Ternyata saham memiliki jenis yang berbeda-beda, salah satunya adalah defensive stocks. Pernah dengar?

Temukan informasi selengkapnya mengenai defensive stocks di sini.

 

Mengenal Defensive Stocks Lebih Jauh

Tipe investor tentunya berbeda-beda. Ada yang mencari untung sebanyak-banyaknya dalam waktu yang cenderung cepat, ada pula yang mengejar kestabilan untuk keuntungan jangka panjang. Defensive stocks sendiri menawarkan keunggulan jangka panjang.

Defensive stocks mengacu pada perusahaan yang penjualan maupun keuntungannya kurang terpengaruh oleh siklus bisnis dan kondisi ekonomi. Jadi, ketika PDB riil turun, laba mereka akan berkurang sedikit saja jika dibandingkan dengan perusahaan lain.

Dilihat dari sisi yang berbeda, ternyata keuntungan yang ditawarkan oleh perushaan semacam ini pun tidak akan meningkat secara signifikan bahkan ketika ekonomi sedang ekspansi.

Perusahaan dengan tipe defensive stocks adalah perusahaan yang produknya dibutuhkan oleh masyarakat sehari-hari sehingga kebutuhan pasar akan produk tersebut cenderung stabil dalam menghadapi berbagai fase siklus bisnis.

[Baca Juga: Cara Meraih Kebebasan Finansial dengan Investasi Saham]

Uniknya, kinerja pertumbuhan pendapatan perusahaan tipe ini justru cenderung lebih baik selama resesi. Sebaliknya, kinerja mereka cenderung di bawah pasar ketika masa ekspansi.

Hal ini terjadi karena permintaan produk mereka tidak tumbuh tinggi selama ekspansi namun tidak jatuh selama resesi.

Walaupun pergerakannya terlihat lambat dan untungnya tidak sebesar perusahaan lain, perusahaan dengan defensive stocks dapat dikatakan lebih stabil dan aman untuk tipe investasi jangka panjang.

Pembagian dividen yang diberikan pun relatif rutin dibandingkan dengan perusahaan siklikal, terlepas dari keadaan pasar saham secara keseluruhan.

Definisi Defensive Stocks 02-Finansialku

Sumber: Beritasatu.com – https://bit.ly/3gC6qUg

 

Contoh Perusahaan dengan Tipe Defensive Stocks

Stabil dan dapat bertahan di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, berikut beberapa industri yang masuk dalam kategori defensive stocks.

 

Industri Kebutuhan Pokok

Perusahaan yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari untuk kelangsungan hidup. Meliputi makanan, minuman, produk kebersihan, dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan ini menghasilkan arus kas yang stabil dan pendapatan yang dapat diprediksi.

 

Industri Kesehatan

Perusahaan yang menjual kebutuhan farmasi, rumah sakit, dan kesehatan secara keseluruhan. Pertimbangannya adalah bahwa akan selalu ada orang sakit yang membutuhkan perawatan.

Walaupun demikian, persaingan dari produk obat-obatan dan ketidakpastian regulasi harga obat menjadi tantangan.

 

Industri Utilitas

Perusahaan yang menjual berbagai subsektor untuk mendukung kelangsungan kegiatan hidup sehari-hari. Meliputi listrik, air, gas, dan sebagainya.

 

Jenis-Jenis Saham

Saham memiliki jenis yang beragam yang dapat dikategorikan berdasarkan kemampuan dan kinerjanya. Berikut jenis-jenis saham yang patut Anda ketahui.

 

Jenis Saham Berdasarkan Kemampuannya

Berdasarkan kemampuan dalam hak tagih dan juga klaim, saham dibagi ke dalam 2 jenis utama, yaitu:

 

1. Saham Biasa (Common Stocks)

Saham biasa atau common stocks adalah saham yang dapat diklaim berdasarkan keuntungan dan kerugian yang ada pada suatu perusahaan.

Pemegang saham biasa ini memiliki prioritas terakhir dalam pembagian dividen ketika prosedur likuidasi dilakukan dengan kewajiban yang sifatnya terbatas.

Artinya, ketika perusahaan yang didanainya tersebut bangkrut maka nilai kerugian yang ditanggung oleh pemegang saham hanya sebesar nilai modal yang sudah disetorkan.

 

2. Saham Preferen (Preferred Stocks)

Saham preferen atau preferred stocks adalah saham yang nilai pembagian labanya tergolong tetap. Apabila perusahaan yang didanainya rugi, maka pemegang saham preferen akan diberikan prioritas utama dalam pembagian dividen.

[Baca Juga:Saham BSDE Terus Terkoreksi, Apakah Layak Dibeli?]

 

Jenis Saham Berdasarkan Kinerjanya

Berdasarkan kinerja atau performa perusahaan, saham dibagi ke dalam 7 jenis, yaitu:

 

1. Blue Chip Stocks

Saham pada perusahaan besar yang sudah dipercaya dan cenderung memiliki harga lebih tinggi per lembar namun nilainya lebih stabil.

 

2. Income Stocks

Saham yang mampu memberikan dividen besar dengan risiko besar pula sehingga perlu strategi khusus untuk mengelolanya.

 

3. Growth Stocks

Saham dengan tingkat perkembangan yang lebih cepat daripada saham lainnya dan berpotensi meningkat atau menurun beberapa kali dalam satu hari.

 

4. Speculative Stocks

Saham yang biasa diperjualbelikan di bursa efek karena pertimbangan potensi dividen yang besar di masa depan.

 

5. Cyclical Stocks

Saham yang sangat rentan terpengaruh oleh tren ekonomi, bersifat fluktuatif dengan cepat.

 

6. Emerging Growth Stock

Saham yang berasal dari perusahaan kecil. Cenderung lebih tahan banting karena tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi.

 

7. Defensive Stocks

Saham yang tidak terpengaruh dengan adanya kondisi resesi. Biasanya berasal dari perusahaan yang bergerak pada industri kebutuhan sehari-hari dengan daya beli yang cukup stabil.

 

Manfaat dan Keuntungan Saham

Manfaat yang bisa Anda dapatkan dari saham adalah untuk investasi jangka panjang dan untuk investasi jangka pendek.

Jika Anda adalah investor yang memanfaatkan saham sebagai investasi jangka pendek, Anda akan mengharapkan adanya capital gain dari selisih harga jual dan harga belinya.

Berbeda apabila Anda adalah investor yang memanfaatkan saham sebagai investasi jangka panjang, seperti defensive stocks. Anda akan lebih rutin membeli ataupun menabung uang untuk membeli saham.

Berdasarkan hal tersebut, ada 2 keuntungan yang diperoleh investor, yaitu:

 

Capital Gain

Capital gain merupakan profit dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi dari harga beli. Keuntungan diperoleh sesuai besaran nilai saham yang sudah disetorkan.

[Baca Juga: BCA Akan Stock Split dengan Rasio 1:5, Jadi Berapa Harga Sahamnya? ]

 

Dividen

Dividen merupakan keuntungan dari hasil pembagian hasil suatu emiten. Pendapatan tambahan ini dapat diraih jika investor membeli saham dari emiten dengan performa pendapatan yang baik.

 

Risiko Investasi Saham

Untung besar akan selalu diikuti dengan risiko yang besar, begitu pula sebaliknya. Ada beberapa risiko yang perlu Anda pahami sebelum menentukan tipe investasi.

 

Risiko Likuidasi

Risiko ini dapat terjadi apabila sebuah perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau dibubarkan. Dalam kondisi tersebut, pemegang saham akan menjadi pihak terakhir yang mendapatkan haknya setelah perusahaan memenuhi kewajiban kepada pihak lain.

Bahkan tidak menutup kemungkinan jika pemegang saham tidak akan mendapatkan apa-apa apabila perusahaan sudah tidak memiliki harta yang tersisa.

[Baca Juga: Tips Investasi Saham Saat Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Mereda ]

 

Tidak Ada Pembagian Dividen

Risiko ini dapat terjadi apabila pihak emiten menggunakan keuntungan yang didapat untuk menambah modal operasi atau melakukan ekspansi bisnis, Dengan demikian, tidak ada pembagian keuntungan berupa dividen kepada pemilik saham.

 

Investor Kehilangan Modal

Risiko ini dapat terjadi apabila harga beli saham lebih besar daripada harga jualnya sehingga para pemilik saham akan kehilangan nilai modal.

 

Saham Delisting dari Bursa

Risiko ini terjadi apabila ditemukan beberapa alasan yang membuat suatu saham dihapus dari catatan bursa. Dengan demikian, saham tersebut sudah tidak dapat diperjualbelikan dan membuat para pemilik saham ikut menderita kerugian besar.

 

Mengapa Harus Defensive Stocks?

Saham defensif tentunya dapat mengurangi risiko akibat pelemahan ekonomi karena memiliki arus dan operasi yang kuat untuk menghadapi kondisi yang tak menentu.

Perusahaan dengan defensive stocks juga relatif rutin membayar dividen dan dapat meredam harga saham selama tren penurunan pasar.

Sebelum investasi saham, cek dulu yuk kesehatan keuangan Anda, apakah keuangan Anda mampu untuk berinvestasi atau masih perlu ada perbaikan.

Jangan sampai berinvestasi saham malah merugikan Anda. Cek kesehatan keuangan Anda gratis di aplikasi Finansialku dan dapatkan kesempatan gratis konsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku yang sudah tersertifikasi selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk Anda yang tertarik dalam dunia investasi. Anda juga dapat membaca informasi seputar saham di artikel Finansialku lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Julius Fallen

Sumber Referensi:

  • Admin. 26 Juni 2019. Perusahaan Defensif. Cerdasco – https://bit.ly/3iBgfTC
  • Ibnu Ismail. 3 Desember 2020. Pengertian Saham: Definisi, Jenis, Manfaat, dan Risiko yang Harus Ditanggung. Accurate – https://bit.ly/3xJvVZC

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/2URzWO1