Kasus kebocoran data terulang lagi! Kali ini, kebocoran terjadi pada data perusahaan fintech Kredit Plus.

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Data Nasabah Kredit Plus Bocor dan Dijual 50 ribu

Kasus kebocoran data terulang lagi. Kali ini, giliran data milik perusahaan teknologi asal Indonesia yang bergerak di bidang finansial, Kredit Plus, yang bocor dan dijual bebas di internet.

Pakar keamanan siber dari CISSReC Pratama Persadha menyebut kasus kebocoran data nasabah KreditPlus telah terjadi sejak 16 Juli lalu.

Hal tersebut diungkapkan Pratama merespons dugaan data nasabah Kredit Plus bocor yang ramai di internet.

“Sebenarnya data Kredit Plus sudah lama dibagikan pada pertengahan bulan lalu. Tepatnya di tanggal 16 Juli anggota raid forums dengan nama ShinyHunters,” kata Pratama sebagaimana mengutip CNN Indonesia, Selasa (04/08).

“Seperti biasa, member di raidforums membagikannya melalui sistem pembayaran kredit, mata uang forum tersebut yang jika dirupiahkan sekitar 50 ribu rupiah.” Lanjutnya.

 

Serupa dengan kasus kebocoran data Tokopedia beberapa waktu lalu, ratusan ribu data tersebut konon dijual di forum terbuka yang biasanya digunakan sebagai kanal untuk pertukaran database, Raidforums.

Daftar Rekomendasi Film Tentang Hacker yang Inspiratif 06 - Finansialku

[Baca Juga: Pinjaman Online VS Kartu Kredit, Mending yang Mana?]

 

Data-data tersebut dihargai sekitar Rp 50 ribu. Setelah membayarnya, pembeli akan mendapatkan sebuah link yang diarahkan untuk mengunduh file berisi ratusan ribu data pelanggan Kredit Plus tersebut.

File unduhan sebesar 78MB tersebut harus di ekstrak dan menghasilkan sebuah file sebesar 430MB.

Adapun database ini menghimpun sejumlah data pribadi pengguna yang terbilang cukup sensitif, di antaranya mencakup nama, alamat e-mail, kata sandi (password), alamat rumah, nomor telepon, data pekerjaan dan perusahaan, serta data kartu keluarga (KK).

 

Kebocoran Data Mesti Dilindungi Undang-Undang

Terkait kebocoran data, Pratama juga mendesak Pemerintah untuk hadir dalam permasalahan ini.

Negara harus memiliki tanggung jawab untuk melakukan percepatan pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi.

Nantinya dalam UU tersebut harus disebutkan bahwa setiap penyedia jasa sistem elektronik yang tidak mengamankan data masyarakat, bisa dituntut ganti rugi dan dibawa ke pengadilan.

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

Mockup Ebook Karyawan

 

Selain itu, pihak penyelenggara sistem transaksi elektronik (PSTE) harus mulai menjadikan data penggunanya sebagai prioritas keamanan.

“Masalah utama di tanah air belum ada UU yang memaksa para penyedia jasa sistem elektronik ini untuk mengamankan dengan maksimal data masyarakat yang dihimpunnya,” terangnya masih mengutip CNN Indonesia.

Sebagai gambar, dirinya mengambil contoh beberapa negara di Eropa yang telah menerapkan regulasi perlindungan data konsumen General Data Protection Regulation (GDPR).

“Setiap data yang dihimpun harus diamankan dengan enkripsi. Bila terbukti lalai, maka penyedia jasa sistem elektronik bisa dikenai tuntutan sampai 20 juta euro,” ujarnya.

Selain itu juga, dirinya, mengimbau pengguna untuk selalu memasang antivirus di perangkat masing-masing, menghindari penggunaan wifi gratisan, dan waspada ketika membuka tautan yang mencurigakan.

Asal tahu saja, Kredit Plus sendiri merupakan layanan pembiayaan produk multi guna sepeda motor, mobil, dan peralatan berat. Perusahaan ini dimiliki oleh PT Finansia Multi Finance, dan berdiri sejak 1994.

 

Berhati-hatilah Sobat Finansialku jika memasukkan data pada platform digital. Kasus kebocoran data ini menguntungkan pihak lain merugikan kita sendiri

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Bill Clinten. 04 Agustus 2020. Data Ratusan Ribu Nasabah Kredit Plus Diduga Bocor dan Dijual di Internet. Kompas.com – https://bit.ly/3kgBcCr
  • Muhammad Fikrie. 04 Agustus 2020. Startup Pinjol KreditPlus: Dimiliki Perusahaan Korea hingga Data Pengguna Bocor. Kumparan.com – https://bit.ly/3i3UUPz
  • Admin. 04 Agustus 2020. Penjual 91 Juta Data Tokopedia Beraksi Lagi, Sasar KreditPlus. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3i45Pc7
  • Admin. 03 Agustus 2020. Pakar: Data Nasabah KreditPlus Bocor Sejak Juli. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3ib7Ao9

 

Sumber Gambar:

  • KreditPlus Data Bocor – https://bit.ly/3a5wsuJ