Sinusitis bisa berlangsung sebentar. Tetapi bisa juga berakhir dalam hitungan tahun. Nah, sebenarnya, apa itu sinusitis? Untuk mengetahui informasi selengkapnya, yuk baca artikel berikut sampai habis!

 

Summary:

  • Penyakit sinusitis membuat lendir hidung melewati bagian sinus paranasal. Akibatnya, bagian ini akan tersumbat dan mengakibatkan timbulnya infeksi dan pertumbuhan bakteri.
  • Penyakit sinus bisa menyerang orang-orang di semua kelompok umur  dan tidak boleh diabaikan. Sebab, dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi.

 

Gangguan Indera Pembau

Indera pembau memegang peran penting dalam aktivitas harian. Organ ini menjadi salah satu sistem penyensoran tubuh untuk menentukan bahan yang ramah dan tidak ramah bagi tubuh.

Misalnya, bau makanan yang mulai basi dan yang segar.

Kesehatan hidung perlu kita pertahankan agar fungsinya tetap terjaga. Tapi, kadang, walaupun seseorang sudah menjaganya sebaik mungkin, potensi gangguan di hidung, seperti sinusitis, masih bisa terjadi.

Penyakit sinusitis ini tidak boleh diabaikan, lho. Sebab, dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi.

Lalu, sebenarnya, apa sinusitis? Untuk menjawab rasa penasaranmu, kita akan membahasnya dalam artikel berikut. Mari pahami poin-poinnya, ya!

 

Apa Itu Sinusitis?

Mengetahui apa itu sinusitis penting untuk mengenali gejala penyakit yang kita rasakan. Sebab, gejala sinus mirip dengan penyakit lain, seperti influenza.

Dalam studi berjudul Diagnosa Penyakit Sinusitis Pada Orang Dewasa dan Anak Menggunakan Metode Certainty Factor, disebutkan bahwa sinusitis adalah inflamasi atau peradangan mukosa sinus paranasal.

Penyakit sinusitis membuat lendir hidung melewati bagian sinus paranasal. Akibatnya, bagian ini akan tersumbat dan mengakibatkan timbulnya infeksi dan pertumbuhan bakteri.

Setelah terinfeksi, bagian ini akan membengkak. Umumnya, penyebab penyakit sinusitis adalah bakteri dan virus.

Penyakit sinus bisa menyerang orang-orang di semua kelompok umur. Penyakit sinus merupakan salah satu keluhan yang paling sering dikeluhkan pasien. 

Studi Diagnosis dan Penanganan Rinosinusitis yang dilakukan di RSU Dr. Zainoel Abidin, menyebutkan bahwa 20% yang memeriksakan kesehatan ke dokter terkait dengan penyakit ini.

[Baca Juga: Rincian Biaya USG Di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik]

 

Tipe Sinusitis Berdasarkan Lamanya Penyakit

Sinus merupakan saluran kecil yang berada di belakang tulang dahi, bagian dalam tulang pipi,  dua batang hidung, serta bagian belakang mata.

Bagian-bagian tersebut berfungsi untuk menghasilkan mukus yang berguna dalam proses filtrasi. Sinus juga membantu mengendalikan suhu dan kelembaban udara yang disalurkan ke paru.

Setelah mengetahui apa itu sinus, sebaiknya kamu juga memahami jenis-jenisnya. Penyakit sinusitis terbagi dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

 

#1 Rinosinusitis Akut (RSA)

Gejala Rinosinusitis Akut (RSA) berlangsung antara dua sampai empat minggu. Umumnya, gejala sinusitis ini datang mendadak dan akan sembuh sebelum empat minggu. Setelahnya, gejala yang mengganggu akan hilang.

Gejala RSA akan memburuk dalam lima hari. Kemudian, gejala akan bertahan hingga sepuluh hari sejak infeksi pertama.

 

#2 Rinosinusitis Akut Berulang (Recurrent acute rhinosinusitis)

Gejala Recurrent acute rhinosinusitis sama dengan RSA. Namun, gejala sinus ini bertahan hingga lebih dari sepuluh hari. Setiap kali terulang, seseorang akan mengalami gangguan selama tujuh sampai sepuluh hari.

Dalam setahun, penyakit ini akan berulang sampai empat kali. Periode istirahat akan berlangsung tanpa gejala apa pun.

 

#3 Rinosinusitis Sub Akut (RSSA)

Apa itu sinusitis sub akut? Sebetulnya, gejalanya kurang lebih sama dengan RSA. Namun, gangguan ini menunjukkannya dengan lebih ringan.

Kondisi rinosinusitis merupakan gangguan lebih lanjut dari RSA. Gangguan ini akan berlangsung selama empat sampai dua belas minggu. Pasien penyakit ini bisa saja sudah mendapat pengobatan RSA, namun tidak berhasil.

 

#4 Rinosinusitis Kronik (RSK)

RSK memiliki gejala dengan penyakit sinusitis lain. Namun, gejalanya jauh lebih lama. RSK berlangsung hingga lebih dari dua belas minggu.

 

#5 Rinosinusitis Kronis dengan Eksaserbasi Akut

RSK akan memiliki gejala yang tetap untuk penderitanya. Meski dinyatakan tidak bergejala, suatu hari, semua gejala tersebut bisa datang lagi dan memburuk karena terkena infeksi secara berulang.

Gejala akan hilang ketika ada pemberian antibiotik. Tapi, tidak sembuh.

 

Faktor Penyebab Sinusitis

Faktor penyebab sinusitis juga patut kita pahami selain apa itu sinusitis. Pasalnya, ada beberapa faktor yang membuat seseorang bisa terjangkit penyakit ini.

Berikut adalah faktor risiko yang dapat membuat seseorang terserang sinusitis:

 

#1 Faktor Risiko Secara Umum

Secara umum, faktor risiko sinusitis adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki kelainan di bagian tulang hidung. Misalnya bentuk maupun saluran hidung. Kelainan di bagian ini bisa berupa penyimpangan saluran septum atau polip.
  1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  1. Memiliki masalah pernapasan akibat sensitivitas terhadap sesuatu, misalnya udara dingin, bau-bauan tertentu, dan sebagainya.
  1. Memiliki alergi dengan sesuatu.
  1. Memiliki riwayat penyakit asma. Orang-orang dengan penyakit ini lebih rentan terserang penyakit sinusitis.

 

#2 Faktor Risiko pada Anak-anak

Faktor risiko sinusitis juga dialami anak-anak. Sebagai kelompok umur yang aktif, mereka juga rentan terserang sinusitis.

Berikut adalah faktor risiko sinusitis pada anak-anak:

  1. Berinteraksi dengan anak-anak lain yang telah terlebih dahulu memiliki penyakit ini di sekolah atau tempat bermain.
  1. Alergi terhadap sesuatu.
  1. Menggunakan dot.
  1. Terlalu banyak terpapar asap dari lingkungan sekitar.
  1. Minum dengan botol sambil telentang.

 

Agar tidak perlu pusing ketika sakit, kamu bisa mulai mendaftarkan diri di program asuransi. Asuransi kesehatan akan membantumu tetap hidup layak tanpa terbebani biaya pengobatan yang cukup besar.

Agar tidak bingung menentukan asuransi kesehatan yang cocok, kamu bisa membaca ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit dari Finansialku. 

Ebook ini cocok untukmu yang butuh penjelasan mengenai perbedaan asuransi pribadi dan kantor, BPJS Kesehatan, sampai hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membeli asuransi kesehatan.

Silakan download Ebook-nya dengan mengeklik tautan di bawah, ya!

Banner Iklan Ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit - HP
Banner Iklan Ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit - PC

 

Gejala Sinusitis

Untuk mengidentifikasi gejala sinusitis dapat kita ketahui dari tanda-tandanya. Jika mengalaminya, sebaiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter.

 

#1 Gejala Umum Sinusitis

Berikut adalah gejala umum sinusitis yang biasanya terjadi pada seseorang:

  1. Wajah terasa nyeri ketika menunduk
  1. Kesulitan bernapas yang diakibatkan oleh hidung tersumbat
  1. Hidung memproduksi cairan kental kuning kehijauan
  1. Muncul sensasi seperti ditekan di bagian telinga
  1. Batuk
  1. Sakit kepala
  1. Bau napas tidak sedap
  1. Demam
  1. Kelelahan

 

#2 Gejala Sinusitis Kronis

Berikut adalah gejala sinusitis kronis yang akan terjadi pada seseorang:

  1. Hidung memproduksi cairan kental kuning kehijauan
  1. Hidung tersumbat sehingga sulit bernapas
  1. Nyeri di bagian wajah
  1. Sakit tenggorokan.
  1. Aroma napas tidak sedap
  1. Nyeri di bagian rahang atas serta gigi
  1. Nyeri di bagian telinga
  1. Mual
  1. Kelelahan
  1. Batuk

 

Pengobatan Sinusitis

Selain pengertian apa itu sinus, yuk pahami juga pengobatan sinusitis agar mendapat penanganan yang tepat. 

Dalam jurnal Diagnosis dan Penanganan Rinosinusitis disebutkan bahwa ada dua jenis penanganan yang bisa diambil untuk mengobati sinusitis.

 

#1 Terapi Medikamentosa

Terapi medikamentosa bertujuan untuk mengembalikan fungsi sinus. Harapannya, setelah melakukan tindakan ini, sinus akan kembali seperti sedia kala. 

Berikut beberapa jenis obat yang dapat kamu gunakan untuk mengobati sinusitis:

 

#1 Dekongestan

Obat dekongestan dalam penanganan sinusitis yang biasa dipakai adalah perangsang α-adrenergik yang menyebabkan vasokonstriksi pembuluh kapiler mukosa rongga hidung.

Efeknya, sumbatan di hidung akan lenyap sehingga patensi ostia sinus dapat kembali.

Pemberian dekongestan bisa dalam bentuk topikal maupun oral, paling lama lima hari. Dalam jangka panjang, dekongestan bisa menimbulkan rinitis medikamentosa.

Pemberian medikamentosa harus berdasarkan resep dokter. Selain itu, obat ini juga sebaiknya tidak diresepkan untuk penderita kardiovaskular, hipertiroid, dan hipertropi prostat.

 

#2 Kortikosteroid

Obat kortikosteroid diketahui dapat mengurangi peradangan dan mengurangi sensitivitas reseptor koligernik mukosa rongga hidung. Akibatnya, sekresi bisa diminimalisasi.

Mometason, flutikason, dan beklometason adalah beberapa jenis kortikosteroid yang tersedia dalam bentuk semprot. Sebaiknya, obat ini hanya diberikan dalam jangka pendek.

[Baca Juga: Biaya Rumah Sakit Jiwa di RI Nggak Murah, Segini Harganya!]

 

#3 Antihistamin

Penggunaan antihistamin masih kontroversial untuk penyakit sinusitis. Obat ini sangat efektif untuk mengobati alergi. Maka, sinusitis yang bisa disembuhkan adalah RSK alergi.

 

#4 Antibiotik

Antibiotik merupakan terapi penting untuk pengobatan sinus. Namun, tenaga medis perlu mengetahui parasit penyebab sinusitis terlebih dahulu untuk menentukan jenis antibiotik yang cocok.

Jika didasarkan pada penyebab umumnya, maka antibiotik yang bisa digunakan adalah amoksisilin. 

Obat amoksisilin efektif untuk melawan Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae yang menjadi penyebab terbanyak RSA. Antibiotik diberikan selama periode 10 – 14 hari untuk hasil yang lebih baik.

Saat ini, banyak parasit yang mulai resisten terhadap antibiotik. Maka, perlu alternatif antibiotik, seperti sefprozil, kuinolon, sefuroksim, sefiksim, dan sefdinir.

Terapi medikamentosa bukan terapi utama untuk RSK. Agar hasil yang diinginkan tercapai, maka perlu mengeliminasi penyebabnya di daerah KOM.

Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap faktor penyebab sinusitis. Berikut adalah beberapa antibiotik yang dipakai untuk sinusitis:

  • Lini pertama

 

  • Lini Kedua

#2 Terapi Bedah

Secara umum, sinusitis tidak membutuhkan tindakan bedah. Terapi bedah baru dipakai ketika jika ada komplikasi atau tidak ada respons dari terap sebelumnya. 

Beberapa tindakan yang bisa dilakukan adalah irigasi sinus (antral lavage), nasal antrostomy, operasi Caldwell-Luc dan Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS).

[Baca Juga: Realita Biaya Rumah Sakit yang Selangit, Duit Mana Duit?]

 

Cara Mencegah Sinusitis

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah sinus:

  1. Rajin mencuci tangan dengan air mengalir. Hidung, mulut, dan mata adalah tiga organ utama yang sering menjadi tempat masuk parasit
  1. Menjaga tubuh tetap terhidrasi
  1. Memperoleh vaksin flu tahunan
  1. Menghindari alergen
  1. Menghindari pemicu stres
  1. Mengonsumsi makanan bergizi

 

Rutin Memeriksakan Kesehatan agar Tubuh Tetap Sehat

Itulah ulasan mengenai apa itu sinusitis dan aspek lain yang perlu kita perhatikan. 

Selain kesehatan tubuh, kesehatan keuangan pun tak bisa kita abaikan karena keuangan juga merupakan aspek penting dalam kehidupan.

Lantas, gimana caranya biar tahu kondisi keuangan kita?

Caranya, kamu bisa cek kondisi keuanganmu menggunakan fitur Financial Check-up di aplikasi Finansialku.

Nantinya, kamu akan tahu seberapa sehat kondisi keuangan kamu dan langkah apa saja yang harus kamu lakukan selanjutnya.

Tak hanya itu, kamu juga bisa gunakan fitur-fitur keuangan lainnya yang akan membantumu mewujudkan rencana keuanganmu. Tak usah ragu, ayo download aplikasi Finansialku sekarang!

Banner-Iklan-FCU

 

Itulah informasi mengenai sinusitis dari penyebab, gejala hingga cara mencegah dan mengobatinya. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman lain lewat berbagai platform yang tersedia.

Semoga bermanfaat, terima kasih.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi 

Jurnal:

  • Agus Rianto, Bebas Widada, dan Didik Nugroho. 2020. Diagnosa Penyakit Sinusitis pada Orang Dewasa dan Anak Menggunakan Metode Certanty Factor. Surakarta: STMIK Sinar Nusantara.
  • Gita Augesti, Rasmu Zakia Oktarina, Mukhlis Imanto. 2016. Sinusitis Maksilaris Sinista Akut Et Causa Dentogen. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
  • Teuku Husni T.R. Diagnosis dan Penanganan Rinosinusitis. Banda Aceh: RSU Dr. Zainoel Abidin.
  • Yesi Nurmalasari dan Dera Nuryanti. 2017. Faktor-Faktor Prognostik Kesembuhan Pengobatan Medikamentosa Rinosinusitis Kronis di Poli THT RSUD A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Tahun 2017. Bandar Lampung: Universitas Malahayati.

 

Internet:

  • Admin. 20 Juli 2019. Gejala Awal Sinusitis yang Sering Disalahartikan. Halodoc.com – https://bit.ly/3eORxQe
  • Fadhli Rizal Makarim. 12 Juli 2022. Sinusitis. Halodoc.com – https://bit.ly/3BPqI7C
  • Meva Nareza. 17 September 2020. Beragam Obat untuk Sinusitis yang Bisa Anda Coba. Alodokter.com – https://bit.ly/3BQsV2J
  • Pittara. 13 Desember 2021. Sinusitis. Alodokter.com – https://bit.ly/3SaWRfl