Ada begitu banyak berita penggerak transaksi forex yang beredar, apakah semua data tersebut berpengaruh terhadap mata uang utama dunia? Bagaimana menafsirkan data-data tersebut?
Semakin cepat Anda memahami dengan baik data-data ekonomi secara spesifik, semakin cepat pula untuk mengambil keputusan transaksi yang tepat.
Mari simak artikel berikut agar Anda lebih memahaminya.
Rubrik Finansialku
Data Fundamental
Data fundamental ekonomi merupakan informasi terpenting karena pembuat kebijakan dan pelaku pasar menggunakannya sebagai parameter ekonomi, membuat kebijakan moneter, dan menentukan keputusan investasi.
Dari kaca mata trader, laporan data-data ekonomi merupakan katalis rutin yang mengendalikan dan menggerakkan pasar valuta asing.
Jika prediksi ekonomi suatu negara terlihat menjanjikan, ditunjukkan dengan penguatan data pertumbuhan ekonomi maka pasar akan menyambutnya dengan respons positif. Berlaku pula sebaliknya.
Namun, hal terpenting bukanlah data melainkan respons pelaku pasar terhadap release data tersebut. Bisa saja data ekonomi menunjukkan hal yang baik, namun pasar tidak merespons baik meskipun hal ini jarang terjadi.
Berikut ini data-data makroekonomi yang menggambarkan perkiraan ekonomi dalam jangka panjang yang menjadi dasar pengambilan keputusan Bank Sentral Amerika:
#1 Tingkat Inflasi
Laporan data inflasi digunakan untuk memantau perubahan keseluruhan atas tingkat harga barang-barang dan jasa. Data ini menjadi pertimbangan dalam kenaikan suku bunga.
Kenaikan inflasi akan diikuti dengan kenaikan suku bunga sementara tingkat inflasi yang stabil bahkan menurun akan mendorong penurunan suku bunga.
Ada berbagai pelaporan inflasi yang masing-masing terfokus pada perbedaan sumber tingkat inflasi.
[Baca Juga: Siapakah Pengendali Pergerakan Harga di Transaksi Forex?]
Indeks inflasi dilaporkan pada periode bulanan dalam jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang digunakan periode tahunan. Berikut ini beberapa data inflasi yang menjadi sorotan:
#1 Consumer Price Index (CPI)
Indeks inflasi yang mengukur biaya yang dibayarkan untuk memperoleh sekeranjang barang-barang dan jasa pada tingkat retail. Angka ini menunjukkan tahap akhir inflasi.
#2 Producer Price Index (PPI)
Indeks yang mengukur perubahan harga pada tingkat pedagang grosir barang-barang dan jasa. Angka ini menunjukkan kondisi inflasi secara keseluruhan.
#3 Institute for Supply Management (ISM)
Indeks menunjukkan beberapa indikasi regional dan nasional terhadap kondisi bisnis saat ini dan proyeksi yang akan datang berdasarkan survei yang dilakukan pada manajer pembelian.
Data ini berbanding lurus dengan PPI. ISM terbagi menjadi 2 jenis yaitu ISM Manufacturing dan ISM non manufacturing, keduanya membuat laporan bulanan. ISM manufacturing melaporkan data manufaktur secara keseluruhan. Sedangkan ISM non manufacturing melaporkan data dari sektor jasa.
#2 Data Tenaga Kerja
Data jumlah pengangguran dan Non Farm Payroll (NFP) sangat berpengaruh terhadap USD.
NFP menunjukkan perubahan jumlah tenaga kerja selama bulan lalu tanpa memperhitungkan industri perkebunan. Dengan alasan inilah kedua data ini digunakan sebagai parameter kesehatan ekonomi suatu negara karena berkorelasi dengan tingkat konsumsi masyarakat.
Jika penghasilan bertambah, tentunya konsumsi juga meningkat sesuai dengan hukum ekonomi.
#3 Produk Domestik Bruto (PDB)
Total nilai produksi barang dan jasa di suatu negara selama periode waktu tertentu, biasanya dievaluasi per kuartal.
Perubahan PDB dari waktu ke waktu dievaluasi berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi dan digunakan untuk membandingkan pertumbuhan ekonomi relatif.
Jika PDB lebih baik daripada perkiraan maka akan mendorong kenaikan suku bunga, berlaku pula sebaliknya.
#4 Neraca Perdagangan dan Neraca Transaksi Berjalan
Data ini berpengaruh dalam jangka panjang. Neraca perdagangan mengukur perbedaan ekspor impor di dalam negeri dan dilaporkan secara bulanan.
Jika impor nasional lebih besar daripada ekspor, kondisi ini disebut deficit. Jika ekspor lebih besar daripada impor maka terjadilah surplus.
Neraca berjalan merupakan bagian dari neraca perdagang, sama-sama terdapat kondisi surplus dan defisit.
[Baca Juga: Pengenalan Trading Forex Dan Implementasinya Di Indonesia]
Namun pada neraca transaksi berjalan tidak hanya menghitung transaksi barang dan jasa, melainkan juga menyertakan pendapatan dari faktor produksi seperti aset dan tenaga kerja serta transfer uang.
Jika negara dikatakan defisit transaksi berjalan, artinya negara tersebut menjadi peminjam netto dari negara-negara lain di dunia sehingga membutuhkan aliran dana untuk membiayai defisit.
Sedangkan negara yang surplus akan menjadi pemberi pinjaman bagi negara utang.
Negara yang secara terus menerus defisit pada kedua neraca ini akan menyebabkan pelemahan nilai tukar mata uangnya. Berlaku pula kondisi sebaliknya.
#5 Utang Pemerintah dan Defisit Anggaran
Konsekuensi yang ditimbulkan dari krisis keuangan pada tahun 2008-2009 menyebabkan utang yang tinggi dan defisit pada berbagai negara khususnya Amerika Serikat, Eropa, Inggris, dan Jepang.
Kekhawatiran terhadap restrukturisasi utang dan kegagalan pembayaran selalu mengganggu keyakinan pelaku ekonomi terhadap mata uang negara-negara tersebut.
Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis
Situasi utang suatu negara tidak dapat digambarkan hanya dengan 1 data meskipun pemerintah AS menerbitkan laporan keuangan bulanan.
Data-data ini dapat digunakan untuk memonitor kondisi utang dan defisit keuangan di suatu negara:
- Proyeksi anggaran dan defisit: diterbitkan oleh pemerintah suatu negara dengan IMF.
- Risiko gagal bayar utang: formulir penjamin yang membayar investor saat kondisi gagal bayar utang. Biasanya semakin besar nilainya, semakin besar risiko gagal bayar.
- Lelang surat utang negara: ketika pemerintah mencari pinjaman uang di pasar modal, permintaan yang rendah dan harga yang terlalu tinggi dapat menjadi pemicu gagal bayar utang.
- Lembaga pengkaji utang: lembaga-lembaga pengkaji utang yang terkenal adalah Moody’s S&P and Fitch, secara periodik mengumumkan kajian terhadap utang suatu negara bahkan dapat memberikan label.
Mengapa Bank Sentral Amerika?
Data-data ekonomi negara Amerika Serikat selalu menjadi sorotan pelaku ekonomi dunia. Dapat dikatakan, apapun yang terjadi pada kondisi ekonominya akan turut berefek ke seluruh negara.
Tidak heran, karena Amerika merupakan negara ekonomi terbesar nomor 1 di dunia dan mata uangnya dipasangkan dengan 80% mata uang utama dunia.
[Baca Juga: Investasi Forex Untuk Mahasiswa Yang Mendatangkan Keuntungan]
Bank Sentral Amerika atau dikenal dengan sebutan “The Fed” adalah lembaga pemerintah yang independen dan bertanggung jawab pada kestabilan ekonomi negaranya.
Sehingga The Fed selalu berperan dalam menentukan arah perekonomian melalui berbagai kebijakan yang dibuatnya dengan mempertimbangkan data-data ekonomi yang dijelaskan di atas.
Bagaimana dengan Berita Penggerak Transaksi Forex? Inilah Penggunaan Data Ekonomi
Tenang, Anda tidak perlu mencari satu per satu jadwal tanggal diumumkannya berita-berita tersebut. Cukup monitor tanggal forex di website forexfactory.com.
Pada website ini terdapat pula angka parameter beserta arti angka tersebut. Selain itu Anda juga dapat melihat peristiwa atau berita-berita apa saja yang memiliki pengaruh besar pada fluktuasi mata uang yang dipilih.
Ada berita yang baik untuk sekedar diketahui dan aman jika bertransaksi pada peristiwa tersebut. Ada pula yang memiliki pengaruh drastic pada pasar.
Apakah Anda memiliki pertanyaan seputar berita penting penggerak forex lainnya? Tuliskan pertanyaan dan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah.
Jadilah pribadi yang lebih bermanfaat, bagikan artikel ini pada orang-orang di sekitar Anda.
Sumber Referensi:
- Brian Dolan. 2011. Currency Trading for Dummies, 2nd Hoboken: Wiley.
- Nenad. 4 Oktober 2017. The Importance of News Trading. Admiralsmarket.com – https://goo.gl/FD58qK
Sumber Gambar:
- Forex – https://goo.gl/RSWpFF
- Inflasi – https://goo.gl/Nszj6m
- Neraca Perdagangan – https://goo.gl/skxkjN
- Ekonomi Dunia – https://goo.gl/9wDda5
Leave A Comment