Warren Buffett angkat bicara tentang fenomena mata uang digital Bitcoin. Sepanjang tahun lalu hingga mencapai puncaknya di akhir tahun 2017 banyak orang tergila-gila mata uang digital tersebut.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Warren Buffett: Bitcoin dan Mata Uang Digital Lainnya Akan Mengalami Kemunduran

Warren Buffett sebagai investor kawakan angkat bicara tentang fenomena mata uang digital atau cryptocurrency yang tengah digemari para investor, salah satu contohnya adalah Bitcoin.

Setelah mencapai puncak pamornya di akhir tahun, harga mata uang digital Bitcoin sempat menembus angka Rp240 juta per koinnya.

Namun Warren Buffett telah memprediksikan akan adanya kehancuran dan akhir yang buruk pada mata uang digital, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/1/2018):

“Dalam hal mata uang digital, secara umum, saya hampir yakin bahwa (mata uang digital) akan mengalami akhir yang buruk.”

 

Kendati demikian, investor kawakan asal Negeri Paman Sam ini belum tahu kapan pastinya mata uang digital akan mengalami puncak kehancurannya.

Sebagai seorang investor, pengusaha, filantropis, dan juga orang yang menduduki posisi ke-3 terkaya di dunia, Buffett mengaku tidak berminat untuk menanamkan uangnya ke dalam mata uang digital.

Sepak Terjang Mata Uang Digital di Mata Warren Buffett 02 Finansialku

[Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Harga Bitcoin Naik Turun?]

 

Nilai mata uang digital Bitcoin saat ini mencapai US$14.356 per koin atau setara dengan Rp193 juta.

Angka tersebut mengalami penurunan pesat, di mana sebelumnya Bitcoin memecahkan rekor di angka Rp240 juta.

Sementara itu, nilai mata uang digital lainnya, Ethereum, mencapai US$1.359 atau setara dengan Rp18,27 juta.

Buffett pun mengaku jika Berkshire Hathaway, konglomerasi keuangan miliknya sama sekali tidak bersentuhan dan tidak terkait apapun dengan mata uang digital.

Bahkan, Buffett menekankan bahwa Berkshire Hathaway tidak akan memiliki posisi apapun dalam perdagangan mata uang digital:

“Kami tidak memiliki, dan tidak akan memiliki posisi apapun (dalam perdagangan atau penukaran mata uang digital).”

 

Pendapat Pengamat Lain tentang Bitcoin dan Mata Uang Digital

Fenomena naik turunnya harga mata uang digital ini membuat para pengamat terbelah. Sebagian menganggap hal ini baik sebagai sebuah kemajuan, lainnya menganggap tren tersebut tak akan berumur panjang.

Kekhawatiran akan jatuhnya nilai Bitcoin biasa disebut dengan istilah “Bitcoin Bubble”, yakni sebuah keadaan di mana harga sebuah komoditas terus meroket sehingga membentuk gelembung, yang dapat pecah pada sewaktu-waktu.

Sepak Terjang Mata Uang Digital di Mata Warren Buffett 03 Bitcoin Bubble Finansialku

[Baca Juga: Sifat Cryptocurrency: Sifat Transaksional dan Sifat Moneter]

 

Fenomena gelembung ini juga diungkapkan oleh ahli analisis pasar, Naeem Aslam lewat tulisannya di Majalah Forbes tentang prediksi nasib mata uang digital pada 2018.

Aslam sendiri mengaku bahwa ia memiliki mata uang digital seperti Ether, Ripple, dan Bitcoin.

Ia memperkirakan pada 2018 ini, investasi pada mata uang digital tetap akan jadi tren dan sama sekali tak akan merugikan.

Walau begitu, Aslam sendiri tak menampik kalau kekhawatiran tentang gelembung itu memang masuk akal.

Seperti yang dilansir oleh Tirto.id, Jumat (5/1/18), Aslam mengungkapkan kekhawatirannya:

“Melihat angka ini membuat Anda berpikir bahwa tak disanksikan lagi (kejadian) ini adalah bubble, sebab pertumbuhan segini besar memang belum pernah terjadi sebelumnya.

Saat ini yang ditanyakan adalah: apakah masih bisa mata uang digital menghasilkan keuntungan yang signifikan selagi Anda masih berfikir jika ini bubble?”

 

Aslam menjawab dengan tegas:

“Jika Anda mampu bertahan kehilangan sejumlah duit yang tak akan mengubah hidup Anda, maka bertaruhlah.”

 

Sampai saat ini, di Indonesia sendiri, investor Bitcoin semakin tumbuh dan berkembang luas.

Menurut perusahaan exchanger terbesar dalam negeri, Bitcoin Indonesia, ada sekitar 550 ribu orang yang sudah bergabung berinvestasi. Padahal pada 2015, baru tercatat sekitar 50 ribuan orang.

Bitcoin yang diperkenalkan 2009 lalu, sebagai alat pembayaran digital global tanpa batas geografi, mulai berdisrupsi menjadi barang komoditas yang dipakai sebagai aset investasi. Bitcoin bahkan disebut-sebut sebagai emas digital.

Oscar Darmawan, CEO Bitcoin.co.id, mengatakan istilah “Bitcoin Bubble” membuatnya bingung:

“Spekulasi soal Bitcoin itu bubble sudah ada semenjak harga 1 Bitcoin masih satu dolar, 100 dolar, maupun 1.000 dolar. Dan sampai sekarang masih ada spekulasi bubble. Harga Bitcoin naik turun itu menurut saya masih wajar.”

 

Bagaimana pendapat Anda tentang fenomena Bitcoin di Indonesia?

Silakan beri komentar Anda pada kolom di bawah ini, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Sakina Rakhma Diah Setiawan. 11 Januari 2018. Warren Buffett: Mata Uang Digital Akan Berakhir Buruk. Kompas.com – https://goo.gl/Y41NQ1
  • Aulia Adam. 5 Januari 2018. Bayang-bayang Risiko Mata Uang Kripto dan Bitcoin di 2018. Tirto.di – https://goo.gl/JxaXpi

 

Sumber Gambar:

  • Bitcoin – https://goo.gl/RWR5uU
  • Warren Buffett – https://goo.gl/My9Fkf
  • Warren Buffett 2 – https://goo.gl/Gtp4TA
  • Bitcoin Bubble – https://goo.gl/E9FmZ3

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg