Hasil merger dari Indosat Ooredoo dan Tri ini diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Baca informasi selengkapnya dalam berita saham Finansialku berikut.

 

Aksi Merger Operator Seluler Indosat Ooredo dan Tri

Kabar soal aksi penggabungan usaha alias merger kembali hadir. Kali ini, aksi merger dilakukan oleh perusahaan operator seluler di Tanah Air, Indosat Ooredoo (PT Indosat Tbk.) dan Tri (PT Hutchison 3 Indonesia/H3I).

Hasil perkawinan perusahaan tersebut diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. (Indosat Ooredoo Hutchison).

Setelah merger, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison.

Bila merger berjalan mulus dan telah rampung, Indosat Ooredoo Hutchison diklaim menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel, dengan perkiraan pendapatan tahunan 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 42,8 triliun.

Selain itu juga, dengan penggabungan kedua perusahaan telekomunikasi ini, diprediksi akan mendongkrak saham ISAT.

 

Menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra, sejak terdengar isu merger pada Desember tahun lalu, harga saham ISAT sudah bergerak naik dari sekitar harga Rp 2.500-an per saham ke posisi saat ini di level Rp 6.800-an per saham.

“Jika diamati secara teknikal, harga saham ISAT masih berpeluang naik setelah berhasil menembus ke atas resisten 7.500, dengan potensi kisaran resisten selanjutnya di 8.700-8.900,” kata Ariston dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/09).

Menurut Ariston, penggabungan ini meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat posisi nomor dua ISAT, meskipun masih jauh di bawah Telkomsel. Dia juga mengatakan, dengan penambahan pasar, profit juga akan bertambah.

Sementara itu, performa keuangan ISAT di dua kuartal terakhir juga membaik. Pendapatan dari bisnis seluler dan data menunjukkan kenaikan, mengalami kenaikan sekitar 11 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“ISAT juga berhasil menjual Towernya di kuartal kedua sehingga menambah kasnya yang bisa digunakan untuk ekspansi ke depan,” tambahnya, masih dari laman yang sama.

[Baca juga: Mengenal Reksa Dana Saham, Investasi dengan Return Tinggi]

 

Di sisi lain, Ariston juga menilai adanya peluang di industry pasar teknologi untuk berkembang saat ini yang terbukti dari minat pasar yang tinggi dalam menyambut kehadiran perusahaan-perusahaan teknologi.

Ini terbukti dari beberapa saham yang mengalami over subscribe atau kelebihan permintaan.

“Soal IPO saham teknologi belakangan ini cukup bagus ya dalam artian, harga selalu naik pasca IPO meskipun hanya sehari. Saham-saham tech baru selalu mendapat sambutan baik dari pasar, selalu over subscribe. Di masa pandemi, perusahaan teknologi mendapatkan pasar baru,” terangnya.

 

Tujuan Dari Merger Indosat Ooredoo dan Tri

Dalam keterangan resmi, penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri diharapkan akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial.

Selain itu, merger ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada semua pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.

Lewat penggabungan ini, Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat memanfaatkan pengalaman dan keahlian Ooredoo Group dan CK Hutchison dalam hal jaringan, teknologi, produk, serta layanan.

Perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan atas operasi multinasional Ooredoo Group dan CK Hutchison yang tersebar di pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pasifik.

 

Pembagian Saham Setelah Merger

Adapun soal pembagian saham, saat ini, Ooredoo Group memiliki 65% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya.

Penggabungan Indosat dan Tri akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.

PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50% saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8% sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33% saham di Ooredoo Asia.

Kemudian, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7% kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai 387 juta dollar AS (sekitar Rp 5,5 triliun).

Menyusul transaksi di atas, kedua perusahaan ini akan memiliki masing-masing 50% dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru, yaitu Ooredoo Hutchison Asia, serta memiliki 65,6% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison. Sementara itu, perusahaan gabungan ini akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan rincian, Pemerintah Indonesia memiliki 9,6% saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8% saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14,0% saham.

 

Struktur Pemimpin Indosat Ooredoo Hutchison

Dengan persetujuan pemegang saham Indosat Ooredoo, kedua perusahaan ini juga akan menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison.

Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, sedangkan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO H3I hingga proses merger selesai.

Kemudian, jika disetujui Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan.

 

Yuk Gabung Komunitas Saham Sebelum Mulai Investasi!

Berinvestasi saham bisa jadi jalan menuju masa depan yang lebih terencana. Dengan berinvestasi, artinya Sobat Finansialku sadar bahwa uang tak melulu keluar-masuk gitu aja. Yuk klik banner di bawah ini untuk gabung komunitas saham, agar bisa berdiskusi dan mendapat insight penting mengenai langkah investasi yang tepat.

komunitas saham

 

Jika tertarik bagaimana cara mengatur keuangan secara tepat dan praktis bisa langsung download aplikasi Finansialku yang sudah tersedia di Google Play Store dan App store.

O iya, bagikan artikel ini kepada sanak-saudara atau kawanmu agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat.

 

Editor: Ari A. Santosa

 

Sumber Referensi:

  • Kiki Safitri. 17 September 2021. Indosat dan Tri Resmi Merger, Simak Analisis Saham ISAT. Money.kompas.com – https://bit.ly/3zisLfS
  • Galuh Putri Riyanto. 17 September 2021. Indosat dan Tri Merger, Ini Nama Baru Perusahaan. Kompas.com – https://bit.ly/3lvkHDH