Perusahaan asuransi China siap membantu BPJS Kesehatan. Apakah Defisit BPJS Kesehatan bisa terselamatkan jika mendapat bantuan dari China?

Kali ini Finansialku akan membahasnya pada artikel di bawah ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

China Siap Membantu BPJS Kesehatan

Masalah Defisit BPJS Kesehatan kini sudah menjadi rahasia umum, pasalnya hampir setiap tahun BPJS Kesehatan mengalami defisit, bahkan sampai saat ini defisitnya mencapai Rp28,4 triliun.

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat setelah terjadinya defisit sebesar Rp9,1 triliun pada 2018 lalu, kini BPKP mendapati hal serupa.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada solusi untuk membantu defisit tersebut.

Melalui Ping An Insurance yang notabene merupakan sebuah perusahaan asuransi dari China, dikatakan Luhut siap membantu membenahi sistem IT dari BPJS Kesehatan. Luhut mengatakan:

“Jadi, kemarin itu Ping An menawarkan, mungkin mereka membantu evaluasi sistem IT-nya. BPJS juga melihat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki.”

 

Bantuan yang akan diberikan oleh Ping An bukan dalam bentuk investasi atau semacamnya, tetapi melalui perbaikan sistem di BPJS Kesehatan.

Menurut Luhut hal ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar BPJS Kesehatan melakukan perbaikan sistem.

Gawat! Defisit BPJS Kesehatan Tembus Rp28 Triliun 02 - Finansialku

[Baca Juga: Gawat! Defisit BPJS Kesehatan Tembus Rp 28 Triliun]

 

Banyak hal yang harus dibenahi dari BPJS Kesehatan. Persoalan fraud dan ketidak benaran dari data peserta hingga masalah lainnya seperti pembayaran premi harus dibenahi dari sisi teknologi.

Seperti yang telah kita ketahui, sistem pelayanan dan biaya operasional menjadi permasalahan dalam BPJS Kesehatan, yaitu peserta non aktif menerima pelayanan.

Selain itu masih ada bentuk kecurangan (fraud) dalam program JKN. Selanjutnya permasalahan seperti pada pembayaran kapitasi tidak sesuai dan rujukan tidak sesuai dengan kebutuhan.

Ping An Insurance, memiliki kekuatan dari sisi teknologi healthcare. Nantinya, Luhut mengatakan ‘enforcement’ khusus bagi para peserta BPJS Kesehatan yang tidak membayar akan dikenakan punishment.

Bukan pidana tetapi berupa perdata. Jadi sistem BPJS Kesehatan ini dihubungkan ke penegak hukum dan lembaga pemberi izin. Ia menambahkan:

“Kita nanti akan link dengan polisi, tapi ini bukan pidana ya nanti ini perdata kasusnya orang yang menunggak pembayaran itu. Nanti kerja sama dengan imigrasi, sehingga kalau dia mau apply visa nanti enggak bisa kalau belum bayar. Harus ada punishment buat yang nunggak.”

 

Luhut berharap nantinya Teknologi IT mampu mendeteksi hal yang tidak sesuai. Luhut pun meminta keadilan bagi orang-orang yang memiliki uang lebih untuk tidak selalu mengandalkan BPJS Kesehatan, sebaiknya hanya orang-orang yang benar-benar membutuhkan yang menggunakannya.

Luhut memaparkan BPJS Kesehatan harus melakukan penyesuaian tarif iuran. Dia juga menyarankan agar masyarakat yang mampu tidak menggunakan BPJS Kesehatan.

Jangan sampai kondisi keuangan Anda mengalami defisit ya! Anda bisa membaca ebook dari Finansialku di bawah ini secara GRATIS, agar keuangan Anda dapat terjaga dan tujuan keuangan Anda dapat tercapai sesuai rencana.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Bagaimana pendapat Anda setelah membaca artikel di atas? Berikan tanggapan Anda pada kolom komentar di bawah ini.

Ayo bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat.

 

Sumber Referensi:

  • Herdaru Purnomo. 23 Agustus 2019. ‘China’ Bisa Jadi Solusi Defisit BPJS Kesehatan Rp 28,4 T?. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2ZobVhS
  • Trio Hamdani. 23 Agustus 2019. China Mau Bantu BPJS Kesehatan Bereskan Masalah Tekor. Detik.com – https://bit.ly/2Zfghsr

 

Sumber Gambar:

  • Defisit BPJS Kesehatan – http://bit.ly/2Zukdog