Perencanaan Keuangan dan Siklus Hidup Manusia

Perencanaan Keuangan dan Siklus Hidup Manusia adalah dua hal yang sangat berkaitan. Perencana Keuangan Independen Finansialku akan membahas kaitan antara perencanaan keuangan dan siklus hidup manusia.

Rubrik Finansialku:

Daftar Isi

Perencanaan Keuangan dan Siklus Hidup Manusia

Disadari atau tidak, manusia mulai dari bayi lahir hingga tutup usia membutuhkan uang. Walaupun uang dibutuhkan, tetapi uang bukan segalanya.

Finansialku akan membahas kaitan perencanaan keuangan dan siklus hidup manusia. Berikut ini ilustrasi yang menggambarkan kaitannya.

Pada gambar di atas tidak dijelaskan, perencanaan untuk anak-anak di bawah umur 20 tahun, karena anak-anak dibiayai oleh orang tua. Oke mari kita bahas dari tahap yang paling awal.

Pada usia remaja, banyak orang yang sudah mengenal namanya tabungan dan mulai memiliki pengeluaran. Banyak orang-orang remaja yang mulai menabung untuk membeli peralatan elektronik, baju, kamera dan lainnya.

Mayoritas barang yang dibeli adalah barang konsumtif. Beberapa anak remaja di Indonesia, juga sudah memiliki kartu kredit (umumnya kartu kredit dari orang tuanya). Di sini juga anak-anak remaja sudah mengenal namanya utang.

Perencanaan keuangan dan siklus hidup manusia yang pertama adalah tahapan mulai bekerja. Setelah lulus pendidikan (SMK atau kuliah S1) kebanyakan mulai mencari kerja atau membangun bisnis.

Pada saat ini manusia menginjak tahapan yang namanya tahap menciptakan kesejahteraan atau kekayaan. Tahapan ini menjadi titik nol dalam mengelola keuangan.

Setelah beberapa tahun bekerja atau berusaha, umumnya pendapatan semakin meningkat. Peningkatan pendapatan juga diikuti pula dengan adanya peningkatan gaya hidup.

Awalnya ngopi hanya sekedar minum kopi, setelah sukses ngopi bertujuan untuk berelasi, membeli suasana dan lainnya.

Kemudian yang kedua adalah umur 35 – 50 an. Pada usia 35 – 50 an orang berada di masa karir yang menanjak.

Dalam perencanaan keuangan dan/atau wealth management disebut dengan masa proteksi dan akumulasi kekayaan. Pada masa-masa ini orang sudah mulai mengenal namanya investasi, proteksi jiwa.

Perencanaan keuangan hadir untuk membantu menyusun perencanaan asuransi, perencanaan dana hari tua (akselerasi investasi), perencanaan dana perjalanan ibadah, membeli asset (rumah atau kendaraan) dan kebutuhan lainnya.

Perencanaan keuangan dan siklus hidup manusia kedua adalah umur 50 – 55 an. Pada usia 50 – 55 an orang berada di masa pra-pensiun (pre-retirement). Pada masa-masa ini kebanyakan orang mulai bersiap untuk memasuki masa pensiun.

Banyak orang kalap dan bingung pada masa-masa ini, karena mereka belum memiliki dana yang cukup untuk memasuki masa pensiun.

Pada fase ini orang sudah mulai memiliki kekayaan dan harus memikirkan distribusi kekayaan atau waris.

Siapkan dana hari tua (pensiun) sejak usia muda, lebih baik ketika Anda mulai bekerja dan menghasilkan pendapatan.

Perencanaan keuangan dan siklus hidup manusia yang terakhir adalah masa pensiun. Pada masa pensiun pengeluaran secara umum berkurang, kecuali pengeluaran untuk kesehatan.

Pada fase ini, orang-orang cenderung menggunakan kekayaan yang sudah disiapkan pada fase-fase sebelumnya. Coba perkirakan berapa uang yang harus dipersiapkan ketika seseorang pensiun selama 25 tahun (dari umur 55, hingga tutup usia di umur 80 tahun)?

Masa tua kita adalah tanggung jawab kita, bukan anak kita. Lagipula, kita tentu tidak ingin menjadi beban buat anak-anak kita dan menghalangi mereka mengejar mimpinya hanya untuk memenuhi kebutuhan masa tua orang tuanya.

Oleh karena itu, belum terlambat untuk menyiapkan semuanya dari sekarang dengan melakukan perencanaan keuangan. Anda bisa melakukannya lewat fitur ‘Rencana Keuangan‘ di aplikasi Finansialku.

Kalau Anda masih bingung bagaimana cara merencanakan keuangan, Anda bisa terlebih dahulu membaca ebook dan podcast yang telah disediakan oleh Finansialku berikut ini:

Kesimpulan

Perencanaan keuangan dan siklus hidup manusia memiliki kaitan yang erat. Setiap fase kehidupan manusia memerlukan perencanaan keuangan agar tetap sejahtera dan dapat memenuhi tujuan-tujuan keuangan, khususnya tujuan keuangan jangka menengah dan panjang.

Menurut Anda, apakah seberapa penting perencanaan keuangan untuk Anda dan keluarga? Apakah Anda sudah memiliki rencana keuangan?

Sumber: