Risiko dan Pengembalian Investasi menjadi salah satu topik yang selalu di bahas dalam perencanaan keuangan, khususnya perencanaan investasi. Apa sebenarnya hubungan antara risiko dan pengembalian investasi?

 

Risiko dan Pengembalian Investasi

Sesuai dengan sub judul di atas, terdapat tiga kata yang akan kita bahas: Risiko (Risks), Pengembalian (Return) dan Investasi (Investment). Baik kita mulai dulu dengan definisi masing-masing kata tersebut.

 

Risiko dan Pengembalian Investasi - Perencan Keuangan Independen Finansialku

 

Investasi (Investments)

Investasi (investments) menurut Tandelilin adalah tindakan seseorang untuk mengeluarkan uang atau kemampuan finansialnya saat ini dengan harapan orang tersebut memperoleh uang yang lebih banyak di masa yang akan datang.

Pembahasan lebih dalam mengenai investasi dan dasar-dasar investasi akan dibahas pada artikel selanjutnya.

 

Risiko (Risks)

Risiko menurut Jorion adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan.

 

 

Pada artikel kali ini Finansialku tidak akan menjelaskan risiko berdasarkan perhitungan matematis. Berbicara mengenai investasi, seorang investor dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

 

#1 Risk Seeker / Agresif

Investor tipe 1 / Risk Seeker: Tipe investor yang lebih berani mengambil risiko untuk menghasilkan keuntungan yang lebih  besar / imbal hasil tinggi.

Investor tipe 1 ini bersedia berinvestasi pada produk-produk pasar modal dan perdagangan berjangka, seperti saham.

Biar begitu, sebelum masuk ke dunia investasi saham, investor harus tetap membekali diri mereka dengan wawasan yang cukup agar mampu mendapatkan return yang sesuai dengan harapan.

Oleh karena itu, Finansialku sudah menyiapkan audiobook berisi informasi seputar investasi saham untuk pemula, yang bisa diakses lewat gambar berikut ini.

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

#2 Risk Neutral / Moderat

Investor tipe 2 / Risk Neutral: Investor yang berharap kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Intinya investor risk neutral cenderung memilih produk-produk investasi yang dapat mengembangkan uangnya (peningkatan imbal hasil).

 

#3 Risk Averter / Konservatif

Investor tipe 3 / Risk Averter: Tipe investor ketiga adalah investor yang berusaha menjauhi risiko. Tujuan utama investor tipe risk averter adalah menjaga nilai uangnya agar tidak kebalap dengan inflasi (keamanan modal).

Umumnya investor tipe risk averter berinvestasi pada produk-produk perbankan dan dijamin oleh pemerintah.

Berikut ini grafik yang menunjukkan potensi keuntungan dan potensi kerugian dari masing-masing produk investasi di Indonesia:

Potential Risk and Return - Berinvestasi di Paper Asset atau Portfolio Income - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

Pengembalian (Returns)

Pengembalian (return) adalah keuntungan yang akan didapat pada masa yang akan datang. Pengembalian (return) adalah kompensasi dari adanya inflasi (kenaikan harga-harga barang).

Pengembalian (return) investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu return yang diharapkan (expected return) dan return yang sebenarnya (realized return).

 

Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Return)

Tingkat pengembalian di masa depan yang diharapkan oleh investor.

 

Tingkat Pengembalian yang Sebenarnya (Realized Return)

Tingkat pengembalian aktual atau tingkat pengembalian yang sebenarnya diterima oleh investor.

 

Expected Return = Peluang x Tingkat Keuntungan

 

Ada seorang calon investor melihat laporan kinerja investasi reksa dana saham. Dalam laporan tersebut tertulis, pengembalian yang didapat adalah 15%.

Saat ini kondisi ekonomi sedang cukup lesu, investor merasa ragu bahwa pengembalian tahun ini mungkin hanya bisa 60% dari return tahun sebelumnya. Maka tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah:

60% x 15% = 9%.

Calon investor tersebut kemudian memutuskan investasi di reksa dana saham tersebut. Setelah melihat laporan tahunannya, investor tersebut ternyata mendapatkan pengembalian 12%. Angka 12% menunjukkan tingkat pengembalian aktual atau tingkat pengembalian yang sebenarnya.

Pengembalian produk investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu pendapatan dari selisih harga jual dan beli (capital gain) serta pendapatan dari bunga, dividen atau arus kas (cash flow).

Contoh: Seseorang yang berinvestasi di saham, akan mendapatkan dua potensi keuntungan yaitu keuntungan dari selisih harga jual dengan harga beli serta keuntungan dari pembagian dividen.

 

Hubungan Risiko dan Pengembalian Investasi

Mungkin Anda pernah mendengar istilah:

  • High Risk High Return
  • Low Risk Low Return

Apakah Anda setuju dengan istilah di atas? Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini.

 

Menurut Anda apakah mungkin ada produk investasi yang:

  • Low Risk High Return
  • High Risk Low Return

Apakah pendapat Anda mengenai istilah di atas? Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini.

Berdasarkan ilmu portofolio asumsi High Risk High Return dan Low Risk Low Return adalah benar.

Sekedar pengetahuan: Ilmu menyusun portofolio menggunakan konsep memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Jadi hasil portofolio yang terbentuk adalah high risk high return dan low risk low return.

 

 

Dalam kondisi real, sering kali kejadian kondisi yang terbalik. Pernahkah Anda mendengar saudara, kerabat atau teman Anda mendapatkan keuntungan besar ketika berinvestasi saham?

atau malah kebalikannya:

Pernahkah Anda mendengar saudara, kerabat atau teman Anda mendapatkan kerugian besar ketika berinvestasi saham?

 

Produk investasinya sama kok hasilnya berbeda. Nah penjelasan ini pernah diulas Finansilaku. Seorang penasihat keunangan menjelaskan perbedaan antara risiko dan berisiko. Anda dapat membaca ulasan tersebut di:

 

Kesimpulan

Berikut ini kesimpulan sekaligus ppini Finansialku terhadap risiko dan pengembalian investasi. Pada dasarnya setiap produk memiliki potensi risiko dan potensi pengembalian.

Akan tetapi hal tersebut masih POTENSI belum REALISASI. Keputusan investasi Anda yang dapat mengubah POTENSI tersebut menjadi REALISASI.

Kuncinya adalah Anda dapat MENGENDALIKAN investasi Anda.

Bagaimana cara dapat mengendalikannya? Anda harus MENGUASAI produk investasi tersebut.

Bagaimana cara dapat menguasainya? Anda harus MEMPELAJARI produk investasi tersebut.

 

Untuk lebih jelasnya, Finansialku sudah merangkum mengenai membiasakan diri berinvestasi. Anda bisa mengambil beberapa tips langsung dari video berikut ini:

 

Jenis investor seperti apakah Anda, terkait dengan risiko dan pengembalian investasi: Agresif, Moderat atau Konservatif?

 

Image credit:

  • Low Risk Investment –  http://goo.gl/BkAiqH