Cerita Ramadan: Rezeki untuk Sang Penjual Perabot adalah kisah pria asal Ciamis yang berjualan perabot rumah tangga di Bandung.

Rezeki untuk Sang Penjual Perabot

Sinar matahari jam 2 siang membakar kulit para warga Bandung di hari Jumat itu.

Saat itu, saya sedang menyusuri Gang Sekeloa, Bandung. Saya mempercepat langkah untuk mencari tempat berteduh karena kulit saya mulai memanas dan terasa sedikit perih terkena sengatan matahari.

Namun, tak terlihat sebatang pun pohon di sepanjang jalan yang sedang saya tapaki. Seorang lelaki berkemeja biru menarik perhatian saya kala itu. Ia sedang duduk di pinggir jalan, meneduh, dengan mata nanar memandang barang jualannya yang berupa perabot rumah tangga seperti sapu, pel, lap piring, pengki, baskom, dan masih banyak lagi.

 

 

Kebetulan sekali, saya memang ingin membeli sikat baju. Akhirnya, saya hampiri penjual keliling tersebut dan membeli beberapa dagangannya.

Di siang bolong yang terik dan dalam keadaan berpuasa, bapak ini masih sanggup memanggul dagangannya, berkeliling kota Bandung. Sungguh, saya malu kepada diri sendiri.

Ketika ia berjualan tanpa peduli teriknya matahari, saya mengeluh karena panas dan debu berterbangan di aspal yang kering.

 

Iklan Banner Perencanaan Dana Pendidikan Anak - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Saat melihat wajah sang penjual perabot rumah tangga, mungkin Anda sedikit terkejut dengan kondisinya.

Ia sudah biasa dengan reaksi orang yang berbeda-beda ketika berpapasan dengannya. Ada yang memandangnya dengan tatapan sinis, bahkan ada pula yang berbisik-bisik di depannya ketika melihatnya.

Namun, kekurangan tersebut tidak menciutkan nyali sang penjual perabot untuk bertemu lebih banyak orang dan menawarkan barang jualannya.

Berasal dari Ciamis, Jawa Barat, ia memutuskan untuk berkelana ke Bandung, mencari rezeki untuk menghidupi anak dan istrinya.

Ia hidup seorang diri di kota Bandung sejak tahun 1987. Ia tinggal di kamar kontrakan kecil yang hanya cukup untuk menampung tempat tidur dan lemari pakaian kecil.

Istri dan anak-anaknya ada di Ciamis. Sang istri bekerja sebagai seorang buruh tani, dan anak satu-satunya baru saja lulus SMP.

Sebulan sekali ia pulang dan menjenguk istri dan anaknya. Dengan penghasilannya yang tak banyak, ia bersyukur bisa menyekolahkan anaknya hingga saat ini.

 

Iklan Perencanaaan Hari Tua - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Sejak puluhan tahun lalu, ia sudah berjualan perabot rumah tangga di Bandung, tepatnya di daerah Sukamiskin. Saat itu, ia membantu menjualkan barang milik orang lain. Namun, kini, perabot yang ia jual adalah kepunyaannya sendiri. Jadi, seluruh keuntungannya bisa ia ambil sendiri.

Ia mengaku bersyukur bisa memiliki profesi ini. Menurutnya, menjadi penjual perabot keliling adalah pekerjaan yang mudah dibandingkan dengan penjual makanan.

“Jual makanan sulit. Kalau nggak laku, nggak bisa disimpan sampai besoknya. Bisa-bisa keburu basi.”

 

Meski demikian, di tahun 2018 ini, ia menemui kesulitan yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan.

Tingkat penjualannya turun drastis, bahkan terkadang tidak ada pembeli sama sekali.

Dulu, bisa dibilang selalu saja ada pembeli setiap hari. Ia bahkan memiliki pembeli langganan, yakni ibu-ibu rumah tangga yang rumahnya kerap ia sambangi saat berkeliling.

Namun, para pembeli langganannya sudah tidak lagi membeli. Menurutnya hal ini sudah terjadi sejak awal tahun.

“Sekarang mah sepi. Sejak awal tahun ini sulit jualannya.”

 

Meski begitu, pria kepala 5 ini tetap bersyukur dan ia percaya bahwa rezeki sudah disiapkan oleh Tuhan.

 

Sambil memasukkan sikat baju yang saya beli ke dalam kantong plastik hitam, ia tersenyum seraya berucap:

Alhamdulillah, hatur nuhun (terima kasih), Neng. Akhirnya ada yang beli hari ini..”

 

Di situlah saya tahu bahwa saya adalah pembeli pertama di hari itu.

Ketika saya ingin kabur dari tumpukan pekerjaan yang tak seberapa, ketika saya ingin menyerah dan lari dari tanggung jawab, saya akan mengingat pertemuan saya dengan bapak penjual perabot.

Saya akan meyakini diri bahwa Tuhan akan memberikan kemurahanhatinya lewat saluran yang tak terduga-duga, apabila kita tak berhenti berusaha.

 

Mari bagikan kisah ini kepada teman Anda yang sedang butuh motivasi!

 

Sumber Gambar:

Dokumentasi Pribadi

 

Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal