Mid Night Sale, Dicount Up To 70%, Cicilan 0%, apakah kata-kata tersebut menggugah hati Anda? Tenang saja kata-kata itu bukan indikator Anda seorang shopaholic. Seorang shopaholic adalah orang yang memiliki kegilaan belanja. Jadi bagaimana ciri seorang shopaholic?

 

shopaholic-habits-post_1354180948

Ciri Seorang Shopaholic

Berikut ini ciri seorang shopaholic. Orang yang shopaholic umumnya tidak menyadari bahwa dirinya adalah seorang shopaholic.

 

Uang di dompet Anda sering hilang seketika

Seorang shopaholic akan merasa aneh apabila Dia tahu ada uang di dompet dan tidak digunakan untuk belanja. Shopaholic tau bahwa Dia harus menabung, bayar cicilan, tetapi Dia menggunakan uang yang ada untuk berbelanja. Hasrat untuk berbelanja lebih besar daripada niat untuk menabung, berinvestasi atau memikirkan masa depan keuangannya.

 

Shopaholic tidak sadar barang yang telah dibeli

Ini cara gampang melihat seorang shopaholic, cek lemari baju Anda apakah ada beberapa baju, celana, tas atau apapun yang masih memiliki tag (barang yang sudah Anda beli dan belum dipakai)? Jika Anda lupa, Anda pernah membeli barang-barang tersebut bisa jadi Anda seorang shopaholic.

Membenahi Keuangan Pasca Liburan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga : 4 Tips Sebelum Berbelanja Online]

 

Shopaholic memaksimalkan kemampuannya untuk berbelanja

Shopaholic mendayagunakan seluruh kemampuan keuangannya untuk berbelanja, dari mulai uang kas, cicilan kartu kredit bahkan bisa jadi pinjam uang keluarga. Hati-hati ada anggota keluarga Anda yang memiliki tanda-tanda shopaholic. Shopaholic bisa jadi menganggu kesehatan keuangan keluarga.

 

Berbelanja menjadi salah satu rutinitas selain hobi dan pekerjaan

Apakah pekerjaan Anda sering terganggu, karena Anda sering berbelanja online? Seorang shopaholic merasa berbelanja adalah salah satu rutinitas, mungkin satu bulan bisa lebih dari 4 kali, berbelanja di mall.

 

Berbelanja Impulsif

Berbelanja impulsif dapat diartikan berbelanja karena keinginan sesaat. Tertarik melihat barang saat di toko, kemudian langsung membeli tanpa ada kebutuhan, tanpa ada rencana. Seorang shopaholic berbelanja karena ingin bukan karena sebuah kebutuhan. Bisa jadi seorang shopaholic memiliki lebih dari 10 tas tangan, lebih dari 10 kaca mata hitam.

Ibu Rumah Tangga Bisa Belanja Hemat Pakai Kartu Kredit yang Tepat - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga : Cara Pembayaran Online ketika Belanja di Toko Online]

 

Berbelanja barang-barang tidak penting tanpa rasa penyesalan

Seorang shopaholic umumnya merasa senang setelah belanja, walaupun mereka membelinya dengan kartu kredit. Jangan kaget jika suatu saat Anda bertemu dengan seseorang yang merasa sakit kalau belum menghabiskan limit kartu kreditnya untuk berbelanja.

 

Menyembunyikan barang-barang belanjaan

Seorang shopaholic merasa takut apabila ada anggota keluarganya mulai meributkan barang-barang yang dibeli. Pergi ke mall lebih sering. Ciri-ciri seorang shopaholic yang menyembunyikan barang-barang adalah mulai berbohong mengenai barang belanjaannya, seberapa sering berbelanja dan mulai menyelinap keluar untuk berbelanja.

 

Menutup tampilan internet browser jika ada orang yang lewat

Seorang shopaholic merasa tidak nyaman jika ada seorang yang mau melihat tampilan internet browser. Tentu saja isi tampilan internet browser mereka adalah online shopping. Shopaholic online akan segera lari ke internet untuk berbelanja apabila dia mengalami stress dalam pekerjaan.

 Tips Belanja Online yang Aman & Terhindar dari Toko Online Penipu - perencana Keuangan Independen Finansialku
[Baca juga: Konsultasi : Cara Agar Uang Belanja Bisa Bertahan Sampai Akhir Bulan ?]

 

Sembuh dari Belanja, Kenapa Tidak?

Keluar dari sebuah toko di mall dengan menenteng tas belanjaan terlebih dengan merk-merk luar negeri membawa efek yang luar biasa besar (baca: rasa senang bangga yang berlebih). Hal ini secara biologis adalah hal yang wajar, karena otak mengeluarkan dopamine. Dopamine yang akan memberikan efek nyaman dan senang terhadap diri Anda.

Apakah bisa sembuh? Sangat bisa. Apabila Anda datang ke konsultan keuangan tampaknya tidak banyak membantu. Shopaholic bisa disembuhkan dengan sebuah terapi yang berkelanjutan. Ada seorang terapis yang pernah mengatakan shopaholic terjadi karena sebuah trauma. Pada zaman kecil, shopaholic tidak bisa membeli barang-barang yang diinginkan, sehingga ketika sekarang punya uang ia ingin membalas dendam.

Terapi yang berkelanjutan dan dukungan keluarga dapat membantu seorang shopaholic untuk sembuh dari kegilaannya terhadap belanja.

Sebelum menutup artikel ini, ada sebuah video bercerita mengenai shopaholic.

 

Kecanduan belanja bisa jadi sangat menganggu bukan hanya pribadi tetapi seluruh keluarga. Shopaholic dapat disembuhkan dengan cara terapi yang berkelanjutan dan dorongan dari seluruh keluarga.