Financial check up untuk karyawan adalah langkah penting untuk mengetahui kondisi keuangan karyawan secara menyeluruh dan memastikan keuangan karyawan sehat. Sudahkah Anda melakukannya?
Summary:Â
- Kondisi kesehatan keuangan karyawan yang kurang baik akan berdampak pada produktivitas kerja
- Program edukasi keuangan bisa berbentuk seminar atau pelatihan
Kesehatan Keuangan dan Financial Check Up untuk Karyawan
Seperti halnya kesehatan tubuh, kesehatan keuangan juga sangat penting. Jangan sampai timbul masalah keuangan karena kesehatan keuangan kurang baik. Hal ini bisa terjadi pada siapapun, termasuk para karyawan.Â
Bagi perusahaan, masalah keuangan karyawan bisa dibilang urusan pribadi masing-masing. Sifatnya sangat personal sehingga banyak pihak manajemen yang tidak ingin terlibat.Â
Namun, kondisi kesehatan keuangan karyawan yang kurang baik akan berdampak pada produktivitas kerja. Bisa-bisa, karyawan tidak bisa berkontribusi dalam target perusahaan.
Selain itu, karyawan pun akan kehilangan fokus dan konsentrasi saat bekerja. Gara-gara tekanan mental masalah keuangan, pekerjaan bisa jadi korbannya.Â
Jika sudah begitu, reputasi perusahaan bisa memburuk dan pihak perusahaan harus bertindak sebelum terlambat dan patut menjadikan isu ini sebagai pertimbangan.Â
[Baca Juga: 10 Jenis Program Kesejahteraan Karyawan, HRD Wajib Tahu!]
Cara Meningkatkan Kesehatan Keuangan Karyawan
Untuk menghindari ‘kerugian’, perusahaan wajib meningkatkan kesehatan keuangan karyawan. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan:
#1 Memberikan Edukasi Pengelolaan Keuangan Pribadi
Mayoritas penduduk Indonesia bisa dibilang masih belum melek finansial. BPS menyatatkan survey indeks literasi keuangan Indonesia hanya mencapai 65%. Oleh karena itu, sangat penting menekankan edukasi keuangan kepada karyawan perusahaan Anda.Â
Pemberian edukasi bisa dilakukan dengan cara mengadakan seminar atau pelatihan yang diisi oleh financial planner. Kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin, missal seminggu sekali atau sebulan sekali.
Dengan memberikan edukasi pengelolaan keuangan pribadi untuk karyawan, perusahaan sudah menjalankan program kesejahteraan untuk karyawan.
Jika bingung mencari program edukasi keuangan, Anda bisa mengundang Finansialku untuk mengadakan program In House Training di perusahaan Anda.Â
Ini akan menjadi langkah awal perusahaan Anda untuk mencegah masalah keuangan terjadi pada karyawan yang akan memengaruhi kinerja di kantor.Â
Daftarkan dan buat jadwal program melalui Whatsapp 0896 3791 0833 atau melalui klik banner di bawah ini ya!
#2 Memahami Pentingnya Dana Darurat
Masa depan tidaklah pasti. Kita belum siap dengan apa yang akan terjadi. Misalnya, keadaan darurat.
Ketika keadaan darurat terjadi, karyawan seringkali kesulitan menghadapinya karena tidak memiliki dana darurat. Oleh karena itu, ciptakan mindset baru di benak para karyawan bahwa dana darurat itu penting.
Perusahaan pun wajib memahami pentingnya kebutuhan dana darurat. Oleh karena itu, ada baiknya jika perusahaan bisa memberikan fasilitas untuk memberikan suntikan dana darurat bagi karyawan
Misalnya, perusahaan bisa memberikan fasilitas pinjaman kantor dan fasilitas gaji di bayar di muka (salary advance).
#3 Memiliki Asuransi Sesuai Kebutuhan
Selain kesehatan keuangan karyawan, kesehatan juga hal yang paling penting. Namun, tak ada yang bisa menjamin bahwa kita akan selalu sehat. Jatuh sakit pun menjadi sebuah keadaan darurat yang tak bisa diprediksi.
Nah, dengan adanya asuransi, karyawan tak perlu pusing mengenai biaya jika mengalami sakit. Karyawan pun bisa segera berobat di rumah sakit untuk sembuh.
Di sinilah pentingnya peran perusahaan. Perusahaan wajib memberikan fasilitas asuransi kesehatan untuk karyawannya.
Karyawan pun berhak untuk mengetahui selengkap-lengkapnya tentang syarat dan ketentuan pemakaian asuransi. Jangan hanya memberi saja, tapi tidak dijelaskan.
Selain itu, sebaiknya perusahaan memberikan fasilitas asuransi yang cashless. Dengan begitu, karyawan bisa langsung memakainya tanpa perlu menunggu reimbursement.
Kalau sistemnya reimbursement, itu sama saja dengan karyawan harus punya uang dulu baru bisa berobat. Iya, kan? Anda juga dapat membaca artikel Finansialku ini, Penjelasan Umum Asuransi Jiwa dan Kesehatan, Gak Bingung Lagi Deh!
#4 Mengadakan Konseling Tentang Utang
Saat ini, mendapatkan pinjaman bisa jadi mudah. Apalagi, seiring dengan perkembangan Fintech (financial technology) yang memberikan kemudahan dalam pinjam meminjam uang.
Namun, jika karyawan tidak berhati-hati, bisa-bisa terjebak dalam pinjaman online bodong yang jelas-jelas merugikan. Hal ini bisa membuat mental karyawan terganggu alias stress.
Di sini, perusahaan sebaiknya memberikan konseling perihal utang. Ini dilakukan untuk mereka yang sedang kesulitan keluar dari lingkaran utang.
Selain itu, dengan adanya konseling utang, karyawan bisa lebih menyadari untuk bijak dalam berutang. Kabar baiknya, Finansialku memiliki perencana keuangan (financial planner) handal yang bisa membantu karyawan Anda keluar dari masalah keuangan.
Caranya pun cukup mudah. Konsultasi saja lewat aplikasi Finansialku premium. Jadi, tidak perlu membuang waktu karena terjebak macet di perjalanan.
#5 Memberikan Pelatihan Dana Pensiun dan Hari Tua
Karyawan Anda tak akan selamanya bekerja. Pasti ada waktunya untuk pensiun. Sebagai pengelola atau pemilik perusahaan yang bijak, Anda wajib memberikan apresiasi dengan cara memastikan hari tua mereka terjamin.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan pelatihan dana pensiun dan hari tua. Pelatihan ini sebaiknya diberikan dari jauh-jauh hari. Bagaimana pun juga dana pensiun dan hari tua harus dipersiapkan dengan baik.
Semakin dini, semakin baik. Maka dari itu, mumpung masih muda dan selagi memiliki banyak energi, sebaiknya kita sudah mulai membuat rencana tentang pensiun atau hari tua.
Jika Anda ingin memberikan online course keuangan yang mudah dijangkau, Anda bisa mengikuti online course Panduan Praktis Pensiun Bahagia, Sejahtera, dan Sehat dengan cara klik banner di bawah ini!
Indikator Kesehatan Keuangan Karyawan
Ada tiga indikator sederhana untuk mengecek kesehatan keuangan. Setelah mengetahui jumlah masing-masing indikator tersebut, barulah Anda bisa mengetahui bagaimana kondisi kesehatan keuangan Anda.Â
#1 Rasio Tabungan (Saving Ratio)
Rasio tabungan menunjukkan seberapa besar pendapatan yang bisa Anda tabung atau investasikan setiap tahunnya.
Menabung merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya beli di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sebaiknya ada alokasi rutin untuk tabungan setiap bulan. Idealnya, rasio tabungan ini sebesar minimal 10% dari pendapatan.
Semakin besar rasionya, semakin baik. Anda pun harus tetap memperhatikan kebutuhan atau pengeluaran utama. Jadi, angka ini tidak mutlak. Berbeda kondisi, berbeda pula rasionya.
Hitunglah berapa banyak tabungan yang Anda punya. Sudah cukupkah nilainya? Berapa banyak lagi yang perlu didapatkan untuk bisa mencapai tujuan keuangan Anda?
[Baca Juga: 7 Cara Membuat Laporan Keuangan Pribadi, Jenis dan Tujuannya, Penting!]
#2 Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)
Rasio solvabilitas menunjukkan besarnya kekayaan bersih Anda jika dibandingkan dengan aset yang Anda miliki. Rasio ini berguna untuk mengukur risiko kebangkrutan yang mungkin Anda alami.
Dengan kata lain, jika Anda memiliki utang, apakah Anda masih bisa bayar?
Perlu diketahui bahwa angka ideal rasio solvabilitas adalah di atas 50 persen. Nilai rasio solvabilitas bisa didapat dengan membagi nilai total kekayaan bersih dibagi dengan total aset.
Sebagai contoh, Anda memiliki nilai kekayaan bersih senilai Rp 1,5 miliar. Sedangkan nilai aset Anda mencapai Rp 2,6 miliar. Dari sini, rasio solvabilitas Anda adalah sekitar 57 persen.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa jika Anda mengalami kebangkrutan, Anda masih bisa bertahan meskipun nilai aset Anda jatuh hingga 57 persen.
#3 Rasio Utang Terhadap Aset
Rasio utang terhadap aset menggambarkan persentase utang dibandingkan dengan jumlah aset. Sebaiknya, jumlah rasio utang terhadap aset ini kurang dari 50%. Cara menghitungnya adalah:
Rasio Hutang Terhadap Aset = Total Utang ÷ Total Aset
Contoh, Pak Martin memiliki total utang sebesar Rp 200.000.000 dan total aset sebesar Rp 1.000.000.000. Rasio utang terhadap aset adalah nilai total utang dibagi nilai total aset, yaitu 0,2 (atau 20 persen).
Angka 20 persen tersebut artinya total utang Pak Martin jumlahnya 20% dari total aset.
Lakukan Financial Check Up Cek dengan Aplikasi Finansialku
Kini, Anda sudah mengetahui bahwa setiap rasio memiliki rumus perhitungannya masing-masing. Nah, Anda pasti bertanya-tanya bagaimana cara cek kesehatan keuangan bagi karyawan.
Jika menghitung dengan rumus dinilai merepotkan, Anda tidak perlu khawatir. Anda bisa mengecek kesehatan keuangan Anda melalui fitur Financial Check Up di website Finansialku.
Ketiga rasio tersebut dapat Anda cek di website Finansialku tanpa perlu repot-repot menggunakan rumus.
Anda cukup memasukkan beberapa data yang diminta. Anda pun akan langsung mendapatkan hasilnya apakah sehat atau tidak.Â
Editor: Rincani Sinaga
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/3hKutRV
Leave A Comment