Akulturasi budaya merupakan salah satu bagian penting dari identitas bangsa. Di Indonesia hal ini juga tampak pada arsitektur dan desain masjid.

Ayo jalan-jalan ke 4 masjid dengan akulturasi budaya bersama Finansialku kali ini.

 

Akulturasi Budaya Pada Bangunan Tempat Ibadah

Akulturasi budaya bisa dijumpai di beberapa masjid yang ada di Indonesia. Masjid-masjid yang memiliki percampuran budaya pada arsitekturnya ini mayoritas telah ada sejak jaman dulu.

Ada yang dibangun di abad ke-15 abad ke-17 dan juga ada yang masih cukup baru yaitu di abad ke-20. Kira-kira apa saja masjid dengan akulturasi yang ada di Indonesia ya? Simak di artikel ini.

 

Masjid dengan Akulturasi Budaya Di Indonesia

Mayoritas budaya akulturasi memang dibuat berdasarkan budaya di tempat itu sendiri.

Namun, juga ada percampuran budaya yang dibuat berdasar beberapa kepercayaan sekaligus, tentunya dengan filosofi-filosofi penting. Berikut adalah beberapa masjid tersebut.

 

#1 Masjid Raya Sumatera Barat

Masjid Raya Sumatera Barat adalah masjid terbesar di provinsi Sumatera Barat. Kapasitasnya saja mencapai ribuan orang, yaitu tepatnya antara 5.000 sampai 6.000 orang. Masjid ini dibangun dengan arsitektur campuran Rumah Gadang.

Akulturasi ini pun sangat wajar, karena Masjid Raya Sumatera Barat terletak di Kota Padang, dan Rumah Gadang merupakan rumah tradisional dari Padang.

Masjid ini dibentuk seperti Rumah Gadang di bagian luarnya,dengan memiliki atap gonjong atau semakin mengecil ke arah atas.

4 Masjid Ini Cerminkan Akulturasi Budaya di Indonesia - 01 Finansialku

[Baca Juga: 9 Masjid Iconic di ASEAN Sebagai Referensi Libur dan Mudik Lebaran]

 

Ketika masuk, di bagian dalamnya terdapat interiornya kaligrafi bernuansa Minang.

Juga ada ukiran-ukiran khas Minang yang semakin membuat masjid ini memiliki nuansa Minangkabau.

Ukurannya yang besar, megah, dan juga mewah membuat pembangunan masjid ini menghabiskan biaya ratusan miliar rupiah.

 

#2 Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Ketika berada di luar masjid, mungkin tidak ada yang menyangka bahwa bangunan tersebut adalah masjid.

Masjid yang berada di bagian barat alun-alun utara Kota Yogyakarta ini memiliki bangunan utama berupa tajug lambang teplok.

Atap ini berbentuk seperti tumpang dengan tiga filosofi, filosofi jawa dengan nilai Islam di dalamnya yaitu hakekat, makrifat, dan syariat.

Bagian atapnya juga memiliki arti filosofi di agama Hindu-Budha. Bentuk atap tersebut diartikan sebagai Meru, yang merupakan sebuah tempat tertinggi atau tempat paling suci untuk para dewa.

Bangunan masjid yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I didirikan pada abad ke-17.

Anda pastinya punya banyak destinasi wisata yang ingin sekali dikunjungi. Apakah Anda masih terbatasi oleh dana?

Finansialku punya e-book yang bisa bantu Anda merencakan keuangan nih. Setelah download Anda harus coba mempraktikannya ya!

INI YANG KAMU BUTUHKAN!

DOWNLOAD GRATIS!!!! E-book Perencanaan Keuangan Untuk Usia 20-an dan 30-an!

 

#3 Masjid Cheng Ho

Masjid Cheng Ho adalah masjid yang terletak di kawasan Genteng, Surabaya, Jawa Timur.

Dahulu masjid ini dibangun untuk menghormati Laksamana Cheng Ho yang datang ke Jawa untuk menyebarkan ajaran agama Islam.

Pembangunan masjid ini penuh dengan filosofi.

4 Masjid Ini Cerminkan Akulturasi Budaya di Indonesia - 02 Finansialku

[Baca Juga: Wow! Inilah 10 Masjid Termegah, Termewah dan Terbesar Di Indonesia]

 

Masjid ini memiliki panjang 11 m dan lebar 9 m, angka 11 dan 9 bukanlah angka sembarangan.

Sebelas adalah luas Ka’bah waktu pertama kali dibangun dan sembilan adalah jumlah sunan yang menyebarkan ajaran agama Islam di Indonesia.

Akulturasi dari masjid ini terletak pada arsitekturnya, yaitu dibentuk menggunakan arsitektur Tionghoa.

Jika dilihat sekilas masjid ini tidak seperti masjid, namun lebih cenderung ke tempat peribadatan penganut kepercayaan Tionghoa.

 

#4 Masjid Kudus

Masjid yang berada di Kudus ini dibangun berdasarkan percampuran budaya antara Islam, Hindu, dan Budha sekaligus.

Bagian bangunan yang paling mencerminkan akulturasi budaya ada pada menaranya. Menara tersebut memiliki tiga bagian yaitu kaki, badan, kepala, yang mencerminkan kebudayaan Hindu-Majapahit.

 

Cobalah Wisata Religi ke Masjid dengan Akulturasi di Atas

Empat akulturasi budaya pada bangunan masjid di atas, telah membuktikan betapa tingginya keharmonisan dalam perbedaan keyakinan pada saat itu.

Ada pula masjid yang dibangun menyerupai klenteng, juga ada masjid yang dibangun dengan arsitektur Hindu-Majapahit.

Selain masih memiliki bangunan yang kokoh, banyak diantaranya juga aktif digunakan untuk beribadah. Anda bisa mengunjungi objek wisata religi tersebut untuk pengalaman spiritual.

Anda pasti sudah tidak sabar untuk bisa liburan dan mengunjungi tempat wisata religi ini kan? Sudah punya dananya?

Rencanakan dulu dong! Aplikasi Finansialku punya aplikasi yang bisa bantu kamu buat rencanakan biaya liburan lho.

playstore icon
appstore icon

 

Tonton juga ya tips dari finansialku buat cara merencanakan uang buat liburan. Semoga membantu!

 

Jadi, masjid mana yang akan Anda datangi terlebih dahulu?

Ayo segera bagikan artikel ini pada sesama traveler yang suka wisata religi, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Luthfia Ayu Azanella. 08 Juni 2018. 4 Masjid yang Cerminkan Akulturasi Budaya di Indonesia. Traveling.kompas.com – https://bit.ly/3984pKi

 

Sumber Gambar:

  • Masjid 01 – https://bit.ly/399ycCy
  • Masjid 02 – https://bit.ly/2CHEvB8
  • Masjid 03 – https://bit.ly/3fIWfdSHoÂ