Bandung kota termacet di Indonesia! Kabar ini tentunya mengalahkan Jakarta yang selama ini dinilai sebagai kota termacet.

Agar lebih jelas, mari simak penjelasannya berikut ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Bandung Kota Termacet

Berdasarkan hasil survei terbaru dari Asian Development Bank (ADB) Kota Bandung menjadi kota termacet di Indonesia.

Dalam laporan bertajuk “Asian Development Outlook 2019–Update” yang diterbitkan September lalu, ADB menempatkan Bandung pada urutan ke-14 dalam tabel kota berpenduduk di atas 5 juta jiwa (data 2016) dengan tingkat kemacetan tertinggi.

Jakarta menempati urutan ke-17, sementara Surabaya ke-20.

Menurut Survei Penduduk Antar-Sensus (Supas) 2015 Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Kota Bandung diperkirakan mencapai 2,48 juta jiwa. 

Kemacetan lalu lintas bisa dibilang sebagai penanda berkembangnya sebuah kota metropolitan, maka Bandung tengah berkembang.

Hasil studi Bank Pembangunan Asia (ADB) menempatkan ibu kota Jawa Barat tersebut sebagai kota paling macet di Indonesia, melangkahi Jakarta.

Games Liburan Akhir Tahun Kenapa Tidak Ke Tempat Wisata Budaya Indonesia 08 Bandung - Finansialku

[Baca Juga: 10 Tempat Wisata Kuliner Bandung Favorit yang Wajib Kamu Kunjungi]

 

Ada 278 kota dari 48 negara anggota ADB yang masuk dalam penelitian tersebut. Data yang digunakan untuk menghitung rata-rata durasi perjalanan berasal dari data Google Maps yang diakses pada 19 Maret 2019.

Data itu mencakup pergerakan kendaraan pribadi dan transportasi publik terutama bus dan kereta.

Menanggapi laporan studi ADB tersebut, Walikota Bandung, Oded M Danial, menyatakan kemacetan di kota metropolitan adalah sebuah keniscayaan.

“Kalau kemacetan saya kira hampir di semua metropolitan pasti macet.”

 

Selain itu, ia memaparkan bahwa pemerintahannya tengah membangun beberapa jalan layang untuk mengatasi kemacetan. Sementara pembangunan dilakukan, “wayahna weh (wajar saja)” bila jalanan yang ada menjadi lebih macet dari biasanya.

Pelajari Gaya Kepemimpinan Ridwan Kamil Yang Sering Memboyong Berbagai Penghargaan 04 - Finansialku

[Baca Juga: 10 Hotel di Bandung (Bintang Lima) yang Punya Fasilitas Mewah]

 

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun angkat bicara terkait hal ini. Ia mendorong agar warganya jangan terlalu manja. Sejalan dengan itu, ia menyiapkan sejumlah perbaikan moda transportasi publik.

“Termasuk memperbanyak jalur-jalur kereta api, jalur pejalan kaki. Dalam 5 tahun saya memperbaiki jalur se-Jawa Barat di 27 kota/kabupaten supaya jangan manja dikit-dikit naik kendaraan pribadi.”

 

Transportasi publik menjadi solusi utama dalam mengatasi kemacetan kota. Jika transportasi publik sudah baik, menurutnya masyarakat akan menggunakan kendaraan pribadi.

 

Solusi Kemacetan Bandung

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bandung, setiap harinya ada sekitar 1,25 juta kendaraan yang lalu lalang di kota tersebut.

Pertumbuhannya mencapai 11 persen per tahun. Kendaraan itu memadati jalanan sepanjang total 1.236,48 kilometer yang mengelilingi kota.

Jumlah tersebut belum termasuk kendaraan para pelancong dari luar kota yang biasanya datang pada akhir pekan untuk menikmati keindahan Paris van Java–julukan Kota Bandung.

Kalahkan Jakarta, Kini Bandung Kota Termacet di Indonesia 02 - Finansialku

[Baca Juga: Kisah Sukses Es Cendol Elizabeth Bandung yang Melegenda]

 

Kemacetan dan polusi udara yang menyertainya, jadi bagian dari proses jalan-jalan yang mesti dilalui para pelancong itu.

Selain rugi waktu, kemacetan juga bisa merugikan perekonomian. Tahun lalu, kerugian ekonomi akibat kemacetan di Bandung diperkirakan bisa mencapai Rp4 triliun per tahun.

Maka dari itu, ada beberapa langkah mengurai kemacetan tengah dilakukan, antara lain rekayasa lalu lintas dan pembangunan moda transportasi publik seperti Bandung Metro Kapsul (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan jaringan Trans Metro Bandung.

Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Soni S Wibowo, dalam Galamedianews.com, juga menyindir rencana Pemerintah Kota Bandung mendorong warga menggunakan transportasi umum sebagai “sebatas wacana”.

“Kalaupun ada, hanya sebatas FGD (focus group discussion) dan seremonial saja. Makanya tidak heran makin lama masyarakat Bandung makin tidak peduli dengan kotanya. Ini terlihat pelanggaran lalin dan kemacetan di kota Bandung cenderung meningkat.”

 

Sementara semua proyek infrastruktur itu masih dalam status rencana, jumlah kendaraan roda dua dan empat terus bertambah.

 

Bagaimana pendapat Anda terkait kemacetan di kota Bandung? Berikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Ayo jangan lupa share artikel dari Finansialku kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Sandy Pramuji. 7 Oktober 2019. Bandung Kota Termacet di Indonesia, Bukan Jakarta. Beritagar.id – https://bit.ly/2p9KYOj
  • Muhammad Choirul Anwar. 8 Oktober 2019. Bandung Juara Kota Termacet RI, Apa Kata Ridwan Kamil? Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2OtNWI6

 

Sumber Gambar:

  • Bandung Kota Termacet 01 – https://bit.ly/2LZXgSH
  • Bandung Kota Termacet 02 – https://bit.ly/323Z2aQ

 

Bagaimana CARA AMPUH Membeli Rumah Pertama?

Download ebook-nya, GRATIS!!!

ebook rumah pertama