Amerika semi resesi! Resesi sudah menghantui beberapa negara besar salah satunya Amerika Serikat.

Kali ini Finansialku akan membahas artikelnya. Agar lebih jelas, mari simak ulasannya berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Penyebab Resesi di Amerika

Ketidakpastian masih menyelimuti sejumlah negara di dunia. Seiring munculnya sinyal kuat perlambatan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh dunia. 

Bank investasi dan manajemen investasi terkemuka di dunia, Credit Suisse menilai Amerika Serikat sudah memasuki semi resesi.

Kepala Strategis Ekuitas di Credit Suisse AS, Jonathan Golub, mengatakan investor berdebat apakah kita memasuki resesi, kami percaya dengan latar belakang lebih baik saat ini digambarkan sebagai semi resesi.

Dampak dari resesi ini adalah melemahnya manufaktur AS. Di mana PMI manufaktur hanya 47,8 pada September, terendah sejak Juni 2009.

Sebelumnya, PMI manufaktur ada di level 49,1 pada bulan Agustus, angka di bawah 50 ini menandakan adanya kontraksi yang terjadi.

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China pun menjadi penyebabnya. Ketegangan kedua negara ini yang terus berlanjut membuat ekonomi global melambat dan berdampak pada manufaktur AS.

Manufaktur ini sendiri telah menyumbang sekitar 11% dari ekonomi AS. Indeks ekspor baru juga turun hanya 41, terendah sejak Maret,setelah sebelumnya di angka 43,3 pada Agustus.

Hari ini_ Amerika Serikat Sudah Alami Semi Resesi 02

[Baca Juga: Akibat Demo, Rupiah Diprediksi Semakin Melemah Hingga Akhir Pekan]

 

Selain Manufaktur yang lemah, inversi pada imbal hasil (yield) obligasi AS juga menjadi penyebab.

Yield obligasi AS tenor 10 tahun lebih rendah jika dibandingkan dengan yield obligasi AS seri 3 tahun.

Ini, menurut Credit Suisse merupakan tanda resesi “Risiko resesi jelas meningkat” ujar Golub.

Meski begitu,ia mengatakan, kemunculan resesi sedikit melemah dengan data pasar tenaga kerja as yang kuat.

Diperkirakan pada laporan data pekerjaan AS September, akan ada 148.000 pekerjaan baru dan penurunan pada persentase pengangguran AS.

Pada Jumat (4/10/19), investor tengah menunggu laporan bulanan pemerintah AS soal tenaga kerja. Analis memprediksi AS akan menambah 150.000 pekerjaan di bulan ini dengan akan pengangguran tetap di angka 3,7%.

Sebelumnya, sejumlah analis menilai AS akan resesi di akhir 2020 atau 2021. Sejumlah survei menunjukkan baik pebisnis, analis, maupun awam, percaya itu akan terjadi tahun depan.

Organisation for Economic Cooperation and Development (EOCD) meramalkan pertumbuhan ekonomi AS hanya akan tumbuh hingga 2,4% di 2019 atau turun 0,4 poin dari prediksi di Mei lalu.

Sebelumnya di 2018, pertumbuhan mencapai 2,9%.

Pertumbuhan tahun 2020, diprediksi turun 0,3 poin atau menjadi 2,0%.
Pertumbuhan ekonomi dunia juga diprediksi akan tumbuh 2,9% dari prediksi sebelumnya 3,2%.

Pertumbuhan juga dipangkas tahun 2020 nanti. Dari sebelumnya 3,4% menjadi 3,0%.

Kata EOCD:

“Ini mungkin adalah pertumbuhan tahunan terendah sejak krisis finansial terjadi, dengan risiko penurunan terus meningkat.”

 

Kontraksi yang dialami sektor manufaktur AS di bulan September tersebut merupakan yang terdalam sejak satu dekade terakhir, tepatnya sejak Juni 2009 ketika resesi AS 2007-2009 berakhir.

Rabu kemarin giliran Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan pelemahan pasar tenaga kerja AS.

Sepanjang bulan September ekonomi AS dilaporkan menyerap 135.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian. Data tersebut lebih rendah dari bulan Agustus sebanyak 157.000 tenaga kerja.

Pada dasarnya, jika suatu negara mengalami resesi, maka akan berdampak pada negara lainnya. Hal ini karena satu negara dengan negara lain dihubungkan oleh kegiatan perdagangan dan investasi bisnis.

Terutama jika yang resesi adalah dengan perekonomian besar seperti Amerika Serikat. Bisa jadi, perekonomian di dunia ikut bermasalah.

 

Bagaimana tanggapan Anda terkait resesi di 5 negara tersebut? Silakan berikan masukan Anda pada kolom di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Sefti Oktarianisa. 4 Oktober 2019. Amerika Sudah Semi Resesi. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2M5zmni
  • Putu Agus Pransuamitra. 4 Oktober 2019. Gara-Gara Semi Resesi AS, Yem Jadi Mata Uang Paling Seksi. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2VcQI6b

 

Sumber Gambar:

  • http://bit.ly/2OjBGtC
  • http://bit.ly/332t92A