Belanja online saat ini menjadi tren belanja masyarakat Indonesia. Sayangnya masih banyak oknum toko online yang menipu para pembeli. Apa saja yang perlu kita perhatikan agar aman saat belanja online dan terhindari dari toko online yang berniat menipu?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Tren Belanja Online dan Ancaman Penipuan dari Oknum Pemilik Toko Online

Masyarakat Indonesia sekarang ini sudah mulai beralih dari belanja tradisional ke belanja online. Setidaknya sudah lebih dari 10 website e-commerce di Indonesia. Website-website tersebut menyediakan banyak hal, mulai dari kebutuhan harian, fashion hingga eleketronik. Selain produk yang lengkap, website-website e-commerce tersebut juga memiliki kemudahan dalam pembayaran dan penawaran cicilan pembayaran.

Tips Belanja Online yang Aman & Terhindar dari Toko Online Penipu - perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Salah Menentukan Cicilan, Mau Untung Malah Buntung]

 

Meskipun jual beli online sudah menjamur di Indonesia, bukan berarti belanja online sepenuhnya aman. Selalu ada saja ruang yang digunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab salah satunya adalah pemiliki toko online yang berniat menipu calon pembeli.

Sebagai calon pembeli kita perlu waspada dan selektif dalam memilih tempat belanja online. Terlebih jika jika ingin bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit. Sebagai pembeli yang cerdik, kita juga perlu memahami modus-modus yang sering digunakan oleh toko online penipu. Berikut ini 9 modus penipuan yang sering digunakan oleh toko online penipu:

 

#1 Menawarkan Barang yang Sangat Murah (Terkadang Tidak Masuk Akal)

Mayoritas toko online penipu menggunakan strategi harga sangat murah untuk memancing korbannya. Mungkin Anda pernah lihat penawaran barang elektronik di Facebook dengan harga yang tidak wajar, maka jangan terlalu mudah tergiur dengan promonya. Meskipun ada embel-embel penjelasan ini barang black market atau barang dari negara lain dan sebagainya.

 

[Baca Juga: Kisah Sukses William Tanuwijaya pendiri Tokopedia]

 

Beberapa e-commerce Indonesia juga pernah banting harga saat promosi. Terkadang harga yang ditawarkan juga sangat murah, jika dibandingkan harga sebenarnya. Anda boleh saja membeli barang-barang sangat murah yang ditawarkan oleh e-commerce top, karena mereka lebih terpercaya dan penawaran tersebut hanya berlaku selama masa promosi saja.

 

#2 Memberikan Testimoni, Rating dan Review Palsu 

Testimoni, rating dan review adalah tiga hal yang menjadi patokan dalam bisnis online. Toko Online penipu pasti menggunakan strategi memberikan testimoni, rating dan review palsu untuk mengelabui calon pembeli. Jangan mudah percaya dengan testimoni, rating atau review.

 

#3 Foto Barang adalah Hasil Editan (Tidak ada Foto Barang Asli)

Pernahkah Anda belanja online, tetapi barang yang datang berbeda dengan barang yang ditawarkan di toko online? Beberapa orang yang sering belanja online merasa kesal karena barang yang dibeli tidak sesuai dengan gambar. Pastikan sebelum Anda membeli barang tertentu melalui toko online, cek apakah gambar tersebut hasil editan atau memang foto nyata. Pemilik toko online tentu saja menggunakan cara dan trik fotografi, agar gambar produk terkesan lebih bagus dibandingkan aslinya.

 

[Baca Juga: Tidak Mau Dibilang Makan Tu Gengsi, Hindari 9 Perbuatan Ini]

 

#4 Nama Website yang Aneh dan Desain Tidak Meyakinkan

Seringkali website toko online memiliki nama yang aneh dan desain yang tidak meyakinkan. Anda dapat mengecek melalui google dengan cara mengetikan site:namawebsite (untuk mengetahui seberapa banyak halaman yang terindex oleh Google). Selain itu Anda juga dapat mengecek melalui Alexa.com dan whois.net (untuk mengetahui umur website). 

 

Kebiasaan Belanja Online yang Sehat

Selain mengenali modus-modus penipuan di atas, Kita sebagai customer juga perlu mengenali kebiasaan-kebiasaan belanja online yang sehat, seperti:

 

#1. Simpan Bukti Transaksi dengan Baik

Biasakan untuk menyimpan bukti percakapan melalui SMS, bukti transfer dan bukti transaksi lainnya. Setidaknya Anda simpan informasi tersebut sampai barang sudah datang dan berada di tangan Anda. Hal ini bertujuan agar Anda memiliki bukti, kalau-kalau terjadi penipuan oleh toko online.

 

[Baca Juga: Bagaimana Cara Memulai Bisnis Online untuk Pemula?]

 

#2 Utamakan COD (Cash on Delivery) 

Jika memungkinkan, cari toko online atau penjual yang dekan dengan lokasi Anda tinggal dan lakukan transaksi COD (cash on delivery). COD atau tranasksi langsung adalah Anda bertemu dengan penjual, sehingga Anda dapat mengecek produknya secara langsung. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan penipuan dan memastikan produk yang Anda beli sesuai dengan yang tertera dalam website.

 

#3 Gunakan Jasa Pihak Ketiga, Jika Tidak Memungkinkan COD

Terkadang ada kalanya kita tidak bisa melakukan COD, karena lokasi pemilik toko online dan lokasi tempat tinggal kita terlalu jauh. Salah satu solusinya adalah gunakan rekening bersama (rekber). Rekening bersama adalah sistem pembayaran dalam jual beli barang / jasa yang menggunakan fasilitas pihak ke tiga (penyedia jasa rekber) untuk membantu keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

[Baca Juga: Kisah Sukses Achmad Zaki Pendiri BukaLapak.com]

 

Jadi prosesnya adalah pembeli dan penjual sepakat untuk menggunakan rekening bersama. Pembeli kemudian melakukan transfer ke rekening bersama. Setelah itu penjual mengirimkan barang. Setelah barang datang dan diterima oleh pembeli, maka pembeli harus melakukan konfirmasi. Setelah dikonfirmasi oleh pembeli, maka pemilik rekening bersama akan transfer uang kepada penjual.

 

#4 Minta Nomor Resi Pengiriman 

Nomor resi adalah bukti nomor pengiriman yang dikeluarkan oleh ekspedisi pengiriman barang. Toko online yang tidak bermaksud menipu, akan langung memberikan nomor resi pengiriman, setelah barang dikirim. Jika Anda menemui toko online yang berlama-lama memberikan nomor resi, Anda wajib mencurigainya. Toko online penipu seringkali berdalih dengan banyak alasan untuk mengulur-ngulur waktu pengiriman resi dan ujung-ujungnya menghilang tanpa jejak. Nomor resi dapat digunakan untuk melakukan tracking barang pesanan Anda.

 

#5 Minta Rekomendasi Rekan Anda

Tidak ada salahnya juga meminta rekomendasi kepada teman Anda yang sudah pernah melakukan belanja online. Teman selalu akan jujur dalam menceritakan pengalaman berbelanja di toko online.

 

[Baca Juga: 8 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis Online]

 

#6. Hindari Penipuan Kartu Kredit

Anda perlu curiga terhadap email yang masuk dan meminta data-data kartu kredit. Hati-hati dengan email penawaran seperti itu, karena banyak sekali email spam yang berusaha mencuri data kartu kredit Anda.

 

Pembeli yang Cermat, Jarang Terkena Penipuan

Transaksi belanja online di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dari data yang didapat, transaksi online di Indonesia menyeentuh level Rp 10 Trilliun per tahunnya dan terus bertumbuh secara signifikan. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan transaksi belanja online di negara India dan Tiongkok. Meskipun saat ini banyak teknologi canggih untuk mengurangi risiko penipuan, kita sebagai pembeli harus tetap waspada dan cermat. Semoga penjelasan di atas, mengenai modus penipuan dan kebiasaan belanja online yang baik dapat membantu Anda terhindar dari peniuan. Selamat berbelanja online dan tetap ingat Jangan Konsumif!

 

Apa yang Anda lakukan selama ini untuk terhindar dari penipuan toko online saat berbelanja online?

 

Sumber Gambar:

  • online shopping – http://goo.gl/VxxrDg

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â