Ketahui dulu prinsip-prinsip keuangan syariah sebelum kamu keburu nyemplung dan salah langkah di sini!

Informasi selengkapnya dapat dibaca di artikel video Finansialku di bawah ini!

 

Kamu butuh informasi keuangan lainnya untuk temenin waktu puasamu biar berfaedah? Jangan khawatir! Kanal youtube Finansialku punya semuanya yang kamu butuhkan! Oleh karena itu, jangan lupa mampir sekarang juga!

 

Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, jangan lupa untuk tinggalkan jejak sekaligus memberikan dukungan untuk kanal youtube Finansialku, dengan meninggalkan komentar, menekan ikon suka, dan tombol subscribe di bawah ini. Terima kasih!

 

 

Prinsip-prinsip Keuangan Syariah

Sudah tahu apa itu keuangan syariah?

Sistem keuangan syariah merupakan bagian dari upaya memelihara harta agar harta yang dimiliki seseorang diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan syariah.

Harta yang dimiliki oleh setiap orang merupakan titipan dari Allah SWT yang akan dimintai setiap pertanggungjawabannya.

Adanya aturan ketentuan syariah bertujuan agar tercapai kemaslahatan bagi setiap orang.

Akan tetapi, Allah SWT memberikan kebebasan kepada setiap hamba-Nya untuk menentukan pilihannya dan harus menerima konsekuensi dari setiap pilihannya tersebut.

Pada praktiknya, sistem keuangan syariah ini sudah dilakukan sejak kejayaan Islam.

Tapi, dikarenakan semakin melemahnya sistem kekhalifahan maka praktik sistem keuangan syariah tergantikan oleh sistem perbankan barat.

Sistem tersebut mendapat kritikan dari para ahli fiqh bahwa sistem tersebut menyalahi aturan syariah mengenai riba dan berujung pada keruntuhan kekhalifan Islam.

Pada 1970-an, konsep sistem keuangan syariah dimulai dengan pengembangan konsep ekonomi Islam.

Berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah, prinsip sistem keuangan Islam adalah sebagai berikut:

 

Prinsip Keuangan Syariah #1 Larangan Riba

Riba didefinisikan sebagai “kelebihan” atas sesuatu akibat penjualan atau pinjaman.

Riba merupakan pelanggaran atas sistem keadilan sosial, persamaan, dan hak atas barang.

Sistem riba hanya menguntungkan para pemberi pinjaman dengan membebani penetapan keuntungan yang diperoleh pemberi pinjaman di awal perjanjian.

Padahal “untung” dapat diketahui setelah berlalunya waktu bukan hasil penetapan di muka.

 

Prinsip Keuangan Syariah #2 Pembagian Risiko

Risiko merupakan konsekuensi dari adanya larangan riba dalam suatu sistem kerja sama antara pihak yang terlibat.

Risiko yang timbul dari aktivitas keuangan tidak hanya ditanggung oleh penerima modal tetapi juga pemberi modal.

Pihak yang terlibat tersebut harus saling berbagi risiko sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.

 

#3 Uang Sebagai Modal Potensial

Dalam Islam, uang tidak boleh dianggap sebagai komoditas, atau dipandang memiliki kedudukan yang sama dengan barang yang dijadikan sebagai objek transaksi untuk memperoleh keuntungan.

Sistem keuangan Islam memandang uang boleh dianggap sebagai modal yaitu uang bersifat produktif, dapat menghasilkan barang atau jasa bersamaan dengan sumber daya yang lain untuk memperoleh keuntungan.

INI YANG KAMU BUTUHKAN!

DOWNLOAD GRATIS!!!! E-book Perencanaan Keuangan Untuk Usia 20-an dan 30-an!

 

#4 Larangan Spekulatif

Hal ini selaras dengan larangan transaksi yang memiliki tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi, misalnya seperti judi.

 

#5 Kontrak/Perjanjian

Dengan adanya perjanjian yang disepakati di awal oleh pihak-pihak yang terlibat dapat mengurangi risiko atas informasi yang asimetri atau timbulnya moral hazard.

 

#6 Sesuai Syariah

Usaha yang dilakukan merupakan kegiatan yang diperbolehkan menurut syariah, seperti tidak melakukan jual-beli minuman keras atau mendirikan usaha peternakan babi.

Oleh karena itu, prinsip sistem keuangan syariah berdasarkan prinsip sebagai berikut:

  • Rela sama rela (antaraddim minkum).
  • Tidak ada pihak yang menzalimi dan dizalimi (la tazhlimuna wa la tuzhlamun).
  • Hasil usaha muncul bersama biaya (al-kharaj bi al dhaman).
  • Untung muncul bersama risiko (al ghunmu bi al ghurmi).

 

Dari prinsip sistem keuangan tersebut, maka muncul dan berkembang instrumen-instrumen keuangan syariah terkait dengan kegiatan investasi maupun jual-beli sesuai dengan ketentuan syariah.

Hal ini membantu pelaku ekonomi dalam memahami berbagai produk keuangan syariah dan ketentuan-ketentuan syariah dari setiap produk keuangan tersebut.

 

Itu dia beberapa prinsip-prinsip yang ada pada sistem keuangan syariah. Apa kamu punya pertanyaan terkait artikel di atas? Kalau ada, segera sampaikan lewat kolom komentar, ya!

Kamu juga bisa membagikan informasi yang ada di dalam artikel kepada rekan atau keluarga yang membutuhkan informasinya, lewat pilihan platform yang ada di bawah ini. Terima kasih!