Media sosial kembali dihebohkan dengan kasus penipuan yang menyeret selebgram Muhammad Akbar Pera Baharudin atau Ajudan Pribadi, yang saat ini sudah diamankan kepolisian.
Lantas, bagaimana Ajudan Pribadi melancarkan aksinya untuk mengelabui korban? Simak fakta dan pembahasannya dalam artikel Finansialku berikut!
Ajudan Pribadi Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penipuan
Selebgram Ajudan Pribadi yang bernama lengkap Muhammad Akbar Pera Baharudin, resmi jadi tersangka atas kasus penipuan dan penggelapan jual beli mobil mewah, senilai Rp1,3 miliar.
Selebgram yang memiliki 1 juta pengikut ini telah diamankan pihak kepolisian di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kasusnya bermula ketika Ajudan Pribadi hendak menjual dua unit mobil kepada korban berinisial AL, yang merupakan seorang pengusaha.
Saat itu, ia menawarkan mobil Toyota Land Cruiser tahun 2019 seharga Rp400 juta dan Mercedes Benz tahun 2021 seharga Rp950 juta.
Setelah korban menyetujui dan menyepakati tawaran penjualan mobil tersebut, AL melakukan transaksi melalui transfer rekening. Korban pertama kali melakukan transfer kepada Ajudan Pribadi pada 2 Desember 2021 sejumlah Rp400 juta.
Setelah itu, korban kembali mengirim uang sebesar Rp750 juta pada 6 Desember 2021 untuk pembayaran mobil Mercedes Benz. Sisanya yakni Rp200 juta kemudian ditransfer oleh korban pada 14 Desember 2021.
Setelah seluruh uang pembelian terkirim, dua unit mobil yang seharusnya korban terima, sayangnya tak kunjung diserahkan oleh Ajudan Pribadi.
Tanggapan Bos Terkait Kasus yang Menjerat Ajudan Pribadi
Menyikapi kasus ini, Andi Rukman Karumpa, mantan bos Ajudan Pribadi mengatakan bahwa dirinya cukup prihatin atas kasus yang menimpa bekas anak buahnya ini.
Namun ia berharap agar Akbar bisa bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Saya turut prihatin dengan kondisi ini. Saya berharap Akbar bisa ikuti proses hukum, dia juga harus tanggung jawab, ini untuk jadi pembelajaran hidupnya. Agar dia jadi orang yang lebih baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa Akbar sudah tidak lagi bekerja dengannya sejak beberapa tahun lalu.
“Awal mulanya Akbar ini saya yang bawa ke Jakarta, dia ikut dengan saya, bekerja dengan saya. Saya ini sudah dianggap sebagai orang tua angkatnya, dia sudah saya anggap juga sebagai anak angkat saya. Ketika dia menjadi selebgram dan mulai upload barang mewah saya mulai risih,” lanjutnya.
Kendati demikian, Andi pun kerap mengingatkan Akbar untuk berhenti menggeluti bisnis ilegal, setelah tak lagi bekerja dengannya. Termasuk, bisnis mobil fiktif yang kini membuatnya tersangkut kasus penipuan.
[Baca Juga: Apa itu Flexing dan Ciri Investasi Berkedok Flexing]
Beberapa Fakta Terkait Ajudan Pribadi
Jika kita melihat sosok Ajudan Pribadi di media sosial, mungkin banyak yang tidak menyangka atas tindakannya kali ini.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai Ajudan Pribadi yang sebaiknya Anda ketahui:
#1 Tergiur Flexing
Akbar sering membuat konten pamer harta kekayaan bahkan barang mewah, konten nyeleneh ini berujung kurang baik.
Hingga mantan bosnya, Andi, merasa risih dengan gaya hidup dan kebiasaan Ajudan Pribadi.
#2 Cara Ajudan Pribadi Dapat Barang dan Fasilitas Mewah
Ketika ia flexing dan pamer harta, Akbar mengaku bahwa barang mewah tersebut adalah fasilitas milik bosnya.
Bahkan tidak sedikit dari barang dan tambahan uang yang Akbar peroleh, juga pemberian dari teman-teman Andi sesama pengusaha.
#3 Telah Dipecat Jadi Ajudan, Ternyata Ini Alasannya
Sebagai informasi tambahan, Ajudan Pribadi kerja untuk Andi Rukman Karumpa dari tahun 2014 hingga 2018.
Setelah Akbar menjadi selebgram, Andi menarik diri karena ketidaknyamanan. Selain itu Andi juga ingin Akbar lebih mandiri.
Kekayaan dari Seorang Ajudan Pribadi
Pada 15 Maret 2023, dalam video YouTube milik Atta Halilintar, ia memperlihatkan beberapa kendaraan yang dimilikinya, yaitu motor gede hingga mobil mewah.
Akbar memiliki dua motor sejenis Vespa dan satu motor besar atau moge. Selain itu, Ajudan Pribadi juga memiliki mobil mewah merek Range Rover dan Porsche.
Selain kendaraan, ia juga memiliki sebuah apartemen mewah yang ditaksir seharga Rp20 miliar dan mengoleksi mainan seharga Rp10 juta.
[Baca Juga: PERNAH PAMER? Simak Hukum Flexing dalam Islam Berikut!]
Bahaya Perilaku Konsumerisme
Kebiasaan dan gaya hidup yang selebgram Akbar tunjukkan ini termasuk dalam konsumerisme, yakni menghabiskan, memboroskan atau menghambur-hamburkan harta kekayaan.
Tentu saja, perilaku ini akan berdampak buruk jika kita biarkan begitu saja. Berikut adalah beberapa bahaya dari konsumerisme:
#1 Menciptakan Gaya Hidup Boros
Alih-alih jika punya harta berlimpah untuk investasi yang menguntungkan, konsumerisme justru menyebabkan seseorang lebih boros karena memikirkan gaya hidupnya saja.
Sehingga tidak berpikir jangka panjang untuk kehidupannya.
#2 Tidak Bisa Mengendalikan Pengeluaran dan Pemasukan
Bahaya lainnya dari perlikau ini yaitu tidak bisa mengendalikan pengeluaran dan pemasukan.
Itu sebabnya, seseorang yang konsumerisme tidak mempertimbangkan saat akan membeli barang, dan terkesan tidak berpikir panjang terkait kondisi finansialnya.
#3 Bisa Memicu Tekanan Sosial
Seseorang yang punya perilaku ini, akan merasa tertekan jika melihat orang lain lebih sukses atau membeli barang baru. Sehingga ia akan mengikuti hal serupa walaupun tidak memiliki uang yang mencukupi.
#4 Mengubah Perilaku dan Merasa Tidak Puas
Imbas dari konsumerisme juga bisa mengubah perilaku seseorang yang asalnya “biasa saja”, menjadi seorang penipu.
Demi tuntutan gaya hidup, seseorang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan harta, misalnya dengan melakukan penipuan seperti yang Ajudan Pribadi lakukan.
Kontrol Keuangan Demi Masa Depan
Kasus yang menyeret nama selebgram Ajudan Pribadi mungkin hanya satu dari sekian kasus penipuan yang terjadi di Indonesia.
Terlepas dari sifatnya yang lucu dan jenaka, ada perilaku menyimpang yang sebaiknya tidak kita tiru, yakni merasa tidak puas dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan.
Salah satunya karena tidak memiliki kontrol terhadap kondisi keuangannya sendiri. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu membuat perencanaan keuangan yang matang.
Agar segala sesuatu yang akan kita lakukan, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan. Termasuk berusaha mewujudkan berbagai tujuan keuangan dengan cara yang tepat.
Sebagai referensi untuk Sobat Finansialku dalam merencanakan keuangan, yuk, baca kumpulan ebook yang bisa diunduh gratis di Perpustakaan Ebook Finansialku.
Anda juga bisa diskusi lebih lanjut bersama Perencana Keuangan Finansialku untuk mendapatkan advice seputar keuangan dan investasi. Klik banner di bawah ini untuk buat janji, ya.
Apa pendapat Anda mengenai kasus yang menyeret nama Ajudan Pribadi? Tulis di kolom komentar dan bagikan juga artikelnya supaya kita bisa menghindari perilaku konsumersime. Terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- Desi Puspasari. 16 Maret 2023. 6 Fakta Lain Ajudan Pribadi Sebelum dan Sesudah Jadi Selebgram. Detik.com – http://bit.ly/3llFOMS
- Fadhly Fauzi Rachman. 15 Maret 2023. Ajudan Pribadi Ditangkap Polisi Terkait Penipuan, Mantan Bos Buka Suara! Detik.com – https://bit.ly/3YYE1uK
- Fikri Halim, Anisa Aulia. 15 Maret 2023. Intip Harta Kekayaan Ajudan Pribadi yang Ditangkap Terkait Penipuan Rp 1,3 Miliar. Viva.co.id – http://bit.ly/3mSSU4p
- Admin. 15 Maret 2023. Duduk Perkara Kasus Penipuan Rp1,3 Miliar Selebgram Ajudan Pribadi. CNN Indonesia – https://bit.ly/3YSC8Qs
- Dwi Latifatul Fajri. 4 Maret 2022. Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampak Negatif Konsumerisme. Katadata.co.id – http://bit.ly/3n49GgY
Leave A Comment