Apakah ada investasi yang berisiko rendah tetapi memberikan return yang tinggi? Jika Anda membandingkan risiko dan return secara apple to apple maka ada investasi yang memiliki risiko rendah tetapi menawarkan return tinggi. Mari kita bahas beberapa jenis investasi tersebut.

 

Investasi Low Risk High Return

Produk investasi yang memiliki risiko rendah dengan return yang tinggi adalah impian setiap investor. Namun dalam dunia investasi Anda biasa mendengar istilah high risk high return (risiko tinggi, imbal investasi tinggi) serta sebaliknya low risk low return (risiko rendah, imbal investasi rendah). Apakah ada produk investasi yang low risk high return?

Jawabannya tergantung pada perspektif yang menilai. Dari segi mana Anda menilai risiko sebuah produk? Kali ini Finansialku akan membahas lebih dalam mengenai produk investasi yang low risk high return. Sebelumnya Anda perlu mengetahui beberapa faktor berikut yang mempengaruhi risiko dalam dunia investasi:

Ini Cara Mendapatkan Produk Investasi yang Low Risk, High Return 02 - Finansialku

[Baca Juga: Investasikan Penghasilan Bulanan Anda untuk Mendapatkan Pertumbuhan Exponential]

 

#1 Risiko Pasar

Dalam setiap produk investasi selalu ada risiko pasar yang dapat mempengaruhi naik atau turunnya harga dalam pasar. Inilah yang biasa disebut fluktuasi harga pada pasar. Fluktuasi pasar tersebut dipengaruhi oleh supply dan demand pasar terhadap suatu produk investasi.

 

#2 Risiko Fisik

Berbeda dengan risiko lainnya, risiko fisik dapat dilihat secara langsung dengan mata. Risiko ini mencakup hal-hal yang tidak diharapkan terjadi dalam keberlangsungan setiap kegiatan yang berkaitan dengan produk-produk investasi. Misalnya ketika bank mengalami perampokan, maka pasti ada kerugian yang akan mempengaruhi nilai investasi Anda. Selain itu jika Anda berinvestasi properti, ada kemungkinan properti yang Anda miliki terbakar. Risiko seperti inilah yang disebut sebagai risiko fisik.

Berinvestasi Memang Berisiko, Tapi Tidak Berinvestasi Jauh Lebih Berisiko 1- Finansialku

[Baca Juga: Berinvestasi Memang Berisiko, Tapi Tidak Berinvestasi Jauh Lebih Berisiko]

 

#3 Risiko Wanprestasi

Risiko wanprestasi adalah risiko debitur tidak menepati janji, dalam hal ini terkait pembayaran. Misalnya sebuah perusahaan mengeluarkan surat utang tetapi gagal membayarnya ketika sudah jatuh tempo. Risiko seperti ini ada dalam investasi seperti obligasi. Selain itu dalam investasi pun ada risiko wanprestasi. Misalnya jika bank tempat Anda menyimpan deposito bangkrut, bisa jadi bank tidak dapat mengganti kerugian Anda.

 

#4 Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko produk investasi yang Anda miliki tidak dapat dicairkan menjadi uang tunai. Misalnya ketika memiliki investasi properti, karena berbagai faktor properti tersebut sulit untuk dijual. Sehingga uang Anda tertahan dalam bentuk properti. Selain itu risiko likuiditas bisa juga terjadi pada investasi reksa dana dimana penjualan reksa dana terhambat karena beberapa produk dalam reksa dana tersebut adalah produk investasi yang tidak likuid atau sulit diperdagangkan.

 

#5 Risiko Perubahan Peraturan

Ketika terjadi perubahan peraturan baik dari pemerintah, OJK, bank bahkan hingga Manajer Investasi sekalipun, ada risiko yang bisa mengancam Anda. Terkadang perubahan peraturan dapat memberikan keuntungan bagi para investor, tetapi bisa juga merugikan. Jika perubahan tersebut terjadi, tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk menolak atau menghindarinya.

Masih Ragu untuk Berinvestasi Ketahui Dulu Peluang Keuntungannya 2 - Finansialku

[Baca Juga: Masih Ragu untuk Berinvestasi? Ketahui Dulu Peluang Keuntungannya]

 

Selain risiko-risiko di atas, masih banyak lagi risiko lainnya dalam dunia investasi yang lebih mendetail. Lalu apa kaitan risiko-risiko tersebut dengan cara menemukan investasi yang low risk high return?

Dalam investasi tidak ada produk yang terbaik atau yang terburuk. Indikator yang ada hanyalah produk investasi yang sesuai atau tidak sesuai dengan kebutuhan Anda. Toleransi seorang investor terhadap risiko bisa berbeda satu dengan yang lain. Toleransi tersebut terbagi dalam profil risiko, yaitu konservatif, moderat atau agresif. Tetapi ketiga profil risiko tersebut belum cukup untuk menggambarkan toleransi seseorang terhadap risiko secara mendetail. Perlu pemahaman lebih jauh lagi mengenai kebiasaan, latar belakang serta preferensi investor.

3 Jenis Investasi yang Menguntungkan dan Perlu Anda Coba 1 - Finansialku

[Baca Juga: 3 Jenis Investasi yang Menguntungkan dan Perlu Anda Coba]

 

Begitu relatifnya toleransi seseorang terhadap risiko sehingga tidak ada batasan yang benar-benar pasti antara investor mana yang termasuk kategori konservatif, moderat dan agresif. Tetapi perlu diketahui bahwa apapun profil risiko Anda, kecenderungan yang paling umum adalah seseorang akan memiliki toleransi lebih terhadap produk investasi yang dikenalinya.

Mari kita analogikan skenario memilih produk investasi ini seperti Anda memilih partner berbisnis. Ketika Anda mencari partner bisnis, ada berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan dari kandidat-kandidat partner bisnis. Mulai dari keahlian berbisnisnya, pengetahuan dan kemampuan pengembangan produk yang akan dijual, modal yang dimiliki, serta yang terpenting adalah kepercayaan. Banyak orang yang tidak memilih partner bisnis terhebat karena mereka tidak mempercayai orang tersebut. Mengapa? Kepercayaan adalah hal yang paling dibutuhkan dari partner bisnis, jika Anda memilih partner bisnis yang tidak bisa dipercaya maka Anda sedang menggali lubang kuburan sendiri. Anda tentu akan lebih percaya pada orang yang sudah Anda kenal dengan baik. Semakin dalam Anda menganalisis calon partner bisnis, maka kekurangan-kekurangannya pun dapat ditoleransi. Mengapa? Karena Anda mengetahui peluang-peluang terbaiknya, serta Anda juga bisa mengetahui cara untuk mengatasi kekurangan orang tersebut. Bagaimana jika Anda harus memilih seorang partner yang kurang dikenal tetapi ‘kabarnya’ memiliki keahlian yang sangat hebat? Tentu sulit mempercayainya bukan?

Bagaimana Cara Investasi untuk Sumber Pemasukan 1 - Finansialku

 [Baca Juga: Bagaimana Cara Investasi untuk Sumber Pemasukan?]

 

Sama halnya dengan memilih produk investasi. Jika salah memilih produk investasi, sama saja Anda sedang menggali lubang kerugian sendiri. Anda mungkin mendengar informasi mengenai sebuah produk investasi yang memiliki return yang tinggi. Tetapi karena tidak mengetahui produk tersebut, Anda akan sulit untuk mempercayai bahwa produk tersebut benar-benar dapat memberikan return yang tinggi. Anda justru mencurigai produk tersebut adalah investasi bodong. Padahal bisa saja sebenarnya produk investasi yang dibahas memang sangat menguntungkan. Tetapi karena tidak mengenal produk tersebut Anda tidak mempercayainya.

Semakin dalam Anda mengetahui dan menganalisis sebuah produk investasi maka Anda akan semakin mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Ketika Anda mengetahui kelebihan-kelebihan produk tersebut tentu Anda memiliki alasan untuk mencoba berinvestasi dengan menggunakan produk tersebut. Tetapi dengan mengetahui kekurangan dan seluruh risiko-risikonya secara mendalam, Anda dapat mencari cara untuk mengatasi kelemahan produk tersebut. Dengan begitu risiko akan menjadi semakin rendah karena Anda tidak perlu takut akan risiko yang tidak terdeteksi.

Infografis Nasihat Warren Buffet untuk Keuangan, Sosial dan Investasi yang Perlu Anda Tahu 2 - Finansialku

[Baca Juga: title=”Nasihat Warren Buffet untuk Keuangan, Sosial dan Investasi yang Perlu Anda Tahu”Nasihat Warren Buffet untuk Keuangan, Sosial dan Investasi yang Perlu Anda Tahu]

 

Investasi Low Risk High Return Ada di Tangan Anda

Setiap produk investasi dapat menjadi investasi yang low risk high return jika Anda mengetahui setiap detail kelebihan, kekurangan serta risikonya secara mendalam. Dengan mengetahui hal-hal tersebut Anda bisa menilai secara objektif apakah risiko yang harus ditanggung setimpal dengan peluang keuntungan yang dijanjikan atau tidak. Selain itu Anda pun akan tahu bagaimana cara mengatasi permasalahan jika risiko yang telah diprediksi benar-benar terjadi pada praktek berinvestasinya. Dengan begitu risiko menjadi semakin rendah dan Anda bisa mendapatkan keuntungan yang optimal.

 

Menurut Anda, risiko mana yang memiliki risiko terbesar yang biasanya orang takuti? Berikan jawaban Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Gambar:

  • Karyawan – https://goo.gl/XrWafh dan https://goo.gl/eHXJY4

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku