Mengatur uang pesangon dengan benar akan membantu Anda bertahan selama belum masuk ke perusahaan baru. Apa saja yang bisa dilakukan?
Simak artikel berikut untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Summary:
- Kehilangan pekerjaan bisa menjadi tantangan, tetapi dengan perencanaan keuangan yang baik, pesangon dapat memberikan rasa aman dan fleksibilitas finansial untuk membangun kembali stabilitas.
- Uang pesangon perlu dikelola dengan bijak agar tidak cepat habis, sehingga berbagai kebutuhan masih bisa terpenuhi.
Mengatur Uang Pesangon
Kehilangan pekerjaan adalah momen yang penuh tantangan, namun dengan perencanaan keuangan yang cermat, pesangon dapat menjadi katalisator untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Pengelolaan dana pesangon secara proaktif, mulai dari memenuhi kebutuhan mendesak hingga mengalokasikan untuk tujuan jangka panjang, adalah langkah strategis untuk menjaga kesehatan finansial di tengah ketidakpastian.
[Baca Juga: Bangkit Setelah PHK, Kenapa Nggak? Ini Dia Tipsnya!]
10 Tips Mengatur Uang Pesangon
Mari praktikkan 10 tips mengatur uang pesangon berikut ini:
#1 Negosiasi Pesangon
Meskipun kemampuan perusahaan dalam memberikan pesangon memiliki keterbatasan, terdapat ruang negosiasi yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan yang akan mengakhiri masa kerjanya.
Beberapa aspek pesangon dapat menjadi objek negosiasi, seperti besaran kompensasi akhir yang disesuaikan dengan masa kerja, penyesuaian tanggal efektif pengunduran diri untuk memaksimalkan pendapatan bulanan terakhir, serta perpanjangan masa cakupan asuransi kesehatan.
Dengan melakukan negosiasi, karyawan dapat memperoleh manfaat finansial tambahan yang dapat membantu menjaga stabilitas keuangan selama masa transisi.
#2 Akumulasikan Setiap Aset
Pengalaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sering kali memicu beragam emosi negatif. Namun, penting untuk segera bangkit dan melakukan perencanaan finansial yang matang.
Langkah awal yang krusial adalah melakukan evaluasi terhadap seluruh aset finansial yang dimiliki, termasuk pesangon, saldo tabungan, dana darurat, dan portofolio investasi.
Dengan memiliki gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan saat ini, individu dapat merancang strategi pengelolaan keuangan yang efektif untuk menjembatani masa transisi sebelum mendapatkan pekerjaan baru.
[Baca Juga: Waduh, Pensiun Tanpa Pesangon Nih! Harus Gimana?]
#3 Susun Anggaran Keuangan
Perencanaan keuangan yang cermat merupakan langkah krusial dalam mengatur dan menghitung uang pesangon. Setelah melakukan evaluasi terhadap jumlah dana yang tersedia, langkah berikutnya adalah menyusun anggaran yang komprehensif.
Proses ini, meskipun tampak rumit, akan memberikan gambaran yang jelas mengenai aliran kas dan memungkinkan individu untuk mengontrol pengeluaran secara efektif.
Anggaran yang disusun perlu mencakup seluruh pos pengeluaran, mulai dari kebutuhan pokok seperti pangan dan tempat tinggal hingga kewajiban finansial lainnya.
Dengan disiplin menerapkan anggaran, individu dapat mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang, serta menciptakan stabilitas keuangan di masa mendatang.
Untuk memudahkan prosesnya, Anda bisa baca ebook gratis berikut ini sebagai panduan: Cara Membuat Anggaran dengan Tepat.
#4 Berpikir Panjang Sebelum Melunasi Utang Sekaligus
Mendapatkan uang pesangon memang menghadirkan godaan untuk segera digunakan, baik untuk memenuhi keinginan pribadi maupun melunasi seluruh kewajiban finansial.
Namun, penting untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam mengalokasikan dana tersebut. Meskipun beban utang terasa memberatkan, terutama ketika aliran pendapatan terhenti, tidak semua utang perlu dilunasi secara sekaligus.
Evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan sangat diperlukan. Pastikan bahwa pelunasan utang tidak mengorbankan kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebagai alternatif, pertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi utang dengan memperpanjang tenor pelunasan agar angsuran bulanan menjadi lebih ringan.
Selain itu, jika memiliki aset seperti kendaraan yang tidak terlalu dibutuhkan, penjualan aset tersebut dapat menjadi sumber dana tambahan untuk melunasi utang atau memenuhi kebutuhan mendesak.
Dengan demikian, pengelolaan uang pesangon dapat dilakukan secara optimal untuk mencapai stabilitas finansial jangka panjang.
[Baca Juga: Cara Menghitung Pesangon & Hak Karyawan Mengundurkan Diri]
#5 Tekan Pengeluaran
Mengatur uang pesangon pasca PHK memerlukan perencanaan keuangan yang matang dan disiplin. Guna menjaga stabilitas finansial hingga memperoleh pekerjaan baru, disarankan untuk menerapkan gaya hidup minimalis dan mengevaluasi kembali pos-pos pengeluaran.
Optimalisasi alokasi anggaran menjadi kunci, termasuk pembatasan konsumsi barang dan jasa yang bersifat non-esensial. Sebagai contoh, kebiasaan membeli makanan online dapat digantikan dengan opsi yang lebih hemat.
Simak video berikut ini ketahui bagaimana menerapkan gaya hidup frugal (frugal living).
#6 Evaluasi Asuransi
Evaluasi asuransi secara berkala merupakan langkah proaktif dalam pengelolaan keuangan pribadi. Dengan menganalisis manfaat polis yang telah dimiliki, nasabah dapat mengoptimalkan alokasi dana premi.
Prioritas dapat diberikan pada produk asuransi yang memiliki nilai proteksi tinggi, seperti asuransi kesehatan dan jiwa, guna meminimalisasi risiko finansial yang signifikan.
Selain itu, pertimbangan terhadap perubahan kebutuhan dan kondisi finansial memungkinkan nasabah untuk melakukan restrukturisasi portofolio, misalnya dengan memilih produk asuransi alternatif yang menawarkan premi yang lebih kompetitif atau cakupan yang lebih relevan.
[Baca Juga: Bingung Pilih Mengundurkan Diri Atau Pensiun Dini? Cek Jawabannya Sekarang!]
#7 Melakukan Pekerjaan Sampingan
Dalam era yang dinamis ini, diversifikasi sumber pendapatan menjadi semakin krusial. Selain pekerjaan utama, individu dapat memperkaya portofolio penghasilannya melalui jalur freelance.
Penting untuk dipahami bahwa pekerjaan sampingan tidak hanya sekadar menambah penghasilan tambahan, namun juga berperan sebagai sarana untuk mengasah dan mengembangkan keterampilan.
Setiap individu profesional dituntut untuk senantiasa adaptif dan proaktif dalam meningkatkan kompetensinya. Dengan demikian, masa-masa transisi karier atau pengangguran dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan nilai jual di pasar tenaga kerja.
Ilustrasi mengatur uang pesangon. Sumber: Freepik/tirachardz
#8 Catat Arus Kas
Dengan melakukan pencatatan yang detail terhadap seluruh pengeluaran, individu dapat mengimplementasikan pengelolaan keuangan yang lebih efektif.Â
Praktik ini tidak hanya memungkinkan pemantauan yang cermat saat mengatur uang pesangon, tetapi juga memfasilitasi identifikasi area-area pengeluaran yang dapat dioptimalkan.
Melalui analisis data pengeluaran yang terstruktur, individu dapat menerapkan strategi penganggaran yang lebih disiplin, sehingga meminimalkan potensi pemborosan dan memaksimalkan nilai guna dari dana yang tersedia.
#9 Bangun Dana Darurat
Pemutusan hubungan kerja sering kali menjadi titik balik bagi untuk mengevaluasi kondisi keuangan. Kehadiran uang pesangon di tengah situasi ini adalah sebuah anugerah yang dapat dimanfaatkan secara optimal.
Salah satu langkah paling strategis yang dapat diambil adalah dengan mengalokasikan sebagian besar dana tersebut ke dalam pos dana darurat.
Dana darurat berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir ketika terjadi situasi tidak terduga. Ini bisa berupa kehilangan pekerjaan kembali, biaya medis darurat, kerusakan properti, atau bahkan fluktuasi ekonomi yang signifikan.
Dengan dana darurat yang cukup, individu akan lebih tenang dan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menghadapi tantangan.
#10 Mulai Berinvestasi
Setelah menyusun anggaran dan memastikan kebutuhan finansial terpenuhi, sebaiknya alokasikan sebagian dana pesangon untuk berinvestasi. Langkah ini memungkinkan Anda memperoleh pendapatan pasif selama masa transisi pencari kerja.
Untuk menekan risiko kerugian saat masih aktif mencari pekerjaan, disarankan untuk memulai dengan instrumen investasi berisiko sedang seperti emas. Pilihan ini dapat membantu menjaga stabilitas portofolio investasi Anda.
Bertahan Hidup dengan Uang Pesangon PHK
Menerima uang pesangon merupakan momen yang krusial. Ini adalah kesempatan untuk merencanakan masa depan finansial dengan lebih baik. Namun, penting untuk mengelola dana ini dengan bijak agar tidak cepat habis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
#1 Investasikan Sebagian
Setelah kebutuhan mendesak terpenuhi dan dana darurat tercukupi, investasikan sebagian uang pesangon untuk mendapatkan pertumbuhan jangka panjang. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.
#2 Konsultasikan dengan Ahli
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan Finansialku untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Hubungi sekarang melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk booking konsultasi. Klik banner untuk info lengkapnya.
#3 Hindari Belanja Impulsif
Hindari godaan untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Fokuskan pengeluaran pada hal-hal yang benar-benar penting.
#4 Pertimbangkan Pendidikan atau Pelatihan
Jika ada kesempatan untuk meningkatkan keterampilan atau pendidikan, manfaatkan uang pesangon untuk tujuan tersebut. Ini akan meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan.
Jaga Stabilitas Keuangan Anda
Kehilangan pekerjaan adalah situasi yang tidak diinginkan, namun dengan perencanaan keuangan yang matang, pesangon dapat menjadi modal berharga untuk membangun kembali stabilitas finansial.
Pentingnya mengatur uang pesangon terletak pada kemampuannya untuk memberikan rasa aman dan fleksibilitas finansial, terutama saat menghadapi masa transisi.
Untuk mendapatkan panduan yang lebih komprehensif dalam mengelola keuangan, khususnya dalam situasi seperti kehilangan pekerjaan, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan Finansialku.
Mereka akan membantu Anda menganalisis kondisi finansial, menyusun strategi investasi yang sesuai, dan memberikan saran terkait pengelolaan anggaran. Hubungi Customer Advisory kami di 0851 5866 2940 untuk informasi selengkapnya.
Disclaimer:Â Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.Â
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Demikian ulasan tentang cara mengatur uang pesangon. Bagaimana tanggapan Anda? Silakan sampaikan di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan informasi ini di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Referensi:
- Admin. 23 Februari 2023. 5 Cara Mengelola Uang Pesangon dengan Bijak Usai Terkena PHK. Ocbc.id – https://bit.ly/3XccQiv
- Dino Baskoro dan Wisnubrata. 07 November 2023. 7 Tips Mengatur Uang Pesangon Pasca Kena PHK. Kompas.com – https://bit.ly/4g8iKc7
- Trias Ismi. 8 Tips Mengatur Uang Pesangon dengan Bijak. Glints.com – https://bit.ly/4dRq61z
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik/our-team
Leave A Comment