Mengelola keuangan keluarga adalah hal yang cukup sulit bagi sebagian orang. Finansialku.com akan mengulas 6 mitos mengelola keuangan keluarga yang salah.

5 Mitos Mengelola Keuangan Keluarga yang Salah

 

5 Mitos Mengelola Keuangan Keluarga yang Salah

Mengapa banyak orang gagal mengelola keuangan keluarga? Finansialku.com melihat ada beberapa mitos mengelola keuangan keluarga yang belum tentu tepat.

 

Mitos 1 : Cara Anak Sama Dengan Cara Orang Tua

Banyak orang yang mengelola keuangannya sama dengan cara keduaorangtuanya pada zaman dahulu mengelola keuangan.

  • Jika orang tua pada zaman dahulu hidup berlebih, saat ini pun saya juga melakukan hal yang sama.
  • Pada masa kanak-kanan saya, orang tua saya sangat ingin membelikan banyak barang untuk saya, tetapi mereka tidak bisa. Sekarang saya bisa membelikan banyak barang untuk anak-anak saya, dan saya membelikan semua yang anak-anak saya minta.

Permasalahannya adalah perbedaan zaman, perbedaan kondisi ekonomi, perbedaan kondisi keuangan keluarga dan banyak hal. Cara pikir ini seperti ini tampaknya adalah cara menghindar dari kesalahan.

 

Mitos 2: Kebiasaan buruk mengelola keuangan mungkin genetik

Mitos ini adalah sebuah kesalahan. Kebiasaan mengelola keuangan yang buruk bisa jadi menurun dari orang tua, karena anak melihat cara orang tua mengelola keuangan dalam waktu yang cukup panjang.

Hal ini bukan menjadi alasan untuk mencari pembenaran. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki cara mengelola keuangan, misalnya melakukan perubahan dengan meningkatkan pendidikan atau berkonsultasi dengan perencana keuangan.

 

Mitos 3: Saya tidak pernah punya dana darurat

Dana darurat bagi sebagian orang adalah hal yang cukup sulit untuk dianggarkan. Mengapa? Karena banyak orang mengganggap tingkat kepentingan dana darurat itu tidak terlalu penting atau tidak urgent. Mereka merasa gaji yang mereka dapat terlalu sedikit, untuk disisihkan ke dalam pos dana darurat.

Bagi orang-orang yang mengalami kesusahan memenuhi dana darurat, Anda dapat memaksakan diri Anda, dengan cara ketika menerima gaji bulanan atau pendapatan bulanan, langsung diambil 10% – 20% untuk dijadikan dana darurat.

 

Mitos 4 Pensiun tidak perlu dipikir sekarang, karena masih lama

Berpikir pensiun masih sangat lama, dan tidak perlu disiapkan saat ini. Negara memiliki progam untuk pensiun. Perusahaan pasti memberikan jaminan untuk pensiun. Itu adalah pola pikir yang kurang tepat. Menyiapkan dana pensiun sejak dini adalah suatu keuntungan, karena dana yang harus disisihkan tidak terlalu besar dan hasil yang terkumpul juga cukup besar untuk masa pensiun Anda.

Selain investasi, Anda juga dapat membuat sebuah investasi yang menghasilkan arus kas, contoh Anda berinvestasi pada rumah kos, bisnis waralaba dan sebagainya.

 

Mitos 5 Saya tidak punya waktu untuk membuat anggaran.

Kesalahan umum cara mengelola keuangan keluarga adalah tidak memiliki anggaran, malas membuatnya dan merasa anggaran tidak penting. Percaya atau tidak perusahaan-perusahaan besar baik di Indonesia atau di luar negeri, selalu membuat anggaran keuangan. Anggaran tersebut dijadikan sebuah guidance atau penuntun, agar keuangan perusahaan dapat berjalan dengan benar.

Anggaran juga sangat penting dalam keuangan keluarga. Anggaran keuangan memiliki peran sebagai perencanaan dan kontrol terhadap keuangan keluarga. Contoh Di anggaran keuangan tertulis belanja bulan keluarga Rp 1.000.000, maka ketika akan pergi berbelanja, sudah disiapkan barang-barang yang akan dibeli dan uang yang diperlukan. Ketika belanja bulanan lebih dari Rp 1.000.000 maka Anda harus mencari tahu, mengapa melebihi anggaran.

 

Kesimpulan

Berikut ini 5 mitos mengelola keuangan yang salah:

  • Mitos 1: Cara anak sama dengan cara orang tua
  • Mitos 2: Kebiasaan buruk mengelola keuangan mungkin genetik
  • Mitos 3: Saya tidak pernah punya dana darurat
  • Mitos 4 Pensiun tidak perlu dipikir sekarang, karena masih lama
  • Mitos 5 Saya tidak punya waktu untuk membuat anggaran.

 

Kami akan sangat senang dan berterima kasih jika Anda mau berbagi kisah atau memberi komentar mengenai keuangan keluarga.

 

Artikel Finansialku terkait dengan keuangan keluarga:

finansialku 5 Perilaku Mengelola Keuangan yang Sehat Baca
finansialku Gamification Cara Baru Belajar Keuangan Keluarga Baca
finansialku Pendidikan Keuangan atau Nasihat Keuangan Baca

 

Jangan lupa baca artikel-artikel Finansialku:

finansialku Investasi Bitcoin di Indonesia menurut Bank Indonesia Baca
finansialku 5 Karakteristik Orang yang Bebas Utang Buruk Baca
finansialku Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menuju 5000 Lagi? Baca