Investasi Reksadana adalah salah satu bentuk investasi yang mudah dan murah di Indonesia. Finansialku akan membahas 8 faktor yang mempengaruhi dan bisa jadi memperkecil tingkat toleransi risiko dalam investasi reksa dana.
Sekilas mengenai Investasi Reksadana
Investasi Reksadana adalah salah satu jenis investasi dengan cara menitipkan dana Kita kepada perusahaan manager investasi untuk dikelola. Kemudian bagaimana bentuk sebuah reksadana? Ilustrasi adalah sebagai berikut:
Kita membeli unit reksadana sebanyak 1.000 unit dengan harga Rp 1.100 per unitnya. Setelah satu tahun Kita simpan reksadana tersebut, kemudian ketika harga sedang naik, katakana 1.600 per unit, kemudian Kita jual 1.000 unit. Maka keuntungan Kita adalah 500 per unit atau 500.000 untuk seluruh investasinya.
[Baca juga : Banyak Orang Bilang Berinvestasi di Reksadana, Apa Sih Tu? #1]
8 Faktor yang Memperkecil Risiko Investasi Reksadana
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi toleransi risiko seorang investor terhadap produk investasi, termasuk investasi reksadana. Berikut ini faktor-faktor yang dapat memperkecil risiko investasi reksa dana.
Investasi dengan Dana Dingin
Apa itu dana dingin? Dana dingin atau duit dingin (dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Discretionary income) adalah pendapatan per bulan dikurangi seluruh biaya termasuk pajak, dana untuk membayar cicilan, premi asuransi dan lainnya.
Jadi intinya dana dingin atau duit dingin (discretionary income) adalah dana yang benar-benang nganggur.
Seseorang yang melakukan investasi reksa dana dengan menggunakan dana menganggur ini biasanya tingkat risiko yang lebih rendah.
Tetapi duit dingin atau uang dingin hanyalah satu dari beberapa faktor yang dapat menambah toleransi Kita terhadap risiko investasi reksa dana.
Investasi dengan Jangka Waktu yang Panjang
Memperpanjang jangka waktu (time frame) dalam bahasa kerennya disebut long term investment. Ketika kita berinvestasi untuk jangka panjang biasanya akan terasa efek bunga ber bunga dan seringkali hasil investasi dapat melebihi rata-rata inflasi tiap tahunnya. Sebagai ilustrasinya adalah:
Dalam sebuah siklus ekonomi bisa saja Kita mulai investasi reksa dana di saat resesi (recession) dan merealisasikan keuntungan pada saat puncak (peek).
Apabila siklus ini ditarik dalam rentang waktu yang panjang maka rata-rata hasil investasi reksa dana bisa jadi lebih besar daripada rata-rata inflasi.
Edukasi tentang Investasi Reksadana
Seorang investor yang memiliki tingkat edukasi yang cukup, memiliki pengalaman akan memperkecil risiko dalam investasi termasuk investasi reksa dana.
Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan Kita mengenai Investasi Reksa dana? Beberapa cara yang paling umum adalah belajar dari buku, artikel internet, koran investasi, mengikuti seminar-seminar investasi reksa dana dan diskusi dengan teman atau rekan yang memiliki pengalaman di bidang investasi reksa dana.
[Baca juga : Yuk! Kenalan dengan Investasi]
Kepribadian
Ternyata kepribadian atau personality adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat penerimaan risiko seseorang terhadap sebuah risiko.
Pada umumnya orang yang memiliki sikap agresif mampu menerima risiko lebih besar dibanding orang yang pasif.
Kondisi Pasar
[Baca juga : Produk Investasi Apa yang Cocok buat Saya?]
Kondisi pasar saham yang pada posisi naik atau disebut bullish akan menstimulasi para investor untuk mulai investasi reksa dana.
Sebaliknya pada saat kondisi pasar saham dalam keadaan turun atau bearish, investor sering kali menghindari investasi di pasar saham atau investasi reksa dana saham.
Kondisi Keuangan
Kondisi keuangan dalam keluarga berpengaruh terhadap toleransi seseorang terhadap investasi reksadana.
Apabila kondisi keuangan sedang berada dalam kondisi yang luang, maka tingkat toleransi terhadap risiko lebih tinggi.
Sebaliknya keluarga yang dalam kondisi keuangan yang kurang akan mengurangi level toleransi risiko terhadap investasi.
Faktor Umur
Faktor U atau faktor umur adalah faktor yang berpengaruh dalam toleransi tingkat risiko. Umumnya semakin muda umur tingkat toleransi risiko menjadi lebih besar.
Seiring meningkatnya usia, seseorang akan memilih produk investasi yang lebih aman, misalnya investasi reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran.
Pendapat atas Investasi
Seseorang mempunyai kecenderungan merubah kembali tingkat penerimaan risiko atas sebuah investasi berdasarkan pendapat atau saran dari orang-orang yang dipercaya, seperti perencana keuangan independen.
Kesimpulan:
- Dari beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko, tentunya Anda dapat menjadi investor yang tidak berisiko. Produk investasi reksadana memang memiliki potensi risiko, tetapi Kita sebagai seorang investorlah yang berisiko. Oleh sebab itu Kita berusaha menjadi seorang investor yang tidak terlalu berisiko.
- Kesimpulan 8 Faktor yang Memperkecil Risiko Investasi Reksadana (klik gambar untuk menampilkan presentasi interaktif)
Kami akan sangat senang, jika Anda mengshare pengalaman Anda melakukan investasi reksadana. Semoga pengalaman Anda bisa menjadi bahan pembelajaran buat kami dan para pembaca.
Jangan lupa baca artikel-artikel Finansialku:
Investasi di ORI (Obligasi Ritel Indonesia) | ||
6 Pertimbangan sebelum Mengambil Pinjaman | ||
5 Jenis Pendapatan Pasif |
investasi di reksadana taampaknya cukup menjanjikan, bisa dijelaskan gimana cara memulai investasi ini ?
Hi Pak, terima kasih telah mengunjungi Finansialku.com
Bapak dapat mendownload gratis ebook reksa dana kami yang berjudul : Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula