Bagaimana sistem BPJS Ketenagakerjaan? Apakah model bisnis yang digunakan mengadopsi Bisnis Sharoushi Jepang? Kali ini Finansialku akan membahas mengenai hal tersebut!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

BPJS Ketenagakerjaan Adopsi Model Bisnis Sharoushi Jepang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) merupakan institusi pemerintah yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia terutama di bidang kesehatan pekerja. Setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dengan menggunakan model bisnis Sharoushi Jepang, BPJSTK diharapkan dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan secara optimal.

Keuntungan mengadopsi model bisnis tersebut adalah memungkinkan berbagai organisasi, baik yang berbadan hukum maupun tidak, seperti lembaga keuangan seperti perbankan, kelompok profesi asosiasi pengusaha, serikat pekerja maupun paguyuban masyarakat, lembaga adat hingga lembaga agama dapat menjadi peserta jaminan sosialnya. Secara detail, di bawah ini adalah tiga keuntungan BPJSTK yang mengadopsi model Bisnis Sharoushi Jepang.

 

#1. Pendekatan Komunitas

Jimukumiai merupakan organisasi dengan perizinan dan sertifikasi untuk mengakuisisi peserta dan mengumpulkan iuran, akan diadopsi menjadi Sentra Komunikasi Jaminan Sosial (SKJS) di Jepang. Organisasi yang menjadi SKJS tersebut selanjutnya akan mendapat otorisasi dan pelatihan dari BPJSTK dan Kementerian Ketenagerjaan untuk menjalankan fungsi seperti Jimukumiai. Sedikit berbeda dengan Jimukumiai, Sharoushi merupakan agen perpanjangan tangan dari Jimukumiai khusus untuk melakukan proses administrasi akuisisi kepesertaan sekaligus memberikan mediasi, advokasi dan informasi tentang program dan manfaat jaminan sosial.

lebih-pilih-bpjs-kesehatan-kantor-atau-bpjs-kesehatan-perorangan-2-finansialku
[Baca Juga: Lebih Pilih BPJS Kesehatan Kantor atau BPJS Kesehatan Perorangan?]

 

Dengan mengadopsi sistem kerja Jimukumiai dan Sharoushi, profesi ini dikembangkan dengan nama konsultan jaminan sosial (KJS) dengan dukungan sertifikasi BPJSTK dan sertifikasi Kemenaker. Model bisnis yang diusung sangat relevan dikembangkan di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan kondisi geografis yang berupa kepulauan. Oleh karena itu, pilot project di Yogyakarta akan dievaluasi dalam delapan bulan ke depan dan dikembangkan ke seluruh Indonesia pada pertengahan 2017 melalui pendekatan yang pada komunitas-komunitas yang ada di seluruh pelosok Indonesia.

 

#2. Akses Program

Meskipun mengadopsi model Bisnis Sharoushi Jepang, pendekatan yang dilakukan ada yang sama dan ada pula yang tidak sama. Secara geografis, Indonesia memiliki lebih banyak pulau dan wilayah lebih luas. Selain itu, akses di Jepang yang berteknologi lebih tinggi tentunya sedikit berbeda jika sistem BPJSTK diadakan di Indonesia. Dalam mengadopsi model bisnis tersebut, BPJSTK bekerjasama dengan Federasi Sharoushi Jepang dan Japan International Cooperation Agency (JICA) serta Kemenaker, Lembaga Sertifikasi Profesi, Kementerian Keuangan, DJSN dan BAPPENAS untuk mempersiapkan kapasitas yang dibutuhkan SKJS dan KJS.

Menghitung ROI atau Tingkat Pengembalian Investasi - Bagaimana Strategi Investasi untuk Dana Pensiun - Perencana Keuangan Independen Finansialku
[Baca juga: Investasi untuk Pensiun di Program JHT BPJS Ketenagakerjaan]

 

Akses yang akan dilalui yakni pada lini perusahaan terlebih dahulu. Utamanya adalah para pekerja di perusahaan besar atau kecil yang berupah minim contohnya masyarakat bukan penerima upah yang mencapai 70,9 juta orang dari total 122,3 juta pekerja, dapat mengakses program jamsos lewat kemitraan tersebut. Kedepannya, kemitraan tidak akan berhenti sampai semua masyarakat dapat terakomodasi kesejahteraannya. Untuk itu, pihak BPJSTK juga merekrut profesi konsultan jaminan sosial yang akan membantuk lapangan kerja baru. Jika seluruh pekerja memiliki akses BPJSTK memiliki kartu BPJSTK sebagai penjamin atas kecelakaan kerjanya, maka kesejahteraan akan semakin meningkat. Hal ini sudah dirasakan oleh para pekerja di Jepang yang saat ini jumlahnya telah mencapai 40.000 orang.

Karena BPJSTK tidak hanya menjamin keselamatan kerja namun juga hak-hak setelah pensiun, hal ini tentu juga akan memperpanjang usia harapan hidup para pesertanya. Kepala BPJSTK berharap organisasi SKJS dan profesi KJS dapat berkembang pesat seperti di Jepang. Untuk memperkuat daya akuisisi BPJSTK, perlindungan seluruh pekerja harus segera terwujud. Dalam upaya mewujudkan segala harapan tersebut, dukungan berbagai pihak terkait seperti Kemenaker dan Kementrian lainnya serta JICA dan Federasi Sharoushi akan sangat membantu.

 

#3. Pembiayaan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Indonesia BPJS Ketenagakerjaan - Perencana Keuangan Independen Finansialku
[Baca juga: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial: BPJS Ketenagakerjaan]

 

Menurut Direktur Utama BPJSTK, Agus Susanto dan President Sharousi Federation, Kenzo Onishi, karena pemerintah Jepang mengusung konsep bisnis Jimukumiai dan Sharoushi sejak 1968 untuk mendukung akuisisi dan perluasan kepersertaan program jaminan sosial, saat ini di Jepang kepesertaannya hampir menyebar bagi seluruh penduduk yakni mencapai 98%. Jika kepesertaannya sudah tinggi, berarti sistem pembiayaan yang diusung sudah mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia terutama pekerja dengan upah minim. 

Dengan pembiayaan yang terjangkau dan berjenjang sesuai kemampuan para pesertanya, pemerintah Indonesia memiliki harapan besar terkait perkembangan jaminan sosial di Indonesia. Jika memungkinkan, harapan terbesar adalah pelayanan kesehatan Indonesia bisa menyamai negara yang dicontohnya, Jepang. Hal ini dijelaskan pada keterangan tertulis saat peluncuran pilot project SKJS dan KJS yang melibatkan tujuh kelompok masyarakat di Jogjakarta dan Jember pada hari Senin, 10 Oktober 2016.

Untitled-2

[Baca Juga: BPJS Kesehatan]

 

BPJSTK sendiri memiliki beberapa jenis pembiayaan. BPJSTK perusahaan akan mengambil iuran bulanan dari perusahaan terkait. Undang-undang untuk mewajibkan setiap pekerja di perusahaan menjadi peserta BPJS juga akan diberikan. Selain itu, terdapat juga jenis BPJSTK yang dikhususkan bagi para wirausahawan dan freelancer sehingga memiliki akses lebih mudah dalam sistem pembayarannya. Hal yang paling penting adalah bagaimana seluruh masyarakat Indonesia memiliki tabungan sendiri untuk keperluan kesehatannya baik pada masa kerja, masa pensiun, maupun jika terjadi kecelakaan kerja baik yang berakibat fatal maupun tidak.

 

Silakan share pendapat dan opini Anda mengenai BPJS Ketenagakerjaan yang mengadopsi model Bisnis Sharoushi Jepang. 

 

Sumber Referensi:

  • Ropesta Sitorus. 10 Oktober 2016. Adopsi Bisnis Sharoushi dari Jepang, BPJS Ketenagakerjaan Optimistis Jumlah Peserta Bertambah. https://goo.gl/c5aJlf
  • H. A. Azwar. 10 Oktober 2016. BPJS Ketenagakerjaan Adopsi Model Bisnis Sharoushi Jepang. https://goo.gl/TbKVux
  • Liputan 6. 10 Oktober 2016. BPJS Ketenagakerjaan Adopsi Model Bisnis Sharoushi Jepang. https://goo.gl/IQ5fg2

Sumber Gambar :

  • BPJS Kesehatan – https://goo.gl/O2upXP
  • BPJS Ketenagakerjaan – https://goo.gl/m4iVU0

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku