Penilaian kinerja karyawan dibutuhkan untuk menjaga produktivitas perusahaan. Bagaimana cara mengukur penilaian ini?

Simak penjelasan artikel Finansialku berikut!

 

Summary:

  • Untuk mengetahui seberapa baik seseorang bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dan seberapa besar kontribusinya, karyawan melakukan evaluasi kinerja karyawan.
  • Bagi karyawan, penilaian kinerja memberikan umpan balik penting yang memungkinkan mereka untuk berkembang dan meningkatkan kinerja mereka.

 

Apa itu Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja karyawan merupakan sebuah proses evaluasi sistematis yang dirancang untuk mengukur efektivitas individu dalam mencapai target dan kontribusinya terhadap organisasi.

Melalui proses ini, kelebihan dan kekurangan seorang karyawan dapat diidentifikasi secara objektif. Bagi karyawan, penilaian kinerja memberikan umpan balik yang berharga untuk pengembangan diri dan peningkatan performa.

penilaian kinerja karyawan (1)

Ilustrasi Penilaian Kinerja Karyawan. Sumber: talentaindonesia.id

 

Hasil penilaian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan rencana pengembangan individu (individual development plan – IDP) yang terarah.

Bagi organisasi, penilaian kinerja karyawan menjadi alat strategis untuk menilai prestasi dan potensi karyawan.

Hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan pengembangan dan perencanaan karir, meningkatkan motivasi dan engagement karyawan, serta memaksimalkan kontribusi individu terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Penilaian kinerja yang efektif harus dilakukan secara adil dan objektif. Perusahaan harus mempertimbangkan konteks dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap karyawan untuk menunjukkan kinerjanya.

 

Indikator Penilaian Kinerja Karyawan

Perusahaan kerap menggunakan indikator berikut untuk mengukur kinerja karyawan:

 

#1 Inisiatif

Dalam lanskap bisnis modern, inisiatif karyawan telah berkembang menjadi aset strategis bagi perusahaan.

Kemampuan untuk menunjukkan proaktivitas dalam mengatasi permasalahan, menengahkan konflik, dan mengeksekusi ide-ide inovatif menjadi tolok ukur utama yang membedakan karyawan biasa dengan karyawan yang unggul.

Karyawan yang berinisiatif tidak hanya menunjukkan kemandirian dalam bekerja, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan perusahaan.

 

#2 Karakter

Banyak perusahaan menilai karakter pekerja secara detail sebelum mempertahankannya.

Di lingkungan kerja dengan integritas tinggi, seperti pemerintahan, bank, atau media berita, karyawan dengan tabiat buruk akan dipecat lantaran tidak sesuai dengan nilai yang dianut bersama.

 

#3 Kehadiran

Tingkat kehadiran karyawan merupakan parameter esensial dalam mengukur kedisiplinan dan komitmen dalam menjalankan tugas.

Hal ini mencerminkan kepatuhan terhadap regulasi perusahaan terkait jam kerja dan kesadaran akan kewajiban profesionalnya.

Lebih dari sekadar catatan kehadiran, ketepatan waktu masuk dan pulang kerja pun menjadi aspek krusial. Keterlambatan yang berulang tidak hanya mengurangi durasi jam kerja, tetapi juga berakibat pada penurunan produktivitas dan efisiensi.

 

#4 Kepemimpinan

Kemampuan memimpin merupakan kompetensi interpersonal fundamental bagi karyawan dengan tim atau bawahan, seperti manajer dan supervisor.

Kepemimpinan yang unggul terbukti meningkatkan efektivitas kinerja tim dengan mendorong motivasi anggota, mengoptimalkan efisiensi operasional, dan mempercepat resolusi hambatan yang dihadapi tim.

 

#5 Kerja Sama Tim

Indikator ini mengukur efektivitas karyawan dalam bekerja sama dan berkomunikasi dalam tim.

Aspek yang dinilai mencakup kemampuan mereka dalam menerima instruksi, berkolaborasi dengan rekan kerja, dan menjalin komunikasi yang baik dengan atasan.

[Baca Juga: Apakah Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan?]

 

#6 Ketepatan dan Manajemen Waktu

Bagi perusahaan dengan jenis pekerjaan yang punya deadline ketat, ketepatan waktu menjadi indikator penting dalam menilai kinerja karyawan. Hal ini mencerminkan keterampilan manajemen waktu dan efisiensi dalam menyelesaikan tugas.

Karyawan yang mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu menunjukkan disiplin dan komitmen tinggi terhadap tanggung jawabnya.

Kecepatan menyelesaikan pekerjaan pun tak kalah penting. Karyawan yang efisien mampu menyelesaikan tugas dengan lebih cepat tanpa mengesampingkan kualitas.

Hal ini menunjukkan kemampuan dalam memanfaatkan waktu dan menentukan prioritas.

 

#7 Kualitas Pekerjaan

Kualitas pekerjaan merupakan tolok ukur krusial yang digunakan perusahaan untuk penilaian kinerja karyawan.

Indikator ini mencerminkan kemampuan, keahlian, dan tingkat kompetensi individu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Hasil kerja yang berkualitas tinggi berarti memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

 

#8 Kuantitas Hasil 

Pencapaian target dalam kurun waktu tertentu menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian kinerja karyawan.

Target ini diukur dengan satuan kuantitas, seperti jumlah desain yang dibuat atau klien baru yang didapatkan dalam periode tertentu.

Penggunaan indikator kuantitas ini dinilai paling praktis dan mudah diukur dalam bentuk angka, sehingga menjadikannya metrik yang umum digunakan dalam evaluasi kinerja pegawai.

 

#9 Perilaku

Penilaian kinerja karyawan tidak hanya diukur berdasarkan pencapaian target, namun juga aspek perilaku.

Hal ini menjadi semakin penting, terutama bagi karyawan baru, di mana aspek perilaku dapat menjadi penentu utama kelanjutan masa kerjanya.

Kinerja yang cemerlang dapat terancam oleh perilaku yang tidak profesional seperti pembangkangan terhadap atasan, konflik dengan rekan kerja, inkonsistensi waktu, dan bolos kerja tanpa alasan.

 

#10 Tanggung Jawab Terhadap Posisi

Penilaian tanggung jawab terhadap posisi yang diduduki ditujukan untuk melihat kapasitas individu terhadap pekerjaannya.

Perusahaan menggunakan indikator ini untuk menentukan kecocokan karyawan dengan pekerjaannya,

 

Fungsi Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja karyawan memiliki beberapa fungsi berikut:

 

#1 Memotivasi Karyawan

Penilaian kinerja karyawan menjadi instrumen penting bagi perusahaan untuk mengukur kontribusi dan menentukan kompensasi yang adil.

Sistem ini mendorong semangat kerja karyawan dalam mencapai target dan meningkatkan produktivitas. Meski produktivitas karyawan sebenarnya bisa terganggu karena satu dan lain hal.

Berdasarkan survei (PwC’s 2023 Employee Financial Wellness survey, January 2023; base of 3,638 full-time employees), sebanyak 44% produktivitas karyawan terganggu karena stres memikirkan masalah keuangan pribadi mereka.

Karena itu, di samping melakukan penilaian kinerja karyawan, perusahaan juga bisa membantu menyediakan program kesejahteraan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Bersama Finansialku, kami dapat membantu karyawan Anda untuk merencanakan keuangan, mengatur keuangan, melunasi utang, investasi, persiapan pensiun, dan tujuan keuangan lainnya.

Informasi selengkapnya klik banner ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940.

Employee Financial Wellness

 

#2 Menentukan Promosi Jabatan

Penilaian kinerja karyawan menjadi dasar penting dalam menentukan promosi jabatan. Melalui ulasan menyeluruh, perusahaan dapat mengevaluasi prestasi dan kompetensi karyawan, sehingga tercipta keputusan promosi yang tepat.

Penilaian ini memastikan karyawan yang dipromosikan memiliki kemampuan mumpuni untuk tanggung jawab yang lebih besar, demi kemajuan perusahaan.

 

#3 Menemukan Potensi Karyawan

Penilaian kinerja bukan hanya untuk mengukur prestasi, tetapi juga membuka peluang menemukan potensi terpendam karyawan.

Potensi ini, jika dikembangkan dengan tepat, dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan.

 

#4 Parameter untuk Menentukan Kenaikan Gaji

Selain berfungsi sebagai evaluasi, penilaian kinerja juga dapat dioptimalkan sebagai alat ukur dalam penyesuaian gaji.

Bagi karyawan yang menunjukkan performa unggul, penyesuaian gaji positif dapat menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi mereka yang signifikan bagi perusahaan.

 

#5 Bahan Evaluasi

Penilaian kinerja karyawan bisa dijadikan alat evaluasi berharga bagi perusahaan dan karyawan. Hasil pengamatan menjadi fondasi untuk menentukan tujuan bersama yang terarah.

Artinya, penilaian kinerja merupakan investasi penting untuk kemajuan berkelanjutan.

 

Tujuan dan Manfaat Kinerja Karyawan

Berikut adalah tujuan dan manfaat kinerja karyawan:

  • Mewujudkan optimalisasi target dan sasaran organisasi melalui peningkatan kinerja karyawan.
  • Mendukung pencapaian tujuan strategis organisasi secara efektif dan efisien.
  • Membangun budaya kerja yang berfokus pada pencapaian hasil dan pengembangan berkelanjutan.
  • Menginspirasi karyawan untuk selalu mengejar performa terbaik dan berinovasi.
  • Menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya.
  • Meningkatkan antusiasme dan dedikasi karyawan dalam mencapai tujuan bersama.
  • Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar dan mengembangkan kompetensinya.
  • Meningkatkan kapasitas dan potensi individu untuk berkontribusi lebih besar bagi organisasi.
  • Memperkuat komunikasi dan kolaborasi antara individu dan manajer.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan terbuka untuk umpan balik dan dialog konstruktif.

[Baca Juga: 11 Strategi Retensi yang Bikin Karyawan Makin Produktif, Catat!]

 

Cara Mengukur Kinerja yang Efektif

Ada beberapa cara efektif yang kerap digunakan perusahaan untuk melakukan penilaian kinerja karyawan:

 

#1 Observasi

Observasi memungkinkan atasan memperoleh data kinerja karyawan secara objektif dan terperinci.

Mereka juga dapat mengidentifikasi berbagai aspek kinerja, baik yang positif maupun negatif, yang mungkin tidak terungkap melalui metode evaluasi lainnya.

 

#2 Survei

Survei telah menjadi instrumen umum dalam proses evaluasi kinerja karyawan.

Metode ini memungkinkan pengumpulan data dari berbagai pihak, baik atasan langsung maupun rekan kerja, sehingga memberikan gambaran yang komprehensif tentang performa karyawan.

Hasil survei dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik yang konstruktif dan merumuskan langkah-langkah pengembangan karyawan yang terarah.

 

#3 Diskusi dan Wawancara

Untuk meningkatkan efektivitas kinerja karyawan, perusahaan dapat memfasilitasi sesi diskusi dan wawancara antara atasan dan karyawan.

Sesi ini bertujuan untuk membahas secara mendalam mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki karyawan dalam pekerjaannya.

 

#4 Analisis Pencapaian Target dan Data

Informasi terkait pencapaian target dan penyelesaian tugas oleh karyawan dapat dijadikan dasar untuk mengevaluasi efektivitas dan kontribusi individu terhadap tujuan organisasi.

Data dan informasi yang dimaksud dapat mencakup:

  • Kuantitas: Jumlah target yang tercapai, volume pekerjaan yang diselesaikan, dan indikator lain yang dapat diukur secara numerik.
  • Kualitas: Tingkat kesesuaian hasil kerja dengan standar yang telah ditetapkan, tingkat akurasi dan presisi, serta aspek lain yang mencerminkan mutu.
  • Tepat Waktu: Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
  • Inisiatif: Kemampuan karyawan dalam mengambil tindakan proaktif dan menunjukkan tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan.
  • Kerja sama: Kemampuan karyawan dalam bekerja sama dengan tim secara efektif dan berkontribusi pada pencapaian tujuan bersama.

 

#5 Penilaian Diri Sendiri

Proses evaluasi mandiri mendorong karyawan untuk secara proaktif mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, serta peluang pengembangan dalam lingkup pekerjaan mereka.

Pendekatan ini sejalan dengan paradigma manajemen kinerja berbasis kompetensi, di mana karyawan diposisikan sebagai agen aktif dalam perjalanannya menuju performa yang optimal.

Implementasi penilaian diri secara berkala, misalnya setiap triwulan atau semester, memungkinkan terjalinnya siklus umpan balik yang berkelanjutan.

Karyawan dapat memonitor kemajuan mereka secara objektif, memastikan keselarasan dengan tujuan organisasi, dan secara proaktif mencari solusi atas hambatan yang dihadapi.

Dengan demikian, tercipta budaya kerja yang dinamis dan adaptif, di mana karyawan terus menerus termotivasi untuk meningkatkan kapasitas diri dan berkontribusi pada pencapaian visi bersama.

[Baca Juga: Kenali 7 Jenis Motivasi Kerja Karyawan, Nomor Berapakah Motivasi Kerja Anda?]

 

Tahapan Mengukur Kinerja Karyawan

Pengukuran kinerja karyawan didasarkan pada tahapan berikut:

 

#1 Menetapkan Standar Kinerja

Penetapan standar kinerja merupakan langkah fundamental dalam proses penilaian kinerja karyawan.

Dalam tahap ini, organisasi mendefinisikan tolok ukur yang jelas dan terukur untuk mengevaluasi kinerja individu berdasarkan kontribusinya terhadap pencapaian tujuan strategis organisasi.

Standar kinerja yang efektif berperan sebagai pondasi untuk membangun sistem penilaian kinerja yang objektif, transparan, dan akuntabel, sehingga mampu mendorong peningkatan kinerja karyawan dan pencapaian tujuan organisasi secara berkelanjutan.

 

#2 Melakukan Penilaian Kinerja Aktual

Penilaian kinerja karyawan merupakan proses integral dalam manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, dan meningkatkan kinerja individu maupun kolektif dalam mencapai tujuan organisasi.

Proses ini umumnya terdiri dari dua tahap fundamental: pengumpulan data dan evaluasi kinerja.

 

#1 Tahap Pengumpulan Data

Di tahap ini, perusahaan melakukan observasi menyeluruh terhadap kinerja karyawan. Data dikumpulkan dari berbagai pihak, seperti atasan, rekan kerja, pelanggan, dan karyawan itu sendiri.

Untuk memperoleh data yang akurat dan objektif, digunakan instrumen terstruktur seperti formulir penilaian kinerja atau wawancara terstruktur yang dirancang dengan cermat.

 

#2 Tahap Evaluasi Kinerja

Setelah terkumpul, data diolah untuk menghasilkan gambaran menyeluruh tentang kinerja karyawan.

Data yang dianalisis kemudian dibandingkan dengan standar kinerja terukur, jelas, dan relevan dengan peran dan tanggung jawab karyawan.

 

#3 Pemberian Umpan Balik

Tahap penyampaian umpan balik merupakan momen penting dalam proses evaluasi kinerja karyawan.

Di tahap ini, informasi hasil evaluasi dibagikan kepada karyawan untuk meningkatkan pemahaman terhadap kinerja mereka sendiri.

Umpan balik dapat disampaikan secara tertulis maupun lisan dan harus disampaikan dengan cara yang jelas, terbuka, dan objektif.

Tujuan utama tahap ini adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif kepada karyawan mengenai kinerja mereka, baik dalam hal pencapaian maupun aspek yang perlu ditingkatkan.

Selain itu, tahap ini juga menjadi kesempatan untuk memberikan rekomendasi dan saran yang konstruktif untuk membantu karyawan meningkatkan kinerjanya di masa depan.

 

#4 Pengembangan Tindakan Tambahan

Rencana tindakan yang terstruktur dengan baik menguraikan langkah-langkah konkret yang harus diambil karyawan untuk mencapai tujuan kinerja yang telah ditetapkan.

Hal ini tidak hanya membantu karyawan dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, tetapi juga menyediakan panduan yang jelas dan terukur untuk mencapai hasil yang optimal.

Misal, perusahaan mendaftarkan karyawan dalam Employee Financial Wellness Program dari Finansialku.

Melalui pelatihan ini, kecakapan manajemen keuangan pekerja akan meningkat sehingga berpengaruh terhadap produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Selama sesi, karyawan akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan manajemen keuangan dasar, menyiapkan dana pendidikan, dana pensiun, hingga melindungi aset dari kejadian tertentu di masa depan.

 

Pertahankan Produktivitas dengan Penilaian Kinerja Karyawan yang Proporsional

Penilaian kinerja karyawan adalah proses sistematis untuk mengevaluasi efektivitas individu dalam mencapai target dan kontribusinya terhadap organisasi.

Setelah melakukan penilaian, perusahaan bisa memberikan apresiasi kepada karyawan dengan mengadakan program kesejahteraan finansial.

Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan mengelola penghasilan secara tepat, misalnya berinvestasi sesuai tujuan keuangan. Lalu, apa investasi yang cocok untuk pekerja kantoran?

Anda bisa simak YouTube Finansialku berikut ini. Sebagai referensi, download juga ebook gratis Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses. 

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Sekian pembahasan tentang penilaian kinerja karyawan. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan informasi ini di media sosial agar lebih banyak yang tahu. Terima kasih!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi:

Studi:

  • Juli Yalintina. 2019. Analisis Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karier Terhadap prestasi Kerja Karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Medan: Universitas Pembangunan Panca Budi.
  • Sheryllia Ofel Yufensia. 2018. Implementasi Metode Skala Penilaian Grafik untuk Penilaian Kinerja Unit Manajer Tupperware Di PT Bumi Manunggal Kharisma. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

 

Artikel Internet:

  • Admin. 26 Desember 2023. Penilaian Kinerja Karyawan: Metode, Indikator, dan Contohnya. Kitalulus.com – https://bit.ly/4cVN8EG
  • Admin. 26 Oktober 2021. 5 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan dan Perusahaan. sodexo.co.id – https://bit.ly/4cTZhtU
  • Admin. 10 Indikator Penilaian Kinerja Pegawai. Employer.glints.com – https://bit.ly/3Uhhs5z
  • Admin. Penilaian Kinerja Karyawan: Pengertian, Kriteria, & Metodenya. Belajarlagi.com – https://bit.ly/4aXLLnr
  • Marsha N Safitri. 26 Februari 2022. Penilaian Kinerja Karyawan: Pengertian, Indikator, & Contoh. Majoo.id – https://bit.ly/3vNZBtz
  • Rizka Maria Mereka. 07 Maret 2023. Apa Itu Penilaian Kinerja? Berikut 5 Tahap Proses Penilaian Kinerja Karyawan dari Awal Sampai Akhir. Greatdayhr.com – https://bit.ly/3w2v9vE

 

Sumber Gambar:

  • Cover: Canva