Tahukah Anda bisnis potong rambut menjadi salah satu bisnis yang sedang populer akhir-akhir ini? Apakah Anda pernah terpikir untuk membeli franchise barbershop? Kali ini Finansialku akan membahas  apa saja yang harus diperhatikan saat memilih dan menjalankan franchise barbershop.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn Franchise

 

Peluang Bisnis Potong Rambut dan Franchise Barbershop

Bisnis potong rambut khusus pria (atau barbershop) adalah bisnis yang sudah ada dari zaman dahulu dan terus tetap ada hingga saat ini. Terlebih dengan semakin besar pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, maka bisnis potong rambut menjadi salah satu pilihan bisnis yang menjanjikan. Setidaknya seorang pria bisa 1 kali dalam sebulan datang ke barbershop untuk memotong rambut.

Melirik Bisnis Potong Rambut dengan Franchise Barbershop - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Bisnis Franchise untuk Penghasilan saat Pensiun]

 

Kira-kira apa saja yang perlu kita perhatikan saat memilih franchise barbershop?

 

#1 Sistem Bisnis

Pertimbangan pertama dalam memilih franchise barbershop adalah sistem bisnisnya, karena ketika seseorang membeli franchise pada dasarnya orang tersebut membeli sistem. Pastikan bahwa sistem yang ditawarkan tidak rumit untuk diduplikasi di tempat Anda.

[Baca Juga: Apakah Bisnis Saya Bisa Di Franchise Kan?]

 

Dalam hal ini, Anda perlu memperhatikan target pasar, kemudahan dalam mencari tenaga kerja (tukang potong, asisten tukang potong), sistem membeli supply barang-barang salon, sistem dalam menangani pelanggan dan lain sebagainya. Salah satu cara yang paling sederhana adalah Anda coba menjadi customer dan diskusikan bisnisnya dengan pemilik franchise.

 

#2 Brand atau Merk

Brand atau merk adalah salah satu aset yang sangat berharga dalam bisnis. Jangan beli franchise barbershop yang baru saja berdiri. Franchise barbershop dengan brand atau merk yang terkenal jauh lebih mudah mendatangkan customer dibandingkan dengan franchise barbershop yang baru berdiri. Anda dapat mengecek brend atau merk dengan cara mengecek di social media, mesin pencari, forum dan lain sebagainya.

 

Idea Solusi Finansialku - Perencana Keuangan Independen FinansialkuTips: Prioritaskan pada franchise barbershop yang telah berpengalaman lebih dari 5 tahun dan memiliki merk ternama.

 

#3 ROI dan BEP

Salah satu perbedaan antara investor pemula dan investor berpengalaman adalah ukuran yang digunakan. Biasanya investor pemula akan membandingkan biaya investasi atau biaya untuk membeli franchise serta biaya royalty bulanan. Investor yang sudah berpengalaman akan menghitung berapa pengembalian hasil investasinya (ROI) dan berapa lama waktu untuk balik modal (break even point).

[Baca Juga: Beli Franchise dengan Utang]

 

Investor yang berpengalaman, terkadang juga menggunakan pinjaman bank untuk membeli franchise. Jika Anda ingin mempertimbangkan opsi KTA atau pinjaman investasi bank, pastikan keuntungan sebelum bunga dan pajak (profit before tax and interest) harus lebih besar dibandingkan bunga pinjaman Anda.

 

#4 Sistem Pembagian Keuntungan

Anda juga perlu memahami, apakah ada sistem pembagian untung antara pemilik franchise barbershop dan kita sebagai calon investor. Pastikan Anda mengetahui cara perhitungan untuk pembagian keuntungan, apakah investor hanya cukup bayar royalty saja atau harus membeli barang-barang kebutuhan barbershop dari pemilik franchise.

 

#5 Harga Jual dan Layanan kepada Customer

Jika Anda mengamati beberapa merk franchise barbershop, Anda akan melihat kelas-kelas yang berbeda. Ada barbershop yang menawarkan harga potong rambut pria lebih dari Rp 100.000. Dilain sisi ada juga yang menawarkan di bawah Rp 60.000. Harga murah bukan berarti pelayanan lebih jelek dan harga mahal bukan berarti tidak dapat kebeli oleh pembeli.

 

 

Perhatikan lagi hasil Riset Pasar yang sudah Anda lakukan. Sesuaikan pasar yang Anda tuju dengan memilih franchise barbershop yang sesuai dengan target pasar Anda. Misal jika Anda membuka barbershop  di mall yang cukup mewah, maka harga Rp 100 ribu untuk potong rambut pria bukanlah barang yang terlalu mahal.  

 

#6 Support System dan Pelatihan

Investor juga perlu memperhatikan bagaimana support system dan pelatiihan yang ditawarkan oleh pemilik franchise. Jangan sampai Kita sebagai investor kebingungan dan tidak mendapat jawaban yang jelas. Selain itu dalam industry potong rambut, selalu ada yang namanya tren. Contoh tahun 2015 adalah awal terkenalnya istilah pomade. Banyak anak muda yang potong dengan gaya-gaya  pomade. Tentu saja staf penata gaya rambut, perlu mengerti metode dan cara memotongnya.

[Baca Juga: Mengenal Kredit Waralaba sebagai Modal Usaha]

 

#7 Testimonial dari Pemilik Franchise

Jangan sungkan dalam bertanya, ingat malas bertanya akan sesat di jalan. Cari informasi mengenai pemilik franchise, brand, support system dan pelatihan serta semua aspek di atas kepada orang yang sudah pernah membeli franchise tersebut sebelumnya.

 

#8 Lokasi Barbershop

Biaya investasi total barbershop selalu dipengaruhi oleh lokasi. Carilah lokasi yang memang sesuai dengan target pasar Anda. Sekarang ini barbershop banyak tersebar di mall-mall, dengan harapan dapat menjaring pengunjung mall.

 

Jadilah Investor yang Cermat dan Teliti

Sebelum Anda membeli bisnis franchise barbershop atau bisnis apapun, pastikan Anda memiliki data yang lengkap, informasi yang lengkap dan akurat serta lakukan perbandingan franchise barbershop dengan cara yang adil. Selamat mencoba, semoga Anda segera menjalankan bisnis.

 

Apakah Anda pernah membeli bisnis franchise?

 

Sumber Gambar:

  • Barbershop – https://goo.gl/3Qw70Z

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â