Apakah Mahasiswa Butuh Dana Darurat? Ini Jawabannya

Sebagai mahasiswa yang dituntut untuk mandiri dalam mengelola keuangan, apakah kamu tahu fungsi dana darurat untuk mahasiswa?

Lewat artikel ini, Finansialku akan memberi gambaran untuk kamu definisi dana darurat dan kegunaannya untuk mahasiswa.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Apakah Dana Darurat untuk Mahasiswa Diperlukan?

Seorang mahasiswa dituntut untuk dapat mandiri dalam melakukan segala hal, termasuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan studinya.

Selain studi, umumnya mahasiswa juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap masalah keuangannya.

Banyak mahasiswa yang keuangannya masih dibantu oleh orangtuanya.

Tapi banyak juga mahasiswa yang memilih bekerja paruh waktu untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup atau sekadar menambah uang jajan.

Karena sudah memegang uang sendiri, tentu mahasiswa memerlukan pengetahuan tentang cara mengelola keuangan.

Salah satu poin penting dalam mengelola keuangan adalah dana darurat.

Namun, seringkali muncul pertanyaan, apakah dana darurat penting untuk mahasiswa?

Mengapa Dana Darurat Untuk Mahasiswa Penting?

Ada beberapa alasan mengapa dana darurat untuk mahasiswa itu penting.

Alasan 1

Pada kenyataannya setiap kalangan masyarakat membutuhkan dana darurat. Bahkan murid sekolah pun membutuhkan dana darurat.

Mengapa demikian? Karena dana darurat adalah dana yang dapat digunakan untuk semua hal yang bersifat mendadak.

Murid sekolah terkadang membutuhkan uang untuk fotokopi materi pelajaran atau mungkin untuk membeli bahan prakarya.

Tetapi biasanya dana ini ditanggung oleh para orangtua, mengingat usia murid sekolah yang masih sangat muda.

Berbeda dengan anak sekolah, kebutuhan seorang mahasiswa jauh lebih banyak dan lebih besar.

Mungkin saja ada kebutuhan membeli obat, membeli buku, menyervis motor atau mobil pribadi yang rusak, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, dana darurat penting bagi mahasiswa.

Alasan 2

Dana darurat dibutuhkan agar tidak terjadi masalah keuangan saat hal-hal yang tidak diduga terjadi.

Ada banyak hal yang mungkin tidak kita prediksi sebelumnya, seperti sakit atau kecelakaan.

Bukan hanya diri sendiri, anggota keluarga kita juga dapat mengalami kejadian yang tidak diduga sebelumnya.

Oleh karena itu, dana darurat dapat menjadi “bantalan” pertama ketika kejadian itu datang.

Alasan 3

Dana darurat adalah salah satu bukti bahwa mahasiswa tersebut sudah dapat mengelola keuangannya dengan baik.

Untuk memiliki dana darurat, seorang mahasiswa harus bisa mengelola keuangannya dengan baik dan memiliki tabungan.

Seringkali mahasiswa kesulitan untuk menabung, entah karena gaya hidup bersama teman-temannya, atau karena dana yang diberikan orangtua minim dan pas-pasan untuk kebutuhan hidupnya.

Meski demikian, bukannya tidak mungkin untuk memiliki dana darurat.

Di bawah ini, Finansialku akan memberi kamu cara yang mudah untuk memperoleh dana darurat:

Berapa Besar Dana Darurat Untuk Mahasiswa?

Setiap orang memiliki dana darurat yang berbeda-beda.

Besarnya jumlah dana darurat tergantung pada jumlah pengeluaran bulanan seseorang dan kondisi keuangan orang tersebut.

Dana darurat atau emergency fund yang ideal untuk mahasiswa adalah 6 kali pengeluaran bulanan untuk seseorang yang masih lajang (single).

Untuk menghitung dana darurat, kamu harus menghitung terlebih dahulu pengeluaran atau kebutuhan hidup setiap bulannya.

Untuk mempermudah perhitungan, kamu bisa menggunakan aplikasi Finansialku untuk menghitung dana darurat yang dibutuhkan.

Simulasi Menghitung Dana Darurat

Andi adalah seorang mahasiswa lajang yang berkuliah di kota Jakarta.

Setiap bulannya Andi mendapatkan dana, baik dari bekerja sendiri maupun dari orangtuanya sebesar Rp4 juta.

Berikut ini adalah pengeluaran Andi:

Tabungan/Investasi: Rp300.000
Biaya Kos: Rp1.500.000
Biaya Makan: Rp1.500.000
Biaya Transportasi: Rp500.000
Hiburan: Rp200.000

Karena belum memiliki dana darurat, maka anggaran tabungan/investasi Andi tidak dianggap sebagai pengeluaran, melainkan akan digunakan untuk menutupi kebutuhan dana darurat.

Dengan begitu total pengeluaran Andi setiap bulan adalah:

Biaya Kos: Rp1.500.000
Biaya Makan: Rp1.500.000
Biaya Transportasi: Rp500.000
Hiburan Rp200.000

Total = Rp3.700.000

Karena Andi adalah seorang lajang, maka dana darurat yang dibutuhkan adalah 6 kali pengeluaran bulanan, yaitu 6 x Rp3.700.000 = Rp22.200.000.

Dengan begitu Andi harus menyiapkan dana darurat sebesar Rp 22.200.000.

Bagaimana Menyiapkan Dana Darurat Untuk Mahasiswa

Dari simulasi di atas, tentu sulit untuk menabung dana darurat Rp22 juta jika hanya menyisihkan uang sebesar Rp200 ribu.

Tetapi ada tips dan trik yang bisa kamu lakukan untuk bisa menabung lebih banyak.

Berikut langkah-langkahnya:

Gunakan persentase dalam memenuhi biaya hidupmu. Biasanya saya menggunakan prinsip 10-20-30-40 dengan prioritas menabung. 10% untuk beramal atau keagamaan, 20% untuk menabung masa depan, lalu pakai 70% sebagai biaya hidup.
Prioritaskan menabung, jangan dipakai belanja terlebih dahulu baru menabung. Jika kamu memang ingin mempunyai dana darurat, kamu harus memprioritaskan menabung di awal saat kamu mendapatkan penghasilan bulanan.
Kurangi pengeluaran yang hanya untuk keinginan, penuhi kebutuhan kamu terlebih dahulu. Untuk itu, kamu harus mengategorikan terlebih dulu apa yang menjadi kebutuhan dan apa yang hanya merupakan keinginan.