Siapa yang merasa tersindir baca judul? Biar nggak keterusan, mending cari tahu dulu cara mengelola keuangan ini, yuk!

Cari tahu selengkapnya di artikel Finansialku di bawah ini!

 

Mau Jadi Orang Kaya Tapi Nggak Tahu Cara Mengelola Keuangan

Semua orang tentu pernah mendengar nasehat keuangan yang tidak pernah lekang dimakan waktu satu ini; “Rajin menabung pangkal kaya.”

Generasi apapun, pasti nggak luput dengar wejangan satu ini barang satu kali. Setuju?

Ngomong-ngomong soal ini, apakah Sobat Finansialku sudah mempraktikannya? Sering menabung dengan harapan suatu hari bisa jadi orang kaya?

Tapi ternyata, setelah dilakukan, itu tidak terwujud sesuai yang kita pikirkan, ya? Uang yang susah payah ditabung, kadang harus dikurangi jumlahnya karena ada kebutuhan mendadak. Terus, kapan kaya-nya?

Tenang-tenang, semua orang tentu pernah berada di fase ini. Bahkan, perencana keuangan sekaligus CEO dan founder Finansialku, Melvin Mumpuni juga pernah begitu.

Lulus kuliah, bekerja, menabung gaji atau penghasilan yang didapatkan setiap bulan, lalu hidup berhemat tapi sedikit investasi.

Ini tentu dilakukan bukan tanpa alasan. Melvin Mumpuni, dan kita semua, punya banyak mimpi di masa depan yang harus diwujudkan, ‘kan?

Tapi, apakah Sobat Finansialku tahu, kalau ternyata menabung saja tidak cukup untuk mewujudkan mimpi kita, lho!

Cara Mengelola Keuangan Pribadi - Finansialku

Karena ternyata kita tidak tersadar pada masalah-masalah lain yang menjadi faktor penghambat kita dalam mewujudkan masa depan, yang diidentifikasi oleh Melvin Mumpuni, di antaranya:

  • Pemasukan Terlalu Kecil, di mana pemasukan atau pengeluaran kamu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban hidup saja, nggak tersisa untuk menabung atau investasi.
  • Biaya Hidup Terlalu Besar, yaitu keadaan di mana pemasukan sudah tergolong besar, tapi kamu tidak bisa mengatur pengeluaran dan cenderung boros. Masalah kedua ini sering terjadi di masa kini karena banyaknya godaan yang tidak bisa ditahan.
  • Cicilan Terlalu Besar, adalah keadaan di mana pemasukan dan pengeluaranmu cukup stabil, tapi keuanganmu berantakan karena cicilanmu terlalu besar.

 

Ketiga masalah ini banyak dialami tapi kadang tidak disadari oleh anak muda di Indonesia.

Selain itu, ada juga permasalahan keuangan yang cukup serius dialami oleh para anak muda di Indonesia, yaitu adanya kebutaan finansial dan konsumerisme.

Budaya konsumerisme, adalah budaya di mana kita membeli barang yang sebenarnya tidak kita perlukan.

Budaya ini tidak akan kita temukan di jaman orang tua kita, karena jaman sekarang, kita bukan cuma beli barang, tapi juga beli gengsi.

Seperti misalnya, orang tua dulu, beli kopi sachet, harganya mungkin tidak sampai Rp 5000.

Tapi sekarang, kita beli kopi, harus di tempat tertentu, dengan harga yang bisa jadi dua bahkan lima kali lipatnya.

Dulu, kita melihat barang diskon mungkin cuma saat akhir pekan saja. Tapi sekarang, kita bisa lihat barang-barang diskon tak terhitung setiap harinya baik lewat media sosial atau pun e-commerce kesayangan kita.

Ini yang akhirnya membuat usaha kita untuk menjadi ‘kaya’ makin sulit, karena uang kita makin terbatas, tapi godaannya makin keluar batas.

Keadaan ini diperparah dengan adanya beberapa orang yang nekat untuk menjerat dirinya dengan pinjaman online hanya untuk bisa beli barang-barang konsumtif tersebut.

Ketika sudah ada dalam jebakan ini, kita bisa menebak skenario kehidupan mayoritas dari mereka, yaitu, kewalahan bayar cicilan, gaji lubang tutup lubang, dan berlanjut sampai jumlah cicilannya menggunung.

Sementara kebutaan finansial ini digunakan oleh Melvin Mumpuni untuk orang-orang yang tidak paham bagaimana caranya uang bekerja untuk dirinya sendiri.

Kebutaan mengenai literasi finansial ini masih menjadi PR besar untuk anak muda di Indonesia, karena meski literasi keuangan di tengah anak muda terus meningkat, masih banyak jumlah anak muda yang nyatanya belum tersentuh literasi keuangan.

Seperti misalnya ‘peraturan-peraturan’ dasar dalam mengelola keuangan, di mana pemasukan harus lebih besar dari pengeluaran, yang banyak belum dipraktikkan oleh anak muda Indonesia.

Selain itu, ada juga cara mengelola keuangan, di mana kebanyakan orang berhemat mati-matian ketika punya pemasukan yang kecil, bukannya menambah penghasilan.

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa menambah penghasilan kita? Gampang! Mulai lah dengan langkah kecil, seperti menonton online class Income Breakthrough  secara GRATIS dari Finansialku di course.finansialku.com saja.

Untuk mengaksesnya, Sobat Finansialku bisa menggunakan e-mail dan password yang sama dengan yang didaftarkan di aplikasi.

Kalau belum pernah membuat akun sama sekali, Sobat Finansialku bisa mendaftarkan diri dan mengisi formulir dengan data yang dibutuhkan.

Setelah berhasil masuk, Sobat Finansialku cuma perlu mengikuti seluruh prosesnya sampai selesai, deh!

Apakah Sobat Finansialku punya pendapat lain soal ini? Yuk, utarakan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan perihal ini bersama teman-teman dan sahabat dengan membagikan artikelnya lewat pilihan platform yang tersedia, lho!

 

Download Sekarang! Ebook Tentang CARA MENGELOLA KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

15 Ebook Perencanaan Keuangan 20an