Bund, ternyata bukan cuma dana pendidikan formal yang harus kita siapkan untuk buah hati tercinta.

Masih ada dana pendidikan pendukung yang tak kalah pentingnya. Apa saja?  Yuk, kita bahas di artikel Finansialku kali ini!

 

Summary:

  • Menghadapi masa depan, tantangan akan semakin banyak salah satunya dalam bidang pendidikan.
  • Melihat kondisi saat ini, anak-anak bukan hanya memerlukan pendidikan formal tapi juga dibekali keterampilan dan soft skill.
  • Ada beberapa tips mempersiapkan dana pendidikan pendukung, agar orang tua bisa memberikan pendidikan maksimal untuk anak.

 

Dunia Pendidikan dan Tantangan di Masa Depan  

Memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak adalah impian setiap orang tua.

Terlebih bagi para orang tua generasi millenial dan bahkan generasi Z, sudah mulai merasakan betapa pentingnya mempersiapkan anak mereka untuk menghadapi persaingan di masa depan.

Mengutip Psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, beberapa tantangan yang akan dihadapi anak di masa yang akan datang, di antaranya:

“Menanggung beban ekonomi yang tidak selesai di masa sekarang, banyaknya profesi yang digantikan oleh robot, hingga perlunya memiliki pendidikan tinggi untuk memenuhi lapangan pekerjaan baru yang akan tercipta”.

Sehingga diyakini bahwa anak masa kini memerlukan lebih dari pendidikan formal yang didapatkan dari sekolah. Sudahkah Bunda mempersiapkan biayanya?

Sebagai referensi tambahan, yuk, tonton video berikut ini tentang rencana keuangan dana pendidikan anak:

 

Merujuk pada hal tersebut, artinya anak-anak perlu dibekali dengan tambahan keterampilan serta soft skill yang mumpuni.

Kira-kira keterampilan seperti apa yang perlu anak kita miliki? Simak penjelasan berikutnya!

 

Keterampilan yang Penting Dimiliki Anak

Bund, sebagai orang tua dan calon orang tua, hendaknya kita terbuka dalam mengeksplorasi potensi serta bakat yang dimiliki anak.

Termasuk eksplorasi karakter yang perlu dibangun sejak dini. Sehingga anak terbiasa mencari hal baru yang dapat dikembangkan, baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungan.

Selain itu juga membangun kemampuan berpikir kritis di luar dari apa yang sudah ada dan mau banyak bertanya.

Tak kalah pentingnya adalah memiliki jiwa kepemimpinan sehingga mampu untuk memimpin dirinya sendiri dan orang lain.

Serta rasa empati atau memahami kebutuhan orang lain agar mampu memberikan solusi bagi lingkungan.

Dengan sikap tersebut, diharapkan membuat anak nantinya menjadi spesialis di bidang yang disukai dan beranfaat bagi masa depan anak.

Berkaitan dengan hal tersebut, memberikan pendidikan terbaik dan keterampilan tambahan melalui kursus atau kegiatan lainnya, tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Belum selesai pening di kepala mempersiapkan dana sekolah anak hingga ke pendidikan tinggi.

Orang tua kiranya perlu merogoh kantong ekstra untuk memenuhi dana pendukung pendidikan, agar anak mampu berkompetisi di masa depan.

Bagaimana cara kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan hal tersebut?

Saya akan bahas lebih lengkap di poin berikutnya, tapi sebelum itu Sobat Finansialku bisa kepoin ebook Finansialku Menyiapkan Masa Depan Terbaik Untuk Anak.

Untuk mengetahui detail lainnya yang perlu dipahami dalam merencanakan dana pendidikan anak.

Klik banner di bawah ini untuk download ebook-nya, gratis!

Banner Iklan Ebook Menyiapkan Masa Depan Terbaik Untuk Anak (Dana Pendidikan) HP
Banner Iklan Ebook Menyiapkan Masa Depan Terbaik Untuk Anak (Dana Pendidikan) Web

 

Tips Persiapan Dana Pendukung Masa Depan Anak

Perlu diketahui, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV tahun 2021 bertumbuh sebesar 1,06%, dibandingkan triwulan sebelumnya pada tahun yang sama.

Pertumbuhan ini juga didukung oleh pertumbuhan lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 13,61%.

BPS

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

 

Zaman kian berkembang, sehingga masa sekarang concern orang tua terhadap pendidikan anak pun semakin tinggi.

Banyak orang tua yang ambisius mendorong anaknya meraih pendidikan terbaik, agar mampu bersaing.

Tidak hanya itu, maraknya lembaga pendidikan non-formal juga mendukung orang tua masa kini untuk membekali anak dengan soft skill yang bergengsi.

Apa saja yang perlu orang tua perhatikan dalam mempersiapkan dana pendidikan pendukung ini? Berikut tipsnya.

 

#1 Cari Tahu Bakat dan Minat Anak

Tidak seperti kebanyakan sistem pendidikan generasi millenial dulu, dimana setiap anak wajib untuk memahami semua mata pelajaran.

Pada masa sekarang sudah banyak sekolah yang menerapkan kurikulum yang lebih memperhatikan potensi dan minat si anak.

Jika saat ini orang tua masih bingung dengan minat dan bakat anak, bisa melakukan test minat dan bakat anak dengan psikolog atau tenaga profesional.

Umumnya biaya tes ini berkisar antara Rp 350.000 hingga jutaan tergantung dari lembaga penyedia serta jenis tes yang diambil.

Melalui tes ini, sebenarnya orang tua bukan hanya mengetahui minat dan bakat anak. Namun juga cara belajar serta potensi apa yang bisa dikembangkan pada anak.

Karena setiap anak adalah individu yang berbeda, sehingga memerlukan pendekatan yang berbeda pula.

[Baca Juga: Anak Terlihat Memiliki Bakat Bisnis? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua]

 

#2 Pahami Kebutuhan Anak

Kebutuhan setiap anak berbeda, bisa dari segi usia hingga kebutuhan khusus dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

Misalnya untuk anak usia dini atau pre-school, selain sekolah formal orang tua bisa mengeksplor minat anak dengan mengenalkan berbagai kegiatan atau aktivitas baru. Seperti kursus balet, olahraga, hingga musik.

Memasuki usia SD, di saat anak sudah bisa mengetahui apa yang ia sukai, orang tua bisa menambahkan kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah.

Mengingat pada usia tersebut, umumnya kegiatan anak di sekolah sudah mulai banyak.

Menginjak usia SMP dan SMA, orang tua bisa mulai memberikan kebebasan bagi anak untuk memilih kegiatan serta lembaga kursus yang diinginkan di luar sekolah.

Sehingga anak bisa belajar membangun networking, bukan hanya dengan teman sekolah namun juga melalui kegiatan tambahan.

Bisa juga kegiatan tambahan difasilitasi karena adanya kebutuhan khusus anak. Misalnya anak perlu meningkatkan nilainya di sekolah untuk mata pelajaran tertentu, maka orang tua bisa mengikutkan les tambahan atau memanggil guru private.

Penting bagi orang tua untuk mengetahui kebutuhan anak sehingga tujuan dari pendidikan tambahan bisa tercapai, dan dana yang dikeluarkan juga tidak terbuang sia-sia.

 

#3 Lakukan Riset Bersama Anak

Ketika menentukan lembaga pendidikan tambahan atau tempat kursus, sebaiknya orang tua juga melibatkan anak.

Lakukan riset secara bersama mulai dari apa yang anak inginkan, biaya yang harus dikeluarkan, hingga manfaat apa yang bisa anak dapatkan dari ikut kegiatan tersebut.

Tentu saja mengikutsertakan anak dalam kegiatan riset tersebut harus disesuaikan dengan usia dan pemahaman anak.

Untuk usia anak pre-school dan SD, mungkin orang tua bisa bersama-sama survey ke lokasi sehingga anak bisa memberikan tanggapan dan penilaiannya sendiri.

Sedangkan untuk anak usia sekolah menengah, bisa mulai dilibatkan pada hal yang lebih detail.

Seperti bersama-sama menyusun anggaran, misalnya untuk biaya kursus, biaya transportasi ke tempat kursus, hingga melakukan review plus minus dari kegiatan yang akan diambil.

Dengan begitu, anak akan merasa dilibatkan dan kegiatan tersebut adalah benar pilihan mereka.

Untuk anak usia lebih besar, diharapkan lebih memahami konsep pengeluaran dan tidak menyia-nyiakan dana yang sudah dikeluarkan untuk kegiatan tersebut.

[Baca Juga: Parents, Simak Yuk Cara Ajarkan Anak Bahasa Inggris Sejak Usia Dini]

 

#4 Masukan ke Dalam Anggaran Bulanan

Setelah menentukan kegiatan serta mengumpulkan informasi terkait biaya yang akan dikeluarkan.

 Langkah penting yang Sobat Finansialku perlu lakukan adalah memasukan pos pendidikan tambahan tersebut ke dalam anggaran bulanan.

Pastikan pos tersebut bisa dipenuhi dari penghasilan dan tidak membuat anggaran bulanan menjadi defisit.

Jadi, sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan masing-masing, ya.

contoh anggaran bulanan

Contoh Anggaran Bulanan Keluarga

 

Memberikan yang terbaik untuk pendidikan anak memang impian setiap orang tua, namun perlu diingat masih ada kebutuhan lain yang perlu kita penuhi.

Jika Sobat Finansialku menemukan kendala dalam membuat anggaran, ikuti panduannya melalui ebook Finansialku Cara Membuat Anggaran dengan Tepat.

 

#5 Siapkan untuk Pengeluaran Lainnya yang Tidak Tertulis

Ketika mencari informasi biaya sekolah atau kursus, biasanya pada lembar brosur hanya ditampilkan biaya yang utama saja.

Sehingga kita seringkali luput untuk menyiapkan biaya tidak tertulis.

Contohnya pada brosur biaya pendidikan sekolah anak, yang ditampilkan sebatas uang SPP, biaya uang pangkal, uang seragam, dan uang pendaftaran.

Ada pengeluaran lainnya yang perlu diperhatikan meski tidak rutin. Misalnya seperti biaya field trip, komite orang tua, dan kegiatan wisuda atau perpisahan sekolah.

Selain itu, ada juga biaya sosial anak yang tidak wajib. Namun perlu juga orang tua ketahui.

Saat ada teman sekolah berulang tahun, acara ulang tahun, bertukar kado dan hampers souvenir. Tidak jarang biaya tersebut menggerus dalam anggaran keuangan keluarga.

Memang di atas kertas biaya tersebut tidak diwajibkan, tapi sebaiknya orang tua juga mempersiapkan jika perlu mengeluarkan dana ekstra guna kebutuhan tersebut.

[Baca Juga: Bund, Ini 7 Biaya Kebutuhan Anak yang Perlu Disiapkan]

 

Pendidikan Formal Saja, Apakah Cukup?

Persaingan anak di masa depan akan jauh lebih berat, karena bersifat global. Bukan hanya bersaing di dalam negeri, namun juga berkompetisi dengan masyarakat dunia.

Mengemban pendidikan formal dasar hingga tingkat sarjana, bahkan dirasa kurang dan perlu ditambah hingga tingkat master.

Sehingga menyediakan segala sesuatu untuk anak memang perlu dilakukan orang tua.

Tapi jangan sampai berlebihan, hingga anak menjadi ketergantungan dan tidak mandiri. Membekali anak dengan soft skill serta pembentukan karakter yang berdaya saing tinggi perlu menjadi perhatian bagi orang tua masa kini.

Lalu, apa yang perlu kita persiapkan saat ini? Yaitu dana pendidikannya.

Menyiapkan dana pendidikan anak tidak sebatas pendidikan formal saja. Jika Sobat Finansialku masih bingung dalam merencanakannya, jangan ragu untuk konsultasi dengan perencana keuangan Finansialku.

Hubungi lewat Aplikasi Finansialku atau WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.

Banner Iklan Konsultasi via Apps - PC
Banner Iklan Konsultasi Apps - HP

 

Apakah setelah membaca artikel ini, Sobat Finansialku semakin mudah untuk merencanakan dana pendidikan?

Jangan lupa bagikan informasi ini kepada sesama parents lainnya, ya.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

Maria Cicilia. 19 September 2019. Pakar sebut generasi Alpha hadapi tantangan lebih besar di masa depan. Antaranews.com- https://bit.ly/3EJUmLh