakinan akan keuntungan. Investor cenderung membeli saham dengan antusias. |
Sentimen Pasar |
Didominasi oleh sentimen negatif, seperti kepesimisan investor, kecemasan, dan ketakutan akan kerugian. Hal ini mendorong aksi penjualan saham yang signifikan. |
Dikarakterisasi oleh sentimen positif, meliputi optimisme investor, kepercayaan diri, dan keyakinan akan keuntungan. Investor cenderung membeli saham dengan antusias. |
Volume Perdagangan |
Menunjukkan penurunan volume transaksi, menandakan berkurangnya minat investor untuk beraktivitas di pasar. |
Volume perdagangan meningkat, menunjukkan meningkatnya partisipasi investor dan keaktifan di pasar. |
Pergerakan Indeks |
Ditandai dengan penurunan indeks pasar saham, mencerminkan penurunan nilai pasar saham secara keseluruhan. |
Diwarnai dengan kenaikan indeks pasar saham, menunjukkan peningkatan nilai pasar saham secara keseluruhan. |
Perilaku Investor |
Investor beralih ke aksi jual saham untuk menghindari potensi kerugian. Short selling mungkin dilakukan dengan harapan harga saham akan turun. Investasi beralih ke aset aman seperti obligasi dan emas juga marak terjadi. |
Investor beralih ke aksi beli saham dengan antisipasi kenaikan harga. Investasi pertumbuhan pada saham perusahaan yang diproyeksikan bertumbuh pesat di masa depan menjadi pilihan menarik. Investor cenderung lebih berani dalam mengambil keputusan investasi. |
Strategi Investasi |
Penjualan saham menjadi strategi utama untuk mengurangi risiko kerugian. Short selling dapat dioptimalkan untuk potensi keuntungan dari penurunan harga saham. Investasi pada aset aman direkomendasikan untuk meminimalisir volatilitas portofolio. |
Pembelian saham menjadi strategi kunci untuk memaksimalkan keuntungan dari kenaikan harga. Investasi pertumbuhan pada saham prospektif menawarkan potensi imbal hasil tinggi. Investor menerapkan strategi agresif dengan mempertimbangkan toleransi risiko yang lebih tinggi. |
Indikator Teknikal |
Formasi bearish seperti descending triangles dan head and shoulders mendominasi pergerakan harga. Moving average menunjukkan tren menurun. MACD bearish memberikan konfirmasi tren negatif. |
Formasi bullish seperti ascending triangles dan cup and handle menjadi ciri khas pergerakan harga. Moving average menunjukkan tren menanjak. MACD bullish memberikan konfirmasi tren positif. |
Informasi dan Peristiwa |
Dipengaruhi oleh berita negatif seperti resesi, perang, dan skandal perusahaan. Peristiwa ini memperkuat sentimen bearish dan mendorong aksi jual. |
Didorong oleh berita positif seperti pertumbuhan ekonomi, peningkatan laba perusahaan, dan penemuan baru. Peristiwa ini memperkuat sentimen bullish dan mendorong aksi beli. |
Psikologi Investor |
Investor mudah panik dan terburu-buru dalam mengambil keputusan jual, memperparah tren bearish. |
Investor tetap tenang dan rasional dalam menganalisis pasar dan mengambil keputusan beli, memperkuat tren bullish. |
Apa Penyebab Bearish pada Saham
Bearish pada saham disebabkan oleh beberapa hal berikut:
#1 Penawaran dan Permintaan
Dalam kondisi pasar bearish, volume penjualan mengalami peningkatan yang signifikan, sementara volume pembeliannya justru rendah. Hal ini menyebabkan penurunan harga saham yang cukup drastis.
Situasi ini menunjukkan kepesimisan investor terhadap pasar, sehingga mereka lebih memilih untuk menjual saham mereka daripada membelinya.
Perlu dicatat bahwa volume penjualan yang tinggi tidak selalu menunjukkan kondisi pasar bearish.
Perlu dipertimbangkan pula faktor lain, seperti nilai transaksi dan kondisi ekonomi secara keseluruhan, untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang situasi pasar.
#2 Psikis Investor
Pergerakan pasar yang negatif dengan penurunan signifikan dapat dipicu oleh minimnya aktivitas pembelian atau permintaan. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi psikis dan keputusan investor yang cenderung pesimis.
Investor yang pesimis umumnya menahan diri untuk melakukan transaksi, sehingga volume perdagangan menurun dan berakibat pada penurunan harga pasar.
Kondisi ini menggambarkan bagaimana psikologi investor dapat memainkan peran penting dalam memengaruhi dinamika pasar.
Ketika investor merasa cemas atau tidak yakin terhadap prospek pasar, mereka cenderung lebih berhati-hati dalam berinvestasi, yang pada akhirnya dapat memperparah tren negatif di pasar.
#3 Kondisi Ekonomi
Pelemahan siklus ekonomi akan berakibat pada menurunnya daya beli masyarakat sehingga berpotensi menghambat profitabilitas perusahaan.
Hal ini dapat memicu aksi jual di pasar saham yang berakibat pada penurunan harga secara signifikan.
Untuk mengantisipasi kondisi pasar bearish, sebaiknya investor merancang strategi investasi dengan tepat, agar dapat melindungi modal sekaligus menemukan peluang investasi.
Jika Anda memerlukan advice dalam menyusun strateginya, Perencana Keuangan Finansialku siap membantu.
Klik banner ini untuk buat janji konsultasi atau hubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.
Contoh Grafik Bearish
Berikut adalah beberapa contoh grafik bearish yang kerap teridentifikasi:
#1 Three Black Crows
Three Black Crows. Sumber: Pluang
Pola terjadi pada grafik uptren yang diikuti tiga candlestick merah. Three black crows bisa diidentifikasi melalui karakteristik berikut:
- Candlestick bearish: Ketiga candlestick harus berwarna hitam atau merah, menunjukkan dominasi tekanan jual di pasar.
- Penutupan di bawah candlestick sebelumnya: Setiap candlestick bearish harus memiliki harga penutupan lebih rendah dibandingkan candlestick Hal ini menunjukkan bahwa tekanan jual terus meningkat.
- Penutupan di atau dekat titik terendah: Ketiga candlestick bearish idealnya menutup pada atau di dekat titik terendah rentang perdagangannya. Ini memperkuat dominasi penjual dan menunjukkan kontrol mereka atas pergerakan harga.
#2 Evening Star
Evening Star. Sumber: Pluang
Pola Evening Star merupakan formasi candlestick yang menandakan potensi pembalikan tren dari bullish ke bearish di akhir uptrend.
Pola ini terdiri dari tiga candlestick berurutan dengan karakteristik sebagai berikut:
- Candlestick pertama: Bearish dengan body panjang, menunjukkan dominasi pembeli dan kelanjutan uptrend.
- Candlestick kedua: Memiliki body kecil, baik bullish maupun bearish, mencerminkan ketidakpastian dan keraguan di antara pembeli dan penjual.
- Candlestick ketiga: Bearish dengan body panjang, menandakan tekanan penjual yang meningkat dan penurunan harga signifikan. Penutupan candlestick ini berada di bawah setidaknya setengah body candlestick pertama, mengkonfirmasi pergeseran sentimen dari bullish ke bearish.
Munculnya pola Evening Star dapat menjadi sinyal untuk mempertimbangkan keluar dari pasar atau melakukan aksi jual guna mengantisipasi potensi penurunan harga lebih lanjut.
Perlu diingat bahwa pola Evening Star hanyalah salah satu indikator dan tidak selalu menjamin pembalikan tren yang pasti. Anda perlu mempertimbangkan indikator dan faktor lain dalam sebelum mengambil keputusan.
#3 Bearish Engulfing
Bearish Engulfing. Sumber: Pluang
Pola candlestick Bearish Engulfing menandakan potensi pembalikan tren dari bullish (naik) ke bearish (turun) dalam analisis teknikal. Pola ini terbentuk dari dua candlestick berurutan di tengah uptrend.
Candlestick pertama berwarna hijau (bullish) dengan tubuh yang relatif kecil. Candlestick kedua berwarna merah (bearish) dan memiliki tubuh yang sepenuhnya “menggulung” (engulfing) candlestick pertama, termasuk ekor-ekornya.
Kemunculan candlestick bearish dengan tubuh yang lebih besar menandakan tekanan jual yang signifikan, mengindikasikan bahwa kekuatan pembeli mulai melemah dan penjual mulai mendominasi pasar.
Hal ini berpotensi memicu penurunan harga yang substansial setelah uptrend sebelumnya.
Pola Bearish Engulfing sering kali dianggap sebagai sinyal bearish reversal yang kuat, meskipun perlu diingat bahwa tidak ada jaminan mutlak dalam analisis teknikal.
Konfirmasi dari indikator lain dan analisis menyeluruh dari pergerakan harga di masa lampau direkomendasikan sebelum mengambil keputusan berdasarkan pola ini.
[Baca Juga: 10 Cara Belajar Investasi Saham Untuk Pemula dan Keuntungannya]
#4 Dark Cloud Cover
Dark Cloud Cover. Sumber: Pluang
Dalam analisis teknikal, pola Dark Cloud Cover termasuk pola candlestick yang mengindikasikan potensi pembalikan tren dari uptrend menjadi downtrend.
Pola ini tersusun atas dua candlestick, diawali dengan candlestick bullish (tren naik) dan diikuti oleh candlestick bearish.
Munculnya pola Dark Cloud Cover di tengah uptrend menandakan kemungkinan koreksi harga yang signifikan. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk mewaspadai potensi downtrend dan mempertimbangkan strategi yang sesuai.
#5 Hanging Man
Hanging Man. Sumber: Pluang
Ciri khas pola Hanging Man terletak pada tubuh polanya yang sangat kecil, mencerminkan kesenjangan yang minim antara harga saat pasar dibuka dan ditutup, dengan tren yang condong ke arah penurunan.
Kemunculan pola ini menjadi sinyal untuk bersiap melakukan aksi short (penjualan aset) dengan antisipasi untuk membeli kembali aset tersebut di titik terendah.
Cara Menghadapi Kondisi Bearish
Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut jika berada di tren bearish:
#1 Tetap Tenang
Menjual seluruh kepemilikan saham saat tren bearish bukanlah langkah yang bijaksana. Penurunan harga saham merupakan fenomena alami dalam siklus pasar modal.
Di situasi seperti ini, penting untuk tetap tenang dan melakukan analisis mendalam menggunakan indikator yang tepat untuk memastikan apakah tren yang terjadi benar-benar bearish atau hanya koreksi jangka pendek.
#2 Menyeleksi Beberapa Emiten
Pada kondisi pasar bearish, Anda disarankan untuk membatasi jumlah emiten dalam portofolio mereka, idealnya tidak lebih dari delapan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan fokus dalam mengelola portofolio.
Dengan jumlah emiten yang lebih sedikit, investor dapat lebih mudah memantau kinerja setiap emiten dan mengambil keputusan investasi yang tepat secara lebih reaktif.
Di sisi lain, diversifikasi berlebihan dalam kondisi pasar yang lesu justru dapat mempersulit proses pengambilan keputusan dan berpotensi memperbesar risiko kerugian.
Sebagai alternatif, Anda dapat mempertimbangkan strategi investasi yang lebih terkonsentrasi pada emiten-emiten yang memiliki fundamental kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan di tengah kondisi pasar yang menantang.
Hal ini memungkinkan pemaksimalan potensi keuntungan dari emiten-emiten tersebut, sekaligus meminimalisasi risiko secara keseluruhan.
Sebagai referensi untuk Anda, download ebook gratis dari Finansialku Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham.
#3 Tidak Beli Saham Terlalu Banyak
Saat pasar lesu, harga saham memang mengalami penurunan drastis. Hal ini membuka peluang bagi investor untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah.
Namun, penting untuk diingat bahwa membeli saham saat pasar bearish bukan berarti jaminan keuntungan.
Penurunan harga saham juga dapat disertai dengan penurunan nilai intrinsik perusahaan, sehingga Anda perlu berhati-hati dan bijak dalam mengambil keputusan.
Alih-alih menghabiskan seluruh modal untuk membeli banyak saham, investor disarankan untuk membatasi pembelian hanya 30-40% dari total modal. Hal ini ditujukan untuk meminimalisasi risiko dan memberikan ruang bagi untuk melakukan diversifikasi portofolio.
Pasang Kuda-kuda untuk Menghadapi Bearish
Pasar saham yang bergejolak dengan tren penurunan harga dapat menimbulkan kekhawatiran bagi investor.
Namun, penting untuk diingat bahwa fluktuasi harga saham adalah hal yang wajar dalam siklus pasar modal.
Sebelum berinvestasi, pelajari teori investasi secara mendalam untuk memahami seluk beluknya. Konsultasikan dengan Perencana Keuangan Finansialku untuk mendapatkan arahan dan strategi yang tepat.
Selain itu, Anda bisa cek tayangan berikut ini untuk tahu kapan waktu tepat membeli saham. Jangan lupa subscribe, ya!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.Â
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Demikian pembahasan tentang bearish. Bagaimana tanggapan Anda? Sampaikan di kolom komentar di bawah ini.
Mari bagikan artikel ini di media sosial untuk membantu lebih banyak orang memahami dasar-dasar investasi. Terima kasih!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
Studi:
- Abdul Rochman dan Zulfa Irawati. 2018. Determinan Variabel yang Mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Artikel Internet:
- Admin. 27 Juli 2023. Apa 5 Bearish Chart Pattern yang Sering Digunakan Trader? Pluang.com – https://bit.ly/4bARks4
- Admin. 28 Maret 2023. Tren Dalam Saham, Bullish dan Bearish! Bions.id – https://bit.ly/3ytbAxo
- Muhammad Idris. 29 Desember 2022. Mengenal Arti Bullish dan Bearish di Pasar Saham. Kompas.com – https://bit.ly/4dEIDPo
- Rivan Kurniawan. 29 September 2023. Bearish: Penyebab dan Strategi Menghadapinya. Rivankurniawan.com – https://bit.ly/4bm2G3E
Leave A Comment