Memiliki utang besar merupakan tantangan tersendiri dalam menyusun rencana keuangan. Tujuan untuk melunasi utang tentu termasuk dalam daftar target.

Lalu, bagaimana cara mengatur pendapatan agar target tersebut bisa lekas terwujud? Mari simak artikel ini.

 

Summary

  • Ada beberapa pengukuran yang biasa digunakan oleh Perencana Keuangan untuk melihat kesehatan keuangan seseorang dari utang yang dimiliki.
  • Terdapat beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk melunasi utang, yaitu membuat daftar utang, daftar pengeluaran, menyusun skala prioritas, mencari penghasilan tambahan dan berhemat.

 

Kisah Sukses Melunasi Utang

Berutang merupakan salah satu jalan seseorang bisa mendapatkan dana, baik untuk menambah modal bisnis maupun kebutuhan konsumtif seperti membeli rumah, mobil atau biaya pendidikan.

Cara ini banyak ditempuh, di saat adanya kebutuhan besar di depan mata dan tidak sempat lagi untuk menabung guna mengumpulkan dana.

Tapi, apa jadinya jika utang yang dimiliki sangat besar bahkan melebihi dari kemampuan pendapatan bulanan kita?

 

Salah satu kisah sukses dalam melunasi utang yang sering dibagikan di media adalah kisah dari Merry Riana.

Sebelum kita kenal sebagai seorang pengusaha dan motivator seperti saat ini, Merry bekerja keras untuk melunasi pinjaman dari pemerintah Singapura untuk biaya kuliahnya.

Nilai utangnya pun tidak sedikit, yaitu sebesar 40.000 SG$ atau sekitar Rp 420.776.475 (12 Desember 2021: kurs IDR= 10,519).

Untuk bisa bertahan hidup, Merry Riana kala itu harus berhemat dan bekerja sampingan untuk bisa melunasi utangnya. Menyebarkan brosur, menjual bunga, pembersih jendela, hingga pelayan banquet hotel pernah dia jalani.

Dengan pasang surut, kegagalan demi kegagalan, dia tetap berusaha hingga akhirnya Merry Riana bisa melunasi utangnya ke pemerintah Singapura.

Merry Riana

Merry Riana. Sumber: Popbela

 

Apakah kisah tersebut relate dengan kondisi Sobat Finansialku saat ini?

Memiliki utang yang cukup besar dan sedang bingung memikirkan bagaimana cara melunasinya?

Walaupun saat ini sudah bekerja dan memiliki penghasilan, tapi kok terasa susah ya mengatur pendapatan untuk melunasi utang?

Tidak perlu khawatir, dalam artikel ini akan membahas bagaimana cara mengatur pendapatan kamu sehingga tujuan melunasi utang pun bisa segera terwujud.

 

Melunasi Utang Bukan Mustahil

Memiliki utang di saat ini bukan lagi sesuatu yang tabu, malah banyak orang yang menganggap utang sebagai motivasi kita dalam bekerja. Banyak candaan yang sering dilontarkan, seperti “Semangat bangun pagi demi bayar cicilan” atau “Hidup kurang menantang jika tidak punya utang”.

Jangan salah, utang memang hal yang umum dilakukan selama kondisi keuangan kita masih sehat.

Maksudnya gimana, punya utang kok bisa kondisi keuangannnya sehat?

Ada beberapa pengukuran yang biasa digunakan oleh Perencana Keuangan untuk melihat kesehatan keuangan seseorang dari utang yang dimiliki.  Salah satunya adalah dari komposisi antara jumlah utang dan aset yang dimiliki.

Kemampuan membayar cicilan pun menjadi indikator keuangan bisa dianggap sehat tidaknya keuanganmu.

Untuk lebih detailnya, kamu bisa juga menghubungi teman-teman Perencana Keuangan Finansialku untuk berkonsultasi terkait kesehatan keuangan kamu lewat aplikasi Finansialku. Kalau belum pasang, yuk download sekarang!

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Anyway bicara soal utang, banyak yang merasa pusing saat melihat kenyataan utang yang mereka miliki, tidak jarang berujung putus asa bahkan depresi.

Memang perjalanan melunasi utang seringkali tidak mudah dilakukan, tapi bukan berarti tidak mungkin bisa terwujud. Langkah yang perlu dilakukan juga terbilang sederhana, seperti berikut ini:

 

Buat Daftar Utang yang Dimiliki

Langkah pertama ini penting untuk dilakukan, karena kita harus mengetahui berapa target yang ingin kita capai.

Tulis semua utang yang kita miliki, kepada siapa kita berutang, jumlah utangnya, besar cicilan, bunganya, hingga keterangan lain yang bisa membantu kita seperti apakah bisa nego atau ketentuan lainnya terkait utang tersebut.

Jika utang yang dimiliki adalah utang kartu kredit, bisa juga kita buat semacam timeline cicilan yang harus kita bayar. Sampai kapan kita harus membayar cicilan serta besar cicilan tiap bulannya.

Kadang kala kita terlena dengan tawaran cicilan 0% yang ditawarkan oleh kartu kredit, hingga tidak terasa cicilannya pun menjadi bertumpuk karena setiap belanja langsung diubah menjadi cicilan.

Memang satu dua cicilan mungkin masih bisa terkover dengan pendapatan, tapi bagaimana jika semakin bertumpuk?

Untuk itu, perlu kita buat daftar utang untuk mengatur strategi selanjutnya.

Kalau kamu pengguna aktif kartu kredit, kamu perlu paham cara penggunaannya agar tidak terjebak dalam utang. Dengarkan audiobook berikut ini untuk memahami peran kartu kredit dalam hidup kita supaya terbebas dari beban utang.

banner -milenial membuat kartu kredit mudah

 

Buat Juga Daftar Pendapatan

Selesai membuat daftar utang, yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah membuat daftar pendapatan. Tulis semua pendapatan yang bisa kita terima, mulai dari gaji bulanan hingga yang tahunan seperti THR dan bonus.

Dari situ kita bisa melihat seberapa besar kemampuan kita dalam melunasi utang.

Kita juga bisa membuat dalam bentuk timeline per bulan untuk melihat kapan kita bisa melunasi utang yang dimiliki. Ini juga berlaku untuk melihat berapa sih sebenarnya yang harus kita hasilkan untuk bisa melunasi utang-utang tersebut.

Jangan hanya terpaku pada pendapatan bulanan dan cicilan per bulan. Kita juga bisa membayar lebih untuk cicilan dengan menggunakan THR atau bonus. Sehingga utang yang dimiliki bisa lebih cepat lunas dan cashflow pun bisa terjaga dengan baik.

 

Susun Skala Prioritas

Saat melakukan langkah nomor 1 di atas, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai mana utang yang sifatnya mendesak harus dibayar terlebih dahulu dan mana yang tidak.

Skala prioritas ini juga ditentukan oleh apakah utang tersebut memiliki agunan atau tidak, misalnya seperti KPR atau jenis pinjaman lainnya yang menggunakan rumah tinggal sebagai agunan.

Tentu ini menjadi prioritas yang harus kita pikirkan, terlebih jika rumah tersebut adalah rumah yang kita tempati saat ini. Tidak mau kan, kehilangan tempat tinggal karena disita gagal bayar utang?

[Baca Juga: Cara Hidup Bebas Utang Agar Lebih Bahagia]

 

Dalam menentukan prioritas, kita juga bisa melakukan negosiasi kepada pemberi pinjaman. Misalnya Sobat Finansialku memiliki utang kepada keluarga, maka bisa kamu coba negosiasi untuk meminta keringanan waktu pengembalian.

Tentu saja dengan menyampaikan kondisi keuangan saat ini agar pemberi pinjaman bisa mengerti.

Hal ini juga berlaku jika mendapat pinjaman dari bank atau lembaga keuangan.

Kita bisa mengajukan restrukturisasi kredit, seperti memperpanjang jangka waktu pinjaman atau meminta keringanan bunga, sehingga bisa membantu meringankan cicilan yang harus dibayarkan.

Sobat Finansialku, yuk dengarkan Fintalk Podcast berikut ini, untuk mengetahui cara menyikapi utang dan pinjaman dengan cara yang SMART!

 

Cari Penghasilan Tambahan

Bagaimana jika kondisinya, kita sudah melakukan ketiga langkah di atas namun masih terasa berat dalam membayar cicilan apalagi melakukan pelunasan utang?

Sobat Finansialku bisa mempertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan.

Menjadi content creator, penulis lepas, agen asuransi, berjualan kue dan masih banyak lagi pilihan pekerjaan yang bisa dilakukan untuk mencari penghasilan tambahan.

Hanya saja, perlu diingat jangan sampai pekerjaan sampingan ini mengganggu pekerjaan utama. Namun jika ternyata penghasilan yang bisa dihasilkan ternyata lebih besar dari yang utama, bisa dipertimbangkan untuk bisa dilakukan lebih serius.

Banyak juga lho yang ternyata merubah haluan, resign dari pekerjaan utama karena pendapatan dari pekerjaan sampingan lebih menggiurkan.

[Baca Juga: Bagaimana Cara Memaksimalkan Penghasilan Tambahan dari Rumah]

 

Berhemat!

Jalan ninja lain yang bisa dilakukan dalam mengatur pendapatan demi melunasi utang adalah dengan cara melakukan penghematan. Kencangkan ikat pinggang, dan fokus pada kebutuhan utama saja.

Berkorban sementara waktu tidak jajan di luar, tidak berkumpul dengan teman-teman, dan pengeluaran kegiatan lainnya yang sifatnya sekunder bisa dilakukan.

Mengetahui mana pengeluaran yang primer dan yang sekunder, bisa dilakukan dengan cara membuat anggaran bulanan atau budgeting.

Caranya sangat mudah, masukan mana saja pengeluaran yang sifatnya primer yaitu yang harus dikeluarkan untuk menunjang kehidupan kita. Bisa dibilang kalau tidak mengeluarkan dana tersebut, kita tidak bisa hidup.

[Baca Juga: VIDEO: 4 Tips Mengatur Keuangan Supaya Hemat dan Smart!!]

 

Contoh dari pengeluaran primer antara lain belanja bulanan, biaya listrik dan air, transportasi, kebutuhan anak, hingga sedekah.

Nah, kalau yang sekunder apa saja? Contohnya adalah hiburan, order makanan online, jajan kopi, langganan Netflix atau Spotify, liburan, dan masih banyak lagi.

Intinya di sini, Sobat Finansialku harus bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan. Sangat subjektif, karena bisa saja kebutuhan dan keinginan tiap orang berbeda-beda.

Selalu fokus pada tujuan awal yaitu pelunasan utang. Keinginan lainnya bisa kita wujudkan saat kondisi keuangan sudah sehat dan utang juga sudah bisa kita atasi.

Untuk mengetahui tips membuat anggaran atau budgeting, yuk coba tonton video berikut ini.

 

Gali Lubang Tutup Lubang Bukan Solusi

Sering kali yang terjadi saat orang mau melunasi utang adalah dengan cara mencari pinjaman baru. Oh, It’s a Big No No! Kenapa begitu? Bukannya menyelesaikan masalah, solusi tersebut kerap justru menciptakan masalah baru.

Sebaiknya jangan menambah pinjaman baru, ya. Kecuali jika dengan pinjaman tersebut bisa menjadi strategi dan sudah melalui pertimbangan serta perhitungan yang matang.

Jika sudah kepalang berutang, jangan ragu untuk menggunakan jasa professional untuk mengatur keuangan Sobat Finansialku. Kamu bisa menghubungi Perencana Keuangan Finansialku untuk mendiskusikan hal ini.

Dengan begitu, kita tidak merasa sendiri karena ada yang membantu membuat perencanaan serta perhitungan terkait pelunasan utang.

Bisa juga bicarakan kepada teman dan keluarga, supaya kita bisa mendapat masukan dan strategi lain dalam mencapai tujuan keuangan yaitu melunasi utang.

Tetap semangat dan jangan putus asa! Memiliki utang bukan akhir dari segalanya, selama kita mau berusaha pasti ada jalan keluarnya.

Bagi Sobat Finansialku yang saat ini bingung mengatur keuangannya untuk melunasi utang, bisa juga lho menggunakan fitur pencatatan keuangan di aplikasi Finansialku. Cek juga kondisi keuangan kamu di aplikasi Finansialku, untuk mengetahui apakah keuanganmu sudah sehat atau belum.

 

Gimana? Bukan hal yang mustahil kan untuk melunasi utang? Asalkan kita sungguh-sungguh untuk melunasinya, maka tidak ada yang tidak mungkin.

Kamu punya cerita soal melunasi utang? Yuk, share pengalaman kamu di kolom komentar. Jangan lupa bagikan juga artikel ini pada Sobat Finansialku lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Idhan.16 Januari 2020. Kisah Merry Riana Melunasi Utang Puluhan Ribu Dolar. Karirgogo.com – https://bit.ly/32Wpj0E
  • Yuliana Hema. 11 Juni 2021. Ini 5 Cara Melunasi Utang Lebih Cepat dan Hemat Uang. Finansial.bisnis.com – https://bit.ly/3FboOwF