Fixed cost atau biaya tetap adalah istilah yang sudah tidak asing bagi Anda yang lingkup pekerjaannya berhubungan dengan uang perusahaan atau usaha tertentu.Â
Ada banyak sekali jenis fixed cost serta cara perhitungannnya. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa baca artikel Finansialku berikut ini!
Summary:
- Biaya tetap terbagi menjadi committed fixed cost dan discretionary fixed cost.
- Contoh fixed cost adalah biaya sewa properti, biaya PBB, biaya air dan listrik, serta biaya asuransi.
Apa Itu Biaya Tetap?Â
Biaya tetap atau fixed cost sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, terutama terkait pengeluaran perusahaan.Â
Sebelum mengetahui lebih dalam, tentunya Anda perlu memahami pengertian dari biaya tetap itu sendiri.Â
Ada banyak sekali definisi tentang fixed cost. Namun, berikut ini beberapa penjelasan yang bisa membantu Anda dalam memahami fixed cost itu seperti apa.Â
Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya (2009):
Fixed cost adalah biaya yang jumlahnya tetap dalam volume kegiatan tertentu.
Sementara menurut William K. Carter dalam buku Akuntansi Manajemen (2009):
Fixed cost adalah biaya yang secara total tidak berubah ketika aktivitas bisnis meningkat dan menurun.
Dari dua pengertian di atas, dapat Anda tarik simpulan bahwa fixed cost sendiri merupakan biaya yang tidak akan berubah.
Dengan kata lain, nominal yang harus dikeluarkan untuk produksi akan selalu tetap. Hal ini berbeda dengan biaya variable yang bisa berubah-ubah.Â
Jenis-jenis Biaya TetapÂ
Setelah mengetahui definisi seputar biaya tetap, berikut adalah dua jenis fixed cost yang perlu Anda ketahui, antara lain:
#1 Committed Fixed CostÂ
Committed fixed cost atau biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga eksistensi perusahaan.
Biaya tetap ini biasanya penentuannya berkaitan dengan investasi fasilitas dan struktur organisasi perusahaan. Seperti gaji karyawan, biaya asuransi, biaya pajak bangunan, dan lainnya.
Jenis fixed cost ini juga sifatnya jangka panjang sehingga tidak bisa serta merta untuk mengubahnya begitu saja. Maka dari itu, untuk menentukan jenis fixed cost ini memerlukan perhitungan yang benar dan saksama.Â
#2 Discretionary Fixed Cost
Jenis yang kedua ada discretionary fixed cost atau biaya tetap kebijakan. Jenis fixed cost ini merupakan biaya yang dikeluarkan sebuah perusahaan atas kebijakan manajemen perusahaan.Â
Berbeda dengan jenis biaya tetap yang pertama, fixed cost kebijakan ini sifatnya jangka pendek dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Contoh jenis fixed cost ini di antaranya biaya pemasangan iklan, riset, pelatihan karyawan, hubungan masyarakat, dan sebagainya.
Contoh Biaya TetapÂ
Setelah mengenal jenis-jenis biaya tetap, inilah beberapa contoh yang termasuk dalam fixed cost, di antaranya:
#1 Biaya Sewa Properti
Contoh biaya tetap pertama adalah biaya untuk menyewa properti. Biaya ini tentunya akan rutin pebisnis keluarkan sesuai dengan kesepakatan.Â
Contoh dari biaya sewa properti sendiri seperti biaya sewa tanah, sewa gedung, dan beberapa properti lainnya yang perusahaan butuhkan.
Biaya-biaya tersebut tentu harus perusahaan bayarkan meskipun pendapatan perusahaan sedang menurun.Â
#2 Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Â
Contoh biaya kedua yang termasuk dalam kategori biaya tetap adalah biaya pajak bumi dan bangunan. Perusahaan harus rutin membayar pajak atas tanah dan gedung yang mereka tempati.Â
Biasanya pengeluaran pajak bumi dan bangunan ini akan selalu tetap. Dengan catatan, tidak adanya perubahan luas properti yang perusahaan tempati.Â
#3 Biaya AsuransiÂ
Contoh biaya yang ketiga adalah biaya asuransi. Program asuransi yang perusahaan ikuti tentunya akan terikat dengan premi.Â
Maka dari itu, biasanya perusahaan akan membayar biaya asuransi mereka dengan nominal yang telah perusahaan sepakati sebelumnya.Â
[Baca Juga:Â Apa Saja Komponen-Komponen Dalam Laporan Keuangan?]
#4 Biaya Air dan ListrikÂ
Contoh fixed cost selanjutnya adalah biaya air dan listrik. Meskipun, biaya air dan listrik juga bisa masuk ke dalam biaya variabel, tetapi hal ini tergantung pada kebutuhan dari setiap perusahaan.Â
Biasanya, semakin tinggi produksi dalam perusahaan maka kemungkinan besar kebutuhan air dan listrik juga ikut meningkat.
Walaupun begitu, biaya air dan listrik sebush perusahaan tentunya tidak akan pernah nol rupiah, karena air dan listrik merupakan kebutuhan dasar sebush perusahaan untuk terus bergerak.Â
Biaya air dan listrik ini harus perusahaan bayarkan setiap bulannya. Maka dari itu, biaya air dan biaya listrik ini termasuk dalam fixed cost perusahaan.Â
#5 Biaya PenyusutanÂ
Contoh fixed cost terakhir yang bisa Anda catat adalah biaya penyusutan.
Meskipun, biaya penyusutan sendiri bisa juga masuk ke dalam kategiri biaya variabel sehingga banyak yang menyebutnya sebagai mixed cost.Â
Umumnya, biaya penyusutan ini akan perusahaan hitung setiap tahunnya sehingga masuk ke dalam kategori jenis fixed cost.
Meskipun begitu, ada dua hal yang membuat nominal biaya penyusutan bisa berbeda, yaitu jumlah produksi setiap tahunnya serta perhitungan depresianya.Â
Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Sebelumnya Finansialku sempat menyinggung soal biaya variabel. Lalu, apa perbedaan antara keduanya?
#1 Segi WaktunyaÂ
Perbedaan pertama, Anda bisa lihat dari segi waktunya. Kapan fixed cost harus perusahaan bayarkan dan kapan waktunya biaya variabel dikeluarkan.Â
Untuk fixed cost sendiri biasanya perusahaan bayarkan dalam rentan waktu yang cukup panjang, seperti sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali.
Sementara untuk biaya variabel sendiri akan perusahaan bayarkan dalam rentang waktu lebih pendek, biasanya dibayarkan selama seminggu sekali bahkan tiap hari.
#2 Segi Nominal PembayarannyaÂ
Perbedaan yang kedua yang bisa Anda notice adalah dari segi nominal yang perusahaan keluarkan. Biasanya nominal fixed cost akan lebih besar daripada nominal biaya variabel.Â
Pasalnya, biaya variabel akan mengikuti kondisi keuangan perusahaan. Jika pendapatan perusahaan sedikit, maka pengeluaran untuk biaya variable biasanya menjadi kecil.Â
Kondisi ini berbeda dengan fixed cost, yang mana biaya tetap harus perusahaan keluarkan, meskipun kondisi finansial perusahaan sedang tidak baik-baik saja.
#3 Segi Hubungan dengan ProduksiÂ
Perbedaan yang ketiga yang bisa Anda lihat adalah dari segi keterkaitan kedua jenis biaya tadi dengan produksi. Untuk fixed cost sendiri pada dasarnya tidak berkaitan langsung dengan proses produksi barang.
Jika produksi perusahaan berkurang pun, nominal fixed cost yang harus perusahaan keluarkan pun akan tetap sama.Â
Hal ini berbanding terbalik dengan biaya variabel, yang mana biaya variabel sangat berkeitan dengan proses produksi suatu perusahaan.Â
#4 Segi Pencatatan AkuntansiÂ
Perbedaan selanjutnya adalah dari segi pencatatan akuntansi. Tentunya hal ini berkaitan dengan pelaporan laporan keuangan sebuah perusahaan.
Biasanya pelaporan biaya variabel akan perusahaan keluarkan setiap hari, seminggu, atau sebulan sekali sesuai alur keluar masuk produk.
Sementara untuk intensitas pelaporan fixed cost terhitung sangat jarang sehingga bisa perusahaan keluarkan sebulan, setahun, atau beberapa tahun sekali.Â
#5 Segi Penentuan HargaÂ
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel terakhir adalah bisa dari segi penentuan harga.Â
Meskipun secara nominal lebih besar, fixed cost sendiri merupakan salah satu komponen biaya yang jarang digunakan sebagai dasar penentuan harga produk suatu perusahaan.Â
Pada umumnya, jumlah total fixed cost merupakan benchmark dasar bagi biaya perusahaan ketika bisnisnya baru mulai. Hal ini berbeda dengan biaya variable yang merupakan salah satu faktor penentu harga barang suatu perusahaan.Â
[Baca Juga:Â 12+ Ide Bisnis Rumahan untuk Ibu Rumah Tangga, Mudah & Cuan!]
Bagaimana Cara Menghitung Biaya Tetap?Â
Untuk menghitung biaya tetap sendiri, Anda bisa menggunakan sebuah rumus untuk memudahkannya.
Berikut ini rumus beserta contoh perhitungan fixed cost yang bisa diterapkan:
#1 Rumus Perhitungan Biaya TetapÂ
Untuk perhitungan biaya tetap sendiri, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
TFC = TC – TVC
Keterangan:Â
TFC= Total Fixed Cost (total biaya tetap)Â
TC= Total Cost (biaya total)Â
TVC= Total Variable Cost (total biaya variabel)
Bagaimana? Mudah, bukan? Sekarang Anda sudah tahu bukan cara perhitungan fixed cost!
#2 Contoh Soal Perhitungan Biaya TetapÂ
Untuk lebih paham dengan perhitungan fixed cost, Finansialku berikan tiga contoh soal beserta pembahasannya. Yuk, simak dan catat!Â
Contoh #1
Per Desember 2021, PT. Setia Jaya menghabiskan biaya produksi sebesar Rp500.000.000, dengan kuantitas produksi sebesar 25.000 unit barang dan biaya variabel Rp15.000 per produk, maka perhitungan fixed cost adalah:
Fixed cost Desember 2021 PT. Setia Jaya
= Rp500.000.000 – (25.000 X Rp15.000)
= Rp500.000.000 – Rp375.000.000
= Rp125.000.000
Oleh karena itu, fixed cost PT. Setia Jaya pada bulan Desember 2021 sebesar Rp125.000.000.
Contoh #2
PT Abadi menghabiskan biaya produksi sebesar Rp500.000.000, per Juni 2020. Kuantitas produksinya (TVC) sebesar 25.000 barang dan biaya variabelnya Rp15.000 per produk (quantity). Berapa perhitungan fixed cost-nya?Â
FC = TC – (TVC x Quantity)Â
FC = Rp500.000.000 – (25.000 X Rp15.000)Â
FC = Rp500.000.000 – Rp375.000.000Â
FC = Rp125.000.000
Jadi, fixed cost PT. Abadi di bulan Juni 2020 sebesar Rp125.000.000.
Contoh #3
PT Diworld mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp900.000.000, di bulan April 2019. Diketahui kuantitas produksinya (TVC) sebanyak 50.000 produk dan biaya variabel Rp15.ooo per produk (quantity). Berapa fixed cost-nya?
FC = TC – (TVC x Quanitity)Â
FC = 900.000.000 – (50.000 x 15.000)Â
FC = 900.000.000 – 750.000.000Â
FC = 150.000.000
Jadi, Â fixed cost PT. Diworld pada bulan April 2019 sebesar Rp150.000.000.
Tentukan Biaya Tetap dengan Perhitungan Tepat!
Untuk menentukan biaya tetap, tentunya Anda tidak bisa sembarangan. Perlu kecermatan dan perhitungan yang tepat agar keuangan bisnis atau perusahaan bisa tetap terkontrol.
Nah, jika Anda saat ini masih kesulitan dalam menentukan biaya tetap dan mengontrol keuangan pribadi maupun bisnis, yuk, konsultasikan pada ahlinya.
Perencana Keuangan Finansialku siap membantu, langsung saja buat janji dengan menghubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.Â
Itu tadi informasi seputar fixed cost dan cara menghitungnya. Semoga bermanfaat. Jangan lupa juga untuk bagikan artikel ini ke teman-teman dan rekan bisnis Anda, ya!Â
Editor: Omri Cristian
Sumber Referensi:
- Rita Puspaningsih. 21 April 2022. Biaya Tetap: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soalnya. Kompas.com – https://bit.ly/3MNU77Q.Â
- Admin. 12 Oktober 2022. Biaya Tetap Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya. Rumah.com – https://bit.ly/3IAc5rE.Â
- Mochamad Fadhil. Juni 2022. Pengertian Biaya Variabel dan Biaya Tetap beserta Perbedaannya. Klikpajak.id – https://bit.ly/3BQB3iW.Â
Leave A Comment