Berangkat haji adalah cita-cita yang dimiliki oleh banyak umat muslim Indonesia. Biaya keberangkatan yang terus meningkat dari tahun ke tahun membuat banyak orang mulai mencari cara agar dana haji dapat terkumpul lebih cepat—salah satunya melalui investasi. Tetapi muncul sebuah pertanyaan penting: apakah investasi saham cocok digunakan untuk menyiapkan dana haji?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami bagaimana investasi saham bekerja, seperti apa risikonya, dan apa pandangan lembaga resmi seperti BPKH mengenai penggunaan instrumen saham untuk dana haji.

 

Mengapa Banyak Orang Mencari Investasi untuk Dana Haji?

Biaya haji bukanlah biaya kecil. Dalam lima hingga sepuluh tahun terakhir, biaya keberangkatan dan biaya hidup di Tanah Suci mengalami penyesuaian berkala. Di sisi lain, menabung uang di tabungan biasa seringkali tidak cukup cepat mengejar kenaikan nilai tersebut.

Di sinilah investasi mengambil peran. Dengan berinvestasi, nilai uang tidak hanya disimpan, tetapi juga berkembang. Namun, tidak semua instrumen investasi memiliki karakter yang sesuai dengan tujuan dana haji yang sifatnya pasti, jangka menengah hingga panjang, dan harus aman.

Karena itu, penting bagi calon jamaah untuk memilih instrumen investasi yang tepat.

[Baca Juga: Cara Mulai Investasi Saham untuk Ibu Rumah Tangga yang Aman dan Cocok Pemula]

 

Memahami Cara Kerja Investasi Saham

Meskipun sudah banyak dibahas, kenyataannya masyarakat Indonesia masih relatif sedikit yang berinvestasi saham. Jumlah investor pasar modal tidak sampai sepertiga populasi penduduk produktif. Salah satu alasannya adalah karena saham dianggap rumit dan berisiko tinggi.

Padahal, saham adalah instrumen yang secara historis memberikan imbal hasil paling besar dibanding banyak instrumen lainnya. Selama bertahun-tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pertumbuhan positif yang mengesankan. Artinya, bagi investor yang membeli saham berkualitas dan menyimpannya dalam jangka panjang, potensi keuntungan bisa cukup menarik.

Saham sendiri adalah bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Saat perusahaan tumbuh, nilai saham cenderung naik.

 

Keuntungan Investasi Saham dan Kenapa Banyak yang Tertarik

Ketika seseorang berinvestasi saham, ada dua jenis keuntungan yang mungkin diperoleh. Yang pertama adalah kenaikan harga saham, yaitu ketika investor membeli pada harga tertentu lalu menjualnya pada harga yang lebih tinggi. Yang kedua adalah dividen, yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Dua keuntungan inilah yang membuat saham terlihat menarik sebagai instrumen investasi jangka panjang. Banyak orang berharap dana haji mereka bisa tumbuh lebih cepat jika ditempatkan pada saham.

Namun, apakah benar cocok?

 

Benarkah Saham Cocok untuk Dana Haji? Ini Penjelasan Berdasarkan Data & Regulasi

Pertanyaan apakah saham cocok untuk dana haji sebenarnya bergantung pada beberapa faktor: jangka waktu, toleransi risiko, dan tujuan finansial.

Jika seseorang memiliki jangka waktu sangat panjang dan siap menerima fluktuasi, maka saham bisa menjadi pilihan. Namun dana haji memiliki karakter berbeda. Ia harus aman, stabil, dan tidak boleh mudah terpengaruh gejolak pasar.

Itulah kenapa banyak yang meragukan kecocokan saham sebagai instrumen dana haji. Tapi untuk memastikan, mari lihat pandangan resmi dari BPKH.


 

Pandangan BPKH: Kenapa Mereka Tidak Menempatkan Dana Haji di Saham?

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) adalah lembaga resmi yang mengelola dana haji milik jamaah Indonesia. Menariknya, meskipun regulasi memungkinkan penempatan dana pada saham syariah dan reksa dana saham syariah, BPKH memilih untuk tidak menempatkan dana haji di saham.

Menurut pernyataan resmi, alasannya sederhana:

  • Saham memiliki fluktuasi tinggi.

  • Risiko tidak sesuai dengan profil dana haji.

  • Dana haji memerlukan instrumen yang aman, syariah, dan stabil.

  • Manajemen risiko harus terukur dan tidak spekulatif.

Dengan kata lain, tidak ada larangan menempatkan dana di saham, tetapi ketidakcocokan risiko membuatnya menjadi pilihan yang kurang tepat untuk tujuan ini.

 

Jika Anda ingin memahami cara investasi yang aman—baik untuk dana haji maupun tujuan keuangan lainnya—Finansialku akan mengadakan sebuah acara besar:

Event ini akan membahas strategi bertahan dan meningkatkan kekayaan menghadapi kondisi ekonomi 2026, dibawakan oleh para pakar seperti:

  • Melvin Mumpuni, Founder Finansialku

  • Rivan Kurniawan, Indonesia Value Investor

  • Jundi Muhammad, Perencana Keuangan Kemenkeu

Event ini sangat direkomendasikan bagi Anda yang ingin berinvestasi dengan lebih percaya diri dan memahami risiko secara menyeluruh.

 

Alternatif Investasi Syariah yang Lebih Aman untuk Dana Haji

Karena dana haji bersifat amanah, stabil, dan berjangka menengah, banyak ahli menyarankan instrumen yang lebih rendah risiko dibanding saham. Beberapa pilihan yang banyak digunakan antara lain:

#1 Sukuk atau Obligasi Syariah

Instrumen ini memberikan imbal hasil tetap dengan risiko relatif rendah. Cocok untuk tujuan jangka menengah seperti dana haji.

#2 Reksa Dana Syariah

Instrumen ini dikelola oleh manajer investasi profesional dan risikonya lebih terukur. Ada pula reksa dana terproteksi yang memberikan jaminan pokok investasi.

#3 Emas

Instrumen tradisional yang stabil dan sudah terkenal aman untuk menjaga nilai kekayaan dari waktu ke waktu.

BPKH sendiri mengalokasikan sebagian besar dana di SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), emas, dan reksa dana syariah.

 

Dengan langkah yang tepat, disiplin, dan pemahaman yang baik, Anda bisa membangun masa depan keuangan yang lebih kuat. Namun perlu Anda catat, keuntungan dan risiko ini akan selalu berkaitan sehingga perlunya analisis yang rutin agar sesuai tren investasi. Untuk mendapatkan analisis dan strategi yang update dari ahli keuangan dan investasi, gunakan Program Bookplan dari Finansialku.

Jika Anda tertarik, hubungi Whatsapp 0851 5897 1311 atau klik banner di bawah ini ya!

bookplan

 

Bolehkah Dana Haji Diinvestasikan ke Saham?

Secara regulasi, boleh. Tidak ada larangan untuk menempatkan dana haji pada instrumen saham syariah. Namun secara praktik dan berdasarkan profil risiko, saham dinilai kurang cocok untuk tujuan pengumpulan dana haji.

Dana haji membutuhkan instrumen yang aman, stabil, dan terjaga dari fluktuasi liar pasar saham. Karena itulah BPKH lebih memilih sukuk, emas, dan reksa dana syariah—instrumen yang secara historis lebih stabil dan sesuai.

Jika Anda tetap ingin berinvestasi saham, tidak ada masalah—selama itu bukan dana haji atau dana yang memiliki tujuan jangka menengah dengan tingkat kepastian tinggi.

 

GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Apa Anda memiliki pertanyaan mengenai investasi saham untuk dana haji lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini.

Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.