Apple Inc. memperkirakan pendapatan perusahaan turun pada kuartal pertama 2023. Lantas, apa penyebab anjloknya pendapatan perusahaan tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini!
Pendapatan Apple Diproyeksi Anjlok Kuartal I 2023
Apple Inc. (AAPLO) memproyeksikan pendapatan perusahaan turun pada kuartal pertama 2023. Selama kuartal liburan, pendapatan perusahaan diketahui anjlok sebesar 5% dari YoY (year on year).
Dalam laporan keuangan Q1 2023 terbarunya, Apple mencatat pendapatan sebesar US$117,2 miliar (sekitar Rp1.749 triliun), dan laba per saham US$1,88.
Angka tersebut adalah penurunan terbesar sejak 2019 dan lebih buruk dari yang diperkirakan.
Melansir dari BBC, Apple mengatakan penurunan penjualan ini terjadi di seluruh dunia dan melanda sebagian besar produknya.
Dilaporkan Nikkei Asia, pendapatan Apple di China turun 7,3% menjadi US$23,9 miliar.
Sementara di Jepang, perusahaan raksasa teknologi ini juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 5% menjadi US$6,8 miliar.
Secara keseluruhan di Asia Pasifik, pendapatan Apple anjlok sebesar 2,8% menjadi US$9,5 miliar.
Saham Apple Turut Anjlok
Pada awal Januari lalu, harga saham Apple Inc. (AAPLO) juga mengalami penurunan lebih dari 3%.
Saham Apple turun 3,7% ke level US$125,07 setelah Analis Exane BNP Paribas Jerome Ramel menurunkan peringkat perusahaan dari ‘unggul’ menjadi ‘netral’.
Penurunan harga saham Apple juga berdampak pada nilai kapitalisasi pasar perusahaan yang turun menjadi di bawah US$2 triliun.
Nilai perusahaan pun kini tercatat menurun menjadi US$1,99 triliun pada penutupan pasar pada Selasa (3/1/2023). Padahal, selama Januari 2022 nilai perusahaan sebesar US$ 3 triliun.
[Baca Juga: Berencana IPO! Raffi-Nagita Buka 4 Bisnis F&B, Makin Untung]
Penyebab Anjloknya Pendapatan Apple
Terkait penurunan total pendapatan, CEO Apple, Tim Cook menilai, angka penjualan yang merosot tersebut disebabkan oleh tiga hal.
Pertama, kurangnya pasokan akibat kondisi Covid di China. Seperti diketahui, mayoritas iPhone yang tersebar di dunia memang dirakit di China.
Tepatnya di pabrik Foxconn yang dioperasikan oleh mitra Apple di Zhengzhou, China.
Kebijakan lockdown di Zhengzhou, China, memperlambat produksi iPhone 14 dan Pro Max. Kedua seri iPhone ini merupakan model terbaru dengan harga premium yang membantu mendorong margin Apple lebih tinggi.
Terlebih, pabrik Foxconn di Shenzen, China juga sempat berhenti beroperasi saat adanya kebijakan lockdown pada tahun lalu.
Imbasnya, penjualan iPhone di Negeri Tirai Bambu itu turun US$65,8 miliar atau 8% dari tahun sebelumnya.
Kedua, melemahnya kurs terhadap dolar Amerika Serikat juga merugikan Apple. Akibatnya, keuntungan penjualan dari luar Amerika merosot tajam dari level tertinggi tahun lalu.
Apple telah memperingatkan investor bahwa masalah valuta asing ini akan menghambat penjualan sebesar 10%.
Ketiga, perang Ukraina dan pandemi Covid-19 juga turut melemahkan ekonomi global.
Kondisi ini menyebabkan konsumen yang tertekan oleh peningkatan biaya hidup harus mengurangi pembelian mereka.
Menurut firma analisis pasar, Canalys, secara global jumlah smartphone yang didistribusikan turun 12%.
Dengan adanya situasi ekonomi yang sedang tidak baik, Cook memprediksi penjualan Apple yang tidak pasti ini akan merugikan kategori game dan iklan digital.
Apple akan Lakukan PHK Lagi
Meski penjualan sedang merosot, Apple masih belum mengumumkan akan memangkas jumlah karyawan mereka, seperti yang dilakukan banyak perusahaan raksasa lainnya.
Namun, beberapa analis menilai hal tersebut bisa saja terjadi atau ada pemotongan biaya yang lebih sederhana.
“Apple kemungkinan akan memotong beberapa biaya, tetapi kami tidak mengharapkan PHK massal minggu ini,” kata analis Wedbush Securities Dan Ives, melansir dari CNN, Jumat (3/2/2023).
Analis senior dari DA Davison, Tom Forte, juga setuju akan adanya pengurangan staf. Tetapi, jumlahnya mungkin tidak akan sedrastis PHK di perusahaan raksasa teknologi lainnya. PHK dilakukan pada tingkat ritel.
[Baca Juga: Pelanggan Warung Makan Mi Kelebihan Bayar Rp5 Juta, Begini Tips Aman Bertransaksi!]
Harga iPhone 14 TURUN! Segini di Indonesia
Secara keseluruhan, total pendapatan (revenue) Apple turun sebesar 5% dari YoY menjadi US$117,2 miliar.
Sedangkan khusus untuk penjualan iPhone, pendapatannya turun 8% dari YoY. Diketahui seri iPhone 14 menjadi biang keroknya, sebab produksi smartphone tersebut sempat terhambat oleh pandemi Covid-19 di China.
Menanggapi hal ini, Apple pun tak tinggal diam. Apple sepertinya akan menggenjot penjualan dengan strategi diskon.
Pasalnya, seri iPhone 14 yang baru rilis sekitar 4 bulan lalu sontak banting harga di beberapa negara termasuk India dan Indonesia.
Mengutip dari situs iBox, harga beberapa varian iPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro, hingga iPhone 14 Pro Max turun sampai Rp1 juta. Berikut penjelasan selengkapnya:
- iPhone 14
- 128GB = Rp14.799.000 (sebelumnya Rp15.999.000)
- 256GB = Rp17.999.000 (sebelumnya Rp18.999.000)
- 512GB = Rp21.999.000 (sebelumnya Rp22.999.000)
- iPhone 14 Plus
- 128GB = Rp16.999.000 (sebelumnya Rp17.999.000)
- 256GB = Rp19.999.000 (sebelumnya Rp20.999.000)
- 512GB = Rp23.999.000 (sebelumnya Rp24.999.000)
- iPhone 14 Pro
- 128GB = Rp19.799.000 (sebelumnya Rp19.999.000)
- 256GB = Rp22.999.000 (harga tetap)
- 512GB = Rp26.999.000 (harga tetap)
- 1TB = Rp30.999.000 (harga tetap)
- iPhone 14 Pro Max
- 128GB = Rp21.799.000 (sebelumnya Rp21.999.000)
- 256GB = Rp24.999.000 (harga tetap)
- 512GB = Rp28.999.000 (harga tetap)
- 1TB = Rp32.999.000 (harga tetap)
Saham Anjlok, Waktunya Beli iPhone?
Nah, itu dia penjelasan terkait anjloknya pendapatan Apple, penyebab, hingga daftar harga varian iPhone 14 yang ikut mengalami penurunan.
Dengan pemberitaan tersebut, menjadi salah satu keuntungan bagi konsumen karena harga produk yang turun. Lantas, apakah Anda berminat untuk membeli iPhone 14 tersebut?
Jangan lupa hitung dulu dana pembeliannya menggunakan Kalkulator Keuangan dari Finansialku.
Dengan begitu, kamu akan mengetahui apakah tujuan keuanganmu sudah bisa terwujud sesuai dengan kondisi keuangan kamu saat ini.
Sebagai pelengkap, Anda bisa membaca ebook gratis berikut ini!
Sobat Finansialku punya strategi menabung untuk membeli barang? Bagikan pendapatmu pada kolom komentar di bawah ini, ya!
Bagikan artikel ini supaya orang lain juga bisa menghitung dana beli barang agar tidak mengganggu anggaran lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- CNN Indonesia. 04 Februari 2023. Penjualan Jeblok Lagi, Apple Diperkirakan PHK Karyawan Lagi. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3DNyOhD
- Intan Rakhmayanti Dewi. 03 Februari 2023. Waduh! Bisnis Apple Anjlok Gegara iPhone 14 Pro. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3lgIOty
- Tim Redaksi. 06 Februari 2023. Ga Laku, iPhone 14 Banting Harga Jadi Segini di Indonesia! Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3I04P8G
- Nia Deviyana. 03 Februari 2023. Pendapatan Apple Turun Gara-Gara iPhone 14 Pro, Saham Turun 3,7 Persen. Idxchannel.com – https://bit.ly/3lfXHwb
Leave A Comment