Dalam dunia investasi saham, ada jenis saham yang kita kenal dengan istilah ‘saham gorengan’. Bagaimana sih ciri-cirinya? Aman tidak ya, untuk kita investasikan? Nah, di dalam artikel ini, mari kita bahas mengenai saham gorengan

 

Mengenal Saham Gorengan

Jika Anda adalah seorang pelaku pasar modal, tentunya tidak asing dengan istilah ‘saham gorengan’. Ya, istilah ini biasa kita temui untuk mendefinisikan saham yang harganya naik dan turun dalam waktu yang singkat.

Mengapa kita menyebut saham ini demikian? Kita, orang Indonesia pasti tidak asing dengan yang namanya gorengan. Gorengan ini kita olah dengan menggunakan minyak.

Selain renyah, gorengan pun mengandung kolesterol bagi yang mengonsumsinya. Harga jualnya pun, walaupun murah, namun lebih tinggi dari harga bahan bakunya, karena telah melewati proses menggoreng.

Gorengan Renyah Namun Identik Dengan Kolesterol, Demikian Juga Saham Gorengan

 

Seperti halnya saham gorengan, harganya dapat naik tinggi. Kenaikan harga ini pun kita sebut dengan istilah ‘menggoreng saham’. Aktivitas menggerakkan harga saham dan menaikkan harganya ini umumnya bandar saham yang melakukannya dengan kepentingan tertentu.

Tentunya, Saham ini merupakan pilihan alternatif yang ‘renyah’ bagi para trader saham. Saham ini dapat memberikan return yang besar dalam sekejap mata.

Di sisi lain, saham ini pun selain cepat naik, juga cepat turun harganya. Seperti Roller Coaster, harganya sangat berfluktuatif dengan cepat.

Hal ini membuat pergerakan harganya tidak terdeteksi walaupun dengan analisis teknikal. Karena itu saham ini terkenal ‘berkolesterol’ dan tidak sehat bagi keuangan investor saham.

 

Sebelum kita membahas lebih lanjut, saya sangat menyarankan Anda untuk membaca Ebook dan Audiobook  Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula berikut, sebagai langkah awal pemahaman Anda terhadap investasi saham. Ebook ini dapat Anda download di bawah ini!

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Saham Gorengan Adalah Monkey Business

Aktivitas yang terjadi pada saham ini mirip dalam analogi monkey business, atau bisnis monyet. Mengapa demikian?

Saham ini naik harganya setelah sekelompok orang atau pihak yang kita sebut ‘bandar saham’ menggorengnya. Bandar saham pun memiliki kepentingan tertentu untuk menggerakkan harga sebuah saham, dan dalam kasus ini, harganya ‘tergoreng’ naik.

Umumnya saham ini memiliki pergerakan yang kurang likuid, sehingga mudah tergerakkan harganya oleh bandar saham. Bila Anda adalah investor pemula, saham jenis ini tentunya akan menakutkan bagi Anda.

Sebagai investor, Anda perlu jeli melihat permainan monkey business dalam saham ini. Apa itu Monkey Business? Untuk menjawabnya, ada sebuah cerita bagus yang dapat menggambarkan monkey business dalam kejadian saham gorengan:

Alkisah di sebuah desa, datanglah seorang kaya raya mengumumkan akan membeli monyet. Orang kaya tersebut membayar Rp50.000 / ekor untuk setiap monyet yang ada. Setelah menerima tawaran orang kaya tersebut, penduduk desa mulai menangkapi monyet di desa satu per satu untuk si orang kaya.

Karena penangkapan besar-besaran akhirnya monyet-monyet semakin langka, penduduk desa pun berhenti menangkapi monyet.

Orang kaya pun kembali mengumumkan untuk membeli monyet dengan harga yang lebih tinggi, yaitu Rp100.000 / ekor. Ini memberi semangat bagi penduduk desa untuk mulai lagi menangkapi monyet.

Tak berapa lama, jumlah monyet pun semakin sedikit dan semakin sulit mencarinya. Karena kelangkaannya, orang kaya pun menaikkan lagi harga monyet seharga Rp150.000 / ekor bagi yang bisa menangkapnya.

Namun jumlah monyet yang ditangkap pun tetap tidak banyak. Si orang kaya pun langsung menyatakan akan memberi harga Rp500.000 untuk tiap monyet yang berhasil tertangkap. Kenaikan harga yang orang kaya tersebut tawarkan pun meningkat drastis dari harga sebelumnya.

Namun, karena si orang kaya harus pergi ke kota karena urusan bisnis, asisten pribadinya akan menggantikan sementara atas namanya. Tanpa kehadiran si orang kaya, si asisten pun berkata pada penduduk desa:

“Lihatlah monyet-monyet yang ada di kurungan yg dikumpulkan si orang kaya itu. Saya akan jual kepada kalian dengan harga Rp350.000 / ekor dan saat si orang kaya kembali, kalian bisa menjualnya lagi dengan harga Rp500.000 / ekor. Bagaimana?”

Akhirnya, penduduk desa pun mengumpulkan uang simpanan mereka dan membeli semua monyet yang di kurungan. Dengan penuh optimis, penduduk desa memborong monyet tersebut untuk menjualnya kembali di harga yang lebih tinggi.

Tetapi setelah monyet dalam kurungan habis terjual, penduduk desa pun tidak pernah melihat si orang kaya dan asistennya lagi. Penduduk desa pun telah tertipu oleh permainan menggoreng harga monyet oleh si orang kaya.

 

Penting untuk Memilih Broker Saham, Jangan Sampai Salah Pilih!

 

Itulah perumpamaan singkat mengenai praktik menggoreng harga monyet yang terjadi di sebuah desa. Saham, sama seperti monyet, tidak luput dari aksi penggorengan harga yang dilakukan oleh bandar, atau market maker.

Karena itulah, seorang investor saham, maupun trader saham harus memahami ciri-cirinya agar tidak salah dalam membelinya.

 

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Sebetulnya untuk mengenali saham gorengan ini tidaklah sulit. Ada beberapa poin yang membedakannya dengan saham Blue Chip berkapitalisasi besar. Berikut ciri-cirinya:

 

#1 Memiliki Kapitalisasi Pasar yang Kecil

Saham gorengan umumnya memiliki kapitalisasi pasar yang tergolong kecil, biasanya di bawah Rp1 Triliun. Dengan nilai pasar yang kecil, maka bandar saham pun dapat dengan mudah menggerakkan harganya.

Kapitalisasi pasar adalah harga keseluruhan sebuah perusahaan, yaitu harga yang harus seseorang bayarkan bila ingin membeli 100% kepemilikan perusahaan tersebut. Penjelasan mengenai kapitalisasi pasar dapat Anda simak di artikel Definisi Kapitalisasi Pasar.

Ketahui Definisi Kapitalisasi Pasar

 

Salah satu ciri dari bandar saham adalah menguasai supply pasar. Tentunya bila kapitalisasi pasar sebuah saham tergolong kecil, maka bandar pun dapat dengan mudah membeli bagian besar kepemilikan sahamnya dan menguasai supply-nya. Ciri-ciri bandar dapat Anda simak dalam artikel Analisis Bandarmologi Saham.

Nah, saham-saham yang berkapitalisasi pasar kecil ini kerap menjadi bidikan bandar untuk ‘digoreng’. Tentunya bandar pun ingin mencari keuntungan dari aktivitas ini.

 

#2 Volume Transaksi yang Tidak Stabil

Ciri-ciri berikutnya adalah memilki volume transaksi yang tidak stabil. Hal ini dapat terlihat pada grafik berikut, di mana hanya pada lonjakan harga tertentu volume-nya meningkat.

 

Saham gorengan yang tidak populer umumnya memilki antrian bid-offer yang kecil. Selain itu antriannya pun memiliki selisih harga yang sangat jauh. Karena hal inilah, maka saham ini seringkali memiliki fluktuasi harga yang tajam dan mudah dimainkan harganya.

Namun begitu, ada juga saham gorengan yang memiliki antrian bid-offer yang tebal. Saham ini biasanya sudah sangat populer sehingga memiliki volume transaksi yang luar biasa besar, tetapi tidak dengan kapitalisasi pasar yang besar.

Berikut contoh volume antrian bid-offer pada salah satu saham berkapitalisasi kecil.

Pahami Mekanisme Perdagangan Saham Sebelum Membeli Saham

 

Mengapa ketika menggerakkan harga volume perdagangannya jadi banyak? Investor ritel secara psikologis, tertarik untuk memiliki saham yang sedang naik harganya. Tentunya untuk menarik minat beli dari investor ritel, bandar perlu menaikkan harga saham.

Tentunya pada saat menggerakkan harga, bandar harus menampilkan bahwa saham yang digorengnya likuid. Karena itu bandar pun memasang antrian bid dan offer dalam jumlah banyak.

Permintaan dan penawaran semu ini efektif dalam memancing investor ritel membeli saham tersebut dalam jumlah yang signifikan. Karena itulah volume perdagangan saham ini juga ikut melonjak seiring dengan lonjakan harganya.

Setelah merasa cukup untung, bandar pun akan langsung menjual barangnya sambil membanting kembali harganya ke harga semula. Investor ritel yang ‘nyangkut’ pun akhirnya akan kesusahan menjual ketika volume perdagangannya kembali sepi.

Karena itu, sebagai investor saham, Anda perlu berhati-hati dalam mencermati saham-saham gorengan.

Saham Gorengan Bikin Nyangkut? Ini yang Harus Dilakukan!

 

#3 Volatilitas Harga yang Tidak Beraturan

Saham gorengan sering mengejutkan para investor. Pasalnya, seperti tahu bulat, saham jenis ini sering digoreng dadakan, harganya bisa tiba-tiba naik, bisa juga tiba-tiba turun.

Sebagai contoh, pada gambar berikut terdapat salah satu saham gorengan yang sebelum tergoreng, bertengger di harga Rp50 (gocap). Saham tersebut secara tiba-tiba naik menjadi Rp100 per lembar saham, namun tidak lama kemudian kembali terperosok ke harga Rp50. Inilah penampakannya.

 

Melihat grafiknya, kita bisa simpulkan bahwa pergerakan harganya tidaklah wajar. Pada satu momen, harga sahamnya tidak bergerak (gocap), namun kemudian pada saat-saat tertentu saham naik dengan drastis, kemudian turun dengan sangat cepat pula.

 

#4 Pergerakan Harga Tidak Didukung Fundamental Perusahaan

Harga saham, sewajarnya mengikuti perkembangan fundamental perusahaannya. Bila perusahaan mencetak keuntungan, sudah sewajarnya harga sahamnya naik.

Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku pada saham gorengan. Seringkali, pergerakan harganya malah tidak sesuai dengan kinerja fundamentalnya.

Saham ini justru seringkali harganya bergerak naik dan turun secara drastis hingga batas auto reject bursa. Hal ini tentunya mengundang kekhawatiran bahwa ada yang mempermainkan pergerakan harganya. Karena itu saham ini pun sering dikenakan suspend oleh bursa efek.

Selain dari pergerakan harga yang tidak sesuai, saham ini juga dapat terlihat dari adanya rumor yang tersebar. Misalnya seperti perusahaannya terakuisisi.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa bandar menggerakkan harga, juga dengan melempar rumor. Investor ritel yang memakan rumor mentah-mentah, dan membeli saham, sudah masuk ke dalam jebakan bandar. Karena itu teliti lah dalam memilih saham.

 

Tips Membeli Saham Gorengan

Seperti yang dibahas sebelumnya, saham ini disebut demikian karena dipercaya sebagai kolesterol yang akan merusak kesehatan keuangan Anda. Bila Anda ingin membeli saam gorengan, ada sejumlah risiko yang perlu Anda hadapi nantinya.

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan bila Anda tetap ingin membeli saham ini. Berikut beberapa tips membeli saham gorengan.

 

#1 Pantau Pergerakan Harga Saham

Jika Anda ingin membeli saham jenis ini untuk keperluan trading, sangat wajib untuk terus memantau pergerakan harganya. Saham ini pergerakannya sangat cepat, luput sedikit dapat mengakibatkan kerugian yang sangat dalam.

Jika Anda membeli saham ini untuk trading, pasanglah automatic order, untuk nantinya profit taking maupun cut loss. Tetap disiplin dengan trading Anda, jangan sampai kelalaian menghilangkan uang Anda.

Pahami Kapan Waktu Untuk Melakukan Cut Loss

 

#2 Gunakanlah Analisis Bandarmologi

Saham gorengan erat kaitannya dengan bandar saham. Tentunya Anda perlu mempelajari Analisis bandarmologi untuk mengetahui pergerakan bandarnya.

Sekilas mengenai analisis bandarmologi, adalah metode analisis saham yang menganalisis pelaku jual beli saham. Metode ini berguna untuk mendeteksi keberadaan bandar saham di bursa.

Bandar selalu membeli dalam jumlah besar, yang disebut sebagai akumulasi. Saat menjualnya pun, bandar juga akan menjualnya dalam jumlah besar, atau disebut distribusi. Karena itu penting untuk mempelajari pergerakannya dalam membeli saham gorengan.

Saham Gorengan

Analisis Bandarmologi Untuk Mendeteksi Bandar yang Memainkan Saham Gorengan

 

Berhati-hatilah Dalam Membeli Saham Gorengan

Itulah sekilas pembahasan mengenai saham gorengan. Tentunya, bila Anda ingin investasi Anda aman, ada baiknya menghindari saham jenis ini, apalagi bila Anda adalah investor pemula.

Investor yang awam yang tidak sengaja membelinya, kemudian mengalami kerugian, terkadang menjadi trauma dan hengkang dari investasi saham. Bahkan bisa saja menganggap bahwa saham adalah judi.

Namun bila Anda cukup merasa percaya diri, Anda boleh mengambilnya setelah memeriksa fundamental perusahaan dan mempertimbangkan berbagai risikonya. Selamat berinvestasi!

 

Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi saham? Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan saham gorengan tersebut? Yuk sharing pendapat kamu dengan mengetikkan komentar di bawah. Terima kasih

 

Sumber Referensi:

  • El Heze. 2017. Daftar dan Contoh Saham Gorengan. https://goo.gl/i95F8k
  • Miko. 2017. 5 Ciri Saham Gorengan ini Perlu Diketahui Sebelum Berinvestasi Biar Gak Rugi. https://goo.gl/7oanG7
  • Onlenpedia. 2017. Apa Itu Saham Gorengan? https://goo.gl/tMqGvj
  • Danang Sugianto. 2017. Mau Jajal Saham Gorengan? Baca Dulu Tips Ini! https://goo.gl/HdfdCq
  • Argha Jonathan Karo Karo. 2017. 3 Step Yang Dilakukan Bandar Supaya Anda Nyangkut! https://goo.gl/bErYqR

 

Sumber Gambar:

  • Arrow – https://goo.gl/3si3Fe
  • Gorengan – https://goo.gl/nrhg2e
  • Monkey – https://goo.gl/g7FeR7
  • Coin – https://goo.gl/cybteT
  • Stock Chart – Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

 [/fusion_text]

[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]