Sideways dianggap sebagai momok bagi sebagian trader karena mengindikasikan pasar yang stagnan. Apa, sih, makna istilah ini?

Cari tahu informasi lengkap tentang sideways dalam ulasan Finansialku berikut!

 

Summary:

  • Pasar saham sideways dapat menjadi tantangan bagi para investor, ada juga peluang yang tersedia untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan strategi yang tepat.
  • Indikator seperti Average Directional Index (ADX) dan Relative Strength Index (RSI) dapat membantu Anda keluar dari pasar saat pasar sideways.

 

Mengenal Apa itu Sideways

sideways

Ilustrasi Sideways. Sumber: kripto.ajaib.co.id

 

Ada tiga jenis pergerakan harga saham yang dikenal di pasar modal, yakni uptrend, downtrend, dan sideways.

Seperti namanya, uptrend adalah kondisi saat harga saham mengalami kenaikan. Sementara itu, downtrend adalah situasi saat nilai saham turun.

Pada beberapa kondisi, harga saham terlihat membingungkan karena nyaris tidak bergerak naik atau turun.

Di situasi ini, harga tertinggi tidak menembus resistance (batas atas) dan harga terendah tidak melampaui support (batas bawah) sebelumnya. Kondisi inilah yang disebut sideways.

Biasanya, sebagian trader melakukan pembelian saham yang mengalami sideways atau downtrend dengan harapan suatu saat akan naik.

Tapi, perlu diperhatikan bahwa tindakan ini butuh analisis teknikal dan fundamental yang matang.

 

Indikator Pendeteksi Sideways

Pasar sideways merupakan kondisi di mana harga bergerak stabil dalam kisaran sempit, ditandai dengan pola candlestick pendek-pendek dan minim volatilitas.

Situasi ini berisiko tinggi untuk trading karena pergerakan harga sulit diprediksi. Untuk keluar dari pasar saat sideways, gunakan indikator pendeteksi seperti Average Directional Index (ADX) dan Relative Strength Index (RSI).

ADX menunjukkan tren dan kekuatannya, sedangkan RSI menunjukkan kondisi overbought atau oversold.

Ketika ADX rendah dan RSI di area tengah, kemungkinan sideways sedang terjadi. Anda disarankan keluar dari pasar dan menunggu sinyal breakout yang jelas untuk masuk kembali.

Ciri indikator yang dapat dimanfaatkan antara lain:

  • Mampu menyajikan analisis menyeluruh tentang banyaknya trading.
  • Menyajikan perhitungan deviasi relatif dan eksak dari mean.
  • Analisis suplay and demand real-time.
  • Perhitungan kisaran pergerakan harga di masa mendatang.
  • Tampilan visual berdasarkan indikator.

 

Namun, jika Anda ragu dalam mengambil keputusan berinvestasi saat menghadapi pasar sideways atau pergerakan saham lainnya, Anda bisa diskusi secara 1 on 1 bersama Perencana Keuangan Finansialku.

Mari buat janji konsultasi dengan cara klik banner di bawah ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940. 

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Contoh Indikator Sideways

Berikut adalah contoh indikator untuk mengidentifikasi pasar sideways:

 

#1 Indikator Overlay

Ada tiga jenis indikator overlay yang marak digunakan saat ini, yakni:

 

#1 Indikator Bollinger Band

Pada kondisi sideways, grafik Bollinger Band membentuk pola horizontal yang semakin menyempit. Situasi ini menandakan pasar sedang konsolidasi dan trader perlu menunggu momentum.

Kesempatan masuk pasar muncul ketika harga mencapai batas atas atau bawah Bollinger Band.

Di momen ini, Anda dapat mempertimbangkan strategi buy di batas bawah atau sell di batas atas dengan memperhatikan konfirmasi dari indikator lain untuk memaksimalkan peluang profit.

 

#2 Indikator Wiiliam’s Alligator

Indikator ini memanfaatkan pola garis untuk mendeteksi arah tren.

Pola garis yang bergerak berlawanan mengindikasikan terbentuknya tren, sedangkan pola yang saling bertumpukan menandakan pasar sedang sideways tanpa tren yang jelas.

 

#3 Indikator Parabolic SAR

Kedekatan dan kehalusan titik sinyal Parabolic SAR dengan grafik harga merupakan indikator kuat kondisi pasar sideways.

Pola ini menandakan pergerakan harga yang datar dan minim volatilitas, sehingga membantu trader dalam mengidentifikasi peluang dan risiko dalam situasi pasar yang tidak menentu.

[Baca Juga: 5 Saham yang Rutin Bagi-bagi Dividen, Dijamin Makin Untung!]

 

#2 Indikator Oscillator

Berikut adalah tiga jenis indikator oscillator yang sering dijumpai di dan digunakan di platform trading:

 

#1 Relative Strenght Index (RSI)

Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator untuk mendeteksi pergerakan pasar sideways.

Indikator ini menunjukkan rasio rata-rata kenaikan harga penutupan terhadap rata-rata harga penutupan dan membantu trader memahami momentum dan kondisi overbought/oversold.

Ketika kondisi divergen yang biasanya menjadi sinyal trading pada RSI tidak terjadi, dapat diartikan bahwa pasar sedang bergerak sideways.

Ketiadaan divergensi menunjukkan keseimbangan antara kekuatan pembeli dan penjual, sehingga pergerakan harga cenderung bertahan dalam rentang tertentu.

 

#2 Average Directional Index Movement (ADX)

Indikator ADX unggul dalam mengidentifikasi arah dan kekuatan tren. Algoritma indikator ini mampu meredam delay sehingga bisa diandalkan untuk memprediksi pergerakan harga selanjutnya.

Sinyal ADX di bawah level 20 menunjukkan melemahnya tren dan kemungkinan pergerakan sideways.

Meski kurang optimal sebagai pendeteksi sideways untuk entry, ADX ideal sebagai sinyal exit saat pasar sideways. Tapi, kelemahan bisa disiasati dengan kombinasi indikator lain.

 

#3 Accelerator Oscillator (AO)

Accelerator Oscillator (AO) menjadi indikator ideal untuk pasar sideways. volatilitas rendah yang terjadi di pasar tercermin dalam bilah histogram AO yang mengecil dan berfluktuasi di sekitar garis dasar.

Hal ini memungkinkan Anda memantau pergerakan pasar dengan presisi tinggi dan mengambil keputusan perdagangan yang tepat di tengah kondisi pasar yang minim volatilitas.

 

Tips Trading Saat Kondisi Sideways

Mari cermati tips trading saat sideways berikut ini untuk menjaga potensi profit:

 

#1 Memahami Arah Pasar

Pemantauan pergerakan pasar melalui IHSG merupakan langkah krusial bagi para trader saat menghadapi pasat sideways.

IHSG yang flat menandakan pasar lesu dan minim sentimen positif, sehingga saham sulit bangkit. Sebaliknya, IHSG yang kuat meningkatkan peluang kenaikan saham, terutama dengan sentimen positif.

Pemantauan IHSG kini mudah dilakukan melalui aplikasi smartphone sehingga memungkinkan Anda mendapatkan informasi pergerakan pasar kapan pun dan di mana pun.

 

#2 Analisis Price Action 

Price action merupakan metode analisis teknikal yang berfokus pada interpretasi pergerakan harga historis untuk mengidentifikasi pola dan memprediksi pergerakan harga di masa depan.

Meskipun pola-pola tersebut dapat membantu mengambil keputusan, penting untuk diingat bahwa analisis fundamental dan teknikal lainnya juga perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.

Hal ini karena pola price action tidak selalu akurat dan dapat dipengaruhi oleh spekulasi semata.

 

#3 Melakukan Analisis Menyeluruh

Dalam kondisi sideways, Anda perlu melakukan analisis komprehensif sebelum bertransaksi.

Analisis ini meliputi valuasi harga, tren sektoral, dan sentimen positif maupun negatif. Sentimen positif dapat menjadi peluang buying, sedangkan sentimen negatif berpotensi memicu selling.

Analisis ini penting untuk memaksimalkan peluang profit dan menekan risiko kerugian saat kondisi pasar yang tidak menentu.

 

#4 Menghindari Pasar Choppy

Hindari trading saat pasar sideways mengalami choppy atau pergerakan tak beraturan.

Konsolidasi pasar yang terjadi saat itu membuat pelaku pasar saling menunggu, sehingga pergerakan candlestick tak menentu dan sulit untuk menentukan Risk Reward Ratio.

Anda disarankan untuk menunggu hingga pasar kembali trending atau sideways berjalan dalam rentang yang lebih aman dan terukur.

[Baca Juga: Analisis Fundamental Saham, Seberapa Penting Dilakukan Investor?]

 

Bagaimana Jika Terlanjur Terjebak Sideways?

Ada kalanya Anda membeli saham potensial tetapi kemudian mengalami sideways beberapa waktu kemudian. Jika mengalami kondisi ini, pastikan Anda tidak panik. Di tengah pasar yang jengah, Anda tidak boleh gegabah membuat keputusan.

Selanjutnya, berperanlah sebagai pengamat pasar. Usahakan Anda hanya melihat pergerakan harga dan tidak melakukan transaksi apa pun sampai fase berakhir.

Jika sideways terjadi dalam waktu lama, Anda bisa menjual saham dan mencari emiten lain yang lebih menguntungkan.

Nah, sebagai referensi untuk Anda dalam berinvestasi saham. Mari simak tayangan yang tersemat berikut ini!

 

 

Jangan Trading Karena FOMO

Setelah paham arti sideways, kini Anda perlu memperkuat basic skill trading untuk meningkatkan potensi profit. Melakukan aktivitas di pasar modal tanpa bekal apa pun sama saja menenggelamkan diri di kebangkrutan.

Agar menambah pengetahuanmu mengenai trading, Anda bisa membaca ebook gratis dari Finansialku berjudul Belajar Trading untuk Pemula.

Untuk saran investasi yang lebih komprehensif, Anda bisa diskusi dengan Perencana Keuangan Finansialku untuk review investasi. Semoga bermanfaat…

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian ulasan tentang pasar sideways dan kiat menghadapinya. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial untuk membantu rekan Anda yang butuh insight untuk menghadapi pasar yang lesu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi:

Studi:

  • Admin. Analisis Teknikal Strategi Trading. Jakarta: BRI Danareksa Sekuritas.
  • Bayu Maulana. 2021. Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham untuk Pengambilan Keputusan Investasi di Pasar Modal Syariah pada Masa Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Saham Subsektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Inten Lampung.

 

Artikel Internet:

  • Admin. 15 Mei 2022. Simak! Ini yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Kondisi Sideways! Rhbtradesmart.co.id – https://bit.ly/4cu1iwI
  • Admin. 22 Februari 2022. Memahami Sideways Dan Strateginya Agar Tetap Profit. Stockbit.com – https://bit.ly/3vszNmE
  • Admin. 23 Maret 2023. Apa Itu Sideways dan Bagaimana Strategi Trading saat Sideways? Indodax.com – https://bit.ly/3TvNDfY
  • Danu Nuraga. 09 April 2020. Sudah Tahu Belum? 6 Indikator Ini Mampu Deteksi Trend Sideways. Belajartrading.co.id – https://bit.ly/3TEOmf0

 

Sumber Gambar:

  • Cover: Canva