Mengenal lebih dalam apa itu reksa dana pendapatan tetap, mulai dari karakteristik, cara kerja, hingga keuntungannya.

Simak penjelasan lengkap berikut ini. Selamat membaca..

 

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) sering juga disebut dengan fix income funds. RDPT berisi minimum 80% surat utang (obligasi).

Seperti penjelasan di atas, RDPT berisi minimum 80% surat utang. Jadi:

  • Apakah boleh jika 90% isinya obligasi? Boleh
  • Sisanya 10% isinya apa? 10% isinya produk pasar uang.
  • Apakah boleh jika 100% isinya obligasi? Boleh
  • Apakah boleh jika 75% isinya obligasi? Tidak boleh

 

Sebelumnya, Finansialku akan membahas sekilas mengenai surat utang (obligasi). Kira-kira apa saja keuntungan berinvestasi di obligasi?

Contoh:

Pak Ronald berutang pada Pak Nyoman, sebesar Rp 100.000.000 dengan bunga 10% setahun.

Pembayaran cicilan dilakukan setiap bulan. Utang-piutang tersebut tertulis dalam sebuah surat perjanjian utang-piutang Pak Ronald dan Pak Nyoman. Kira-kira Pak Nyoman mendapat keuntungan apa?

Pak Ronald sebagai orang yang berutang tentu saja harus membayar cicilan pokok dan bunga.

Pembayaran tersebut dapat dilakukan setiap bulan. Pak Nyoman sebagai pihak yang memberikan utang, tentu akan mendapat keuntungan yaitu pendapatan tetap (bunga utang).

Pada kasus di atas, Pak Nyoman mungkin tidak bisa menjual surat utang Pak Ronald. Dalam investasi obligasi, surat utang dapat diperjual belikan.

 

Karakteristik Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Walaupun dari namanya seolah-olah pendapatan tetap, namun bukan berarti keuntungan yang didapatkan akan tetap dan pasti. Potensi keuntungan akan fluktuatif dalam kisaran 7% – 12% per tahun.

Dasar produk Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah obligasi yang merupakan instrumen utang.

Setiap 3 atau 6 bulan sekali investor obligasi akan menerima kupon atau bunga obligasi sesuai yang dijanjikan dari penerbit obligasi (pemerintah / perusahaan).

Sampai masa jatuh tempo obligasi berakhir, Manajer Investasi dapat memutarkan dana kelolaannya untuk jual beli obligasi.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan harga reksa dana. Dengan demikian, naik turunnya harga Reksa Dana Pendapatan Tetap akan dipengaruhi oleh tingkat kupon bunga, harga obligasi, dan jumlah dana kelolaan.

Gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan antara RDPT dengan reksa dana jenis lainnya.

gambar 1.1

 

Investor Yang Cocok Berinvestasi di RDPT

RDPT cocok untuk investor individu yang memiliki profil risiko moderat dan memilki tujuan jangka menengah (di bawah 1 – 3 tahun). 

 

Cara Kerja Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Berikut ini ilustrasi investasi RDPT:

Pada tanggal 5 Febuari 2015, Pak Ronald membeli RDPT  XYZ sebesar Rp 5.000.000. NAB/unit Reksa dana XYZ pada hari itu adalah Rp. 1.589,65. Maka unit penyertaan yang Pak Ronald miliki adalah Rp 5.000.000/1.589,65 = 3.145,346 unit penyertaan.

Pada tanggal 29 Mei 2015, Pak Ronald menjual kembali seluruh Reksa Dananya. NAB/unit Reksa Dana XYZ pada hari itu adalah Rp. 1.663,59. Maka total investasi yang Pak Ronald dapatkan adalah 3.145,346 x 1.663,59 = Rp 5.232.881

Berapa keuntungan Pak Ronald?

 

Modal saat membeli reksa dana Rp 5.000.000

Investasi yang didapat saat menjual reksa dana Rp 5.232.881

Keuntungan: 5.232.881 – 5.000.000 = 232.881 atau 4,66%

 

Tempat Membeli RDPT

Kita dapat membeli RDPT di beberapa tempat, di antaranya:

  • Perusahaan Aset Manajemen: Kita dapat membeli langsung reksa dana pasar uang di perusahaan aset manajemen yang mengelolanya. Daftar perusahaan Aset Manajemen dari BAPEPAM.
  • Bank: Kita juga dapat membeli investasi reksa dana pasar uang di Bank Umum.
  • Online:Kita juga dapat membeli investasi reksa dana pasar uang secara  

 

RDPT vs Deposito

Seperti yang kita ketahui, jika kita menabung di deposito, maka ada sejumlah modal minimal yang harus disimpan dengan perjanjian keuntungan (bunga) yang pasti dan dijamin, dalam jangka waktu tertentu yang dapat dipilih antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan.

Misalnya untuk berdeposito di Bank ABC, nasabah harus menyimpan minimal Rp 15 juta dengan bunga 5%, dan dengan jangka waktu yang sudah ditentukan oleh nasabah.

Sedangkan reksa dana adalah sebuah wadah untuk menghimpun dana masyarakat, dimana masyarakat menginvestasikan uangnya untuk dikelola oleh manajer investasi.

Tentunya ada perbedaan mendasar antara reksa dana pendapatan tetap dengan deposito, di antaranya:

  • Dana minimal untuk deposito ditentukan oleh bank dimana nasabah menempatkan deposito, sedangkan dana minimal reksa dana pendapatan tetap adalah Rp100 ribu, karena reksa dana mengumpulkan dana dari semua masyarakat yang ingin melakukan investasi yang sama.
  • Deposito memiliki jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun. Dan biasanya untuk mencairkan dana yang ada dideposito sebelum jatuh temponya, akan dikenakan denda penalti. Sedangkan investor reksa dana pendapatan tetap dapat mencairkan dana yang ada di rekening reksa dana kapanpun dana tersebut dibutuhkan.
  • Deposito sama seperti tabungan yang memiliki risiko sangat rendah, bahkan mendekati tidak ada risiko, karena apabila terjadi sesuatu pada bank dimana nasabah menyimpan uang, maka ada Lembaga Penjamin (LPS) yang menjamin uang nasabah. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap termasuk investasi yang memiliki risiko sedang karena surat utang (obligasi) yang diinvestasikan memiliki kemungkinan untuk gagal bayar yang mengakibatkan investasi pendapatan tetap menjadi rugi.
  • Hasil deposito adalah berupa bunga yang sudah pasti dan dijamin sesuai dengan perjanjian awal ketika nasabah menyimpan dananya di deposito. Sedangkan hasil investasi reksa dana pendapatan tetap merupakan selisih dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana yang dapat naik ataupun turun. Tidak ada kepastian keuntungan dari reksa dana pendapatan tetap. Biasanya kita melihat keuntungan dari data ekonomi dan data keuntungan reksa dana itu di tahun-tahun sebelumnya.

 

Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa reksa dana pendapatan tetap sangat jauh berbeda dibandingkan deposito. Selanjutnya kita akan membahas apakah reksa dana pendapatan tetap lebih menguntungkan daripada deposito?

Jika kita berbicara tentang keuntungan, maka kita berbicara mengenai hasil investasi reksa dana pendapatan tetap dibandingkan bunga deposito yang sekarang ini ada.

Bunga deposito biasanya menyesuaikan dengan BI rate yang ada. BI rate yang ada sekarang ini adalah 4,75%, yang membuat bunga deposito tidak akan jauh dari angka tersebut, yaitu berkisar antara 4% – 5,5%.

Lalu apakah reksa dana pendapatan tetap lebih besar daripada angka tersebut?

Sedangkan jika berinvestasi reksa dana pendapatan tetap, karena sebagian besar investasinya digunakan untuk membeli surat berharga berupa surat utang (obligasi), dapat juga dikatakan investor memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah untuk memperbesar usaha mereka.

Sebagai timbal baliknya, investor akan mendapatkan cicilan ditambah bunga secara berkala atau biasa disebut kupon.

Secara umum, hal yang berlaku untuk kupon reksa dana pendapatan tetap adalah semakin besar kupon, semakin tinggi harga obligasinya. Demikian sebaliknya, jika kuponnya kecil makanya harga obligasinya rendah.

Nilai keuntungan dari obligasi inilah yang akan menentukan nilai aktiva bersih (nilai beli atau jual) reksa dana pendapatan tetap kita nantinya.

Manajer investasi yang harus memilih obligasi yang tepat agar nilai aktiva bersih reksa dana pendapatan tetap tersebut menjadi bertumbuh.

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar: Reksa Dana Saham.

 

Apabila Anda membutuhkan konsultasi untuk membantu permasalahan Anda, hubungilah Perencana Keuangan Finansialku yang sudah bersertifikat.

Anda dapat menghubungi langsung melalui website atau melalui aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Apps Store atau Play Store.

Jangan lupa manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Masih bingung dalam investasi reksa dana, tenang saja Finansialku punya video menarik dibawah ini! Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 

Sobat Finansialku jangan lupa untuk share artikel ini ya, bisa ke teman ataupun saudara kamu. Jangan lupa juga berikan komentar atau pertanyaan kamu di kolom komentar yang disediakan ya. Semoga bermanfaat.

 
 
Editor: Julius Fallen