Dana pensiun PLN menjadi salah satu nilai tambah bagi perusahaan energi pelat merah. Siapa yang berhak menerima program ini?

Cari tahu jawabannya dalam artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Setiap peserta akan menerima besaran dana manfaat pensiun PLN yang berbeda-beda sesuai dengan Pasal 50 Peraturan PDPLN 2022.
  • Beberapa pihak yang berhak menerima dana pensiun PLN antara lain peserta pensiun normal, ahli waris, peserta yang mengundurkan diri, dan peserta yang diberhentikan dengan tidak hormat.

 

Mengenal Apa Itu Dana Pensiun PLN

Dana pensiun PLN merupakan program lanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Perusahaan Umum Listrik Negara yang didirikan berdasarkan Akta No. 65 19 Desember 1989 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 40 18 Mei 1990.

Dana pensiun PLN merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja dan berstatus badan hukum. Program ini ditujukan untuk memaksimalkan manfaat hari tua dan membantu menjaga kesejahteraan peserta atau pihak yang berhak menerimanya.

Mitra dana pensiun PLN saat ini yakni:

  1. PT Pembangkitan Jawa Bali (Surabaya)
  1. PT Indonesia Tower (Jakarta)
  1. PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (Batam)
  1. PT Indonesia Comnets Plus (Jakarta)

 

Jumlah Dana Pensiun PLN

Dana pensiun PLN dikelola berdasarkan beberapa prinsip, yakni transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, kesetaraan, dan kewajaran.

Dari sana, setiap peserta dana pensiun PLN berhak menerima manfaat pensiun (MP). Berikut adalah rumus perhitungan manfaat pensiun dilansir dari Peraturan Dana Pensiun PLN 2022:

MP = (FP1 x MK1 x PhDP1) + (FP2 x MK2 x PhDP2)

MP = MP1 + MP2

 

Keterangan:

FP = Faktor penghargaan masa kerja

MK1 = Masa Kerja  hingga Juli 2001

MK2 = Masa Kerja Kedua mulai Agustus 2001 hingga peserta pensiun

PhDP1 = Penghasilan Dasar Pensiun Pertama pada Juli 2001 dikali koefisien 36,52

PhDP2 = Penghasilan Dasar Pensiun Kedua

 

Besaran manfaat dana pensiun PLN yang didapat peserta menurut Pasal 50 Peraturan PDPLN 2022 yakni:

 

#1 Manfaat Pensiun Normal (Pasal 50 ayat (1))

Manfaat ini diberikan kepada peserta yang mencapai usia pensiun normal (biasanya 56 tahun). Manfaat pensiun normal dihitung dengan rumus yang sama dengan Manfaat Pensiun Hari Tua (Pasal 49 ayat (2)), dengan masa kerja dihitung sampai usia pensiun normal.

Rumus perhitungannya:

Manfaat Pensiun = Masa Kerja x Gaji Pokok Pensiun.

[Baca Juga: 5+ Manfaat Jaminan Pensiun dan Perhitungan Iurannya, Catat!]

 

#2 Manfaat Pensiun Dipercepat (Pasal 50 ayat (2))

Manfaat ini diberikan kepada peserta yang berhenti bekerja sebelum usia pensiun normal karena alasan tertentu (misalnya, mengundurkan diri, diberhentikan dengan hormat).

Manfaat pensiun dipercepat dihitung dengan rumus yang sama dengan Manfaat Pensiun Hari Tua (Pasal 49 ayat (2)), dengan masa kerja dihitung sampai peserta berhenti bekerja.

Manfaat Pensiun Dipercepat ini akan diubah menjadi Nilai Sekarang, yang berarti dihitung dengan mempertimbangkan faktor diskonto waktu.

Rumus perhitungannya:

Manfaat Pensiun = Masa Kerja x Gaji Pokok Pensiun.

 

#3 Manfaat Pensiun Cacat (Pasal 50 ayat (3))

Manfaat ini diberikan kepada peserta yang mengalami cacat total dan permanen, baik karena tugas kedinasan maupun bukan karena tugas kedinasan.

Manfaat pensiun cacat dihitung dengan rumus yang sama dengan Manfaat Pensiun Hari Tua (Pasal 49 ayat (2)), dengan ketentuan:

  1. Cacat karena tugas kedinasan: Masa kerja dihitung sampai usia pensiun normal.
  1. Cacat bukan karena tugas kedinasan: Masa kerja dihitung sampai peserta berhenti bekerja karena cacat.

 

Rumus perhitungannya:

Manfaat Pensiun = Masa Kerja x Gaji Pokok Pensiun.

[Baca Juga: Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) & Manfaatnya, Sudah Daftar?]

 

#4 Pensiun Ditunda (Pasal 50 ayat (4))

Manfaat ini diberikan kepada peserta yang memilih untuk menunda masa pensiunnya setelah mencapai usia pensiun normal.

Manfaat pensiun ditunda dihitung dengan Nilai Sekarang dari Manfaat Pensiun Hari Tua (Pasal 49 ayat (2)), dengan masa kerja dihitung sampai peserta berhenti bekerja.

Rumus perhitungannya:

Manfaat Pensiun = Nilai Sekarang (Masa Kerja x Gaji Pokok Pensiun).

 

Pihak yang Berhak Menerima Dana Pensiun PLN

Berikut adalah pihak yang berhak menerima dana pensiun PLN:

 

#1 Peserta yang Pensiun Normal

Peserta pensiun normal yang berhak menerima dana pensiun PLN terdiri dari:

  1. Peserta yang mencapai usia pensiun normal, yaitu 56 tahun untuk laki-laki dan 53 tahun untuk perempuan.
  1. Peserta yang diberhentikan dengan hormat pada usia 56 tahun untuk laki-laki dan 53 tahun untuk perempuan.
dana pensiun PLN 02

Ilustrasi dana pensiun PLN. Sumber: Freepik/pressfoto

 

#2 Ahli Waris Peserta yang Meninggal Dunia

Ahli waris yang berhak menerima dana pensiun PLN antara lain:

  1. Janda/Duda: Jika peserta meninggal dunia dan memiliki istri/suami yang sah, maka janda/duda berhak menerima dana pensiun.
  1. Anak: Jika peserta meninggal dunia dan tidak memiliki istri/suami yang sah, maka anak-anaknya yang sah berhak menerima dana pensiun.
  1. Pihak yang Ditunjuk: Jika peserta tidak memiliki istri/suami dan anak yang sah, maka pihak yang ditunjuk oleh peserta sebelum meninggal dunia berhak menerima dana pensiun.

 

#3 Peserta yang Mengundurkan Diri

Peserta yang mengundurkan diri akan mendapat keuntungan sebagai berikut:

  1. Peserta yang mengundurkan diri sebelum mencapai usia pensiun normal tidak berhak menerima dana pensiun penuh.
  1. Peserta hanya berhak atas Iuran Peserta yang telah dibayarkan beserta Hasil Pengembangan Iuran selama masa kepesertaannya.

 

#4 Peserta yang Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Peserta yang diberhentikan dengan tidak hormat berhak atas:

  1. Peserta yang diberhentikan dengan tidak hormat tidak berhak menerima dana pensiun.
  1. Peserta hanya berhak atas Iuran Peserta yang telah dibayarkan tanpa Hasil Pengembangan Iuran.

 

Tips Merencanakan Keuangan Saat Pensiun

Agar dana pensiun tidak menguap dengan cepat, Anda bisa melakukan beberapa tips berikut untuk mengelolanya:

 

#1 Menganalisis Kebutuhan dan Keinginan

Penurunan produktivitas menuntut kita untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan. Salah satunya dengan memprioritaskan kebutuhan dan menunda keinginan. Hal ini krusial untuk memaksimalkan alokasi dana pensiun sesuai rencana.

Terus menerus menuruti keinginan dengan dalih “menyenangkan masa tua” dapat berakibat fatal, yaitu kesulitan finansial akibat tindakan ceroboh.

[Baca Juga: Sudah Yakin untuk Pensiun Dini? Cek Kesiapannya Berikut ini!]

#2 Investasi di Instrumen yang Tepat

Masa pensiun merupakan fase transisi penting dalam kehidupan individu, di mana fokus beralih dari akumulasi kekayaan menjadi pengelolaan aset untuk menopang kehidupan di masa tua.

Untuk mencapai kemandirian finansial yang optimal, diperlukan strategi alokasi aset yang prudens dalam memilih instrumen investasi yang tepat.

Bagi para pensiunan, pendekatan investasi yang konservatif direkomendasikan untuk menekan risiko dan menjaga stabilitas keuangan. Alokasi sebagian dana pesangon pada instrumen berpenghasilan tetap seperti deposito, reksadana pasar uang, atau obligasi dapat menjadi pilihan yang tepat.

Instrumen ini menawarkan tingkat volatilitas yang rendah dan aliran pendapatan yang stabil, sehingga ideal untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek dan menengah para pensiunan.

Meskipun instrumen seperti saham berpotensi menghasilkan keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang, karakteristiknya yang fluktuatif dan berisiko tinggi membuatnya kurang ideal bagi pensiunan.

Untuk mengetahui instrumen investasi yang tepat untuk Anda, silakan lakukan konsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku. Nantinya, Anda akan mengetahui produk investasi apa yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda.

Hubungi dan buat janji konsultasi melalui WhatsApp 0851 5866 2940. Info lengkap klik banner berikut ini.

konsul - DANA PENSIUN Q3 23

 

#3 Penuh Pertimbangan Saat Berbisnis dan Menghindari Utang Baru

Penggunaan dana pensiun sebagai modal usaha atau investasi dalam bisnis memang diperbolehkan. Namun, sebelum mengambil keputusan krusial ini, penting untuk melakukan pertimbangan matang terkait berbagai aspek penting, seperti peluang, kompetitor, target pasar, dan potensi risiko.

Selain itu, Anda juga direkomendasikan untuk menghindari penggunaan dana pinjaman sebagai modal awal bisnis. Pasalnya, keuntungan usaha rintisan tidak selalu baik dan akan membebani bisnis.

Nah, video ini bisa menjadi rekomendasi untuk Anda dalam memilih bisnis saat pensiun nanti.

 

 

#4 Kemudahan Akses

Meski harus mudah diakses, dana pensiun tidak boleh dipakai untuk banyak keinginan. Pastikan Anda menggunakan simpanan ini untuk kebutuhan hidup. Jika ingin memenuhi keinginan, pertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen rendah risiko.

 

#5 Perlindungan Kesehatan

Menjelang masa pensiun, individu dihadapkan pada dua aspek krusial: kemandirian finansial dan kesehatan prima. Guna mencapai tujuan ini, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terintegrasi, menggabungkan strategi finansial dan kesehatan yang komprehensif.

Dari sisi finansial, persiapan dana pensiun yang memadai melalui tabungan dan investasi menjadi kunci utama. Hal ini bertujuan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan hidup di masa tua tanpa terbebani oleh ketergantungan finansial pada pihak lain.

Namun, aspek kesehatan tak kalah penting. Usia pensiun umumnya identik dengan peningkatan risiko kesehatan. Oleh karena itu, perencanaan pensiun ideal juga harus mencakup proteksi kesehatan yang kokoh.

Keikutsertaan dalam asuransi kesehatan yang tepat dapat memberikan jaminan finansial saat individu membutuhkan perawatan kesehatan. Hal ini meminimalkan risiko terbebani oleh biaya pengobatan yang tinggi dan menjaga kualitas hidup di masa pensiun.

Perencanaan dana pensiun memang satu hal yang penting dipersiapkan jauh-jauh hari. Finansialku akan mengadakan Webinar Eksklusif yang membahas financial freedom sebelum 50 untuk mempersiapkan jaminan masa tua yang tenang dan sejahtera. Yuk ikuti webinar berikut dengan cara klik banner di bawah ini!

webinar financial freedom before 50

Rencanakan Dana Pensiun dengan Matang

Dana pensiun PLN merupakan bukti komitmen perusahaan untuk menjaga kesejahteraan pekerja. Diharapkan, mantan karyawan bisa hidup dengan layak di masa tua.

Manfaat dana pensiun akan maksimal jika individu punya perencanaan keuangan yang matang. Untuk mendapat saran profesional, Anda bisa meminta bantuan perencana keuangan Finansialku.

Mereka akan membantu menemukan sumber pendapatan pasif, strategi finansial bulanan, hingga mengecek kesehatan finansial Anda. Dapatkan informasi lebih lanjut di dengan konsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku melalui WhatsApp 0851 5866 2940.

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Demikian pembahasan tentang dana pensiun PLN. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar.

Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial untuk membantu rekan Anda mendapat informasi yang valid tentang dana pensiun PLN. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Peraturan Dana Pensiun 2022 0075.K/DIR/2022
  • Tim penyusun. 2013. Buku Panduan Peserta Dana Pensiun PLN. Jakarta: Dana Pensiun PT PLN (Persero).
  • Admin. 5 Tips Mengelola Dana Pensiun, Wujudkan Merdeka Finansial di Hari Tua. Bcalife.co.id – https://bit.ly/3VVnh9K

 

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik/tirachardz