Memiliki pasangan yang tengah berjuang dengan utang kerap jadi momen sulit. Tapi, Moms nggak sendirian.
Sebagai istri, Moms bisa lakukan beberapa cara untuk bantu suami terlilit utang. Selengkapnya, simak artikel Finansialku berikut ini!
Summary:
- Dalam situasi di mana suami terlilit utang, peran istri sangatlah penting dalam memberikan dukungan moral, emosional, dan praktis.
- Mendorong keterbukaan finansial hingga menyusun rencana keuangan bersama bisa menjadi langkah mewujudkan hidup bebas utang dan memperkuat ikatan pernikahan.
Bagaimana Langkah Tepat Apabila Suami Terlilit Utang
Infografis Suami Terlilit Utang. Sumber: Finansialku.com
Utang dapat menjadi beban besar bagi rumah tangga. Rasa cemas, stres, dan pertengkaran bisa datang dalam kehidupan berumah tangga.
Sebagai seorang istri, apakah Moms ingin membantu suami agar bisa terlepas dari jeratan utang? Tapi, bingung bagaimana cara dan memulainya?
Membantu suami keluar dari lilitan utang memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak ada solusi.
Moms bisa mengikuti langkah-langkah mudah dan praktis untuk membantu suami yang terlilit utang berikut ini1.
#1 Komunikasi dan Membuat Daftar Utang
Awali dengan komunikasi yang terbuka dan jujur dengan suami. Pahami berapa banyak utang yang dia miliki, jenis utangnya, dan bagaimana utang tersebut bisa terjadi.
Catat semua utang beserta rinciannya seperti jumlah pokok utang, cicilan bulanannya, minimum pembayaran hingga tenor utang.
Hindari pembicaraan yang cenderung menyalahkan atau menghakimi suami karena langkah awal ini akan menentukan keberhasilan penyelesaian utang selanjutnya.
#2 Susun Rencana yang Realistis
Susun anggaran bulanan yang realistis dengan mempertimbangkan semua pendapatan dan pengeluaran, termasuk cicilan utang. Tetapkan target kapan utang dapat dilunasi.
Moms juga dapat melakukan penghematan, seperti menunda pembelian barang yang tidak penting, memasak di rumah, dan mencari substitusi barang kebutuhan rumah tangga yang lebih murah dengan manfaat yang sama.
Pilih metode pelunasan utang seperti metode snowball atau avalanche. Metode snowball berfokus pada melunasi utang terkecil terlebih dahulu.
Sedangkan metode avalanche berfokus pada melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu.
#3 Cari Tambahan Penghasilan untuk Melunasi Utang
Mencari tambahan penghasilan untuk melunasi utang adalah langkah yang baik untuk membantu suami dalam mempercepat proses pelunasan.
Beberapa ide yang dapat Moms lakukan, yaitu:
- Berjualan kecil-kecilan seperti jual makanan camilan, dropshipper, atau barang kreatif lainnya.
- Pekerjaan paruh waktu di waktu luang, seperti menjadi driver ojek daring, freelancer, mengajar les, atau pekerjaan lain yang sesuai dengan keahlian dan minat Moms.
- Jual barang-barang tidak terpakai.
Selain beberapa ide di atas, Moms bisa mencari tambahan penghasilan dengan membaca ebook gratis dari Finansialku Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu.
#4 Hindari Mengambil Utang Baru
Sebelum melunasi seluruh utang, Moms dan suami harus menghindari untuk berutang lagi. Jangan mudah tergiur dengan penawaran utang yang menarik seperti proses yang cepat dan mudah.
Ingat ya Moms, tujuan kita adalah melunasi utang bukannya membuka beban baru. Jangan tutup lubang dengan menggali lubang lainnya.
#5 Konsultasi dengan Professional
Jika Moms dan suami merasa kesulitan untuk menyelesaikan masalah utang sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Terdapat konsultan keuangan yang dapat membantu Moms dan suami dalam menyusun strategi untuk melunasi utang dan mengelola keuangan dengan lebih baik sesuai kondisi dan situasi masing-masing keluarga.
Yuk, jangan ragu untuk diskusikan masalah keuangan keluarga Moms bersama Perencana Keuangan Finansialku.
Moms dan suami bisa mendapatkan advice yang tepat untuk mengatasi masalah utang, hingga perencanaan keuangan jangka panjang agar finansial lebih sehat.
Langsung buat janji konsultasi dengan klik banner ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940.
Penyebab Suami Terlilit Utang
Nah, di samping mengetahui cara membantu suami yang terlilit utang. Moms sebaiknya mengetahui seluk beluk mengapa suami terlilit utang, supaya bisa meminimalisasi kejadian serupa di kemudian hari.
Ada banyak faktor yang menyebabkan suami memiliki utang yang menumpuk, di antaranya:
#1 Penghasilan Tidak Mencukupi Kebutuhan Hidup
Penghasilan suami tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga terpaksa menutupnya dengan berutang.
Faktor ini disebabkan karena penghasilan yang terlalu kecil atau bisa jadi karena kurangnya perencanaan keuangan yang matang.
#2 Gaya Hidup Tinggi Atau Konsumtif
Jika suami dan keluarga memiliki gaya hidup berlebihan di luar kemampuan finansial, bisa mendorong untuk mengambil utang banyak.
Biasanya hal ini dikarenakan penghasilan yang pas-pas-an tapi berusaha ingin terlihat mapan di mata orang lain. Hal ini akan mendorong penggunaan utang yang bersifat konsumtif.
#3 Sandwich Generation
Generasi yang menanggung beban hidup orang tua dan anak-anak, memang rentan terjerat utang.
Memiliki tanggungan yang banyak dapat membuat terjebak dalam siklus utang yang sulit diputus. Terlebih lagi jika penghasilan yang diterima tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Untuk Sobat Finansialku yang sudah lelah menjadi sandwich generation, cari tahu solusi jitunya dalam tayangan berikut ini.
#4 Kecanduan
Utang memang seperti candu yang membuat ketagihan penggunanya. Sekali berutang, seseorang dapat melakukannya lagi karena keinginan konsumtif yang sesaat.
Apalagi jika ada kecanduan konsumsi seperi judi, belanja berlebih, narkoba, minuman keras, hingga pelarian dari masalah. Faktor-faktor ini sangat dekat dengan kecenderungan seseorang untuk terlilit utang.
#5 Kurangnya Edukasi Keuangan
Mungkin suami Moms adalah seseorang yang tidak memiliki pengetahuan akan pengelolaan keuangan.
Bisa jadi, suami Moms belum mengerti bagaimana mengelola keuangan rumah tangga dengan bijak.
Hal ini menyebabkan seseorang tidak memahami bahaya terjerat utang. Sebagai referensi, Moms perlu mewaspadai 5 Red Flags Keuangan Rumah Tangga, Termasuk Utang?.
#6 Penipuan
Maraknya modus penipuan berkedok pinjaman online (pinjol) telah menjerat banyak korban dari berbagai kalangan masyarat.
Korban yang terjerat utang akibat penipuan ini akan mengalami kerugian dari segi finansial karena harus membayar utang di luar keinginannya. Bahaya lainnya adalah trauma dari sisi psikologis karena teror dan intimidasi.
#7 Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan baik fisik maupun mental, juga bisa menjadi pemicu seseorang berutang.
Tingginya biaya pengobatan akibat penyakit kronis, kecelakaan, hingga gangguan mental dapat membuat seseorang terpaksa berutang.
Terlebih lagi jika yang mengalami gangguan kesehatan adalah pencari nafkah. Jika dibiarkan hingga mengalami penurunan kesehatan, akan menyebabkan kehilangan pekerjaan karena tidak sanggup untuk bekerja lagi.
Study Case Suami Terlilit Utang
Ilustrasi Terlilit Utang. Sumber: Freepik.com
Ibu Ani adalah seorang ibu rumah tangga, dengan satu anak yang saat ini ingin membantu suaminya, Pak Didi – seorang karyawan swasta, keluar dari jeratan utang. Keuangan rumah tangga mereka menghadapi arus kas yang selalu negatif setiap bulannya.
Adapun gaji bulanan sebesar Rp8.000.000 harus memenuhi kebutuhan keluarga sebesar Rp 7.000.000 dan membayar cicilan utang sebesar Rp3.000.000.
Langkah yang dapat dilakukan adalah:
#1 Komunikasi dan Membuat Daftar Utang
Bu Ani dapat mengajak suaminya untuk berbicara terbuka tentang seluruh utang yang ditanggung.
Lalu, membuat daftar lengkap semua utang Pak Didi termasuk jumlah utang, bunga, dan tenggat waktu pembayaran. Adapun rincian utangnya sebagai berikut:
No | Utang | Sisa Utang (Rp) | Nominal Cicilan (Rp) | Bunga | Sisa Periode Cicilan |
---|---|---|---|---|---|
1 | Kartu Kredit | 2.000.000 | Minimal pembayaran 150.000 | 1,75% per bulan | 1 bulan |
2 | KTA | 30.000.000 | 2.000.000 | 10% per tahun | 10 bulan |
3 | Paylater | 5.000.000 | 500.000 | 2,95% per bulan | 5 bulan |
#2 Susun Rencana yang Realistis
Bu Ani menyusun kembali anggaran bulanan rumah tangga dengan menekan biaya belanja bulanan dan berhemat dengan memasak di rumah sehingga pengeluaran rutin bulanan hanya menjadi Rp4.500.000.
Sisa pemasukan sebesar Rp3.500.000 akan digunakan untuk membayar utang.
Kemudian, Bu Ani dan Pak Didi melakukan pembayaran utang dengan metode debt avalanche atau melunasi utang berbunga tinggi terlebih dahulu dengan urutan dan skema pembayaran seperti di bawah ini:
No | Utang | Sisa Utang (Rp) | Cicilan (Rp) | Bunga | Sisa Periode Cicilan | Bulan ke-1 | Bulan ke-2 | Bulan ke-3 | Bulan ke-4 |
Bulan ke 5-10 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Paylater | 5.000.000 | 1.000.000 | 2,95% per bulan | 3 bulan | 1.000.000 | 1.000.000 | 1.000.000 | Â | Â |
2 | Kartu Kredit | 2.000.000 | Min. Bayar 150.000 | 1,75% per bulan | 1 bulan | 500.000 | 500.000 | 500.000 | 600.000 (termasuk bunga dan denda) | Â |
3 | KTA | 30.000.000 | 2.000.000 | 10% per tahun | 10 bulan | 2.000.000 | 2.000.000 | 2.000.000 | 2.000.000 | 2.000.000 |
 |  |  |  |  | Total Cicilan | 3.500.000 | 3.500.000 | 3.500.000 | 2.600.000 | 2.000.000 |
Dengan pendekatan penghematan selama 3 bulan pertama dan tidak menambah utang baru, keluarga Pak Didi dan Bu Ani akan mendapatkan keleluasaan cicilan utang pada bulan ke-4 dan seterusnya.
Nah, Moms dan suami juga ingin terlepas dari jeratan utang seperti keluarga Bu Ani dan Pak Didi?
Selain berkonsultasi dengan ahli, Perencana Keuangan Finansialku, Moms juga bisa download ebook gratis Cara Terbebas dan Terhindar dari Utang.
Langkah Kecil Bisa Membantu Keluarga Sejahtera
Ingatlah, meskipun melunasi utang bisa menjadi tantangan yang besar, setiap langkah kecil yang dilakukan akan membawa keluarga menjadi lebih dekat menuju kebebasan finansial.
Banyak keluarga yang telah berhasil bangkit dari jeratan utang. Sekarang, Moms dan suami juga pasti bisa!
Jika Moms masih kesulitan memulainya dan memerlukan bantuan untuk merencanakan pelunasan utang, jangan ragu untuk mengkonsultasikannya bersama Perencana Keuangan profesional dan tersertifikasi dari Finansialku.
Selain itu, yuk, dengarkan Podcast Finansialku berikut ini sampai akhir!
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.Â
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Apakah Moms sedang menghadapi kondisi suami yang terlilit utang? Yuk, berbagi pengalaman lewat kolom komentar di bawah ini.
Jangan ragu untuk share artikelnya kepada lebih banyak orang yang sama-sama ingin keluar dari jeratan utang. Semangat!!!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Gambar:
- Cover: Freepik.com
- Admin. Ini Dia Cara Efektif Membayar Utang yang Telanjur Menumpuk. Afpi.or.id[↩]
Leave A Comment