Beberapa waktu belakangan, banyak orang (agen penjual investasi, pembicara seminar, perencana keuangan dan lain-lain) mulai menyarankan orang-orang untuk berinvestasi. Kira-kira apa sih bentuk investasi yang sering Anda dengar?

mf3

 

Pertanyaan ini dilemparkan oleh Penulis kepada beberapa responden. Hasil jawaban dari para responden adalah Reksadana. Tapi apakah reksadana itu? Sebagian dari responden tidak mengetahui reksadana apalagi berinvestasi di reksadana. Dalam artikel ini Penulis ingin mengajak mengenal sedikit mengenai Reksadana dan berinvestasi di reksadana. Sebelum masuk ke topik mengenai reksadana ada satu hal penting yaitu “Kira-kira apa tujuan Anda berinvestasi?” Tenang, jangan bingung dulu menjawabnya karena banyak sekali tujuan investasi seperti untuk dana pendidikan anak, dana darurat, dana pensiun, dana pernikahan, dana berlibur dan lain-lain.

Hal yang paling penting sebelum berinvestasi adalah: Apa tujuan Anda berinvestasi? Dari situ Anda akan tahu berapa yang harus diinvestasikan, berapa lama diinvestasikan, berapa imbal hasil yang didapat, produk investasi apa yang tepat dan lain-lain.

 

Cerita tentang Reksadana

Reksadana atau seringkali disebut mutual fund (biasa disingkat MF) adalah alat investasi yang berupa wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat (Anda dan saya) untuk dikelola oleh perusahaan profesional yaitu manajer investasi (MI) ke dalam produk-produk investasi. Kita membeli Reksadana dengan cara membeli unit penyertaan reksadana biasanya disebut dengan NAB.

Berdasarkan Wikipedia, ada 3 hal penting berdasarkan definisi reksadana yaitu:

  • Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
  • Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
  • Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

 

Apa keuntungannya membeli produk reksadana?

Mama Sudah Daftar Reksadana Online Lho - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga: Investasi Reksadana Sekarang Semudah Belanja Online]

 

Pada umumnya keuntungan dari membeli reksa dana adalah selisih dari harga jual dan harga beli reksadana. Misal kita membeli reksadana X di harga Rp 1000 sebanyak 100 unit. Saat ini harga reksadana X di pasar adalah Rp 1100. Apabila kita melakukan penjualan reksadana X sebanyak 100 unit maka, keuntungan yang didapatkan adalah Rp (1100-1000) x 100 unit = 10.000.

Pertanyaan selanjutnya kalau harga jual di bawah harga beli? Ya tentu saja kita rugi. Misal saat ini harga jual reksadana X di pasar adalah Rp 950 per unit. Apabila kita menjual 100 unit maka kerugian kita adalah Rp (950-1000) x 100 unit = Rp 5000.

Biasanya orang-orang menyebut harga reksadana dengan sebutan NAB (nilai aktiva bersih) atau NAV (net asset value).

 

Empat Bentuk Reksadana yang Umum

Manajer investasi biasanya melakukan investasi kedalam portfolio. Apa itu portfolio: Portfolio itu kumpulan dari beberapa produk investasi. Dapat digambarkan sebagai keranjang belanjaan, didalamnya terdapat buah pepaya, melon, anggur, apel dan lain-lain.

Portfolio Manajer Investasi berisi: saham, obligasi, produk pasar uang dan lain-lain. Persentase jumlahnya akan menentukan tipe reksadana.

 

Reksadana Pasar Uang.

Reksadana pasar uang adalah reksadana yang isinya 100% efek pasar uang. Apa itu pasar uang? Pasar uang tidak sama dengan tukar-menukar mata uang. Pasar uang dalam hal ini contohnya utang dibawah 1 tahun (utang jangka pendek), deposito dan beberapa produk perbankan. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki potensi risiko terendah dan juga memberikan potensi imbal hasil (return) yang paling rendah.

 

Reksadana Pendapatan Tetap.

Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang minimal 80% investasinya di investasi surat utang (obligasi pemerintah atau obligasi perusahaan). Potensi imbal hasil umunya lebih besar daripada pasar uang. Potensi risiko lebih rendah daripada Reksadana Campuran dan Reksadana saham.

 

Reksadana Saham.

Reksadana saham adalah reksadana yang minimal 80% dari portofolio dikelola ke dalam saham (biasanya saham perusahaan di Indonesia). Reksadana saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain (selisih harga jual dan beli) melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham biasanya memiliki potensi imbal hasil yang cukup besar bisa sampai 20% setahun dan memiliki potensi risiko yang besar.

 

Reksadana Campuran.

Reksadana campuran reksadana yang isinya saham dan obligasi (surat utang). Namanya produk tengah-tengah ini, pasti potensi risiko dan potensi imbal hasil berada di antara reksadana pendapatan tetap dan saham. Dari segi pendapatan umumya lebih tinggi daripada reksadana pendapatan tetap. Dari segi risiko, risikonya tidak setinggi reksada saham.

 Kesimpulan: