Abnormal return merupakan salah satu terminologi yang sering didengar dalam dunia investasi saham.

Artikel ini akan memberikan Anda pengertian dan cara menghitung abnormal return secara lengkap!

 

Definisi Abnormal Return

Abnormal return atau return tidak normal adalah selisih antara return atau tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return).

Abnormal return sering digunakan untuk melakukan penilaian kinerja surat berharga, yang juga dapat dijadikan sebagai dasar pengujian efisiensi pasar.

Pasar akan dikatakan efisien apabila tidak ada satu pun pelaku pasar yang menikmati abnormal return dalam kurun waktu yang cukup panjang.

Tentu Bisa! Berinvestasi Saham untuk Dana Pendidikan dan Dana Pensiun 01 - Finansialku

[Baca Juga: Ini Cara Mendapatkan Produk Investasi yang Low Risk, High Return]

 

Selain abnormal return, terdapat pula CAR (Cumulative Abnormal Return). CAR merupakan jumlah dari seluruh tingkat keuntungan tidak normal.

CAR juga biasanya dihitung mencakup abnormal return dengan kurun kecil, hanya beberapa hari.

Alasannya, compounding kembali normal setelah memberikan hasil yang jelas. CAR merupakan penjumlahan return tak normal hari sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas.

 

Alasan Terjadinya Abnormal Return

Abnormal return biasanya terjadi sekitar pengumuman sebuah peristiwa.

Peristiwa ini misalnya mencakup merger dan akuisisi, pengumuman dividen, pengumuman perusahaan produktif, tuntutan hukum, peningkatan suku bunga dan lainnya.

Fenomena ini juga sering terjadi pada saat penutupan pasar (maket on close) BEI, juga akibat peningkatan aktivitas perdagangan yang signifikan.

Hal ini tidak hanya terjadi di BEI tetapi juga NYSE. Selain peningkatan aktivitas perdagangan, terdapat juga indikasi order imbalance yang memiliki potensi untuk menyebabkan pergerakan harga yang lebih kuat.

Seluruh kegiatan di bidang keuangan biasanya dapat diartikan sebagai sebuah informasi atau kejadian yang dapat mempengaruhi harga sebelumnya atau sesudahnya pada pasar keuangan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa faktor spesifik perusahaan juga dapat menjelaskan atau mempengaruhi besarnya return abnormal yang terjadi.

Beberapa variable tersebut adalah:

  • Ukuran perusahaan (SIZE) yang ditentukan dari total aktiva atau penjualan bersih atau nilai ekuitas.
  • Pertumbuhan perusahaan (GROWTH) yang dilihat dari pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan atau nilai pasar dibagi nilai buku.
  • Risiko perusahaan (RISK) leverage, yaitu total ekuitas dibagi dengan total utang.

 

Perhitungan Abnormal Return

Cara yang paling sederhana untuk menghitung abnormal return adalah menghitung selisih antara return sebenarnya dengan return ekspektasian, dengan rumus:

RTNi.t = Ri.t – E [Ri.t]

 

Dimana:

  • RTNi.t adalah abnormal return untuk saham i pada peristiwa ke-t (atau pada hari ke t)
  • Ri.t adalah return realisasi (actual return) atas saham i yang terjadi pada hari ke t
  • E [Ri.t] adalah return ekspektasian (expected return) untuk saham i pada hari ke t

 

Untuk dapat menghitung return sesungguhnya, Anda membutuhkan rumus sebagai berikut:

Ri.t  = (Pi.t – Pi.t-1) / Pi.t-1

 

Dimana:

  • Ri.t adalah return realisasi (actual return) atas saham i yang terjadi pada hari ke t
  • Pi.t-1 adalah harga saham i pada waktu t-1
  • Pi.t adalah harga saham i pada waktu t

 

Rumus ini menjelaskan bahwa return sesungguhnya merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya.

Trading Saham Menurut Jesse Livermore Reading Market, Stock Behaviour Dan Analyzing Leading Sector 01 - Finansialku

[Baca Juga: Definisi Return atau Hasil Investasi Adalah]

 

Untuk return ekspektasian atau expected return, Anda dapat menghitungnya dengan beberapa model, yaitu:

  • Mean-adjusted model
  • Market model
  • Market-adjusted model

 

Menurut rumus mean-adjusted model atau model sesuaian rata-rata, return ekspektasian nilainya konstan dan sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimated period).

Periode estimasi merupakan periode sebelum periode peristiwa (event period). Periode peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window).

Di sisi lain, market model memiliki 2 tahapan untuk menentukan return ekspektasi. Pertama, menggunakan data realisasi selama periode estimasi untuk membentuk model ekspektasi.

Selanjutnya, menggunakan model ekspektasi tersebut melakukan estimasi return ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan rumus:

E[Ri,t] = αi + βi . RMi + εit

 

Dimana:

  • E[Ri,t] adalah return ekspektasian (expected return) untuk saham i pada hari ke t
  • αi adalah intercept untuk sekuritas i
  • βi adalah koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas i
  • RMi adalah return pasar pada waktu t
  • εit adalah kesalahan residu sekuritas i pada periode estimasi t

 

Return pasar dapat dihitung dengan rumus:

RMi = (IHSGj – IHSGj-1) / IHSGj-1

 

Dimana:

  • IHSGj adalah nilai IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) pada saat j
  • IHSGj-1 adalah nilai IHSG pada saat j-1

 

Model ketiga untuk menghitung return ekpektasian adalah menggunakan market adjusted model.

Market-adjusted model atau model sesuaian pasar menganggap bahwa estimasi terbaik untuk menghitung return ekpektasian adalah return indeks pasar pada saat tersebut.

Dengan kata lain, karena return indeks pasar sama dengan return yang diestimasi, maka perhitungan tidak memerlukan periode estimasi untuk membentuk model estimasi.

Model di atas mungkin sulit untuk digunakan karena sulit untuk melakukan estimasi beta, tingkat bunga bebas risiko dan return pasar apalagi perusahaan yang baru melakukan IPO.

Anda dapat menggunakan persamaan Aggarwal et al (1993) untuk mempermudah perhitungan.

 

Perhitungan Rata-rata Abnormal Return

Biasanya tidak setiap sekuritas menghitung atau menguji adanya abnormal return. Yang sering dilakukan adalah menguji rata-rata return abnormal seluruh sekuritas secara cross-section untuk setiap hari di periode peristiwa.

Untuk menghitung rata-ratanya, Anda dapat menggunakan rumus:

Definisi Abnormal Return Adalah 02 Rumus Rata-rata Abnormal Return - Finansialku

 

Dimana:

  • RRTNt adalah rata-rata abnormal return pada hari t
  • K adalah jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa

 

Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi saham? Tenang, Anda bisa membaca ebook Panduan berinvestasi saham bagi pemula dari Finansialku di bawah ini secara GRATIS, selamat membaca!

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Setelah membaca artikel ini, diharapkan Anda lebih mengerti dan mengetahui cara menghitung abnormal return dengan benar.

Bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan berikan pertanyaan Anda di kolom bawah ini.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 7 November 2015. Model Perhitungan Abnormal Return. Dedisuselopress.blogspot.com – https://bit.ly/2KYPUzA
  • Admin. Maret 2012. Pengertian Definisi Abnormal Return. Pengertianataudefinisi.blogspot.com – https://bit.ly/30hFZst
  • El Heze. Pengertian dan Cara Menghitung Abnormal Return – Event Study. Sahamgain.com – http://bit.ly/2JMRb9w

 

Sumber Gambar:

  • Return Saham – http://bit.ly/30ENpG3