Program Petani Milenial Jawa Barat (Jabar) diyakini dapat membantu petani tingkatkan pendapatan setara dengan masyarakat perkotaan.

Ketahui selengkapnya dalam artikel berikut.

 

Program Petani Milenial Jawa Barat

Program Petani Milenial Jawa Barat (Jabar) secara resmi diluncurkan, Jumat (26/03). Melalui program ini, generasi muda Jabar diminta untuk memanfaatkan teknologi digital dengan sebaik-baiknya.

Pemanfaatan teknologi diyakini dapat membantu petani meningkatkan pendapatan yang setara dengan masyarakat perkotaan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, program Petani Milenial Jawa Barat mendukung para pemuda lokal untuk memanfaatkan banyaknya lahan kosong di Jawa barat.

Menurut Kang Emil, pemerintah daerah akan menyediakan pinjaman modal dan sarana pemasaran.

“Dengan wadah berjualan ini akan memutus penjualan tengkulak, dan konsumen dapat membeli secara langsung baik skala kecil sampai besar ke petani,” tuturnya saat membuka acara Kick-Off Petani Milenial Jawa Barat di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang.

Program Petani Milenial Jabar, Kolaborasi Pemuda dan Teknologi 02

[Baca Juga: Yuk, Bantu Petani! Ini Daftar Fintech Untuk Petani yang Harus Diketahui]

 

Ridwan Kamil menuturkan, saat ini lahan pertanian di Jawa Barat tercatat ada sekitar 10.000 hektare. Masih ada jutaan hektare lahan kosong yang masih bisa digarap.

Oleh karena itu, ungkapnya, perlu ada sinergi dari berbagai pihak dan keinginan kuat pemuda untuk mewujudkan sistem pertanian berbasis teknologi yang baik di Jawa barat.

“Lahan yang kami data saat ini 10.000 hektare, akan tetapi masih banyak jutaan hektare lahan yang kosong di Jawa Barat,” katanya.

Dia menjelaskan, saat ini pendaftar program Petani Milenial di Jawa barat sudah lebih dari 8.600 orang. Jumlah ini melebihi target pendaftar gelombang awal sekitar 5.000 orang.

Pihaknya akan memantau konsistensi pendaftar untuk mengelola lahan pertanian dengan cara memonitoring dan memberikan informasi secara berkala.

“Harus ada informasi secara berkala dan tindak lanjut kepada kabupaten-kabupaten di wilayah Jawa Barat,” jelasnya.

Senada dengan Pak Gubernur, Finansialku juga hadir untuk menjadi mitra masyarakat dalam mengelola keuangan, baik itu personal, keluarga, maupun bisnis.

Sobat Finansialku bisa mengetahui bagaimana mengelola keuangan bisnis dengan benar melalui audiobook gratis yang dipersembahkan oleh Finansialku berikut.

banner_pebisnis,_ini_cara_mengatur_keuangan_bisnis_yang_benar

 

Di kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) TaniHub Group Pramitra Wineka mengatakan, pihaknya bermitra dengan Program Petani Milenial Jawa Barat yang memiliki tujuan yang sama terutama dalam menggerakkan akses permodalan, akses pemasaran, dan pengelolaan sampah pertanian.

“Kita ingin membantu petani mendapatkan akses permodalan, akses ke market, dan juga mengurangi yang namanya waste (sampah). Karena petani itu habis panen, kalau pengelolaan hasil panen yang kurang (baik) jadi sortirnya dari hasil tersebut tidak dikelola dengan baik,” ungkapnya.

Start-up yang telah berdiri sejak September 2016 di Jakarta ini memiliki wadah berupa fintech yang bernama TaniFund.

TaniFund menjalin kerja sama dengan masyarakat dan bermitra dengan beberapa bank di Indonesia sebagai peminjam modal kepada petani yang telah tergabung dalam komunitas dan koperasi TaniHub.

“Kita bagi hasil dengan beberapa mitra yaitu masyarakat dan beberapa bank dan nanti dibagi antara petani 40%, pemodal 40%, dan kita 20% dalam alokasinya,” tambah Eka.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Habibi Garden Irsan Rajamin menuturkan, saat ini pihaknya bekerja sama dengan program Petani Milenial Jawa Barat ini untuk mempermudah penggunaan teknologi dalam pertanian.

“Karena kita tahu petani-petani sekarang ini kan minim untuk masalah budidaya. Nah di aplikasi ini tuh memandu bagaimana cara bercocok tanam, penyiraman, sampai mengetahui kondisi lahan yang baik,” tuturnya.

Irsan mengklaim, Habibi Garden yang bermitra dengan provider dan PLN, mengembangkan aplikasi yang dapat membantu meminimalkan kendala sinyal maupun listrik di 20 wilayah yang saat ini telah digarapnya.

Selain itu, ada juga aplikasi untuk menyirami tanaman setiap harinya. Cukup hanya dengan menekan tombol dalam aplikasi, semua tanaman akan tersirami oleh air.

“Sudah ada 20 wilayah yaitu Bandung Barat, salah satunya Cimenyan, Pasir Langu, Lampung, dan di Kalimantan,” jelas Irsan.

 

Apa pendapatmu Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berdiskusi lewat kolom komentar di bawah ini.

Bagikan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Finansialku dengan Ayobandung.com, isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Ayobandung.com

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/3aNUAmS
  • 02 – https://bit.ly/3u3h6A2