Menjadi generasi sandwich adalah momok finansial yang menakutkan. Bagaimana cara lepas dari “warisan” ini? Cari tahu informasi selengkapnya dalam ulasan Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Selain karena masalah keuangan, munculnya generasi sandwich bisa terjadi karena pola pikir yang salah, yang menganggap bahwa anak merupakan investasi bagi orang tua.
  • Generasi sandwich terbagi menjadi beberapa tipe berdasarkan usia, masalah keuangan, dan kondisi keluarga yang berbeda-beda.
  • Terdapat beberapa cara untuk keluar dari generasi sandwich bagi yang sudah terlanjur terjebak, antara lain membuat anggaran, mencari sumber pendapatan lain, menyiapkan dana pensiun, dan proteksi kesehatan.

 

Apa Itu Generasi Sandwich?

Istilah generasi sandwich pertama kali dikenalkan oleh Dorothy A Miller, profesor dan direktur praktikum University Kentucky pada 1981.

Istilah “generasi sandwich” merujuk pada individu yang menanggung hidup tiga generasi, yaitu orang tua, diri sendiri, dan anak.

Analogi sandwich menggambarkan situasi seseorang yang menjadi “daging yang terimpit” di antara dua lapis roti tawar—melambangkan orang tua di atas dan anak-anak di bawah.

Fenomena ini kian marak di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan menimbulkan implikasi signifikan bagi individu dan masyarakat. Beban finansial yang ditanggung generasi sandwich dapat berakibat pada kesulitan finansial pribadi, stres, depresi, dan masalah kesehatan lainnya.

Lebih lanjut, tantangan utama kehidupan generasi sandwich terletak pada keseimbangan kebutuhan dua generasi. Hal ini menuntut strategi pengelolaan keuangan yang matang dan kemampuan kompromi yang tinggi.

Secara formal, generasi sandwich dapat dikategorikan sebagai fenomena sosio-ekonomi dengan dampak multidimensi. Pemahaman mendalam mengenai akar permasalahannya dan solusi komprehensif menjadi kunci untuk meringankan beban kelompok ini di masa depan.

[Baca Juga: Sandwich Generation Menurut Anies Baswedan, Apa Kata Perencana Keuangan?]

 

Penyebab Generasi Sandwich

Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan lahirnya generasi sandwich:

 

#1 “Warisan” Orang Tua

Salah satu faktor yang umum terjadi dalam siklus kemiskinan antar generasi adalah terjebaknya “warisan” dalam masalah yang sama dengan generasi sebelumnya.

Hal ini terjadi ketika individu memiliki tanggungan keluarga yang besar, tetapi tidak memiliki penghasilan yang memadai.

Kondisi ini menyebabkan pengeluaran yang membengkak dan minimnya tabungan. Akibatnya, masa depan mereka harus ditanggung oleh anak-anak saat dewasa.

Siklus ini dapat berlanjut ke generasi berikutnya jika tidak ada edukasi keuangan yang memadai. Siklus kemiskinan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Beban Tanggungan Keluarga yang Besar: Individu memiliki tanggungan keluarga yang besar, seperti anak-anak atau orang tua yang sudah tua, yang membutuhkan dukungan finansial.
  1. Penghasilan yang Tidak Memadai: Penghasilan individu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga dan tanggungannya.
  1. Pengeluaran yang Membengkak: Beban tanggungan dan penghasilan yang minim memaksa individu untuk mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka hasilkan.
  1. Minimnya Tabungan: Ketidakmampuan untuk menabung membuat individu sulit untuk keluar dari siklus kemiskinan dan mempersiapkan masa depan.
  1. Masa Depan Terbebani: Beban finansial di masa depan, seperti masa tua atau kesehatan, dibebankan kepada anak-anak mereka.
  1. Siklus Berlanjut: Siklus kemiskinan dapat berlanjut ke generasi berikutnya jika tidak ada edukasi keuangan yang memadai untuk membantu individu mengelola keuangan dengan lebih baik.

 

So, jika Sobat Finansialku tidak ingin menambah masalah di masa depan, yang akhirnya harus membebani anak-anak, sebaiknya rencanakan dana hari tua mulai dari sekarang.

Untuk mengetahui cara dan strategi perencanaan keuangan yang tepat, yuk, diskusikan bersama Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini untuk buat janji.

Konsultasi Keuangan Keluarga

 

#2 Masalah Keuangan

Lahirnya generasi sandwich didorong oleh ketidaksiapan finansial. Kondisi ini menimbulkan efek domino yang pada akhirnya menyengsarakan generasi berikutnya.

Kondisi ini bisa disiasati dengan perencanaan keuangan yang matang sejak muda. Dengan begitu, tiap kebutuhan bisa dipenuhi tanpa mengorbankan banyak hal.

 

#3 Pola Pikir yang Salah

Sebagian orang masih memiliki pemikiran kuno dengan menganggap bahwa anak merupakan investasi—untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.

Karena anggapan ini dan kutipan “banya anak banyak rezeki”, sebagian orang punya terlalu banyak anak tanpa pertimbangan keuangan. Akibatnya, mereka mewariskan masalah finansial.

[Baca Juga: Sandwich Generation Ada 5 Tipe, Kamu Termasuk yang Mana?]

 

Tipe Generasi Sandwich

Simak tipe-tipe generasi sandwich berikut ini:

 

#1 The Traditional Sandwich Generation

The traditional sandwich generation adalah kelompok generasi sandwich berusia 40 sampai 50 tahun yang terjebak kebutuhan finansial orang tua dan anak-anak yang tumbuh dewasa.

Biasanya, kelompok ini merawat orang tua yang sakit sambil memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Sebagian besar dari kelompok ini kesulitan menabung dan memenuhi kebutuhan diri sendiri lantaran pengeluaran membeludak.

 

#2 The Club Sandwich Generation

The club sandwich generation adalah kelompok generasi sandwich berusia 30 sampai 40 tahun dengan tanggungan orang tua, anak-anak, atau bahkan kakek-nenek.

Mereka yang terjebak di situasi ini sering kali datang dari keluarga besar dengan perencanaan keuangan buruk.

 

#3 Open-faced Sandwich Generation

Open-faced sandwich generation adalah kelompok sandwich gen yang sudah dewasa tetapi belum punya anak. Mereka biasanya menanggung kebutuhan orang tua atau bahkan saudara.

Kelompok ini disarankan menyiapkan diri dengan perencanaan keuangan yang matang sebelum berumah tangga.

generasi sandwich 01

 

Cara Mengatasi Generasi Sandwich

Untuk Anda yang telanjur terjebak menjadi generasi sandwich berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:

 

#1 Membuat Anggaran Keuangan

Kunci utama dalam membebaskan diri dari belenggu generasi sandwich terletak pada pengelolaan keuangan yang cerdas. Salah satu strategi yang efektif adalah dengan disiplin menabung melalui tabungan berencana.

Tabungan ini memungkinkan Anda untuk mengalokasikan dana secara konsisten dengan tujuan yang jelas, seperti persiapan dana pendidikan, dana darurat, atau kebutuhan lainnya di masa depan.

Pendekatan ini tidak hanya membantu meringankan beban keuangan jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih terjamin.

[Baca Juga: Penting!! 3 Alasan Sandwich Generation Harus Punya Dana Darurat]

 

#2 Mencari Sumber Pendapatan Baru

Sebagai generasi sandwich, tuntutan pengeluaran bulanan memang terbilang tinggi. Oleh karena itu, meningkatkan sumber pendapatan menjadi solusi krusial untuk meringankan beban tersebut.

Bekerja sampingan atau memulai bisnis merupakan alternatif yang menjanjikan untuk menambah penghasilan. Dengan diversifikasi sumber pendapatan, Anda dapat memperkuat stabilitas keuangan dan mencapai tujuan finansial dengan lebih mudah.

 

#3 Menyiapkan Dana Pensiun

Dana pensiun memiliki prinsip yang serupa dengan menabung, yakni menyisihkan dana secara berkala. Dana tersebut kemudian dikelola dan diinvestasikan secara profesional untuk menghasilkan keuntungan yang nantinya dapat dinikmati di masa pensiun.

Memiliki dana pensiun yang terencana dengan baik mencerminkan tanggung jawab individu terhadap masa depan diri sendiri dan generasi penerus.

Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan masa kini dan kelestarian masa depan.

Nah, untuk mengetahui berapa total dana penisun yang harus Anda kumpulkan, gunakan Kalkulator Dana Pensiun Finansialku, gratis! Anda juga bisa langsung konsultasikan dengan Perencana Keuangan Finansialku. Yuk, coba sekarang!

 

#4 Memiliki Rumah

Kepemilikan properti hunian tidak hanya merepresentasikan tempat tinggal, tetapi juga investasi strategis untuk memperkuat ketahanan finansial dan keamanan di masa depan.

 

#5 Menyiapkan Proteksi Kesehatan

Individu dihadapkan pada peningkatan risiko kesehatan seiring dengan pertambahan usia. Hal ini menjadikan kepemilikan asuransi kesehatan sebagai kebutuhan fundamental.

Asuransi kesehatan berfungsi sebagai wadah perlindungan finansial terhadap beban biaya pengobatan, mencakup rawat inap, rawat jalan, kesehatan gigi, dan berbagai manfaat lainnya sesuai dengan polis yang dipilih.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, individu dapat meminimalisir dampak finansial yang timbul akibat musibah kesehatan, sehingga memungkinkan mereka untuk berfokus pada proses pemulihan tanpa dibebani kekhawatiran finansial.

 

Anda juga bisa simak video ini untuk tahu cara keluar dari generasi sandwich.

 

 

Prioritas Keuangan Generasi Sandwich

Sebagai generasi sandwich, pemenuhan akan kebutuhan dua pihak, atas dan bawah, merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi.

Hal inilah yang menjadi pertanyaan banyak orang, bagaimana mereka bisa mengelola prioritas keuangan mereka?

Menurut sebuah penelitian dari Bart Mindszenthy, mengungkapkan bahwa generasi sandwich cenderung tidak tahu apa yang mereka harus lakukan.

Kondisi tersebut yang membuat perencanaan keuangan mereka berantakan. Menurut Mindszenthy, secara prioritas mereka menomorsatukan penyediaan fasilitas bagi orang tua mereka.

Di samping itu, penelitian yang lain juga menggambarkan bahwa generasi sandwich cenderung mengorbankan kehidupan mereka dengan menurunkan standar untuk pemenuhan dua pihak lainnya.

Berdasarkan riset tersebut, sebesar 30% generasi ini mengambil lebih sedikit liburan, 43% mengurangi makan di luar, 36% terus mengambil tabungan masa mudanya, dan 37% bekerja dengan waktu lebih panjang.

Belum lagi mereka harus mengurusi anak-anak mereka yang tinggal bersama mereka. Bahkan angka tinggal bersama dengan orang tua semakin meningkat hingga 60% untuk dewasa berusia 20 hingga 24 tahun.

Jadi, dapat Anda ketahui bahwa generasi sandwich cenderung memprioritaskan kebutuhan yang lain terlebih dahulu, baik kebutuhan untuk orang tuanya ataupun untuk anak yang masih belum mandiri.

[Baca Juga: Anak Pertama Terjebak Sandwich Generation, Begini Atur Keuangannya!]

 

Jaga Kesehatan Keuangan

Mengelola keuangan sebagai generasi sandwich memang rumit. Namun, dengan strategi dan kedisiplinan, Anda dapat meringankan beban dan mencapai stabilitas finansial.

Jika Anda membutuhkan bantuan, konsultasikan dengan perencana keuangan profesional Finansialku. Mereka akan membantu Anda menemukan solusi terbaik untuk mencapai tujuan keuangan dan masa depan yang lebih terjamin.

Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk informasi lebih lanjut.

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Demikian ulasan tentang generasi sandwich. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan informasi ini di media sosial untuk membantu lebih banyak orang menjaga kesehatan keuangan. Terima kasih!

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi:

  • Admin. 15 Februari 2023. 3 Jenis Sandwich Generation, Kamu Salah Satunya? Rhbtradesmart.co.id – https://bit.ly/4azr6W8
  • Admin.27 Maret 2023. Kenali Generasi Sandwich: Arti, Penyebab, dan Solusinya. Megasyariah.co.id – https://bit.ly/3QZZjqX
  • Admin. Generasi Sandwich: Definisi, Tipe, dan Cara Mengatur Keuangannya. Prudential.co.id – https://bit.ly/3Vhc8zI
  • Laiqa Ayesha. 10 Desember 2023. Mengenal Sandwich Generation, Pengertian dan Penyebab. Detik.com – https://bit.ly/3WVItwW

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik