Memasuki usia 20-an penting untuk mulai melakukan pengelolaan keuangan. Tak sedikit orang yang masih keliru karena mengikuti panduan yang kurang tepat.

Nah, supaya tidak bingung lagi, mari simak bersama artikel berikut ini.

 

Summary:

  • Panduan pengelolaan keuangan akan berbeda-beda di setiap masa usia karena perbedaan kebutuhan dan tujuan keuangan. 
  • Penting untuk memahami perbedaan kebutuhan keuangan pada setiap fase kehidupan agar finansial bisa aman dan nyaman hingga masa tua.

 

Perencanaan Keuangan di Usia 20-an

Untuk Anda yang memasuki usia 20-an, berikut ini panduan pengelolaan keuangan di usia 20-an.

 

#1 Evaluasi Keuangan dengan Membuat Budget Bulanan

Di usia 20-an umumnya Anda sudah memiliki penghasilan sendiri. Agar tidak habis dalam sekejap, Anda perlu melakukan budgeting. Penting bagi Anda untuk mengevaluasi biaya atau pengeluaran bulanan yang dimiliki.

Catat semua pendapatan dan pengeluaran bulanan untuk mendapat gambaran kondisi keuangan Anda. Pastikan anggaran ini mencakup pengeluaran yang bersifat kebutuhan serta tabungan, mengelola cash-flow agar tidak defisit, dan menghindari utang konsumtif.

Gaji yang kecil apabila tidak diikuti dengan kedisiplinan dalam pengeluaran, dapat menyebabkan kondisi defisit atau kekurangan tiap bulannya, dan dalam jangka panjang dapat bertambah semakin besar hingga pada akhirnya akan menyebabkan kondisinya tidak tertolong lagi.

[Baca Juga: 6 Tips Perencanaan Keuangan Jangka Panjang untuk Masa Depan]

 

#2 Menabung Secara Rutin

Mulailah menabung walaupun pendapatan Anda belum terlalu besar. Sebaiknya, sisihkan minimal 10-20% dari penghasilan untuk tabungan darurat atau tujuan jangka panjang. Tujuannya adalah memiliki dana darurat setara dengan 3 – 12 bulan pengeluaran.

Dana darurat adalah dana yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan Anda kalau sewaktu-waktu Anda terpaksa tidak bekerja. Selain itu, dana ini juga dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan mendesak lainnya.

 

#3 Mulai Berinvestasi

Semakin dini Anda mulai berinvestasi, semakin besar potensi pertumbuhan aset melalui efek bunga majemuk. Pertimbangkan investasi di produk seperti reksa dana, saham, atau obligasi. 

Jika Anda belum familiar dengan investasi, mulailah dengan instrumen yang rendah risiko, seperti reksa dana pasar uang. Anda dapat mendiversifikasi investasi seiring dengan bertambahnya pengalaman dan profil risiko.

Untuk lebih memahami tentang investasi sesuai usia, Anda bisa simak video ini.

 

 

#4 Hindari Utang Konsumtif

Di usia 20-an, tidak jarang kita tergoda untuk berbelanja barang yang kita inginkan dengan menggunakan kartu kredit. Sebaiknya hindari utang konsumtif seperti pembelian barang-barang yang tidak menghasilkan nilai tambah, kecuali jika memang benar-benar diperlukan.

 

#5 Siapkan Dana Pensiun

Walaupun Anda baru memulai karier dan masa pensiun terasa sangat jauh, memulai perencanaan dana pensiun sejak dini tentu akan meringankan beban keuangan di masa tua.

Anda bisa memanfaatkan program pensiun yang disediakan oleh perusahaan, atau pertimbangkan membuka rekening dana pensiun sendiri dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

 

#6 Tingkatkan Pengetahuan Keuangan

Anda bisa memanfaatkan waktu untuk belajar lebih banyak tentang topik-topik yang terkait literasi keuangan.

Bisa melalui membaca buku dan artikel, mengikuti kursus online, atau mengakses video maupun podcast Finansialku sehingga Anda memiliki pemahaman keuangan yang semakin membaik.

Untuk memulai langkah ini, Anda bisa akses ebook gratis di Perpustakaan Finansialku.

 

#7 Susun Tujuan Keuangan

Selanjutnya, tentukan tujuan-tujuan keuangan Anda sesuai jangka waktu pencapaiannya. Jangka pendek untuk tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam waktu 1 tahun seperti liburan.

Jangka menengah untuk tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam waktu 1 – 5 tahun seperti menyiapkan dana menikah atau membeli rumah. Jangka panjang untuk tujuan keuangan dalam waktu lebih dari 5 tahun seperti menyiapkan persiapan dana pensiun.

 

#8 Membeli Asuransi

Di usia 20 tahunan umumnya Anda berada di kondisi kesehatan yang prima, namun tidak ada salahnya memiliki asuransi kesehatan dan jiwa.

Asuransi ini akan memberikan perlindungan jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan dan mencegah kerugian finansial besar. Dengan memiliki asuransi, pos-pos keuangan yang sudah ada tidak akan terganggu.

 

#9 Mengembangkan Kompetensi dan Relasi

Di usia 20-an, Anda umumnya berada di awal perjalanan karier. Di masa ini, peluang untuk mengembangkan karier bisa Anda dapatkan melalui peningkatan kompetensi, baik yang mendukung keahlian penunjang kerja, maupun dalam hal relasi.

Anda dapat menyiapkan budget untuk mengikuti workshop, kursus bahasa atau keahlian lainnya agar pengetahuan, pengalaman, dan relasi yang dimiliki berkembang sehingga dapat meningkatkan karier. Jika karier Anda naik, maka pendapatan juga akan naik.

 

#10 Menyiapkan DP Properti Pertama

Tidak ada salahnya bila Anda memiliki tujuan keuangan membeli rumah dan mulai menyiapkan DP (Down Payment) untuk properti pertama di usia 20-an.

Kalau memang 5-10 tahun lagi Anda ingin memiliki rumah atau apartemen sendiri, DP tersebut akan membantu mengurangi jumlah cicilan bulanan dan durasi cicilan.

Di usia yang masih tergolong muda, Anda memiliki kesempatan jangka waktu cicilan kredit yang lebih panjang dengan cicilan bulanan yang lebih rendah (dengan asumsi membeli properti memanfaatkan fasilitas KPR subsidi atau Non-Subsidi) dalam membeli sebuah properti.

 

#11 Mulai Menyiapkan Dana Pensiun

Selagi masih berusia 20-an, justru Anda sebaiknya mulai menyiapkan dana pensiun. Banyak orang dalam kelompok usia 20 – 30 tahun yang sulit untuk menabung secara teratur untuk hari tua.

Hasilnya adalah mereka seringkali tidak merencanakan dana hari tua sampai mereka mencapai akhir usia 30 atau bahkan 40. Semakin lama menunda perencanaan hari tua, semakin berkurang dana yang bisa kumpulkan untuk menjamin masa tua.

Panduan Pengelolaan Keuangan 01

Ilustrasi Pengelolaan Keuangan. Sumber: Freepik

 

Perencanaan Keuangan di Usia 30-an

Berikut ini adalah panduan pengelolaan keuangan untuk Anda yang berada di usia 30-an.

 

#1 Evaluasi dan Revisi Anggaran

Di usia 30-an, penghasilan dan pengeluaran biasanya lebih stabil dibandingkan umur 20-an. Evaluasi kembali anggaran bulanan Anda dan pastikan pengeluaran Anda sesuai dengan tujuan keuangan.

Prioritaskan kebutuhan penting, seperti kebutuhan pokok, pendidikan, dan kesehatan, sambil mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting. Jika sudah menikah, buatlah budget bersama pasangan untuk mencapai tujuan keuangan bersama.

 

#2 Perkuat Dana Darurat

Idealnya, di usia ini dana darurat Anda sudah cukup besar, setara dengan 6-12 bulan pengeluaran bulanan. Dana darurat ini sangat penting untuk mengatasi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga.

[Baca Juga: Dana Darurat Ideal Cegah Sengsara di Masa Tua, Segini Jumlahnya!]

 

#3 Fokus Pada Investasi

Di usia 30-an, alokasi investasi seharusnya sudah lebih matang. Anda dapat mulai diversifikasi investasi, seperti investasi di saham, reksa dana, properti, atau obligasi. Jika di usia 20-an Anda belum berinvestasi, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulainya.

Pertimbangkan untuk mengambil risiko investasi yang lebih besar pada usia ini, terutama jika tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun masih belum disiapkan.

Piramida Investasi Finansialku

Piramida Investasi Finansialku. Sumber: Finansialku

 

#4 Tingkatkan Dana Pensiun

Menyisihkan dana pensiun menjadi salah satu prioritas utama di usia 30-an. Segera buka rekening dana pensiun, baik melalui program pensiun perusahaan atau pribadi melalui DPLK.

Kemudian evaluasi kembali apakah kontribusi bulanan yang dibayarkan cukup untuk mencapai target dana pensiun yang dibutuhkan nantinya. Dengan memulai lebih cepat, Anda berkesempatan untuk membuat perencanaan yang lebih matang dan fleksibel.

 

#5 Lunasi Utang Berbunga Tinggi

Usia 30-an adalah waktu yang baik untuk mulai melunasi utang-utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit atau pinjaman konsumtif. Semakin sedikit utang yang Anda miliki, semakin banyak uang yang bisa dialokasikan untuk tujuan keuangan lainnya.

Prioritaskan melunasi utang berbunga tinggi terlebih dahulu dan hindari menambah utang konsumtif yang tidak perlu.

Strategi lainnya bisa Anda dengarkan dalam podcast berikut ini.

 

#6 Perlindungan Asuransi yang Lebih Memadai

Saat ini banyak generasi muda yang telah menyadari pola hidup sehat dan menjalaninya. Tanpa pola hidup yang sehat, Anda bisa mengalami risiko kesehatan yang biasanya dialami oleh orang yang berusia lebih tua.

Pastikan Anda memiliki asuransi yang lebih memadai, seperti melengkapi proteksi asuransi kesehatan, jiwa, dan asuransi pendidikan jika sudah memiliki anak.

Selain itu, nominal pertanggungan asuransi juga dapat ditambah bila memungkinkan untuk memberikan perlindungan terhadap kejadian tak terduga dan menjaga keuangan keluarga tetap stabil.

 

#7 Perencanaan Keluarga

Di usia 30-an, sebagian dari Anda mulai membangun keluarga. Jika Anda berencana atau sudah memiliki anak, perencanaan keuangan untuk kebutuhan anak menjadi sangat penting. Anda bisa memulai perencanaan dengan berdiskusi bersama pasangan.

Menabung untuk pendidikan anak dapat menjadi prioritas besar di usia ini. Pertimbangkan investasi dalam tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan yang bisa membantu mempersiapkan biaya pendidikan anak di masa depan.

Dengan melakukan perencanaan bersama, Anda dan pasangan akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan keuangan di masa mendatang.

[Baca Juga: Jika Istri Tidak Bisa Mengatur Keuangan, Ini Masalah dan Solusinya!]

 

#8 Pertimbangkan Membeli Properti

Usia 30-an adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan membeli rumah atau properti jika Anda belum melakukannya.

Kepemilikan properti atau rumah bisa menjadi aset jangka panjang yang penting terutama bila Anda bertujuan untuk menetap di suatu lokasi dan membangun keluarga.

 

#9 Tentukan Tujuan Jangka Panjang

Di usia 30-an, evaluasi kembali dan tentukan tujuan keuangan jangka panjang Anda dengan lebih jelas. Mulailah merencanakan masa depan, seperti pensiun, pendidikan anak, investasi maupun tujuan keuangan lainnya. Pastikan semua tujuan ini sejalan dengan budget Anda.

Untuk memudahkan perhitungan setiap tujuan keuangan, Anda bisa gunakan Kalkulator Finansialku.

 

Perencanaan Keuangan di Usia 40-an

Jika Anda berada di usia 40-an, berikut ini panduan pengelolaan keuangan yang tepat untuk Anda.

 

#1 Evaluasi Kembali Budget dan Tujuan Keuangan

Di usia 40-an, pengeluaran dan penghasilan mungkin sudah lebih stabil. Evaluasi kembali anggaran Anda dan sesuaikan dengan tujuan keuangan jangka panjang, seperti pensiun, pendidikan anak, atau rencana membeli properti.

Pastikan alokasi dana sesuai prioritas dan revisi jika perlu. Buat anggaran dengan lebih fokus pada tabungan, investasi, dan melunasi utang.

 

#2 Tambah Dana Darurat

Dana darurat tetaplah menjadi salah satu prioritas utama. Jika dana darurat belum mencapai 6-12 bulan pengeluaran, usahakan untuk menambah alokasi dana darurat ini.

Dana darurat akan dapat menjadi “penyelamat” jika terjadi hal-hal tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau situasi darurat keluarga.

 

#3 Rencanakan Pendidikan Anak

Bila Anda memiliki anak, biaya pendidikan tentunya menjadi salah satu prioritas utama di usia ini. Mulailah atau lanjutkan tabungan pendidikan dengan fokus pada perguruan tinggi karena biayanya cukup biaya besar apabila dibiayai sendiri.

Produk seperti asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan bisa menjadi solusi yang baik. Anda dapat memilih instrumen investasi pendidikan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi untuk mengejar inflasi biaya pendidikan, namun tetap disesuaikan dengan profil risiko, ya!

 

#4 Evaluasi dan Tingkatkan Jumlah Dana Pensiun

Seiring dengan perkembangan karier, peningkatan penghasilan, serta perubahan gaya hidup, kebutuhan dana pensiun pun akan berubah dan sebaiknya di-review kembali.

Bila Anda menghitung kembali pada usia 40 tahunan dengan tingkat pendapatan di saat itu, Anda akan punya waktu untuk meningkatkan target dana pensiun, menutup kekurangan dari aset yang sudah ada, hingga mengubah rencana investasi sesuai profil risiko.

Di usia ini Anda perlu berkontribusi lebih besar pada tabungan pensiun. Pastikan investasi Anda sesuai dengan profil risiko dan tujuan jangka panjang. Mulailah fokus pada diversifikasi aset, menggabungkan saham, reksa dana, properti, atau instrumen investasi lain yang sesuai.

Anda bisa berkonsultasi bersama saya untuk perencanaan dana pensiun agar sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Segera booking jadwal konsultasi melalui WhatsApp 0851 5866 2940. Klik banner untuk info lengkapnya.

konsul - DANA PENSIUN Q3 23

 

#5 Prioritaskan Untuk Melunasi Utang

Di usia 40-an Anda bisa mengajukan restrukturisasi cicilan untuk utang jangka panjang seperti KPR atau pinjaman modal usaha yang biasanya diambil pada usia produktif.

Bila ada rezeki tambahan yang besar, Anda bisa melunasi sebagian sisa utang. Alternatif lain, Anda bisa memperbesar nominal cicilan bulanan agar tenor kredit bisa semakin pendek.

Apabila memungkinkan hindari membuat utang baru, apalagi yang sifatnya jangka panjang. Menjelang usia pensiun, alangkah baiknya bila daftar utang semakin pendek dan diprioritaskan untuk dilunasi.

Tujuannya, agar pada masa pensiun tidak terbebani utang, serta menghindari risiko sulit bayar yang dapat menciptakan sandwich generation.

 

#6 Perlindungan Asuransi yang Lebih Memadai

Pastikan Anda memiliki asuransi yang mencakup kebutuhan kesehatan dan jiwa dengan baik. Di usia 40-an, risiko kesehatan meningkat, sehingga memiliki asuransi kesehatan yang lebih komprehensif dibanding sebelumnya menjadi sangat penting.

Selain itu, asuransi jiwa juga penting, terutama jika Anda memiliki tanggungan keluarga. Evaluasi ulang kebutuhan asuransi setiap beberapa tahun untuk memastikan Anda memiliki nominal pertanggungan asuransi yang memadai.

 

#7 Diversifikasi Investasi

Di usia 40-an, diversifikasi portofolio investasi Anda menjadi penting untuk meminimalkan risiko. Seimbangkan antara investasi berisiko tinggi dan rendah untuk melindungi aset Anda dari fluktuasi pasar yang tak terduga.

[Baca Juga: Perencanaan Keuangan: Kunci Sukses Keluarga Muda di Era Modern]

 

#8 Perencanaan Pajak

Di usia 40-an sebagian dari kita mungkin akan mencapai puncak dalam hal pendapatan, sehingga perencanaan pajak menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan.

Berbagai peluang pengurangan pajak dapat dimanfaatkan, seperti kontribusi pada dana pensiun atau investasi yang mendapat keringanan pajak. Bila bingung, Anda dapat menggunakan jasa konsultan pajak untuk mengoptimalkan penghasilan dan pengurangan pajak.

 

Perencanaan Keuangan di Usia 50-an

Memasuki usia senja, mari simak panduan pengelolaan keuangan di usia 50-an berikut ini.

 

#1 Evaluasi dan Revisi Tujuan Keuangan

Di usia ini, evaluasi semua tujuan keuangan Anda, terutama yang terkait dengan pensiun dan kehidupan setelah pensiun. Pastikan Anda menyesuaikan rencana agar sesuai dengan kondisi keuangan saat ini.

Jika pensiun sudah dekat, hitung kembali berapa banyak yang Anda butuhkan untuk pensiun, dan sesuaikan rencana tabungan atau investasi Anda.

 

#2 Perbesar Kontribusi pada Dana Pensiun

Usia 50-an adalah waktu untuk serius menabung lebih banyak untuk dana pensiun. Manfaatkan peluang untuk meningkatkan kontribusi pada program pensiun. 

Pastikan Anda berkontribusi maksimal pada rekening dana pensiun yang dimiliki untuk memanfaatkan potensi pengurangan pajak dan meningkatkan nominal tabungan pensiun Anda.

 

#3 Diversifikasi dan Amankan Investasi

Kurangi risiko dengan menghindari investasi yang terlalu agresif saat Anda berusia 50-an.

Misalkan 30% aset tetap diinvestasikan untuk pertumbuhan, lalu 30% yang signifikan dari portofolio Anda sebaiknya dialokasikan ke instrumen yang lebih aman, seperti obligasi atau reksa dana pendapatan tetap dan sisanya 40% ke instrumen yang mudah dicairkan seperti deposito maupun reksa dana pasar uang.

Pastikan portofolio investasi Anda seimbang antara pertumbuhan dan keamanan. Konsultasikan bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lain untuk mengelola portofolio yang sesuai dengan usia dan toleransi risiko Anda.

 

#4 Lunasi Semua Utang

Seperti di usia 40-an, di usia 50-an ini Anda tetap harus memprioritaskan melunasi utang-utang besar, terutama yang berbunga tinggi, seperti kartu kredit, pinjaman kendaraan, dan cicilan rumah.

Mengurangi utang akan memberikan kebebasan finansial dan memungkinkan Anda lebih fokus menabung untuk masa pensiun. Jika memungkinkan, percepat pembayaran hipotek atau pinjaman besar lainnya agar Anda bisa pensiun tanpa beban utang.

 

#5 Tinjau Ulang Rencana Pensiun

Lakukan tinjauan menyeluruh terhadap rencana pensiun Anda, termasuk kapan Anda berencana pensiun, berapa penghasilan pasif yang diharapkan dan berapa pengeluaran bulanan yang dibutuhkan setelah pensiun.

Pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Buat skenario pensiun, termasuk perkiraan inflasi dan biaya hidup, agar bisa menyesuaikan rencana keuangan dengan lebih baik.

 

#6 Maksimalkan Perlindungan Asuransi

Di usia 50-an, asuransi menjadi semakin penting, terutama asuransi kesehatan dan jiwa.

Biaya kesehatan bisa meningkat seiring bertambahnya usia, jadi penting untuk mengevaluasi ulang kebutuhan asuransi setiap beberapa tahun untuk memastikan Anda memiliki nominal pertanggungan asuransi yang memadai.

Selain itu, tinjau polis asuransi jiwa untuk memastikan bahwa keluarga Anda terlindungi jika terjadi hal-hal tak terduga.

 

#7 Siapkan Dana untuk Biaya Kesehatan

Selain asuransi kesehatan, siapkan dana khusus untuk kebutuhan kesehatan yang tidak ditanggung oleh asuransi. Biaya medis, obat-obatan, atau perawatan jangka panjang bisa menjadi beban besar di masa tua, jadi rencanakan biaya ini dengan baik.

 

#8 Rencana Warisan dan Estate Planning

Di usia 50-an, penting untuk mulai memikirkan warisan dan perencanaan waris atau yang biasa disebut Estate Planning. Mulailah dengan membuat daftar aset dan utang, kemudian buat rencana pembagian waris atas kekayaan yang Anda miliki.

Setelah itu, konsultasikanlah kepada notaris untuk membuat surat wasiat yang sah dan legal. Pastikan Anda memiliki wasiat yang jelas, rencana distribusi aset yang sesuai, dan sah menurut hukum.

Bila perlu, Anda bisa menggunakan jasa penasihat hukum atau perencana keuangan mengenai opsi perencanaan waris yang paling sesuai untuk kebutuhan keluarga dan ahli waris Anda.

Dengan rencana waris, Anda dapat memastikan bahwa aset yang dimiliki akan diterima oleh ahli waris yang telah ditentukan dan mengurangi risiko konflik antar ahli waris.

Baca juga ebook gratis Cara Memindahkan Harta Kepada Anak Cucu Tersayang (Waris Dan Hibah) sebagai tambahan panduan Anda.

 

Mari Rencanakan Perencanaan Keuangan Anda! 

Ternyata, di masing-masing umur memiliki strategi dan panduan pengelolaan keuangan yang khusus. Bila saat ini akan merencanakan keuangan Anda, Finansialku dengan senang hati dapat membantu sehingga tujuan keuangan dapat tercapai.

Anda bisa buat janji konsultasi bersama saya atau Perencana Finansialku lainnya agar kondisi keuangan Anda selalu aman dan nyaman. Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 sekarang juga!

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Jadi, bagaimana pendapat Anda mengenai informasi panduan pengelolaan keuangan di atas? Sudahkah Anda melakukan perencanaannya?

Yuk, tulis pengalaman dan opini Anda di kolom komentar. Bagikan juga artikel ini ke teman-teman atau keluarga, jadi bisa sama-sama paham, ya!

 

Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Referensi:

  • Paulus Yoga. 14 Juli 2021. 10 Financial Checklist untuk Usia 20 Tahunan, Berapa yang Sudah Dipenuhi? infobanknews.com – https://shorturl.at/db08z
  • Mike. 26 Maret 2021. 6 Jurus Keuangan di Usia 30-an yang dapat Menghindari Kamu dari Kebangkrutan. avrist.com – https://shorturl.at/0qQa2
  • Fifi Nurfitrianti. 29 Januari 2021. 7 Financial Checklist Saat Memasuki Usia 40 Tahun. jenius.com – https://shorturl.at/Xhc9I

 

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik