Sebelum menyiapkan pensiun, bagi Anda yang seorang PNS atau calon PNS, yuk simak dulu artikel berikut ini!

 

Summary

  • Tunjangan pensiun PNS belum tentu mencukupi kebutuhan pensiun, hal ini tergantung dari kebutuhan dan keinginan pribadi.
  • Metode SMART bisa dilakukan untuk merencanakan pensiun.

 

Dana Pensiun dari Tunjangan? Apakah Cukup?

Hai, Sobat Finansialku! Apakah kamu merupakan seorang pegawai negeri sipil? Atau berencana untuk menjadi pegawai negeri sipil?

Di Indonesia, pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) masih menjadi pekerjaan yang cukup diminati karena adanya kejelasan jenjang karir serta fasilitas dan tunjangan yang diberikan di luar gaji pokok.

Melansir dari katadata.co.id, gaji pokok yang diterima PNS bervariasi mulai dari Rp 1.560.800 sampai Rp 5.901.200 tergantung golongan.

Sementara itu, ada beberapa tunjangan yang dapat diperoleh PNS yaitu tunjangan kinerja, tunjangan suami/istri, tunjangan anak, tunjangan makan, tunjangan jabatan, tunjangan umum, dan tunjangan pensiun.

Adapun skema tunjangan pensiun untuk PNS adalah sebesar 4,75% dari penghasilan pegawai (gaji pokok ditambah tunjangan istri dan tunjangan anak) yang dibayar setiap bulan.

Lalu jika demikian, apakah kebutuhan pensiun PNS dapat terpenuhi dari iuran yang dibayarkan setiap bulannya?

 

Tips Menyiapkan Pensiun bagi PNS

Menjawab pertanyaan sebelumnya, tentu jawabannya akan sangat tergantung pada kebutuhan dan keinginan kamu saat pensiun nanti.

Berikut ini adalah tips merencanakan dan mempersiapkan dana pensiun untuk kamu yang berprofesi sebagai PNS.

 

#1 Rencanakan dengan Detail

Bagi sebagian besar orang yang masih berusia produktif, merencanakan pensiun bisa jadi membingungkan karena sepertinya dana yang dibutuhkan relatif besar dan masih akan digunakan dalam waktu yang sangat lama.

Sehingga, tidak heran jika banyak orang menunda dan bahkan tidak mempersiapkan masa pensiunnya.

Untuk mengatasi hal ini, kamu dapat merencanakan pensiun dengan metode SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time Based) yang membantu kamu mencapai tujuan pensiun selangkah demi selangkah mulai dari hari ini.

[Baca Juga: Wanita Karir! Mau Pensiun di Usia Berapa?]

 

Specific (Spesifik)

Langkah pertama untuk merencanakan apapun, termasuk rencana pensiun PNS adalah memiliki gambaran yang spesifik. Untuk memiliki gambaran yang spesifik, kamu bisa menjawab pertanyaan 5W+1H (Why, What, When, Where, Who, How).

Misalnya, karena ingin pensiun di tempat yang tidak banyak polusi (why), kamu ingin pensiun (what) di Desa Wae Rebo, Flores (where) saat usia 50 tahun (when) bersama pasangan (who) dengan pengeluaran 10 juta per bulan (how).

Kemudian, tujuan ini bisa kamu jadikan acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Tujuan ini juga bisa tuliskan dan tempel visualnya (bisa berupa foto dari internet atau Pinterest) di tempat yang mudah terlihat.

Karena, menurut studi, tujuan yang ditulis memiliki potensi terwujud lebih tinggi dibandingkan dengan tujuan yang tidak ditulis.

 

Measurable (Terukur)

Untuk mengukur sebuah tujuan, kamu bisa menggunakan jangka waktu dan jumlah yang yang diperlukan untuk mencapainya.

Melanjutkan contoh rencana pensiun pada poin di atas, jika saat ini kamu berusia 25 tahun dan ingin pensiun di usia 50 tahun, maka kamu punya waktu selama 25 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun.

Di sisi lain, untuk menghitung jumlah uang yang dibutuhkan untuk pensiun nanti, kamu bisa menggunakan 4% rule

 

Jumlah dana pensiun = (Pengeluaran sebulan x 12) : 4%

 

Angka 4% ini merupakan perkiraan imbal hasil investasi yang bisa digunakan untuk pensiun (Dengan asumsi imbal hasil investasi sebesar 7% per tahun dan dikurangi inflasi sebesar 3% per tahun).

 

Attainable (Dapat Diwujudkan)

Untuk memastikan kamu dapat pensiun sesuai rencana, kamu perlu memperhitungkan beberapa hal termasuk risiko yang dapat menghambat rencana pensiun.

Misalnya, kamu bukan warga lokal, tetapi desa tempat kamu ingin pensiun ternyata hanya boleh ditempati oleh warga lokal. Maka, kamu perlu mulai mencari alternatif tempat lain yang menawarkan kelebihan serupa untuk kamu pensiun nanti.

Hal lainnya yang dapat menghambat rencana pensiun adalah risiko yang dapat menghambat arus kas dan dana investasi untuk pensiun seperti risiko sakit, kecelakaan, atau meninggal.

Oleh karena itu, di dalam piramida perencanaan keuangan, individu selalu disarankan untuk memperkuat fondasi keuangannya lebih dulu sebelum melakukan investasi dan merencanakan pensiun.

Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual Finansialku

Piramida Finansialku. Sumber: Finansialku.com

 

Memperkuat fondasi keuangan dapat dilakukan dengan cara memastikan uang yang masuk lebih besar daripada uang yang keluar, memiliki utang tidak lebih dari 30%, memiliki dana darurat 6-12 bulan pengeluaran, dan memiliki asuransi atau BPJS.

 

Relevant (Relevan)

Tujuan yang relevan adalah tujuan yang sesuai dengan prinsip dan nilai hidup kamu. Untuk merencanakan pensiun yang relevan, kamu bisa merenung dan menjawab beberapa pertanyaan seperti:

“Mengapa rencana pensiun ini penting?”

“Mengapa kamu ingin pensiun dengan gambaran demikian?”

“Apakah rencana pensiun ini benar-benar yang kamu inginkan?”

 

Time Based (Ada Jangka Waktu)

Untuk merencanakan pensiun diperlukan jangka waktu yang spesifik, misal akan pensiun 25 tahun lagi. Tetapi, untuk mewujudkannya, rencana pensiun ini perlu dipecah menjadi tujuan yang bisa dicapai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Hal ini akan cenderung relatif untuk setiap orang. Bagi sebagian orang, tujuan jangka panjang berarti tujuan untuk 3 tahun ke depan. Tetapi, untuk sebagian orang lainnya, tujuan jangka panjang adalah tujuan 10 tahun lagi.

Oleh karena itu, susun rencana pensiun sesuai dengan kenyamanan kamu dan pastikan ada hal yang bisa dilakukan dengan konsisten untuk mencapai tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

[Baca Juga: Setelah Pensiun Masih Cari Uang Buat Sehari-hari, Gimana?]

 

#2 Eksekusi Rencana

Setelah merencanakan pensiun dengan metode SMART, kamu akan memperoleh gambaran langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mewujudkan impianmu nanti.

Langkah-langkah yang dibutuhkan seringkali bukan langkah besar, tetapi justru langkah-langkah kecil yang bisa kamu lakukan dengan konsisten setiap harinya hingga tujuanmu tercapai.

Langkah-langkah itu bisa saja berupa mulai mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap hari, mulai mencari pekerjaan tambahan, mulai meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan uang, atau bahkan mulai masak sendiri agar lebih hemat dan sehat. Terlihat sepele bukan?

Langkah-langkah ini memang kecil, tapi tidak sepele. Bahkan dalam bukunya yang berjudul “Atomic Habits”, James Clear mengatakan bahwa

“Dengan menjadi lebih baik 1 persen setiap harinya selama setahun, kamu akan menjadi 38 kali lipat lebih baik daripada dirimu yang sebelumnya.”

 

Mau coba buktikan? Kamu bisa pilih satu saja langkah kecil untuk dilakukan dengan konsisten selama 1 tahun dan lihat perkembangannya.

Sekarang, kamu bisa manfaatkan fitur Catatan Keuangan di aplikasi Finansialku untuk memudahkan kamu mencatat keuangan.

Tak hanya itu, fitur-fitur keuangan lainnya pun bisa kamu gunakan hanya dengan mengunduh aplikasinya di Play Store atau App Store.

Banner Iklan Aplikasi Finansialku General

 

#3 Evaluasi

Setelah merencanakan pensiun dengan spesifik dan mulai langkah-langkah kecil untuk mengeksekusi, selanjutnya adalah melakukan evaluasi rencana dan eksekusi.

Evaluasi ini bisa kamu lakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali atau setiap tahun.

Dan perlu kamu ingat, seiring perjalanan, kamu mungkin akan melakukan kesalahan dan perlu melakukan penyesuaian dalam mencapai masa pensiun impian kamu.

Tetapi, jangan khawatir arena kesalahan dan penyesuaian ini justru akan membantu kamu belajar dalam mencapai masa pensiun impianmu.

Selain itu, kamu juga bisa dibantu oleh pihak profesional seperti perencana keuangan dari Finansialku dalam mempersiapkan dana pensiun sehingga ke depannya langkah-langkah yang dilakukan lebih terarah dan kesalahan dapat diminimalisasi.

Kamu bisa hubungi perencana keuangan Finansialku melalui fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku, atau melalui WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.

Yuk, mulai siapkan dana pensiun dari sekarang.

 

Sudahkah kamu merencanakan pensiun PNS dengan matang? Jika memiliki pertanyaan atau opini, yuk tuliskan pada kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini pada rekan-rekan PNS lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH