Apakah Anda tahu keputusan tidak berinvestasi jauh lebih berisiko dibandingkan dengan risiko investasi? Kali ini keluarga Papa Ronald sedang membahas mengenai risiko jika seseorang tidak mulai berinvestasi (khususnya Anda yang masih single atau baru berkeluarga).
Tidak Berinvestasi Jauh Lebih Berisiko
Papa Ronald sedang berdiskusi dengan istrinya, mengenai investasi. Papa Ronald dibesarkan dari sebuah keluarga yang sangat jarang (hampir tidak pernah) membicarakan keuangan. Sekarang ini Papa Ronald sedang membahas masalah keuangannya dengan istri tercinta. Bagaimana ceritanya?
fusion_builder_row_inner]
Mama Glory
Pa, kok papa kelihatan lagi sibuk baca-baca buku. Tumben sekali ini.
Papa Ronald
Ma, ini papa lagi baca buku investasi. Beberapa waktu yang lalu papa berpikir kayanya kita perlu berinvestasi lho.
Mama Glory
Kok papa mikir investasi tiba-tiba? Emang ada masalah keuangan?
Papa Ronald
Gini ma, kemarin papa berpikir kita ini kok hidup muter-muter ditempat. Kayanya kita harus merevisi rencana keuangan kita dan mempercepatnya.
[Baca Juga: Ternyata, Jebakan Rat Race yang Membuat Manusia Tidak Bisa Merdeka]
Mama Glory
Maksudnya papa gimana? Kita bukannya sudah memiliki investasi reksa dana. Lumayan lho pa, dibanding teman-teman mama yang belum tahu sama sekali mengenai reksa dana.
Papa Ronald
Nah justru karena itu ma. Papa kemarin ga sengaja bertemu dengan perencana keuangan kita. Papa nanya apakah ada cara yang lebih cepat untuk mewujudkan tujuan keuangan kita dan strategi untuk bebas keuangan (financial freedom)?
Mama Glory
Oh, saran perencana keuangan kita gimana pa?
Papa Ronald
Beliau mengatakan sebenarnya ada banyak jalan menuju kebebasan keuangan. Pada dasarnya kebebasan keuangan dapat terwujud jika penghasilan investasi dan penghasilan pasif kita lebih besar dari pada pengeluaran.
Mama Glory
Mama kok belum paham, dengan maksud papa ya?
Papa Ronald
Gini aja deh ma, coba mama bayangkan kita punya uang Rp2,5 miliar. Kemudian uang tersebut kita depositokan di bank. Sekarang kan bunga deposito kurang lebih 4,8% per tahun. Kurang lebih dapatnya Rp120 juta per tahun ma.
Mama Glory
Oh, sama penghasilan kerja papa bisa sama ya. Cuma kalau hidup dari deposito, papa punya waktu lebih banyak buat mama dan keluarga.
Papa Ronald
Nah itu cara paling gampangnya ma. Coba bayangkan kalau kita memiliki 2 atau 3 ruko yang disewakan. Masing-masing dikontrakan Rp60 jutaan per tahun. Kan lumayan tuh ma. Bener kan?
Mama Glory
Ah papa jangan mimpi. Mana bisa kita menabung dan mengumpulkan uang Rp2,5 miliar. Sekarang aja mama sudah nyaman dengan investasi kita di reksa dana.
Papa Ronald
Ya tadinya papa berpikir seperti itu, kenapa harus repot-repot. Tapi papa membayangkan, kalau bisa segera bebas keuangan kenapa tidak? Bener toh? Papa nanya lagi sama perencana keuangan kita, bagaimana caranya agar papa bisa lebih jago berinvestasi?
Mama Glory
Jawabannya gimana pa?
Papa Ronald
Mau ga mau ya harus belajar berinvestasi. Mulai baca-baca buku tentang investasi saham. Papa sudah beli beberapa dan papa coba pelajari dulu sebisanya. Misalkan ada yang kurang paham nanti papa coba ikut seminar atau tanya ke perencana keuangan kita.
Mama Glory
Biar seru, apa mama juga perlu belajar ya? Sekalian buat nambah ilmu dan kita menjadi semakin kompak.
Papa Ronald
Ya betul-betul. Bagus itu. Papa makin sayang mama saja.
Kenapa Tidak Berinvestasi Jauh Lebih Berisiko
Di Finansialku.com, kami meyakini investasi adalah salah satu alat transportasi untuk membantu mewujudkan tujuan keuangan Anda. Apakah Anda pernah mengetahui saran Warren Buffet (orang terkaya nomor 2 di dunia) mengenai penghasilan? Jika Anda belum pernah mendengar nasihat-nasihatnya, silahkan cek infografis di bawah ini:
[Lihat Infografis: Saran Warren Buffet dalam Mengatur Keuangan Anda]
Warren Buffet menyarankan agar kita jangan pernah mengandalkan satu sumber pemasukan. Ibarat pesawat terbang, jangan pernah terbang hanya mengandalkan satu mesin jet. Dalam keuangan keluarga, setidaknya ada tiga jenis pemasukan atau penghasilan yaitu:
[Baca Juga: Karyawan Juga Bisa Kaya Dengan Cara Ini]
- Penghasilan aktif: penghasilan yang didapat karena seseorang menukarkan waktu, tenaga, pikiran dengan uang. Contoh penghasilan dari gaji, bonus, tunjangan dan lain sebagainya.
- Penghasilan dari hasil investasi : penghasilan yang didapat karena uang Anda bekerja dan mendatangkan pemasukan. Ada banyak investasi yang dapat dilakukan dengan modal yang mini, namun Anda perlu meluangkan waktu untuk berinvestasi pada ilmu dan pengalaman. Artinya Anda harus belajar cara menganalisis investasinya.
- Penghasilan dari hasil pasif: penghasilan yang didapat karena aset Anda bekerja dan mendatangkan pemasukan. Untuk memiliki aset yang bekerja memang membutuhkan modal yang besar.
Coba Anda bayangkan jika Anda hanya mengandalkan pemasukan Anda hanya penghasilan aktif (gaji, bonus dan tunjangan). Siapa yang berani menggaransi penghasilan tersebut akan stabil? Ada risiko PHK, ada risiko terjadi kecelakaan kerja dan tidak dapat bekerja, ada risiko perusahaan bangkrut serta risiko lainnya. Jika boleh dibilang penghasilan aktif adalah penghasilan yang paling berisiko dibandingkan dengan penghasilan lainnya.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada pasangan Anda dan sahabat-sahabat Anda, karena mereka juga perlu tahu strategi ini.
Apakah Anda pernah mendapat kesulitan saat berinvestasi? Silakan share pengalaman Anda dalam berinvestasi atau belajar berinvestasi. Terima kasih.
Ingin tahu Cerita Keluarga Ronald?
Sumber Gambar
Karakter keluarga Ronald adalah courtesy dari www.Freepik.com people avatar 761436. Anda dapat mendownload karakter-karakternya di www.Freepik.com.
- Asian Family – https://goo.gl/6F3GS7
- Investment – https://goo.gl/dYSenn
Download Ebook Perencanaan Keuangan
dan ayo mulai menetapkan tujuan keuangan Anda!
[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]
bener sekali, tidak berinvestasi justru beresiko :D
Hi Sheva, terima kasih sudah menghubungi Finansialku.com
Terima kasih atas opininya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat.