Sebagai pengusaha, Anda perlu paham capex dalam bisnis. Apa makna istilah ini? Simak ulasan berikut untuk mengetahui informasi selengkapnya!

 

Summary:

  • Capex sangat penting dalam perencanaan keuangan perusahaan karena dapat berdampak langsung pada pertumbuhan dan produktivitas perusahaan.
  • Analisis capex sering digunakan oleh investor dan analis keuangan untuk menilai kesehatan dan prospek pertumbuhan suatu perusahaan.

 

Mengenal Apa itu Capex

capex adalah (1)

Ilustrasi Capex. Sumber: Adobe Stock

 

Studi “Pengaruh Biaya Modal, Biaya Penyusutan Aset Tetap Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Layanan Perdagangan dan Investasi Sub Sektor Komputer dan Pelayanan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2018)” menyebutkan bahwa capex atau capital expenditure adalah seluruh dana yang dibayarkan perusahaan untuk mendapat aset tetap demi menjaga efisiensi kinerja dan kapasitas produksi dalam jangka panjang.

Capex ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas operasi, atau meningkatkan efisiensi. Capex dicatat sebagai aset tetap di neraca dan diamortisasi selama masa manfaatnya.

Pengeluaran capex biasanya terjadi saat perusahaan baru berdiri, melakukan ekspansi, atau mengganti aset lama. Keputusan capex didasarkan pada analisis biaya-manfaat dan proyeksi pertumbuhan masa depan.

Tingginya capex menunjukkan bahwa perusahaan sedang berinvestasi untuk masa depan sehingga berpotensi meningkatkan profitabilitas jangka panjang. Kendati begitu, capex juga dapat meningkatkan risiko keuangan perusahaan.

Analisis capex penting bagi investor untuk menilai kesehatan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan.

 

Jenis-jenis Capex

Berikut adalah jenis-jenis capex yang kerap dipraktikkan perusahaan:

 

#1 Equipment Replacement

Di era yang kian dinamis, organisasi dihadapkan pada kebutuhan untuk beradaptasi secara berkelanjutan. Salah satu aspek krusial dalam adaptasi ini adalah pengelolaan peralatan dan aset secara efektif.

Dalam perjalanannya, organisasi dihadapkan pada dua situasi utama, yakni penggantian alat karena kerusakan atau kebutuhan baru.

Proses penggantian peralatan bukan hanya tentang mengganti yang lama dengan yang baru.

Ini adalah proses strategis yang memerlukan analisis mendalam dan pertimbangan matang untuk mencapai hasil optimal. Berikut beberapa langkah penting dalam proses tersebut:

  • Analisis kondisi peralatan: Melakukan inspeksi dan penilaian terhadap kondisi peralatan yang ada, termasuk usia, tingkat kerusakan, dan performa.
  • Evaluasi kebutuhan organisasi: Mengidentifikasi kebutuhan organisasi saat ini dan di masa depan, serta mempertimbangkan perkembangan teknologi dan tren industri.
  • Pertimbangan faktor ekonomi: Menghitung biaya investasi, biaya operasional, dan potensi penghematan yang dapat diperoleh dari penggantian peralatan.
  • Pemilihan peralatan baru: Menetapkan kriteria pemilihan yang tepat, seperti spesifikasi teknis, fitur, kompatibilitas, dan reputasi vendor.
  • Implementasi dan monitoring: Melakukan perencanaan dan pelaksanaan penggantian peralatan dengan cermat, serta memantau efektivitas dan manfaatnya secara berkelanjutan.

 

#2 Expansion to Meet Growth in Existing Products

Expansion to meet growth in existing products mengacu pada pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan produk yang telah ada.

Tujuannya adalah untuk mendongkrak efisiensi dan memperluas pangsa pasar, sehingga mendorong pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang.

Implementasi expansion to meet growth in existing products dapat menghasilkan berbagai manfaat bagi perusahaan, antara lain:

  • Peningkatan penjualan dan keuntungan: Peningkatan efisiensi dan pangsa pasar secara langsung dapat meningkatkan volume penjualan dan profitabilitas perusahaan.
  • Penguatan daya saing: expansion to meet growth in existing products memungkinkan perusahaan untuk bersaing secara lebih efektif di pasar yang kompetitif dengan menawarkan produk yang lebih berkualitas dan kompetitif.
  • Peningkatan efisiensi dan produktivitas: Optimalisasi proses dan teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.
  • Perkuatan brand image: Investasi dalam pengembangan produk dan ekspansi pasar dapat memperkuat brand image dan reputasi perusahaan di mata konsumen dan investor.

 

#3 Expansion Generated by New Products

Expansion generated by new products merupakan langkah strategis yang dapat meningkatkan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan.

Namun, ekspansi ini seringkali membutuhkan pendirian pabrik baru, yang dapat menimbulkan biaya signifikan.

Biaya-biaya ini dikategorikan sebagai “pengeluaran modal” atau capital expenditure (capex) dan merupakan investasi jangka panjang. Pendirian pabrik baru ibarat membangun dapur baru untuk “memasak” produk baru.

Pabrik baru memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi operasi, dan mempercepat waktu peluncuran produk.

Namun, pembangunan pabrik baru membutuhkan biaya yang besar, termasuk biaya konstruksi, peralatan, dan permesinan. Karenanya, perusahaan harus memperhatikan beberapa poin berikut:

  • Permintaan pasar: Apakah permintaan produk baru cukup tinggi untuk menjustifikasi pendirian pabrik baru?
  • Biaya pembangunan: Berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun dan melengkapi pabrik baru?
  • Waktu pembangunan: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun pabrik baru?
  • Risiko: Apa saja risiko yang terkait dengan pendirian pabrik baru, seperti perubahan permintaan pasar, keterlambatan pembangunan, dan inflasi?

 

#4 Projected Mandated by Law

Dalam upaya memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, perusahaan dihadapkan pada kebutuhan untuk menyesuaikan operasinya dengan berbagai ketentuan hukum.

Hal ini termasuk kewajiban untuk menyediakan alat pengolahan limbah, seperti yang diamanatkan oleh pemerintah.

Pengeluaran yang terkait dengan penyesuaian ini dikategorikan sebagai “projected mandated by law“, yang merepresentasikan komitmen perusahaan untuk beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Meskipun memerlukan pengeluaran, kepatuhan terhadap regulasi menawarkan berbagai manfaat bagi perusahaan:

  • Meningkatkan citra dan reputasi: Perusahaan yang patuh hukum akan dilihat sebagai organisasi yang bertanggung jawab dan terpercaya, meningkatkan daya tarik bagi investor dan pelanggan.
  • Mengurangi risiko hukum: Kepatuhan meminimalkan risiko denda, sanksi, dan bahkan tuntutan hukum yang dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif: Penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja meningkatkan moral dan produktivitas karyawan.
  • Mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan: Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan sosial berkontribusi pada terciptanya ekosistem bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

[Baca Juga: 5 Saham yang Rutin Bagi-bagi Dividen, Dijamin Makin Untung!]

 

Perbedaan antara Capex dan Opex

Tak hanya capex, perusahaan juga menggelontorkan dana untuk opex. Berikut adalah perbedaan keduanya:

Capex 1

Perbedaan Capex dan Opex

 

Perhitungan Capex

Capex adalah pengeluaran yang berperan dalam jangka panjang. Karenanya, perusahaan harus memperhitungkan beberapa hal, yakni:

 

#1 Efek Bagi Bisnis dalam Jangka Panjang

Capital expenditure (capex) merupakan sebuah instrumen penting dalam strategi bisnis yang memiliki implikasi jangka panjang bagi perusahaan.

Di satu sisi, capex memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan nilai aset dan mendorong pertumbuhan melalui akuisisi aset baru, perluasan operasi, dan peningkatan teknologi.

Di sisi lain, capex juga memiliki konsekuensi finansial yang signifikan, berpotensi menguras kas perusahaan dan berakibat pada penurunan likuiditas.

Oleh karena itu, perencanaan capex yang matang dan strategis menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan resikonya, sehingga mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara berkelanjutan.

Jika memerlukan saran yang komprehensif terkait perencanaan keuangan dan aset, mari diskusi bersama Perencana Keuangan Finansialku. Klik banner ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940. 

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

#2 Besaran Biaya

Akuisisi aset, meskipun menjanjikan manfaat, sering kali menguras anggaran perusahaan. Oleh karena itu, perhitungan tingkat Return on Investment (ROI) menjadi langkah krusial.

Melalui analisis ini, perusahaan dapat menilai efektivitas aset dalam meningkatkan efisiensi produksi dan memastikan kelayakan investasinya.

 

#3 Penyusutan Nilai Aset

Fluktuasi nilai aset merupakan fenomena yang lazim terjadi dalam dunia bisnis. Menghadapi kenyataan ini, perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi perencanaan aset yang matang dan terukur.

Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi risiko penyusutan nilai aset di masa depan, serta menjaga stabilitas keuangan perusahaan.

Faktor-faktor kunci dalam perencanaan aset:

  • Waktu pembelian: Memilih waktu yang tepat untuk membeli aset dapat memberikan keuntungan signifikan. Pertimbangan harus diberikan pada kondisi pasar, proyeksi kebutuhan perusahaan, dan siklus hidup aset.
  • Nilai aset: Nilai aset yang dibeli harus sepadan dengan manfaat dan tingkat efisiensi yang dapat dihasilkan. Analisis mendalam terhadap biaya perolehan, nilai residu, dan masa manfaat aset menjadi kunci dalam menentukan nilai yang optimal.
  • Tingkat efisiensi aset: Aset yang efisien akan menghasilkan output yang optimal dengan penggunaan sumber daya yang minimal. Pemilihan aset dengan teknologi terkini dan tingkat keandalan yang tinggi dapat meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan return on investment (ROI).

[Baca Juga: Cara Menyusun Perencanaan Keuangan Perusahaan Agar Lebih Efisien]

 

Informasi Seputar Capex

Simak hal-hal penting terkait capex berikut ini:

 

#1 Anggaran

Proses pengambilan keputusan terkait capital expenditure (capex) memerlukan analisis mendalam mengenai biaya dan keuntungan yang akan ditimbulkan.

Analisis ini menjadi landasan fundamental untuk memastikan kelayakan investasi dan memaksimalkan potensi keuntungan bagi perusahaan.

 

#2 Jenis Capex

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjangnya erat kaitannya dengan pengelolaan capex (capital expenditure) yang efektif.

Kompleksitas capex menuntut pemahaman mendalam mengenai klasifikasinya, yang menjadi fondasi krusial dalam pengambilan keputusan strategis.

 

#3 Pengelola

Efektivitas capex bergantung pada sinergi antara strategi keuangan dan sumber daya manusia yang mumpuni.

Oleh karena itu, perekrutan individu yang kompeten dan terpercaya dalam ranah anggaran, pembiayaan, dan pengelolaan keuangan menjadi langkah krusial.

 

#4 Aset

Dalam konteks pengambilan keputusan capital expenditure, analisis aset merupakan sebuah langkah fundamental yang tak boleh diabaikan.

Keberhasilan investasi aset bergantung pada evaluasi yang cermat dan komprehensif terhadap potensi keuntungan dan risiko yang menyertainya.

 

Rencanakan Pengeluaran Bisnis dengan Matang

Capex atau capital expenditure adalah pengeluaran perusahaan untuk aset jangka panjang yang memberikan manfaat ekonomi selama lebih dari satu periode akuntansi.

Capex penting untuk meningkatkan kapasitas, efisiensi, dan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Perencanaan capex yang matang dan strategis menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan resikonya.

Hal ini penting karena capex memiliki efek jangka panjang bagi bisnis, melibatkan biaya besar, dan nilai aset dapat mengalami penyusutan.

Untuk bisa menyusun anggaran capex dengan benar, Anda bisa membaca ebook gratis dari Finansialku berjudul Cara Membuat Anggaran dengan Tepat.

Sebagai tambahan referensi seputar perencanaan keuangan bisnis, mari simak tayangan berikut ini sampai akhir. Jangan lupa subscribe, ya!

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis. Jangan lupa bagikan di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi:

Studi:

  • Rezza Ansori Hidayat. 2019. Pengaruh Biaya Modal, Biaya Penyusutan Aset Tetap Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Layanan Perdagangan dan Investasi Sub Sektor Komputer dan Pelayanan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2018). Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

 

Artikel Internet:

  • Admin. 16 September 2021. Capex Adalah: Arti, Cara Hitung dan Bedanya dengan Opex. Ocbc.id – https://bit.ly/3vsG9Cx
  • Dina Lathifa. 27 September 2023. Capital Expenditure: Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Opex. Online-pajak.com – https://bit.ly/43KmdYr

 

Sumber Gambar:

  • Cover: gettyimages.com