Tahukah kamu apa perbedaan antara kebutuhan dan keinginan? Pasalnya, aspek ini merupakan dua hal yang sering kali sulit untuk dibedakan, lho.

Karena itu, mari pahami lebih lanjut mengenai perbedaan kebutuhan dan keinginan dalam artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Keinginan dan kebutuhan merupakan dua hal yang berbeda, tetapi keinginan datang dari kebutuhan.
  • Untuk menjaga kondisi finansial yang sehat, sebaiknya kebutuhan dengan urgensi tinggi harus lebih diutamakan.

 

Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Sebagian dari kamu mungkin pernah membeli suatu barang namun sebenarnya tidak benar-benar kamu butuhkan.

Hal seperti ini dapat terjadi ketika seseorang tidak bisa membedakan kebutuhan dan keinginan, terutama saat sedang melakukan kegiatan konsumsi.

Padahal dengan memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan, kamu bisa lebih bijaksana dan berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan.

Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara kebutuhan dan keinginan tersebut? Sebelum memahami perbedaan tersebut, Sobat Finansialku perlu mengetahui dulu makna keduanya.

Kebutuhan adalah segala hal yang kita butuhkan dalam menjalani aktivitas sehari-hari untuk mencapai kesejahteraan hidup. Jika kebutuhan individu tersebut tidak terpenuhi, maka kehidupan yang tidak sejahtera mungkin saja terjadi.

Contohnya, tubuh kita membutuhkan makanan dan minuman agar dapat melakukan berbagai aktivitas guna melancarkan kelangsungan hidup. Tanpa makan dan minum, mustahil bagi kita untuk dapat berkegiatan.

Sementara itu, keinginan merupakan segala hal yang lebih mengacu pada perasaan ingin memiliki sesuatu, baik segera maupun di waktu yang akan datang.

Keinginan tersebut umumnya tidak selalu berdampak signifikan jika tidak terpenuhi. Misalnya, ketika kita menginginkan mobil keluaran terbaru, kelangsungan hidup kita tidak akan terganggu seandainya kita tidak membeli kendaraan itu saat ini juga.

Sayangnya, kita sering kali tidak menyadari perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Jika menggunakan contoh di atas, makanan dan minuman merupakan kebutuhan karena sifatnya esensial.

Namun, makan di restoran mewah bisa dikategorikan sebagai keinginan karena kita bisa menggantinya dengan makan masakan di rumah.

Di sisi lain, mobil keluaran terbaru bisa saja jadi kebutuhan ketika profesi yang jadi tumpuan hidup mengharuskan kamu memilikinya.

Maka dari itu, kenali terlebih dahulu apa yang kita butuhkan dan apa yang sekadar kita inginkan. Simak penjelasan selengkapnya.

 

#1 Kebutuhan Bersifat Objektif, Keinginan Bersifat Subjektif

Kebutuhan adalah apa yang manusia butuhkan untuk bertahan hidup. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama.

Secara umum, kebutuhan hidup manusia terdiri dari sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (rumah). Ketiganya bersifat objektif karena kebutuhan tersebut merupakan fondasi hidup yang wajib terpenuhi.

Sementara itu, keinginan adalah tentang bagaimana seseorang memilih untuk hidup. Pilihan manusia bisa berbeda-beda, tergantung pada faktor sosial dan budaya.

Sehingga keinginan bersifat subjektif karena berbeda dari satu manusia ke manusia lainnya.

 

#2 Keinginan Datang dari Kebutuhan

Melansir dari Encyclopedia Britannica, kesadaran akan kebutuhan datang dari sumber internal yang memotivasi seseorang untuk mencari informasi tentang pilihan apa saja untuk memenuhinya.

Dalam proses mencari informasi untuk kebutuhan hidup itulah timbul sebuah keinginan. Misalnya, kebutuhan seseorang untuk makan mendorongnya untuk mencari apa saja makanan yang tersedia. Mulai dari tempat makan, jenis makanannya, hingga harga makanan.

Pada dasarnya, kebutuhan manusia hanyalah makan. Makan apa saja pun kita bisa kenyang dan bermanfaat bagi tubuh. Namun, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia mengembangkan keinginan.

Jika kita makan yang kita inginkan, maka kita tidak hanya mendapat rasa kenyang tetapi juga kepuasan.

 

#3 Kebutuhan Bersifat Mengikat, Keinginan Tidak Bersifat Mengikat

Perbedaan selanjutnya dari kebutuhan dan keinginan adalah keterikatannya pada manusia.

Kebutuhan, terutama kebutuhan dasar manusia memiliki sifat yang mengikat. Artinya, kebutuhan tersebut wajib atau harus kita penuhi demi keberlangsungan hidup.

Sedangkan, keinginan sifatnya tidak mengikat. Pasalnya, jika suatu keinginan tidak terpenuhi, maka keberlangsungan hidup tidak akan terganggu selama kebutuhan tetap terpenuhi.

Misalnya, kelangsungan hidup manusia akan terancam jika tidak makan. Namun, manusia tetap bisa hidup walau tidak bisa makan makanan yang ia inginkan dan hanya mengonsumsi makanan yang ada.

 

#4 Kebutuhan Mengutamakan Fungsi, Keinginan Mengutamakan Kepuasan

Semua kebutuhan pada dasarnya dapat terpenuhi oleh barang dengan fungsi yang sesuai.

Sebagai contoh, manusia menggunakan pakaian apa pun untuk menutupi tubuhnya. Namun dalam pemenuhannya, setiap orang punya selera dan kepuasannya masing-masing.

Seseorang memenuhi keinginan akan pakaian dengan cara menggunakan pakaian yang sesuai dengan seleranya, sehingga ia merasa puas.

Melansir dari The Balance, keinginan pada dasarnya bergantung pada perspektif dan bagaimana seseorang mengelola dana yang ia miliki.

Contohnya, dua orang memiliki jumlah uang yang sama. Keduanya adalah manusia yang secara objektif membutuhkan pakaian. Namun, pakaian yang mereka beli bisa berbeda baik dari modelnya maupun harganya.

Hal ini terjadi karena kedua orang tersebut memiliki perspektif dan keinginan yang berbeda walaupun sama-sama bertujuan memenuhi kebutuhan.

[Baca Juga: Pahami dan Praktikkan Tips Mengatur Keuangan Saat Gajian]

 

Jenis Kebutuhan

Secara garis besar, kebutuhan manusia terbagi atas tiga kebutuhan, yakni kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiganya.

 

#1 Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang harus terpenuhi supaya individu dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Kebutuhan primer atau kebutuhan pokok ini ada banyak bentuknya, yakni sandang, pangan, dan papan.

Sandang berarti pakaian (layak) untuk seseorang kenakan. Setelah itu ada pangan, yang berarti makanan dan minuman sebagai bahan energi tubuh manusia.

Kemudian, ada papan yang berarti tempat tinggal sebagai tempat berteduh dan beristirahat.

 

#2 Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder adalah jenis kebutuhan yang bersifat pelengkap karena kebutuhan ini tidak begitu wajib untuk seseorang penuhi.

Kebutuhan ini hanya sebagai pelengkap dari kebutuhan primer. Contohnya, pakaian adalah kebutuhan primer.

Tetapi, pakaian dengan corak atau motif dan warna tertentu menjadi kebutuhan sekundernya. Untuk memenuhi kebutuhan sekunder, bergantung pada kemampuan ekonomi seseorang.

Walaupun disebut sebagai kebutuhan pelengkap, kebutuhan sekunder ini berjalan lurus mengikuti budaya dan gaya hidup yang berkembang di masyarakat.

Contoh lain dari kebutuhan sekunder adalah kebutuhan untuk memiliki kulkas, laptop, televisi, dan lain sebagainya.

 

#3 Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier dapat kita sebut sebagai kebutuhan yang bersifat mewah. Hal ini karena tujuan dari pemenuhan kebutuhan tersier hanya untuk kesenangan pribadi saja.

Setiap individu juga memiliki kebutuhan tersier yang berbeda satu sama lain. Contohnya adalah kepemilikan alat transportasi mobil, wisata ke luar negeri, alat musik, dan lain-lain.

Namun, pemenuhan kebutuhan tersier sangat bergantung pada kedudukan, strata, dan pendapatan ekonomi setiap individu dalam suatu masyarakat.

Sebagian besar kebutuhan tersier ini berwujud benda-benda mewah. Meski begitu, pandangan setiap individu terhadap kebutuhan tersier dapat berbeda-beda.

Ada yang menganggap bahwa laptop merupakan barang mewah sehingga termasuk ke dalam kebutuhan tersier yang tidak wajib terpenuhi.

Namun, untuk beberapa orang, laptop dapat menjadi salah satu kebutuhan pokok karena dirinya bekerja menggunakan alat elektronik tersebut.

 

Tips Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Untuk membantu kamu memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, Finansialku telah merangkum tips membedakan dua hal tersebut berikut ini.

Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu hal-hal ini kepada dirimu sebelum bersikap impulsif dalam membelanjakan uang yang kamu miliki.

 

#1 Pahami Urgensi Kebutuhan

Pertama, kamu perlu mempertanyakan apa urgensi kebutuhan dari barang atau jasa tersebut. Apakah kamu ingin membeli barang itu karena memang butuh, atau karena barangnya terlihat lucu dan sedang diskon?

Selain itu, perhatikan juga kondisi keuanganmu saat ini. Jangan sampai kamu membeli barang yang terlihat lucu dalam jumlah banyak sehingga kondisi keuangan jadi kurang sehat.

Nah, untuk memastikan kondisi kesehatan keuanganmu saat ini, yuk, cek menggunakan Financial Check Up di Aplikasi Finansialku.

Banner Iklan FCU - PC

 

#2 Hindari Sifat FOMO

Selanjutnya, pikirkan dan pertimbangkan berulang kali sebelum memutuskan untuk membeli barang tersebut.

Penting untuk kamu lebih jeli dalam melihat perbedaan kebutuhan dan keinginan kamu.

 

#3 Utamakan Kebutuhan Pokok

Terakhir, pertimbangkan juga apakah kamu membeli sesuatu hanya untuk satu momen tertentu saja atau tidak. Misalnya, kamu membeli dress lucu untuk datang ke pesta rekan kerjamu saat weekend besok.

Namun sebelum membeli, tanyakan terlebih dahulu pada diri kamu apakah kedepannya dress itu akan kamu pakai ke acara lainnya? Atau seberapa sering kamu akan datang ke acara sejenis dengan dress tersebut.

Jika kamu membeli sesuatu hanya untuk satu momen tertentu saja, ada baiknya kamu mempertimbangkan lagi keputusan kamu untuk membeli dress tersebut.

 

Buat Anggaran dan Utamakan Kebutuhan

Pada dasarnya, kebutuhan setiap orang bisa berbeda-beda tergantung tingkat pendapatan dan kepuasan individu. Semakin tinggi pendapatan, maka tingkat keinginan untuk memenuhi kebutuhan juga akan semakin tinggi.

Sebagai manusia yang cerdas, tentu kita harus mengutamakan kebutuhan primer terlebih dahulu. Setelah itu, baru memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier dengan porsi yang cukup.

Agar kamu lebih mudah mengkondisikan kebutuhan yang harus diutamakan. Sebaiknya, buat anggaran keuanganmu di Aplikasi Finansialku.

Jadi, setelah menerima gaji, kamu sudah tahu ke mana saja uang tersebut harus dialokasikan, setuju? Yuk, langsung saja download aplikasinya sekarang untuk dapatkan manfaatnya.

Banner Iklan Fitur Anggaran

 

Sekarang Sobat Finansialku sudah tahu perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kalau masih bingung, jangan ragu untuk tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar, ya.

Bagikan juga artikel ini agar orang lain juga bisa merencanakan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Terima kasih!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Syafira Maulida. 31 Maret 2023. Tips Memahami Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan, Penting! Tanamduit.com – https://bit.ly/3L4HUKQ
  • Silmi Nurul Utami. 30 Desember 2021. Perbedaan Kebutuhan dengan Keinginan. Kompas.com – https://bit.ly/3ofdKfh
  • Admin. Memahami Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan untuk Perencanaan Keuangan. Manulife.co.id – https://bit.ly/406GP9S
  • Rifda Arum. Pengertian dan Perbedaan Kebutuhan dengan Keinginan. Gramedia.com – https://bit.ly/41a24bX